Guru TK yang Cabuli Bocah di Tangsel Bertetangga dengan Korban
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Guru TK
berinisial DS (28), yang mencabuli bocah berumur tujuh tahun di Bambu Apus, Pamulang,
Tangerang Selatan
(Tangsel), adalah tetangga korban.
Ketua RT setempat, J, mengatakan pelaku dan keluarga korban bertetangga di kosan lantai dua, tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Pelaku itu temanan sama orang tua korban karena mereka satu gedung. Keduanya itu bertetangga di kosan lantai dua,” ujar J kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024).
Pelaku sendiri merupakan orang pertama yang tinggal di kosan tersebut.
Dia sudah tinggal di sana selama dua bulan lamanya.
“Dia tinggal di sana sudah dua bulan. Kontrakan itu memang layak untuk berkeluarga. Gedung itu baru dibangun tiga bulan lalu,” kata dia.
Adapun DS dikenal sebagai sosok yang ramah dan senang dengan anak kecil.
Bahkan, kosannya sendiri dijadikan tempat bermain untuk anak-anak di wilayah itu.
“Dia suka ngasih sesuatu ke anak-anak, jadi anak-anak suka datang dan nonton ke kosan dia,” jelas J.
Tidak hanya itu, pelaku juga sengaja tidak mengunci kosannya saat sedang bekerja, sehingga menjadi tempat bermain untuk anak-anak.
“Kamarnya sengaja tidak dikunci, jadi anak-anak pada nonton, main game, pokoknya di sana deh. Semacam dininabobokan,” kata J.
Diketahui, tindakan DS pertama kali terungkap saat orang tua korban mendapatkan kiriman video dari mantan istri pelaku yang sedang berada di Solo, Jawa Tengah.
Dalam video itu, terlihat pelaku sedang melecehkan korban.
“Jadi mantan istrinya itu menyimpan foto kegiatan pelaku yang ‘begitu-begituanlah’ dan diancam juga,” kata J.
Orang tua korban marah melihat tindakan pelaku.
Terlebih, keluarga korban dan pelaku saling mengenal dan tinggal di tempat yang sama.
“Pelaku itu berteman sama orang tua korban karena kontrakan gitu kan, jadi satu gedung lah mereka. Keduanya itu bertetangga di lantai dua,” kata dia.
Kesal dengan tindakan pelaku, ayah korban menegurnya.
Namun, dia justru diancam pelaku agar menghapus video tersebut.
“Orang tua korban kan punya videonya, menurut informasi, orang tua korban diancam supaya video tersebut dihapus,” imbuh J.
Ibu korban melaporkan tindakan tetangganya itu ke J, yang tinggal tidak jauh dari kosan.
Usai menerima kabar, J langsung menuju rumah indekos yang baru dibangun sekitar tiga bulan yang lalu.
Namun, sebelum tiba di lokasi, tepatnya pada pukul 07.15 WIB, J melihat keramaian yang tidak jauh dari rumah indekos.
Penasaran, dia pun memastikan dan melihat pelaku ditangkap warga dalam kondisi babak belur.
“Saya dapat laporan 15 menit setelah kejadian pemukulan itu. Jadi awalnya tetangga sebelah kosan pelaku yang nangkap. Terus jadi ramai karena banyak warga yang lari, ikut mengejar pelaku,” kata dia.
Melihat kondisi DS yang sudah babak belur, J langsung memanggil polisi.
Berselang satu jam kemudian, polisi tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan DS yang ketika itu sedang dikerangkeng oleh sekuriti.
Kompas.com mencoba untuk mengonfirmasi peristiwa tersebut ke polisi.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada balasan dari pihak kepolisian.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.