TRIBUNJATIM.COM – Warga menggerebek seorang guru mesum dengan siswinya di masjid hingga viral di media sosial (medsos).
Diketahui, video penggerebekan guru dan siswi ini diposting oleh akun @tante.rempong.official, Minggu (5/1/2025).
Mereka pun langsung minta ampun ke warga saat kepergok.
Seorang guru SMP tersebut berinisial AR (28), sementara siswinya bernama NA (14).
Meraka diduga mesum di dalam masjid di Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Tampak dalam video, sang guru dan siswinya panik usai digrebek seorang warga ketika masuk ke masjid.
Sang guru dan siswi pun langsung panik hingga bersujud di depan warga yang menggrebeknya.
“Astagfirullah, di Masjid loh Pak,” tulis dari akun tersebut.
Postingan ini pun langsung ramai direspons netizen.
Tak sedikit netizen tak habis pikir dengan ulah guru tersebut.
_yennita20: Anak SMA zaman sekarang ngeri-ngeri uyy. Tetangga gue rumah tangganya hancur gara-gara anak SMA yang pacaran sama lakinya. Udh di uwel2 eh si cowok justru buntingin cewek yang lain. Tapi istri sah anehnya masih tetap bertahan
qwinfyana: Udah ketauan aja takut dilaporin, waktu berbuat mana inget takut sama allah, astagfirullah
cynthiabakrie: Mereka nangis bukan Krn menyesal tapi karna takut udh ketahuan
alftysr: BLOGGGGGGG DIMESJID LHO YAAAAA DMN OTAKNYAAAAAAAA
Video guru dan siswinya mesum di masjid viral, minta ampun usai dipergoki warga (Istimewa)
Sementara itu, Kapolsek Bungaya, AKP Hamsir Natsir, membenarkan penggrebekan pasangan mesum tersebut.
“Keduanya digerebek oleh warga saat sedang berduaan di dalam kamar masjid,” ujar Hamsir Natsir kepada awak media, dikutip Sabtu (4/1/2025).
Hamsir menuturkan, setelah diamankan, AR dan NA dibawa ke Polsek Bungaya untuk dimintai keterangan.
Kedua keluarga AR dan NA juga dipertemukan di kantor kepolisian dan sepakat untuk berdamai.
“Setelah diamankan, kedua keluarga dipertemukan di kantor kepolisian dan sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” tuturnya.
Untuk diketahui, dalam video yang beredar, keduanya terlihat memohon kepada warga agar tidak dilaporkan ke polisi.
Meski ditemukan berduaan di tempat yang tidak semestinya, mereka membantah telah melakukan hubungan badan.
Warga yang curiga langsung mengamankan mereka di halaman masjid.
Sehingga kejadian ini menarik perhatian masyarakat sekitar.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi membawa keduanya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu di Jawa Timur, jajaran Polsek Ajung Jember mengamankan AR dan IM yang jadi pelaku pelecahan seksual di jalan raya.
Kedua pemuda tersebut nekat meraba paha dan pantat istri orang yang sedang dibonceng sepeda motor oleh suaminya di Jalan M Yamin Ajung, Jember.
Kapolsek Ajung, Iptu Edi Santoso mengungkapkan, insiden pelecehan tersebut terjadi pada 11 November 2024.
Pelaku membuntuti korban pasangan suami istri (pasutri) yang naik motor berboncengan di jalan raya area Gudang JNE.
“Pasutri ini naik sepeda motor menuju Perumahan Tegalbesar.”
“Dua pelaku itu membuntuti kendaraan kendaraan Pasutri tersebut dari belakang,” ujarnya, Rabu (13/11/2024).
Menurutnya, pelaku tersebut kemudian mendekati kendaraan pasutri ini.
Lalu tangan pelaku berbuat asusila yakni meraba paha dan pantat perempuan yang dibonceng sepeda motor suaminya.
“Hal itu diketahui oleh suami perempuan itu. Lalu pelaku itu melarikan diri mengunakan sepeda motor. Kemudian dikejar oleh suami korban,” kata Edi.
Setelah berhasil menghentikan dua pelaku itu, kata dia, suami korban langsung mengubungi Polsek Ajung Jember.
“Akhirnya diamankan di Polsek Ajung. Hasil pemeriksaan dua pelaku tersebut memang terpengaruh minuman alkohol,” paparnya.
Atas ulahnya itu, Edi menjerat dua pelaku dengan Pasal 6a Undang-undang Nomor 12 tentang Tidak Pidana Kekerasan Seksual Tahun 2022, ancaman hukumannya empat tahun penjara.
Dua Pelaku pelecehan seksual diinterogasi Penyidik di Mapolsek Ajung Jember, Rabu (13/11/2024) (TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI)
Suami korban, FS, mengira awalnya pelaku cuma membuntuti dan mepet saja.
Namun setelah melihat kaca sepion kanan di kendaraannya, tangan mereka juga meraba bokong istrinya.
“Saya kira menyerempet, karena sepeda saya oleng, setelah saya lihat ke belakang, ternyata dua pengendara memegang istri saya.”
“Otomatis saya tidak terima dan menghentikannya,” katanya.
Mereka sempat mencoba memberontak ketika ditegur.
Sehingga FS mengaku mengunakan cara kasar untuk menghentikan ulah pelaku yang melecehkan istrinya.
“Saya emosi langsung saya tegur. Keduanya mau melawan.”
“Akhirnya saya pegang (tangan mereka) dan saya lempar ke sawah,” ucap suami korban.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com