Grup Musik: IZ*ONE

  • Meta Luncurkan Cerdas Digital 2025, Memberdayakan Orang Tua dan Lindungi Remaja di Medsos

    Meta Luncurkan Cerdas Digital 2025, Memberdayakan Orang Tua dan Lindungi Remaja di Medsos

    Jakarta: Meta resmi meluncurkan program Cerdas Digital 2025 di Indonesia hari ini, Rabu, 16 April 2025. Peluncuran program ini merupakan bagian untuk memperkenalkan fitur Akun Remaja Instagram untuk pengguna di Tanah Air.

    Fitur Akun Remaja Instagram ini bertujuan memperkuat perlindungan bagi pengguna remaja, sekaligus menjawab kekhawatiran orang tua dan pemerintah mengenai keamanan remaja di dunia digital. Fitur ini didesain untuk menciptakan pengalaman lebih aman dan sesuai
    usia, khususnya saat berinteraksi dalam platform Meta.

    Dengan demikian fitur ini orang tua tidak perlu melakukan pengaturan restriktif secara manual, karena Akun Remaja secara otomatis diterapkan pada remaja di bawah 18 tahun. Selain itu, pengguna remaja di bawah 16 tahun juga memerlukan persetujuan orang tua untuk melonggarkan pengaturan.

    “Meta berkomitmen untuk menjaga keamanan remaja tanpa menunggu regulasi untuk 
    mengambil langkah. Selama bertahun-tahun, kami telah berinvestasi dan merancang pengalaman yang sesuai dengan usia remaja, termasuk fitur khusus seperti Akun Remaja. Kami percaya bahwa Akun Remaja mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah Indonesia dan para orang tua,” ujar Antigone Davis, VP & Global Head of Safety, Meta dalam peluncuran Cerdas Digital 2025 di Jakarta, Rabu 16 April 2025.

    Sejak diluncurkan secara global pada September 2024, lebih dari 54 juta pengguna remaja di seluruh dunia sudah tergabung dalam Akun Remaja. Selain itu, 97% remaja usia 13-15 tahun memilih untuk tetap berada dalam pembatasan bawaan ini, yang diyakini Meta sebagai pengalaman paling sesuai dengan usia mereka.
    Fitur baru Akun Remaja Instagram

    Selain perlindungan bawaan yang ditawarkan oleh Akun Remaja, Meta menambahkan batasan baru untuk Instagram Live dan gambar yang tidak diinginkan dalam DM. Dengan perubahan ini, remaja di bawah 16 tahun tidak akan bisa melakukan sesi Live, kecuali sudah
    mendapatkan izin dari orang tua mereka. 

    Remaja di bawah 16 tahun juga harus mendapatkan izin orang tua untuk mematikan fitur pengamanan Meta yang memburamkan gambar yang mengandung ketelanjangan dalam DM. Pembaruan ini akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan.
     

    Cerdas Digital 2025 Tingkatkan Literasi Digital Orang Tua
    Selain itu dalam program Cerdas Digital yang berkolaborasi Keluarga Kita, ini juga bakal digelar lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan  literasi digital orang tua. Nantinya akan disediakan panduan dan alat bantu praktis untuk mendampingi remaja dalam menjelajahi dunia digital.

    “Perlindungan remaja di dunia digital membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Keluarga perlu memperkuat hubungan, menumbuhkan disiplin, dan terlibat secara efektif dalam mendampingi perjalanan digital remaja kita. Kami mengapresiasi komitmen Meta melalui inisiatif Cerdas Digital dan fitur Akun Remaja Instagram sebagai salah satu bentuk dukungan bagi keluarga serta tanggungjawab dalam mewujudkan pemberdayaan ekosistem,” ujar Najelaa Shihab, Pendidik & Pendiri Keluarga Kita.

    Program Cerdas Digital 2025 berlangsung mulai hari ini di Jakarta, lengkap dengan serangkaian lokakarya yang akan diadakan dalam beberapa bulan mendatang. Setiap lokakarya dan diskusi panel menghadirkan para ahli yang akan memberikan informasi kepada orang tua mengenai cara memandu pengalaman para remaja di dunia digital. 

    Orang tua akan mendapatkan tips seputar manajemen waktu penggunaan perangkat, menangani kontak yang tidak diinginkan, dan menciptakan percakapan yang terbuka dengan remaja mereka mengenai perilaku digital.

    Jakarta: Meta resmi meluncurkan program Cerdas Digital 2025 di Indonesia hari ini, Rabu, 16 April 2025. Peluncuran program ini merupakan bagian untuk memperkenalkan fitur Akun Remaja Instagram untuk pengguna di Tanah Air.
     
    Fitur Akun Remaja Instagram ini bertujuan memperkuat perlindungan bagi pengguna remaja, sekaligus menjawab kekhawatiran orang tua dan pemerintah mengenai keamanan remaja di dunia digital. Fitur ini didesain untuk menciptakan pengalaman lebih aman dan sesuai
    usia, khususnya saat berinteraksi dalam platform Meta.
     
    Dengan demikian fitur ini orang tua tidak perlu melakukan pengaturan restriktif secara manual, karena Akun Remaja secara otomatis diterapkan pada remaja di bawah 18 tahun. Selain itu, pengguna remaja di bawah 16 tahun juga memerlukan persetujuan orang tua untuk melonggarkan pengaturan.

    “Meta berkomitmen untuk menjaga keamanan remaja tanpa menunggu regulasi untuk 
    mengambil langkah. Selama bertahun-tahun, kami telah berinvestasi dan merancang pengalaman yang sesuai dengan usia remaja, termasuk fitur khusus seperti Akun Remaja. Kami percaya bahwa Akun Remaja mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah Indonesia dan para orang tua,” ujar Antigone Davis, VP & Global Head of Safety, Meta dalam peluncuran Cerdas Digital 2025 di Jakarta, Rabu 16 April 2025.
     
    Sejak diluncurkan secara global pada September 2024, lebih dari 54 juta pengguna remaja di seluruh dunia sudah tergabung dalam Akun Remaja. Selain itu, 97% remaja usia 13-15 tahun memilih untuk tetap berada dalam pembatasan bawaan ini, yang diyakini Meta sebagai pengalaman paling sesuai dengan usia mereka.

    Fitur baru Akun Remaja Instagram

    Selain perlindungan bawaan yang ditawarkan oleh Akun Remaja, Meta menambahkan batasan baru untuk Instagram Live dan gambar yang tidak diinginkan dalam DM. Dengan perubahan ini, remaja di bawah 16 tahun tidak akan bisa melakukan sesi Live, kecuali sudah
    mendapatkan izin dari orang tua mereka. 
     
    Remaja di bawah 16 tahun juga harus mendapatkan izin orang tua untuk mematikan fitur pengamanan Meta yang memburamkan gambar yang mengandung ketelanjangan dalam DM. Pembaruan ini akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan.
     

    Cerdas Digital 2025 Tingkatkan Literasi Digital Orang Tua
    Selain itu dalam program Cerdas Digital yang berkolaborasi Keluarga Kita, ini juga bakal digelar lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan  literasi digital orang tua. Nantinya akan disediakan panduan dan alat bantu praktis untuk mendampingi remaja dalam menjelajahi dunia digital.
     
    “Perlindungan remaja di dunia digital membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Keluarga perlu memperkuat hubungan, menumbuhkan disiplin, dan terlibat secara efektif dalam mendampingi perjalanan digital remaja kita. Kami mengapresiasi komitmen Meta melalui inisiatif Cerdas Digital dan fitur Akun Remaja Instagram sebagai salah satu bentuk dukungan bagi keluarga serta tanggungjawab dalam mewujudkan pemberdayaan ekosistem,” ujar Najelaa Shihab, Pendidik & Pendiri Keluarga Kita.
     
    Program Cerdas Digital 2025 berlangsung mulai hari ini di Jakarta, lengkap dengan serangkaian lokakarya yang akan diadakan dalam beberapa bulan mendatang. Setiap lokakarya dan diskusi panel menghadirkan para ahli yang akan memberikan informasi kepada orang tua mengenai cara memandu pengalaman para remaja di dunia digital. 
     
    Orang tua akan mendapatkan tips seputar manajemen waktu penggunaan perangkat, menangani kontak yang tidak diinginkan, dan menciptakan percakapan yang terbuka dengan remaja mereka mengenai perilaku digital.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II – Halaman all

    Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II – Halaman all

    Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem pertahanan udara Iran potensial memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak jet tempur siluman generasi kelima Amerika Serikat, F-35 Lightning II, menurut uji coba dan latihan militer baru-baru ini, mengutip ulasan situs militer, DSA.

    Kesimpulan itu merujuk pada kemampuan sistem pertahanan udara ini mendeteksi objek pesawat tak berawak (drone) yang sulit dideteksi radar sistem pertahanan udara.

    “Dalam latihan militer baru-baru ini, radar pengendali tembakan sistem pertahanan udara ‘Bavar-373’ buatan Iran berhasil mendeteksi dan mencegat pesawat tak berawak ‘Karrar’ pada jarak 316 kilometer,” kata laporan tersebut, Rabu (16/4/2025) mengutip saluran Telegram Middle East Spectator.

    Disebutkan, drone itu memiliki penampang radar ( RCS) 2,14 meter persegi atau setara dengan 3,22 desibel, menurut data yang dibagikan dengan gambar intersepsi.

    Radar Cross Section (RCS) adalah ukuran seberapa mudah suatu objek terdeteksi oleh radar.

    “Akan tetapi, tidak disebutkan secara jelas pada jarak berapa deteksi awal target tersebut terjadi,” kata laporan tersebut.

    Namun, berdasarkan informasi kinerja sistem, radar pengendali tembakan Bavar-373 mampu mendeteksi target udara dengan luas RCS 0,01 meter persegi dari jarak 82 kilometer, atau target dengan RCS 0,05 meter persegi dari jarak 123 kilometer.

    Jika sistem Bavar-373 dilengkapi dengan radar frekuensi L-band seperti radar TPY-4, dan kemampuan deteksinya dianggap setara, maka secara teoritis sistem ini mampu mendeteksi keberadaan pesawat F-35 dari jarak hingga 218 kilometer.

    Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor kepresidenan Iran menunjukkan sistem rudal pertahanan udara buatan Iran Bavar 373 selama upacara di Teheran pada 22 Agustus 2019. (HO/Kepresidenan Iran/AFP)

    “Hal ini dikarenakan pada frekuensi L-band, lapisan penyerap radar (stealth coating) pada F-35 hampir tidak berfungsi, dan ukuran RCS pesawat pada frekuensi tersebut diperkirakan sekitar 0,5 meter persegi,” kata penjelasan dari ulasan tersebut.

    Beberapa simulasi gambar RCS pesawat F-35 yang diproduksi oleh Lockheed Martin pada frekuensi L-band dan VHF juga disertakan dengan laporan ini untuk tujuan perbandingan.

    Untuk mengonversi pembacaan desibel pada bagan radar 360 derajat (seperti pada gambar terlampir) ke satuan meter persegi luas penampang radar, rumus berikut dapat digunakan: 10^(desibel/10).

    Sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi dan mencegat pesawat tak berawak pada jarak yang sangat jauh, meskipun pesawat tak berawak itu memiliki penampang radar ( RCS) yang jauh lebih kecil daripada jet tempur F-35.

    “Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan, jika pesawat tanpa awak yang lebih sulit dideteksi itu mampu dideteksi dan dicegat oleh sistem Iran, maka bukan tidak mungkin pesawat F-35 juga bisa menjadi sasaran, sebab RCS F-35 lebih besar dan secara teoritis lebih mudah dideteksi dan dijadikan sasaran oleh sistem pertahanan udara,” ungkap penjelasan laporan tersebut.

    ARHANUD IRAN – Sistem pertahanan udara (Arhanud) jarak jauh Iran Bavar-373. Unit pertahanan udara Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan diberikan izin menerapkan fire at will tanpa perlu otorisasi perwira atasan sejak muncul ancaman pengeboman oleh Amerika Serikat (AS). (DSA/Tangkap Layar)

    Seputar Bavar-373 Buatan Lokal

    Sistem pertahanan udara Bavar-373 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh buatan Iran yang dikembangkan sebagai alternatif dalam negeri untuk sistem S-300PMU2 buatan Rusia.

    Dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman udara termasuk jet tempur, drone, rudal jelajah, dan rudal balistik.

    Berikut adalah spesifikasi teknis utama sistem Bavar-373:

    Tipe Sistem: Sistem pertahanan udara jarak jauh multi-target

    Radar Primer: Radar array fase aktif (AESA) dengan kemampuan pelacakan 360 derajat

    Radar Kontrol Tembakan: Radar S-Band dan L-Band memiliki kemampuan tinggi untuk mendeteksi dan melacak target kecil dengan profil tak terlihat.

    Jangkauan Deteksi Target: Hingga 320 kilometer untuk target udara RCS besar

    Jangkauan Intersepsi: Hingga 200 kilometer , tergantung pada jenis rudal yang digunakan

    Ketinggian Operasional: Antara 100 meter hingga 27 kilometer

    Jumlah Target Serentak: Mampu melacak hingga 100 target secara bersamaan dan menyerang 6 target secara bersamaan

    Tipe Rudal: Rudal “Sayyad-4B”, dipandu radar aktif dan memiliki jangkauan tembak lebih dari 200 kilometer

    Sistem Navigasi dan Panduan: Panduan inersia awal dengan koreksi menengah, diikuti oleh panduan radar aktif terminal

    Platform Seluler: Dipasang pada peluncur beroda untuk mobilitas strategis dan operasi cepat

    Tingkat Akurasi Tinggi: Dilengkapi dengan sistem pemrosesan data radar generasi baru untuk mengurangi tingkat target palsu dan meningkatkan keandalan dalam lingkungan peperangan elektronik

    Dengan kemampuan ini, Bavar-373 diposisikan sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih dalam inventaris Iran dan memiliki potensi untuk berfungsi sebagai lapisan pertahanan strategis terhadap ancaman udara berteknologi tinggi.

    BISA KUNCI F-35 – Sistem pertahanan udara jarak jauh Iran Bavar-373 yang dilaporkan berpotensi mendeteksi, mengunci, dan menangkal jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat. Dari uji coba militer baru-baru ini, sistem pertahanan ini menunjukkan potensi ini setelah mampu mendeteksi drone dengan penampang kecil yang juga disulit dideteksi radar.

    Tamparan Keras Bagi AS

    Jika sistem pertahanan udara Bavar-373 buatan Iran benar-benar mampu mendeteksi dan melacak pesawat tempur siluman generasi kelima seperti F-35 Lightning II , hal itu akan memiliki implikasi militer dan strategis yang besar bagi negara tersebut di tingkat regional dan internasional.

    Hal ini menjadi tamparan keras bagi Amerika Serikat (AS), bahwa meski dikurung sanksi berlipat, Teheran masih saja mampu mengembangkan sistem persenjataan yang penting.

    Berikut Keunggulan Militer dan Strategis Iran Jika Bavar-373 Dapat Berdampak pada F-35:

    Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Udara Nasional Iran

    Kemampuan mendeteksi pesawat F-35, yang terkenal dengan teknologi silumannya , akan membuat sistem pertahanan udara Iran jauh lebih kredibel dalam menghadapi ancaman udara berteknologi tinggi.

    Ini akan memungkinkan Iran membangun zona larangan terbang yang lebih efektif di sekitar area strategis termasuk lokasi nuklir, pusat kendali militer, dan kota-kota besar.
     
    Ancaman Asimetris terhadap Supremasi Udara AS dan Barat

    Kemampuan untuk melacak F-35 akan menantang dominasi udara Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Timur Tengah, karena F-35 adalah tulang punggung kekuatan udara NATO dan Israel.

