Gunung Merapi Luncurkan Lava 2 Km, Warga Diminta Waspada

Gunung Merapi Luncurkan Lava 2 Km, Warga Diminta Waspada

Yogyakarta, Beritasatu.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat pada Selasa (3/6/2025) pagi, dengan teramati sejumlah guguran lava pijar yang meluncur hingga 2 km dari puncak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat setidaknya tujuh guguran lava ke arah Kali Putih dan satu guguran ke arah Kali Krasak selama periode pengamatan dini hari.

“Teramati tujuh kali guguran lava ke arah Kali Putih dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter dan satu kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).

Visual Gunung Merapi pagi ini terpantau jelas, dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dan intensitas tipis, mencapai ketinggian sekitar 100 meter di atas puncak.

Cuaca di sekitar gunung relatif cerah hingga berawan, dengan suhu antara 16,8–20  derajat Celcius dan kelembapan mencapai 91%.

Secara kegempaan, aktivitas Merapi menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tercatat 28 kali gempa guguran, dengan amplitudo 1–13 mm dan durasi 56–133 detik

Kemudian, 29 kali gempa hybrid/fase banyak, yang menunjukkan masih berlangsungnya suplai magma dari dalam

Potensi Bahaya di Beberapa Sungai

Merapi saat ini berada pada Status Level III (Siaga). Potensi bahaya utama berupa guguran lava dan awan panas guguran (APG), terutama di sektor berikut:

Selatan–barat daya: Sungai Boyong (maksimal 5 km), Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km)Tenggara: Sungai Woro (maks. 3 km) dan Gendol (maksimal 5 km)

Selain itu, letusan eksplosif dapat melontarkan material vulkanik sejauh 3 km dari puncak

BPPTKG mengimbau warga dan pendaki tidak beraktivitas di zona potensi bahaya, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap awan panas guguran (APG), lahar hujan terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak, dan abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan dan aktivitas harian.

BPPTKG menegaskan akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi secara intensif dan melakukan evaluasi lebih lanjut jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanik.