Grup Musik: iKON

  • Pemadaman lampu serentak, Jakarta hemat listrik Rp98 juta

    Pemadaman lampu serentak, Jakarta hemat listrik Rp98 juta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI menilai pemadaman lampu selama 60 menit semalaman secara serentak di Jakarta mampu menghemat biaya listrik senilai Rp98.055.920.

    “Dari aksi pemadaman semalam berhasil menghemat biaya listrik sebesar Rp 98.055.920,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu.

    Asep mengatakan itu terkait digelarnya Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon pada Sabtu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2025.

    Aksi ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mensosialisasikan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030.

    Lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta dipadamkan dari pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB.

    Dalam aksi pemadaman semalam, lampu-lampu penerangan dimatikan di beberapa jalan protokol dan jalan arteri di wilayah Jakarta, ikon Kota Jakarta seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Arjuna Wiwaha, Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia (HI), Patung Pemuda, Patung Jenderal Sudirman, hingga Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Lokasi-lokasi tersebut gelap selama 60 menit.

    Dia menambahkan berdasarkan data dari PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya), penurunan emisi karbon sebesar 54,21 ton CO2e dan berhasil menghemat konsumsi listrik sebesar 67,76 Megawatt (MWh) dari aksi peduli lingkungan tersebut.

    Dari angka tersebut, lanjut Asep, menunjukkan bahwa aksi hemat energi ini memberikan dampak nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus menghemat biaya.

    “Kami mengapresiasi partisipasi masyarakat yang telah mengambil bagian dari Aksi Hemat Energi kali ini. Sehingga kita semua memiliki kesadaran agar terus melaksanakan penghematan energi untuk mengatasi perubahan iklim,” ungkapnya.

    Aksi tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon.

    Program ini dinyatakan akan terus dijalankan beberapa kali dalam setahun dengan harapan dapat mendorong warga Jakarta membiasakan perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

    Beberapa langkah sederhana penghematan energi seperti menggunakan lampu LED, mencabut kabel charger yang tidak digunakan, mengatur suhu AC secara efisien, hingga mematikan peralatan listrik saat tidak dipakai dapat memberikan kontribusi besar.

    Jika dilakukan secara konsisten, aksi ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya Kota Jakarta yang berkelanjutan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI rancang `Jakarta Film Commission` untuk wujudkan kota sinema

    DKI rancang `Jakarta Film Commission` untuk wujudkan kota sinema

    Wakil Gubernur DKI Rano Karno memberikan keterangan kepada wartawan saat Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (15/6/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    DKI rancang `Jakarta Film Commission` untuk wujudkan kota sinema
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 15 Juni 2025 – 16:00 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI merancang lembaga bernama Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) untuk mewujudkan kota sinema yang berbudaya dan seni.

    “Nah, hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk kita membentuk satu komisi yang kita bilang Jakarta Film Commission,” kata Wakil Gubernur DKI Rano Karno dalam Jakarta Future Festival bertajuk “Mengembangkan Jakarta Kota Sinema” di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu.

    Rano mengatakan Jakarta kini tengah dikembangkan sebagai ikon kota budaya dan seni sehingga secara tidak langsung Jakarta sudah mendeklarasi menjadi kota sinema dengan segala industrinya.

    Terlebih, dia menilai, hampir semua negara mempunyai Komisi Film seperti Korea, Hongkong, Tokyo dan Belanda.

    “Kalau pernah dengar tentang Oscar. Jadi ‘surprise’ (kejutan), mereka datang ke Indonesia, saya sempat ketemu, sedikit mengobrol dan mereka pun siap untuk membantu Jakarta membentuk komisi film,” ucapnya.

    Kendati demikian, impian Jakarta sebagai kota sinema ini butuh perjalanan panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait pembangunan industri sehingga diharapkan film menjadi satu prioritas utama.

    “Musrembang itu ide dari masyarakat, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kemarin sudah menyusun rencana,” ucapnya.

    Kemudian, ditegaskan, lembaga ini tidak di bawah pengelolaan BUMD melainkan Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) akan dikelola oleh profesional.

    “Dia harus menjadi lembaga sendiri, tapi yang jelas bukan BUMD. Dia harus dikelola oleh profesional. Ada dua sistem, bisa lembaga pengelola investasi (Indonesia Investment Authority/INA) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” ucapnya.