    Ini akan menciptakan bentuk ancaman asimetris , di mana sistem pertahanan yang diproduksi secara lokal mampu menetralkan aset udara yang jauh lebih mahal dan canggih.

    Meningkatkan Kemampuan Strategis dan Negosiasi Geopolitik

    Dengan sistem Bavar-373 yang mampu melacak pesawat F-35, Iran akan memperoleh daya tawar strategis dalam negosiasi geopolitik, termasuk negosiasi terkait program nuklirnya.

    Kemampuan ini juga dapat digunakan sebagai alat tekanan diplomatik terhadap negara-negara tetangga dan kekuatan besar, dengan Iran dipandang mampu secara efektif melindungi wilayahnya dari serangan udara presisi.

    Pengaruh Militer Regional yang Lebih Kuat

    Iran memiliki potensi untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan militer regional, khususnya di Teluk Arab dan Timur Tengah, dengan menunjukkan bahwa ia mampu menghadapi sistem tempur paling modern milik AS dan sekutunya.

    Hal ini dapat memengaruhi keputusan negara tetangga yang memiliki hubungan militer dekat dengan Washington, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dalam merencanakan strategi pertahanan di masa mendatang.

    Citra Industri Pertahanan Dalam Negeri Iran akan Melonjak

    Jika klaim ini terbukti benar, keberhasilan Bavar-373 akan meningkatkan kredibilitas industri pertahanan Iran, membuka potensi kerja sama militer atau ekspor senjata ke negara lain yang ingin melawan dominasi Barat dalam sistem pertahanan udara.

     

     

    (oln/dsa/*)

  • Terduga Penculik Anak di Pasar Rebo Jaktim Ditangkap, Orangtua Korban Bongkar Ciri-ciri Pelaku

    Terduga Penculik Anak di Pasar Rebo Jaktim Ditangkap, Orangtua Korban Bongkar Ciri-ciri Pelaku

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terduga pelaku penculikan anak perempuan di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur akhirnya ditangkap.

    Kasini (36), orangtua korban Eva Thalita Zahra (13), sempat mengungkapkan ciri-ciri terduga penculik anaknya.

    Terkini, polisi telah menangkap terduga pelaku penculikan anak perempuan di Pasar Rebo, Jakarta Timur itu.

    “Sudah (ditangkap) oleh Polda Metro Jaya,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    Nicolas belum menjelaskan kronologi penangkapan pelaku penculikan yang diduga dilakukan oleh tetangganya.

    Pun begitu terkait identitas pelaku yang saat ini sudah diamankan.

    “Ditanyakan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya ya,” imbuhnya.

    Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, korban kali terakhir terlihat di rumah kontrakannya pada Kamis (10/4/2025).

    Dalam informasi di media sosial juga dituliskan, korban diduga diiming-imingi makanan dan baju baru.

    Sementara Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan penyidik sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi.

    Pihaknya juga memeriksa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

    “Melakukan pengecekan terhadap CCTV dan saksi yang ada di TKP,” ujar dia. 

    Ciri-ciri Pelaku

    Ibu Eva, Kasini (36) mengatakan pelaku memiliki ciri-ciri fisik berusia sekitar 45 tahun, rambut kribo panjang sepundak, tompel di bagian wajah, gigi atas hitam, kulit sawo matang.

    “Kalau dari muka ada tompel di sebelah kiri. Gigi atasnya hitam, tapi bawahnya enggak. Rambutnya gondrong kribo begitu,” kata Kasini di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (14/4/2025).

    Kemudian tinggi sekitar 160 sentimeter, kulit sawo matang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket bertuliskan Adidas di bagian dada dengan corak garis-garis pada lengan.

    Mengenakan celana panjang warna biru gelap, dan topi sebagaimana terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku mengepak seluruh barang-barang sebelum pergi dari unit kontrakan.

    “Kalau badan kurus enggak, gemuk juga enggak. Sedang lah posturnya. Dia mengakunya dari Brebes, tapi kalau dari cara ngomongnya enggak kayak orang Brebes,” ujarnya.

    Kasini menuturkan ciri-ciri dan rekaman CCTV yang menyorot saat pelaku mengepak barang-barangnya dari kontrakan sudah disampaikan kepada jajaran Polres Metro Jakarta Timur.

    Kini pihak keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus, dan berdoa agar Eva Thalita Zahra dapat pulang dalam keadaan selamat.

    “Hari Jumat (11/4) suami sudah laporan ke Polres (Metro Jakarta Timur), sudah diterima laporannya. Kita berdoa terus, biar mudah-mudahan anak saya bisa pulang dengan selamat,” tuturnya.

    Sebelumnya Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orangtua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Tapi setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik. (Tribunnews.com/TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Pasar Rebo Jakarta Timur – Halaman all

    Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Pasar Rebo Jakarta Timur – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku penculikan seorang anak berusia 13 tahun di Pasar Rebo, Jakarta Timur bernama Eva Thalita Zahra berhasil ditangkap kepolisian.

    Hal itu katakan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    “Sudah (ditangkap) oleh Polda Metro Jaya,” ucapnya.

    Nicolas belum menjelaskan kronologi penangkapan pelaku penculikan yang diduga dilakukan oleh tetangganya.

    Pun begitu terkait identitas pelaku yang saat ini sudah diamankan.

