Bandung, Beritasatu.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi berharap pelayanan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) tidak terganggu dengan pengunduran diri Yuddy Renaldi sebagai dirut BJB.
Sebelumnya, Yuddy Renaldi dikaitkan dengan pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi iklan senilai Rp 200 miliar.
“Kita ikuti apa yang menjadi ketentuan yang ada di KPK dan kita hormati seluruh proses hukum itu. Namun, proses hukum itu dan (dirut BJB) ini sudah mengundurkan diri, maka tidak akan mengganggu proses pelayanan BJB,” ujar Dedi di gedung Pakuan, Kota Bandung pada Rabu (5/3/2025).
Dedi mengaku tidak mengetahui apakah ada hubungannya langkah Yuddy dengan pemeriksaan oleh KPK.
“Saya tidak tahu inti dari pengunduran itu,” jelas Dedi.
Ia pun meminta publik mengikuti dan menghormati seluruh proses hukum yang saat ini dijalankan oleh KPK terkait BJB.
“Kita ikuti apa yang menjadi ketentuan yang ada di KPK dan kita hormati seluruh proses hukum itu. Namun, proses hukum itu dan (dirut BJB) ini sudah mengundurkan diri, maka tidak akan mengganggu proses pelayanan BJB,” tegasnya.
Menurutnya langkah dirut BJB untuk mundur baik daripada melanjutkan kepemimpinan di perusahaan perbankan tersebut. “Keputusan itu lebih baik daripada tetap melanjutkan kepemimpinan di BJB,” ungkap Dedi Mulyadi terkait pengunduran diri dirut BJB.
