Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Merasa Tak Nyaman Usai Sidak Menteri LH Yogyakarta 19 November 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Merasa Tak Nyaman Usai Sidak Menteri LH
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        19 November 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X Merasa Tak Nyaman Usai Sidak Menteri LH
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta
(DIY)
Sri Sultan Hamengku Buwono X
mengungkapkan ketidaknyamanan terkait hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq.
Untuk mengklarifikasi situasi tersebut, Gubernur memanggil Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, pada Senin (19/11/2024).
“Saya merasa tidak nyaman mendengar hasil sidak itu,” ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
Ia menjelaskan, setelah melakukan pemanggilan kepada PJ Wali Kota, ia mendapatkan informasi bahwa pada pagi hari saat sidak berlangsung, Depo Mandala Krida dalam keadaan kosong dan kemudian dipenuhi sampah dari masyarakat yang akan diangkut pada sore hari.
“Sudah saya panggil kok (Pj Wali Kota Yogyakarta), itu kan tumpukan yang belum diangkut dari Mandala. Katanya pada waktu datang pagi kosong, terus ditumpuki untuk diangkut sore,” kata Sultan.
Dalam kesempatan tersebut, Sultan meminta PJ Wali Kota untuk berkirim surat kepada
Menteri LHK
guna menjelaskan secara perinci kondisi
pengolahan sampah
di Kota Yogyakarta.
“Kalau bisa ya datang, ya kan untuk menjelaskan. Sebetulnya posisi pengurusan sampah posisinya seperti apa. Mungkin beliau tidak paham itu, taunya ada tumpukan saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri LHK Hanif Faisol melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di DIY, termasuk Depo Sampah Mandala Krida Kota Yogyakarta, TPA Piyungan, dan lokasi pengolahan sampah di Minggir, Kabupaten Sleman.
Sidak tersebut memicu pemanggilan Sugeng Purwanto oleh Gubernur DIY.
Sugeng menjelaskan bahwa kunjungan mendadak tersebut tidak memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai situasi pengolahan sampah.
“Kemarin itu kan on the spot ya, jadi kami pun tidak sempat untuk memberikan penjelasan secara detail terkait apa, mengapa, bagaimana data-data riil,” ungkap Sugeng saat ditemui di Kompleks Kepatihan.
“Jadi, entry point dawuh (perintah) beliau, sudahlah kita bersurat kepada Pak Menteri,” imbuhnya.
Sugeng menambahkan bahwa surat yang akan dikirimkan kepada Kementerian LHK berisi penjelasan mengenai langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkot Yogyakarta dalam pengolahan sampah.
“Seandainya perlu kami menjelaskan, misalnya diundang ke Jakarta, kami siap. Seandainya tidak pun kita sudah bersurat menyampaikan fakta data, peta jalan, dan sebagainya untuk dilampirkan di dalam surat itu,” tutup Sugeng.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.