    “Ditanyakan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya ya,” imbuhnya.

    Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, korban kali terakhir terlihat di rumah kontrakannya pada Kamis (10/4/2025).

    Dalam informasi di media sosial juga dituliskan, korban diduga diiming-imingi makanan dan baju baru.

    Sementara Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan penyidik sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi.

    Pihaknya juga memeriksa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

    “Melakukan pengecekan terhadap CCTV dan saksi yang ada di TKP,” ujar dia. 

    Pelaku terekam CCTV

    Pelaku penculikan remaja 13 tahun bernama Eva Thalita Zahra, tampangnya sempat terekam CCTV.

    Ia hilang diduga diculik tetangganya sendiri.

    Zahra dilaporkan hilang oleh orangtuanya pada Kamis 10 April 2025.

    Menurut kronologi korban meninggalkan rumah sekira pukul 7.30 WIB.

    Menurut saksi, Zahra dibawa pelaku yang merupakan tetangga kontrakan korban.

    Ayah korban, Tarja (40) mengungkap kecurigaan sebelum anaknya hilang diduga diculik tetangganya tersebut.
     
    Tarja mengatakan sebelum putrinya hilang diculik  keluarga sempat curiga terhadap pelaku.

    Pelaku baru tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya satu pekan terakhir.

    Pada Rabu (9/4/2025) malam, pelaku sempat meminta izin mengajak Zahra pergi ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dengan dalih membeli makan.

    Keesokan harinya, Tarja melihat perubahan sikap pada putrinya tersebut.

    “Sempat diajak muter-muter ke Pasar Induk Kramat Jati. Pulang dari situ ada perubahan sikap sama anak saya, kayak orang linglung,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2025).

    Perubahan sikap Zahra setelah diajak pelaku pergi ke Pasar Induk Kramat Jati itu membuat orangtua curiga dengan tindakan dilakukan pelaku.

    Selain itu, orangtua melihat gelagat Zahra seperti tertekan ketika ditanya apa saja yang dilakukan bersama pelaku.

    Namun keesokan harinya pada (10/4/2025), Zahra rupanya kembali diajak pelaku ke Mall Cijantung diimingi membeli baju.

    Setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang.

    Bahkan handphone yang dibawa Zahra sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga.

    Karena hal itu keluarga menduga Zahra menjadi korban penculikan.

    Diketahui, pelaku baru mengontrak di sebelah unit kontrakan korban selama 1 minggu.
    
Pelaku juga belum membayar kontrakan tersebut.

    Saat menyewa kontrakan ternyata pelaku tidak memberikan identitas kepada pemilik kontrakan dengan dalih akan membauar sekalian pada tanggal 11 April 2025.

    Namun hingga jatuh tempo tiba, pelaku justru sudah menghilang dari kontrakan bersama anak tetangganya.

    Menurut informasi yang beredar, ciri-ciri pelaku pria berusia kira-kira 40 tahun.

    Terduga pelaku itu berambut gondrong, kulit sawo matang.

    Ciri-ciri dan tampang terduga pelaku sempat terekam CCTV rumah warga.

    Dalam rekaman CCTV itu terlihat terduga pelaku mengenakan jaket hoodie abu dan topi.

    Sementara itu ciri-ciri korban adalah seorang remaja perempuan berusia 13 tahun.

    Tinggi badan 155 cm, kulit putih bersih, dibagian dagu terdapat bekas jaitan, gigi longgar bekas jatuh, rambut ikal dan hitam.

    Terakhir korban mengenakan baju putih kotak-kotak kecil, celana jeans biru dongker dan mengenakan hijab pink motif bunga-bunga.

    Dilansir dari Tribun Jakarta, keluarga sudah melaporkan dugaan penculikan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

    “Harapan saya anak cepat pulang, bisa kumpul lagi di rumah. Sama biar pelakunya bisa cepat tertangkap, bisa diproses hukum sesuai perbuatannya lah,” ujar ayah korban.

    Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta

     

  • Ibu Korban Penculikan di Pasar Rebo Jaktim Ungkap Ciri Pelaku: ‘Ada Tompel di Sebelah Kiri’

    Ibu Korban Penculikan di Pasar Rebo Jaktim Ungkap Ciri Pelaku: ‘Ada Tompel di Sebelah Kiri’

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Identitas pria terduga pelaku penculikan anak perempuan di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur masih belum diketahui pasti.

    Hingga kini baik nama maupun alamat pelaku yang menculik anak bernama Eva Thalita Zahra (13) masih dalam penyelidikan jajaran Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya.

    Ibu Eva, Kasini (36) mengatakan pelaku memiliki ciri-ciri fisik berusia sekitar 45 tahun, rambut kribo panjang sepundak, tompel di bagian wajah, gigi atas hitam, kulit sawo matang.

    “Kalau dari muka ada tompel di sebelah kiri. Gigi atasnya hitam, tapi bawahnya enggak. Rambutnya gondrong kribo begitu,” kata Kasini di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (14/4/2025).

    Kemudian tinggi sekitar 160 sentimeter, kulit sawo matang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket bertuliskan Adidas di bagian dada dengan corak garis-garis pada lengan.

    Mengenakan celana panjang warna biru gelap, dan topi sebagaimana terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku mengepak seluruh barang-barang sebelum pergi dari unit kontrakan.

