Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gunung Merapi Kembali Aktif, 13 Guguran Lava Terpantau dalam 6 Jam

Gunung Merapi Kembali Aktif, 13 Guguran Lava Terpantau dalam 6 Jam

Yogyakarta, Beritasatu.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan peningkatan signifikan.

Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada periode pengamatan Senin (7/4/2025) pukul 00.00–06.00 WIB, tercatat sebanyak 13 kali guguran lava.

“Teramati lima kali guguran lava ke arah hulu Kali Putih dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, satu kali ke hulu Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke hulu Kali Boyong sejauh 1.500 meter,” ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, dalam keterangan resminya.

Gunung Merapi saat ini berada pada Status Level III (Siaga). Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas masih mengancam sektor selatan–barat daya, mencakup Sungai Boyong sejauh 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 km. Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.

“Letusan eksplosif juga berpotensi melontarkan material vulkanik hingga radius 3 kilometer dari puncak,” lanjut Agus.

Kondisi cuaca pada pagi hari terpantau cerah. Asap kawah bertekanan lemah, berwarna putih tipis, dan setinggi 25 meter dari puncak. Aktivitas kegempaan juga cukup tinggi, dengan 42 kali gempa hybrid/fase banyak, yang mengindikasikan masih adanya suplai magma aktif yang dapat memicu awan panas guguran.

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di wilayah potensi bahaya, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar lereng Gunung Merapi. Gangguan akibat abu vulkanik terhadap aktivitas masyarakat juga perlu diantisipasi.

Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanik, status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Pemantauan akan terus dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman yang lebih besar.

Merangkum Semua Peristiwa