Liputan6.com, Jakarta – Gunung Ibu kembali erupsi pada Selasa pagi (26/11/2024), pukul 08.49 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu kali ini teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.325 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 108 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Kemarin, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Senin sore (25/11/2025) sekitar pukul 17.06 WIT juga melaporkan Gunung Ibu erupsi setinggi 1.200 meter di atas puncak.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Daya,” kata petugas Pos PGA Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Richard Chaniago.
Erupsi Gunung Ibu itu berhasil terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 7 detik dari Pos PGA Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 2.217 kali. Hingga hari ini, Selasa, 26 November 2024, pukul 07.46 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).