    “Kalau badan kurus enggak, gemuk juga enggak. Sedang lah posturnya. Dia mengakunya dari Brebes, tapi kalau dari cara ngomongnya enggak kayak orang Brebes,” ujarnya.

    Kasini menuturkan ciri-ciri dan rekaman CCTV yang menyorot saat pelaku mengepak barang-barangnya dari kontrakan sudah disampaikan kepada jajaran Polres Metro Jakarta Timur.

    TUNJUKKAN FOTO ANAK – Kasini saat menunjukkan foto anaknya, Eva Thalita Zahra yang diduga diculik seorang pria tetangganya unit kontrakannya, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (14/4/2025).

    Kini pihak keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus, dan berdoa agar Eva Thalita Zahra dapat pulang dalam keadaan selamat.

    “Hari Jumat (11/4) suami sudah laporan ke Polres (Metro Jakarta Timur), sudah diterima laporannya. Kita berdoa terus, biar mudah-mudahan anak saya bisa pulang dengan selamat,” tuturnya.

    Sebelumnya Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orangtua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Tapi setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Warga yang memiliki informasi keberadaan korban dapat menghubungi pihak keluarga di nomor 0882 9110 7490, atau melaporkan kepada petugas terkait agar dapat ditindaklanjuti.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ajak ke Pasar Kramat Jati, Terduga Penculik Anak di Pasar Rebo Terlihat Gandeng Tangan Korban

    Ajak ke Pasar Kramat Jati, Terduga Penculik Anak di Pasar Rebo Terlihat Gandeng Tangan Korban

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Pria terduga pelaku penculikan anak di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur sempat menunjukkan gelagat mencurigakan.

    Sebelum menculik korban Eva Thalita Zahra (13) pada Kamis (9/4/2025), pelaku sempat tepergok berjalan sambil menggandeng tangan korban pada Rabu (8/4/2025) malam.

    Ibu korban, Kasini mengatakan berdasar keterangan seorang saksi warga yang melihat kejadian pelaku menggandeng tangan putrinya saat pulang dari Pasar Induk Kramat Jati.

    “Di malam sebelum kejadian itu kan memang si pelaku sempat mengajak anak saya ke pasar, dibelikan buah melon. Nah itu terlihat sama warga,” kata Kasini di Jakarta Timur, Senin (14/4/2025).

    Merujuk keterangan saksi warga tersebut, pelaku selalu melepaskan gandengan tangannya kepada korban saat berpapasan dengan warga atau di tempat keramaian.

    Baru ketika kondisi jalan sedang sepi pelaku kembali menggandeng tangan Eva, hal ini sempat membuat warga yang melihat kejadian curiga dengan gelagat ditunjukkan pelaku.

    Namun kala itu warga sekitar yang melihat kejadian mengira bahwa pelaku merupakan kerabat orangtua korban, sehingga mereka hanya diam tanpa menegurnya.

    “Katanya tangan anak saya itu digandeng, tapi posisinya enggak jalan berdampingan. Anak saya di belakang, pelaku di depan. Cuma pas ada orang gandengan tangannya dilepas,” ujarnya.

    Pihak keluarga juga menyebut bahwa setelah pulang dari Pasar Induk Kramat Jati itu, Eva menunjukkan perubahan sikap dari yang biasanya ceria menjadi pendiam dan tak banyak bicara.

    Kasini menuturkan keterangan terkait peristiwa sebelum kejadian ini sudah disampaikan kepada Polres Metro Jakarta Timur saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Saksi warga yang melihat langsung kejadian pun sudah menunjukkan titik di mana dia melihat pelaku dan korban berjalan bergandengan, dan titik di mana terdapat CCTV.

    “Hari Sabtu (12/4) itu yang melihat, namanya pak Asep sudah kasih keterangan dan menunjukkan lokasi dia melihat anak saya bersama pelaku ke polisi,” tuturnya.

    Kini pihak keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian, dan berharap Eva Thalita Zahra dapat segera kembali pulang ke rumah dalam keadaan selamat.

    Sebelumnya Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orangtua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Tapi setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Warga yang memiliki informasi keberadaan korban dapat menghubungi pihak keluarga di nomor 0882 9110 7490, atau melaporkan kepada petugas terkait agar dapat ditindaklanjuti.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Identitas Penculik Anak di Jaktim Masih Misteri, Belum Bayar Uang Kontrakan dan Bawa Kabur HP Korban – Halaman all

    Identitas Penculik Anak di Jaktim Masih Misteri, Belum Bayar Uang Kontrakan dan Bawa Kabur HP Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Identitas terduga pelaku penculikan terhadap anak bernama Eva Thalita Zahra (13) di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, belum diketahui.

    Berdasarkan keterangan ayah korban, Tarja (40), pelaku yang tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya belum menyerahkan data diri ke pengurus lingkungan.

    “Saya kira namanya orang baru mengontrak kan laporan, tapi ternyata dia belum laporan. Jadi enggak tahu identitasnya,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (13/4/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Bahkan ketika tinggal menyewa unit kontrakan, pelaku juga tak menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), nomor handphone, atau data diri identitas lainnya kepada pemilik kontrakan.

    Pemilik kontrakan maupun keluarga Tarja hanya memanggil pelaku dengan sapaan “Pak”, tanpa mengetahui nama aslinya.

