Habiskan Rp 10,5 Miliar, Kawasan Pecinan Semarang Siap Sambut Libur Imlek dengan Wajah Baru
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Revitalisasi tahap pertama di Kawasan Pecinan,
Kota Semarang
, Jawa Tengah, telah selesai dilaksanakan menjelang Perayaan
Imlek 2025
.
Proyek penataan ini mencakup perbaikan jalan, pedestrian, dan saluran air di beberapa ruas jalan di kawasan tersebut.
Wali Kota Semarang,
Hevearita Gunaryanti Rahayu
, mengungkapkan bahwa lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) telah dipasang oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
“Di sepanjang Jalan Pekojan, Gang Mangkok, Gang Pasar Baru, Gang Gambiran, Jalan Inspeksi, dan Gang Cilik,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita kepada awak media pada Selasa (14/1/2025).
Anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mendukung program revitalisasi ini mencapai Rp10,5 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.
Mbak Ita berharap penataan di Kawasan Pecinan dapat menggeliatkan sektor pariwisata Kota Semarang.
“Pecinan itu termasuk bagian kawasan Semarang Lama selain Kota Lama dan Kampung Melayu. Ke depan, kawasan Pecinan ini akan dibuat menjadi kawasan khusus perdagangan sehingga wisata Semarang Lama dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya,” terangnya.
Kawasan Pecinan di Kota Semarang telah ada sejak tahun 1679, ketika imigran China datang dan hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa, Arab, dan Melayu.
Komunitas China, baik pedagang kelas atas maupun kelas bawah, telah memainkan peran penting dalam perekonomian Semarang jauh sebelum kehadiran VOC.
Pada tahun 1742, VOC memindahkan orang-orang China yang sebelumnya tinggal di Gedong Batu ke daerah yang kini dikenal sebagai Kawasan Pecinan, yang terletak di sepanjang Kali Semarang.
Di kawasan ini pula, Laksamana Cheng Ho datang menggunakan kapal menyusuri Sungai Semarang hingga sekitar Kelenteng Tay Kak Sie, salah satu kelenteng terbesar yang sering digunakan oleh umat Tionghoa di Kota Semarang untuk beribadah dan merayakan perayaan keagamaan.
“Kelenteng Tay Kak Sie sudah menjadi ikon Kota Semarang. Dengan berjalannya revitalisasi ini, harapannya mampu mendongkrak aktivitas ekonomi kawasan sekitar,” tambah Mbak Ita.
Dia juga menekankan bahwa dengan mendekatnya perayaan Imlek, revitalisasi tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang datang ke Kawasan Pecinan.
“Bisa menjadi tempat yang tepat untuk sembahyang bagi wisatawan asal Tiongkok sekaligus bernostalgia,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.