PIKIRAN RAKYAT – Mulai tanggal 5 April 2025, barang impor yang masuk ke pasar AS terkena tarif 10%. Bagi negara yang sebabkan neraca perdagangan AS defisit, dikenai tarif resiprokal Amerika.
India menjadi negara yang masuk ke dalam negara yang terkena tarif resiprokal. Sebagai respons kebijakan tersebut, Negara Asia Barat ini segera bernegosiasi dengan Trump. Selain India, Vietnam dan Israel pun menempuh langkah yang sama.
Pertemuan ini dikabarkan berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan dan Industri pada Hari Sabtu tanggal 5 April 2025. Setelah pertemuan tersebut, belum diketahui apa saja hasilnya.
Namun, seorang pejabat India mengutarakan bahwa sejumlah kesepakatan baru masih dalam tahap pembahasan. India pun dikabarkan sedang mencari pasar baru akibat kebijakan baru perdagangan AS tersebut.
Selain itu, akan meninjau kembali juga tujuh kesepakatan perdagangan bebas. Perjanjian perdagangan ini belum terlaksana seutuhnya.
Negara beribukota New Delhi ini surplus perdagangan dengan AS pada tahun 2024. Total barang yang diekspor mencapai $40,7 juta.
Sedangkan total barang yang diimpor mencapai $36,8 juta. Dengan demikian, surplus mencapai $3,9 juta.Sedangkan tarif resiprokal negara ini ditetapkan sebesar 26%
Seorang pejabat tinggi negara ini mengutarakan bahwa negosiasi ini akan memberikan keuntungan bagi negaranya. Ia pun mengutarakan bahwa India unggul dalam industri manufaktur dibandingkan negara-negara lainnya.
Pemerintah Indonesia akan Bernegosiasi?
Sementara itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang mencermati dan mengkalkulasi dampak kebijakan yang meresahkan dunia ini. Selain itu, sedang menyusun sejumlah langkah untuk mengantisipasinya .
Sementara itu, pada awal Mei mendatang, KADIN akan mengirimkan utusan untuk berdiskusi dengan kamar dagang Amerika Serikat. Bila pemerintah Indonesia menempuh jalur negosiasi, KADIN pun yakin Pemerintah AS akan bersedia.
Kebijakan tarif resiprokal Amerika menggemparkan dunia. Nah, patut ditunggu bagaimana upaya Pemerintah Indonesia menghadapinya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News