    “Dia tinggal belum bayar sama sekali. Sudah tinggal sekitar satu minggu, tapi baru bisa bayar tanggal 11 April. Sementara tanggal 10 April sudah pergi bawa anak saya,” ujarnya.

    Sepengetahuan pihak keluarga, pelaku mempunyai ciri fisik berusia sekitar 40 tahun, berambut panjang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket warna silver dan celana panjang.

    Tarja berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus ini bisa segera mengidentifikasi sosok pelaku dan menemukan putrinya dalam keadaan selamat.

    “Enggak kenal, namanya dia siapa saya juga enggak tahu. Tapi dia menganggap anak saya seperti anak sendiri.” 

    “Sering dikasih sesuatu, mungkin kasihan karena anak saya enggak sekolah,” tuturnya.

    Bawa Handphone Korban

    Terduga pelaku ternyata turut membawa kabur handphone korban.

    Tarja menyatakan, pelaku sempat meminta handphone milik sang istri, Kasini (36) sebelum menculik anaknya.

    “Dia minta handphone, tapi melalui anak saya. Jadi bilang ke anak saya untuk minta handphone, terus anak saya yang minta,” ucap Tarja.

    Pelaku berdalih kepada korban bahwa ia ingin meminjam handphone agar dapat diisikan paket data internet.

    Nahas, sampai saat ini Zahra tak kunjung pulang, keberadaannya pun tak diketahui karena handphone milik Kasini sudah tak dapat dihubungi.

    “Sempat dicoba lacak pakai handphone itu, handphone-nya terakhir sempat aktif di titik dekat Pasar Induk Kramat Jati. Tapi pas mau mendekat ke titik handphone itu tiba-tiba hilang,” ujar Tarja.

    Sebelumnya, Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orang tua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Namun, setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penculik Anak di Pasar Rebo Belum Bayar Uang Kontrakan hingga Tak Lapor Data Diri.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Respons KPK terkait Kardinal Suharyo Bakal Kunjungi Hasto Kristiyanto di Rutan KPK Hari ini – Halaman all

    Respons KPK terkait Kardinal Suharyo Bakal Kunjungi Hasto Kristiyanto di Rutan KPK Hari ini – Halaman all

    KPK sebut jika ada izin pengadilan, pihaknya mempersilakan Kardinal Suharyo menjenguk Hasto Kristiyanto di rutan KPK.

    Tayang: Senin, 14 April 2025 08:25 WIB

    Tribunnews.com/Rahmat Nugraha/ist

    USKUP KUNJUNGI HASTO – Terdakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025) dan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo. KPK sebut jika ada izin pengadilan, pihaknya mempersilakan Kardinal Suharyo menjenguk Hasto Kristiyanto di rutan KPK. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons terkait Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo yang akan mengunjungi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di rutan.

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto berujar, bila sudah ada izin pengadilan, maka pihaknya akan mempersilakan Kardinal Suharyo menjenguk Hasto Kristiyanto.

    “KPK hanya melaksanakan penetapan pengadilan. Bila sudah ada izin dari pengadilan maka KPK akan menjalankan dalam bentuk Berita Acara Pelaksanaan Penetapan Hakim,” ujar Tessa saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).

    Diketahui, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo bakalan menjenguk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditahan di Rutan KPK pada hari ini.

    Kardinal Suharyo menyebut kunjungan ke rutan merupakan hal biasa.

    “Pelayanan ini sudah biasa saya lakukan. Kunjungan ke Pak Hasto adalah dalam rangka tugas pelayanan itu,” ujar Kardinal Suharyo kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

    Kardinal Suharyo menyebut satu di antara tugas Uskup adalah mengunjungi rutan dan lapas. 

    Ia mengatakan Hasto saat ini berada di rutan yang masuk wilayah pelayanannya.

    “Salah satu tugas pelayanan saya sebagai Uskup adalah kunjungan ke rutan dan lapas yang ada di wilayah pelayanan saya di Jakarta dan Tangerang,” katanya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bocah Perempuan di Jaktim Diduga Diculik Tetangga, Ayah Korban Beberkan Fakta Ini – Halaman all

    Bocah Perempuan di Jaktim Diduga Diculik Tetangga, Ayah Korban Beberkan Fakta Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang anak perempuan bernama Eva Thalita Zahra (13) diduga diculik tetangganya.

    Korban tinggal bersama keluarganya di bilangan Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Ayah korban, Tarja (40), mengatakan, pelaku yang tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya belum menyerahkan data diri ke pengurus lingkungan.

    “Saya kira namanya orang baru mengontrak kan laporan, tapi ternyata dia belum laporan. Jadi enggak tahu identitasnya,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (13/4/2025).

    Bahkan saat tinggal menyewa unit kontrakan, pelaku juga tidak menyerahkan fotokopi KTP, nomor handphone, atau data diri identitas lainnya kepada pemilik kontrakan.

    Baik keluarga Tarja maupun pemilik kontrakan hanya memanggil pelaku dengan sapaan ‘Pak’, tanpa mengetahui nama asli dari pelaku atau nama sapaan pelaku tersebut.

    “Dia tinggal belum bayar sama sekali. Sudah tinggal sekitar satu minggu, tapi baru bisa bayar tanggal 11 April. Sementara tanggal 10 April sudah pergi bawa anak saya,” ujarnya.

