Liputan6.com, Yogyakarta – Wening Udasmoro Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan penghargaan Remise Des Palmes Académiques yang merupakan penghargaan akademik tertinggi dan tertua dari pemerintah Prancis. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, mengatakan jika karya-karya guru besar UGM ini layak untuk meraih penghargaan tertinggi akademik prancis.
“Selama tiga puluh tahun Prof. Wening berkarir dan mempromosikan frankofoni di Indonesia, menjadi jembatan antara hubungan Indonesia-Prancis. Anda sangat layak mendapatkan penghargaan Palmes Académiques ini,” tutur Fabien, beberapa hari lalu.
Fabien ingin agar hubungan antara Prancis dan Indonesia di semua sektor terus terjalin karena Indonesia merupakan prioritas bagi Prancis. Menurutnya dengan meningkatkan kolaborasi global akademik untuk saling bertukar budaya dan mengapresiasi penelitian serta riset akademik menjadi salah satu cara selalu terikat.
“Prof Wening, menurut saya, hal ini hampir terlihat dengan jelas karena dia telah terlibat dalam kegiatan ilmiah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Prancis. Jadi, ia sepenuhnya layak untuk mendapatkan penghargaan ini,” ujar Fabien.
Fabien berharap dengan adanya pengharagaan ini agar para akademisi di Indonesia harus memahami jika Indonesia sudah menjadi negara besar dan sangat dipertimbangkan di kancah internasional. Melaui pengakuan ini maka para akademisi harus terus mengembangkan penelitian dan kualitas diri untuk kesempatan global ini .
Wening bersyukur dengan penghargaan ini dan juga berterima kasih atas apresiasi dari Prancis atas penghargaan ini. Wening mengaku selama tiga puluh tahun sebagai akademisi di bidang sastra Prancis, ia mengabdikan diri untuk menghasilkan karya dan kajian lintas sektor dan disiplin dalam lingkup sosial humaniora.
“Sebuah kehormatan, saya merasa sangat haru dan tidak pernah saya bayangkan, Saya dedikasikan untuk UGM, teman-teman dosen, dan kolega yang mendukung saya selama ini,” ucapnya.
Wening mengaku sejak kecil ia dibesarkan dari keluarga yang kental dengan seni budaya dan mengenal film Prancis seperti film Alain Delon, serta musik karya Christophe dan Serge Gainsbourg. Sehingga mempelajari budaya dan sastra Prancis tidaklah sulit.