    Pembentukan “Jakarta Film Commission” dibuat sebagai lembaga pelayanan One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    Fungsinya yakni mencakup fasilitasi perizinan, database lokasi syuting, penghubung dengan talenta lokal, dan promotor utama Jakarta sebagai destinasi produksi film.

    Industri perfilman Indonesia mencatat pada 2024, total 122 juta penonton bioskop dan menjadikannya yang tertinggi sepanjang masa. 

    Dari jumlah tersebut, lebih dari 65 persen atau sekitar 80 juta penonton menyaksikan film lokal sehingga menunjukkan dominasi film Indonesia di pasar domestik.

    Sumber : Antara

  • Video Jalan-jalan Lihat ‘Pulau Uang Seribu’ di Ternate

    Video Jalan-jalan Lihat ‘Pulau Uang Seribu’ di Ternate

    Detikers, sekarang kita jalan-jalan ke Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara!

    Nah, di sini kita bisa lihat langsung Pulau Maitara, yang jadi salah satu ikon di uang kertas pecahan Rp 1.000 edisi lama. Pulau ini terletak di antara Pulau Ternate dan Pulau Tidore, lho!

    Keren banget ya alam Indonesia! Ada yang udah pernah ke sini? Sharing di kolom komentar, yuk!

  • Wagub Rano: Pemprov Akan Bentuk Jakarta Film Commission – Page 3

    Wagub Rano: Pemprov Akan Bentuk Jakarta Film Commission – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI merancang lembaga bernama Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) untuk mewujudkan kota sinema yang berbudaya dan seni.

    “Nah, hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk kita membentuk satu komisi yang kita bilang Jakarta Film Commission,” kata Wakil Gubernur DKI Rano Karno dalam Jakarta Future Festival bertajuk “Mengembangkan Jakarta Kota Sinema” di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu (15/6/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Rano mengatakan Jakarta kini tengah dikembangkan sebagai ikon kota budaya dan seni sehingga secara tidak langsung Jakarta sudah mendeklarasi menjadi kota sinema dengan segala industrinya.

    Terlebih, dia menilai, hampir semua negara mempunyai Komisi Film seperti Korea, Hongkong, Tokyo dan Belanda.

    “Kalau pernah dengar tentang Oscar. Jadi ‘surprise’ (kejutan), mereka datang ke Indonesia, saya sempat ketemu, sedikit mengobrol dan mereka pun siap untuk membantu Jakarta membentuk komisi film,” ucapnya.

    Kendati demikian, impian Jakarta sebagai kota sinema ini butuh perjalanan panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait pembangunan industri sehingga diharapkan film menjadi satu prioritas utama.

    “Musrembang itu ide dari masyarakat, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kemarin sudah menyusun rencana,” ucapnya.

    Kemudian, ditegaskan, lembaga ini tidak di bawah pengelolaan BUMD melainkan Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) akan dikelola oleh profesional.

    “Dia harus menjadi lembaga sendiri, tapi yang jelas bukan BUMD. Dia harus dikelola oleh profesional. Ada dua sistem, bisa lembaga pengelola investasi (Indonesia Investment Authority/INA) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” ucapnya.

     

  • Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit Regional 15 Juni 2025

    Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Puluhan warga RW 21 Kelurahan Rejowinangun Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar
    demonstrasi
    di sekitar kawasan semi underpass dan
    flyover Canguk
    , Minggu (15/6/2025).
    Aksi dilakukan untuk memprotes belum diterbitkannya
    sertifikat tanah
    milik warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut.
    Dalam aksi damai itu, warga membentangkan delapan spanduk berisi tuntutan dan keluhan atas ketidakjelasan nasib sertifikat.
    Mereka mengelilingi kawasan flyover sambil menyuarakan protes terhadap lambannya proses administrasi pertanahan pasca-proyek infrastruktur yang dibangun sejak 2022.
    Ketua RW 21, Lukisno, menyatakan, dari total 27 bidang tanah warga terdampak, baru empat sertifikat yang berhasil diterbitkan sejak proyek dimulai.
    Padahal, menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya menjanjikan bahwa proses penyelesaian sertifikat hanya memakan waktu satu tahun sejak 2022.
    “Di samping sisa sertifikat, banyak fasilitas umum yang hilang, seperti gapura yang menjadi ikon RT, pos kamling, jalan kampung rusak,” ujar Lukisno.
    Ia sendiri merupakan salah satu warga terdampak, dengan dua bidang tanah yang terkena proyek masing-masing seluas 20 meter persegi dan 5 meter persegi.
    Warga Butuh Sertifikat untuk Modal Usaha
    Lukisno menegaskan, meskipun uang ganti rugi telah diterima, banyak warga tetap membutuhkan sertifikat tanah tersebut, misalnya untuk dijadikan agunan dalam mengakses modal usaha, apalagi menjelang musim masuk sekolah.
    “Apalagi ini musim anak masuk sekolah,” tegasnya.
    Sebelumnya, pada Desember 2024, warga RW 21 juga pernah melakukan aksi protes serupa, dengan cara memasang spanduk di area sekitar flyover dan semi underpass.
    Rapat Tak Membuahkan Hasil
    Warga lainnya, Agus Prasetyono, menyatakan bahwa rapat terakhir yang digelar pada awal Juni 2025 pun tidak memberikan solusi.
    “Rapat terakhir di awal Juni yang menagih kepastian penerbitan sertifikat tanah juga tidak membuahkan solusi,” ujarnya.
    Kompas.com
    telah mencoba meminta konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Jutika Aditya Nugraha. Namun, Jutika menyarankan permintaan wawancara diajukan melalui saluran resmi informasi publik BBPJN.
    “Karena untuk penyebaran informasi, satu pintu dari bagian informasi publik balai kami. Bila ada disposisi ke lapangan baru kami bisa bantu jawab,” katanya melalui pesan singkat.
    Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi Publik BBPJN Jateng-DIY, Lia Ursula, mengatakan akan menyiapkan keterangan tertulis terkait tuntutan warga. Namun hingga berita ini ditulis, keterangan tersebut belum diterima.
    Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Magelang juga belum memberikan tanggapan resmi. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, Kepala BPN Kota Magelang, Muhun Nugraha, menjelaskan bahwa proses pengadaan tanah proyek Canguk tergolong skala kecil, karena luasnya kurang dari 5 hektare.
    “Warga yang ingin mendapatkan sertifikat tanah harus mendaftarkan diri ke BPN Kota Magelang,” ujar Muhun, dikutip Kompas.com pada 26 Desember 2025.
    Ia menambahkan, warga juga perlu menentukan patok sisa tanah sendiri sebagai syarat pengurusan sertifikat.
    Muhun menjelaskan, mekanisme untuk proyek skala kecil berbeda dengan skala besar (lebih dari 5 hektare). Pada kasus skala besar, akan dibentuk panitia pelaksana pengadaan tanah yang bisa dipimpin oleh BPN pusat atau provinsi.
    Untuk proyek seperti flyover Canguk, Kementerian PUPR sejatinya dapat memfasilitasi proses pendaftaran sertifikat, tetapi bukan pengambil keputusan.
    “BPN sifatnya menunggu,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI rancang “Jakarta Film Commission” untuk wujudkan kota sinema

    DKI rancang “Jakarta Film Commission” untuk wujudkan kota sinema

    mereka pun siap untuk membantu Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI merancang lembaga bernama Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) untuk mewujudkan kota sinema yang berbudaya dan seni.

    “Nah, hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk kita membentuk satu komisi yang kita bilang Jakarta Film Commission,” kata Wakil Gubernur DKI Rano Karno dalam Jakarta Future Festival bertajuk “Mengembangkan Jakarta Kota Sinema” di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu.

    Rano mengatakan Jakarta kini tengah dikembangkan sebagai ikon kota budaya dan seni sehingga secara tidak langsung Jakarta sudah mendeklarasi menjadi kota sinema dengan segala industrinya.

    Terlebih, dia menilai, hampir semua negara mempunyai Komisi Film seperti Korea, Hongkong, Tokyo dan Belanda.

    “Kalau pernah dengar tentang Oscar. Jadi ‘surprise’ (kejutan), mereka datang ke Indonesia, saya sempat ketemu, sedikit mengobrol dan mereka pun siap untuk membantu Jakarta membentuk komisi film,” ucapnya.

    Kendati demikian, impian Jakarta sebagai kota sinema ini butuh perjalanan panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait pembangunan industri sehingga diharapkan film menjadi satu prioritas utama.

