Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Gubernur Jateng upayakan 2.000 eks buruh Sritex ditampung di pabrik rokok
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 06 Maret 2025 – 17:32 WIB
Elshinta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menjalin komunikasi dengan lintas sektor untuk mengurangi dampak sosial dari pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 ribuan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Kabupaten Sukoharjo.
Gubernur Ahmad Luthfi saat kunjungan kerja di PT Djarum Oasis Kudus mengatakan, komunikasi dilakukan dengan pemerintah pusat, daerah, hingga sektor dunia usaha. Khusus dari dunia usaha, ada satu perusahaan industri tembakau di Kudus, Jawa Tengah yang siap menampung setidaknya 2.000 pekerja.
“Tadi sudah ada yang bisikin saya, siap menyerap 2.000-an pekerja” katanya, Rabu (5/3).
Orang nomer satu di Jateng ini menyebut, berdasarkan data terbaru terdapat hampir 22 perusahaan yang siap menampung eks pekerja Sritex, manakala tidak tertampung di dunia kerja lain. Mengenai kapan hal itu akan direalisasikan, Pemprov Jateng sifatnya mengupayakan dan tidak menjanjikan sepenuhnya.
“10 ribuan orang itu tidak gampang. Kita pilih, pilah, dan analisa. Kita akan tanya satu-satu, apalagi tidak semua eks. karyawan Sritex berdomisili di sana. Ada juga yang dari luar Sukoharjo,” jelasnya.
Ditambahkan, Pemprov Jateng menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) bila ada karyawan yang ingin bekerja mandiri.
Selanjutnya, juga akan mengupayakan hak-hak pekerja agar tersampaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah.
“Terkait tunjangan jaminan hari tua (JHT), dan tunjangan pemutusan hubungan kerja, kami upayakan maksimal terbayar sebelum hari raya,” kata Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Kamis (6/3).
Sumber : Radio Elshinta