    Sepengetahuan pihak keluarga hanya bahwa pelaku memiliki ciri fisik berusia sekitar 40 tahun, berambut panjang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket warna silver dan celana panjang.

    Tarja berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus dapat segera mengidentifikasi sosok pelaku, dan menemukan putrinya dalam keadaan selamat.

    “Enggak kenal, namanya dia siapa saya juga enggak tahu. Tapi dia menganggap anak saya seperti anak sendiri. Sering dikasih sesuatu, mungkin kasihan karena anak saya enggak sekolah,” tuturnya.

    Sebelumnya Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orangtua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Tapi setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Warga yang memiliki informasi keberadaan korban dapat menghubungi pihak keluarga di nomor 0882 9110 7490, atau melaporkan kepada petugas terkait agar dapat ditindaklanjuti.

     

    Penulis: Bima Putra

  • Perhatikan Tanda-Tanda Ini di WhatsApp, Bisa Jadi Disadap dari Jauh

    Perhatikan Tanda-Tanda Ini di WhatsApp, Bisa Jadi Disadap dari Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan penipuan melalui kanal digital semaking mengerikan. Dalam laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia Anti Scam Center mencatat 79.969 laporan aduan sepanjang 1 Januari-31 Maret 2025.

    Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa kerugian masyarakat dari laporan tersebut mencapai Rp 1,7 triliun. “Dengan dana korban Rp 134,7 miliar diblokir,” kata Kiki dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Maret 2025, dikutip Minggu (13/4/2025).

    Salah satu kanal yang sering kali dipakai untuk melakukan penipuan di era digital ini adalah WhatsApp. Aplikasi pesan instan itu kerap menjadi sasaran untuk mencuri data pribadi yang dapat digunakan untuk menguras rekening korban. 

    Oleh karena itu penting bagi Anda untuk menyadari beberapa tanda-tanda WhatsApp diakses tanpa izin oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

    Tanda-Tanda WhatsApp Disadap:

    1. OTP
    Kode One Time Password (OTP) dikirimkan melalui SMS saat akan mengakses WhatsApp. Jika Anda tiba-tiba menerima kode OTP secara misterius, bisa saja ada yang berusaha masuk ke akun WhatsApp. Perlu diingat untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun.

    2. Keluar dari WhatsApp
    Pertanda lain akun WhatsApp disadap adalah tiba-tiba keluar dari aplikasi tersebut. Bisa saja ada perangkat lain yang mencoba masuk ke akun Anda.

    3. Pesan Terbaca
    Kemungkinan lain akun Anda telah dibajak adalah ada pesan yang sudah dibaca, padahal Anda tak merasa pernah membuka dan membacanya sebelumnya.

    4. Pesan Terkirim Sendiri
    Sama seperti sebelumnya, jika ada pesan misterius yang terkirim sendiri bisa saja akun WhatsApp Anda telah disadap.

    5. Status WA Asing
    Ciri-ciri akun telah dibajak adalah akun mengunggah status WhatsApp yang tidak pernah dibuat oleh Anda.

    6. Melakukan panggilan telepon
    Jika ada panggilan telepon asing yang tidak Anda lakukan bisa menjadi pertanda lain akun telah disadap.

    Solusi WhatsApp Disadap

    Salah satu yang bisa dilakukan untuk mencegah akun WhatsApp disadap adalah dengan mengaktifkan pengamanan verifikasi dua langkah atau two step verification. Cara ini mencegah peretas mengakses WhatsApp karena tidak mengetahui kode yang digunakan untuk fitur tersebut.

    Berikut cara mengaktifkan verifikasi dua langkah:

    1. Klik opsi tiga titik

    2. Masuk ke Settings, lalu menuju Account dan klik Two-Step Verification

    3. Tekan Enable

    4. Masukkan enam kode

    5. Jangan lupa masukkan alamat email untuk memulihkan kode saat lupa

    Selain langkah pencegahan itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut:

    Lapor ke WhatsApp

    Salah satu langkah yang bisa ditempuh saat mengetahui WhatsApp diretas adalah dengan menghubungi pihak WhatsApp. Laporkan kejadian tersebut dengan mengirimkan email ke [email protected] dengan keyword “Lost/stolen: please deactivate my account” di badan email untuk menonaktifkan akun.

    Sampaikan kronologi kejadian, seperti kapan dan cara akun diretas. Ada waktu 30 hari untuk pengguna bisa mengaktifkan akun sebelum dihapus selamanya.

    Log in Ulang

    Cara lain adalah dengan menginstall ulang WhatsApp. Setelah itu masuk lagi dengan nomor yang digunakan sebelumnya.

    Kunci Layar Akun WhatsApp

    Anda juga bisa mengunci layar agar tidak ada orang lain yang bisa mengaksesnya. Caranya dengan masuk ke menu menu Pengaturan > Privasi > pilih opsi Kunci Layar > Pindai sidik jari.

    Rajin Cek WhatsApp Web

    Cek juga perangkat apa saja yang masuk dengan menggunakan WhatsApp Web. Keluarkan atau hapus perangkat yang tidak dikenali. Ini cara mengeceknya:

    – Tekan opsi tiga titik

    – Klik WhatsApp Web

    – Berikutnya akan terlihat daftar perangkat yang terhubung dengan akun WhatsApp

    – Pilih Keluar dari semua perangkat.

     

    (mkh/mkh)