Guru Besar UGM: AI Memang Cerdas, Tapi Tak Punya Kejujuran dan Harapan Seperti Manusia – Page 3

Guru Besar UGM: AI Memang Cerdas, Tapi Tak Punya Kejujuran dan Harapan Seperti Manusia – Page 3

Meskipun penggunaan teknologi AI secara penuh dinilai berbahaya, menurut Prof. Murti, menolak teknologi juga bukan hal yang bijaksana. iA menyarankan untuk mengambil jalan tengah, mendidik manusia bersama AI.

Dalam konteks ini, AI seharusnya menjadi kolaborator, berfungsi sebagai alat bantu yang kuat untuk mengoptimalkan proses belajar karena mereka menawarkan model pembelajaran baru, lebih kreatif, dan berbasis data.

Menelaah dari penggalan bagian ‘AI seharusnya menjadi kolaborator’, nampaknya yang beliau inginkan adalah penggunaan AI tetap disertai kritisi dan supervisi dari manusia.

Jadi, tak hanya kalangan akademisi, cendikiawan, dan peneliti, diri kita sendiri pun harus menempatkan AI sebagai alat dan teman yang masih membutuhkan masukan, kritikan, dan tanggapan.

Dengan tetap melakukan kebiasaan seperti ini, harapannya manusia tidak kehilangan taring yang membedakan eksistensinya dengan makhluk hidup.

Pertanyaan-pertanyaan filosofis atau sekadar memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh AI, setidaknya mampu mempertahankan ‘Critical Thinking’ dari manusia.