Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

H-8 Lebaran 2025, Kapal Penyeberangan Bakauheni-Merak KMP Jagantara Belum Ramai Penumpang – Halaman all

H-8 Lebaran 2025, Kapal Penyeberangan Bakauheni-Merak KMP Jagantara Belum Ramai Penumpang – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Kapal motor penyeberangan (KMP) Jagantara yang melayani rute Pelabuhan Bakauheni-Merak tampak tidak ramai penumpang, pada Senin (24/3/2025) pagi atau h-8 lebaran.

Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 07.07 WIB, di bagian tempat parkir KMP Jagantara tidak memuat kendaraan secara penuh.

Hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir, di antaranya jenis mobil pribadi, truk, dan bus.

Situasi ini membuat tempat parkir kendaraan terlihat cukup lengang.

Sementara itu, para penumpang yang membawa kendaraan turun dari mobil mereka masing-masing menuju ke bagian lain di kapal yang berada di lantai atas tempat parkir kendaraan.

Penumpang yang membawa kendaraan dan tidak membawa kendaraan tampak menikmati penyebrangan di kantin dan ruang tunggu yang tersebar di sejumlah bagian kapal.

Ada sekitar puluhan lebih penumpang yang ikut dalam perjalanan ini.

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Minggu (24/3/2025) malam atau H-8 Lebaran 2025.

Dalam tinjauan itu, Dudy memastikan kesiapan sarana dan prasarana untuk melayani pemudik ke arah Sumatera. Mulai dari dermaga hingga lahan parkir dinilai sudah siap. 

“Kita bisa lihat bahwa dermaga sudah disiapkan, lahan-lahan parkir juga sudah disiapkan. Semoga pelayanan terhadap pemudik bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya usai meninjau.

Dudy juga menjelaskan pemerintah telah mengantisipasi lonjakan pemudik dengan menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) mulai 24 Maret. 

“Sebagaimana yang kita prediksi, dengan adanya pemberlakuan work from anywhere tanggal 24, sebenarnya masyarakat sudah mulai bisa bepergian dari tanggal 21. Itu kita sudah bisa lihat tren adanya peningkatan,” katanya. 

Dengan adanya WFA, masyarakat memiliki waktu yang panjang untuk mengatur perjalanan mereka, sekitar 10 hari sebelum Lebaran.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Agus menyebut arus lalu lintas dari Cikupa hingga Merak masih terpantau lengang. 

“Kami menelusuri dari Cikupa sampai ke Merak, kondisi lalu lintasnya sangat lengang, cukup terkendali,” ujarnya.

Dari data yang ada, volume kendaraan yang meninggalkan gerbang tol menuju Trans Jawa sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu. 

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret, dengan rekayasa lalu lintas disiapkan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Saat melakukan peninjauan, Agus dan Dudy didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo dan Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono.

Merangkum Semua Peristiwa