Lampung, Beritasatu.com – Arus balik mengarah ke Pulau Jawa yang melewati Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada H+7 Lebaran 2025, mulai lengang, Senin (7/4/2025).
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com pada pukul 09.00 WIB, kendaraan roda dua maupun roda empat hanya mengisi sebagian kantong parkir di jalur dermaga yang disediakan. Tidak ada antrean kendaraan mengular hingga pintu masuk Pelabuhan Bakauheni, sehingga kendaraan bisa langsung melakukan proses bongkar muat di kapal dengan lancar.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat total kendaraan yang telah menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak mencapai 41.243 unit, pada Minggu (6/4/2025). Angka tersebut menjadi yang tertinggi selama angkutan arus balik Lebaran 2025. Pada H+7 Lebaran, arus balik sudah lengang.
Tercatat kendaraan roda empat menjadi yang paling banyak menyeberang dengan total mencapai 20.515 unit. Disusul oleh kendaraan roda dua yang jumlahnya mencapai 19.781 unit, serta bus sebanyak 947 unit. Tingkat produksi kendaraan juga naik 73% dari 24.364 menjadi 41.243 unit dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Sementara itu, jumlah penumpang yang telah menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni telah mencapai 160.996 orang pada Minggu (6/4/2025). Jumlah penumpang tersebut juga menjadi yang tertinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya pada momen puncak arus balik.
Dalam melayani jasa penyeberangan pada puncak arus balik kemarin, ASDP mengerahkan sebanyak 40 armada atau kapal. Operasional penyeberangan juga meningkat menjadi 132 trip atau perjalanan dalam sehari.
Hingga kini, ASDP mencatat jumlah penumpang yang telah kembali ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Bakauheni sejak H+1 hingga H+7 Lebaran mencapai lebih dari 577.906 orang. Total kendaraan yang telah menyeberang mencapai lebih dari 148.046 unit, meliputi mobil, sepeda motor, dan bus. Jumlah pemudik yang belum kembali ke Pulau Jawa sejak H+1 hingga H+7 ada sebanyak 392.259 orang. Jumlah kendaraan yang belum kembali tercatat sebanyak 54.174 unit kendaraan.