    “Musrembang itu ide dari masyarakat, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kemarin sudah menyusun rencana,” ucapnya.

    Kemudian, ditegaskan, lembaga ini tidak di bawah pengelolaan BUMD melainkan Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) akan dikelola oleh profesional.

    “Dia harus menjadi lembaga sendiri, tapi yang jelas bukan BUMD. Dia harus dikelola oleh profesional. Ada dua sistem, bisa lembaga pengelola investasi (Indonesia Investment Authority/INA) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” ucapnya.

    Pembentukan “Jakarta Film Commission” dibuat sebagai lembaga pelayanan One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    Fungsinya yakni mencakup fasilitasi perizinan, database lokasi syuting, penghubung dengan talenta lokal, dan promotor utama Jakarta sebagai destinasi produksi film.

    Industri perfilman Indonesia mencatat pada 2024, total 122 juta penonton bioskop dan menjadikannya yang tertinggi sepanjang masa.

    Dari jumlah tersebut, lebih dari 65 persen atau sekitar 80 juta penonton menyaksikan film lokal sehingga menunjukkan dominasi film Indonesia di pasar domestik.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Kulit Kurban Jadi Rezeki: Cerita Perajin Kerupuk Sodo Gunungkidul

    Dari Kulit Kurban Jadi Rezeki: Cerita Perajin Kerupuk Sodo Gunungkidul

    Pasar kerupuk kulit sendiri cukup menjanjikan, terutama menjelang musim liburan atau hajatan. Camilan gurih berbahan dasar kulit sapi ini masih digemari berbagai kalangan, bahkan menjadi ikon khas di beberapa daerah. Menariknya, kerupuk kulit produksi Kalurahan Sodo kini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal atau wilayah DIY saja. Pasarnya telah merambah ke berbagai kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa seperti Lampung, Palembang, Pontianak, hingga Makassar. “Biasanya lewat pengepul atau pesanan toko oleh-oleh. Tapi ada juga yang dikirim langsung lewat ekspedisi. Permintaan dari luar Jawa justru makin naik dalam beberapa tahun terakhir,” terang Susilo.

    Menurutnya, konsumen dari luar daerah menyukai kerupuk rambak produksi Gunungkidul karena teksturnya yang renyah, rasa gurih yang khas tanpa terlalu banyak tambahan penyedap, dan kualitas bahan baku yang masih terjaga. Sebagian pengrajin bahkan mulai menjalin kerja sama dengan reseller dan toko oleh-oleh di luar daerah. Beberapa telah memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk menjangkau pasar lebih luas. Namun demikian, belum semua pelaku UMKM di Kalurahan Sodo memiliki akses atau kemampuan untuk promosi digital secara optimal. “Kalau ada pelatihan online marketing atau bantuan kemasan modern, kami yakin rambak dari Sodo bisa bersaing dengan produk dari daerah lain. Sekarang saja banyak yang repeat order dari pelanggan luar Jawa,” tambahnya.

    Meski demikian, tantangan tetap ada. Selain keterbatasan tenaga kerja dan alat produksi, perubahan cuaca yang tak menentu bisa mengganggu proses penjemuran. Di sisi lain, kebutuhan akan alat pengering modern seperti oven atau dehydrator skala besar menjadi salah satu aspirasi utama pelaku usaha.

    Tak hanya Susilo, beberapa pengrajin lain di wilayah Sodo dan sekitarnya juga mengalami hal serupa. Bahkan menurut keterangan beberapa perajin kerupuk kulit setempat, jumlah produksi kerupuk meningkat hampir dua kali lipat dibanding bulan biasa. “Ini memang masa panen bagi kami. Tapi juga masa paling sibuk,” ujar salah satu anggota kelompok.

    Kondisi ini menunjukkan bahwa perayaan keagamaan seperti Iduladha tidak hanya membawa berkah spiritual, tapi juga berkah ekonomi bagi pelaku usaha kecil seperti pengrajin kerupuk rambak.

    Namun, untuk benar-benar bisa memanfaatkan momen ini, diperlukan kesiapan dari sisi produksi, penyimpanan, hingga distribusi. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Kalurahan Sodo bisa dikenal lebih luas sebagai sentra produksi kerupuk kulit sapi khas Gunungkidul, sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. “Harapan kami, ada perhatian dari pemerintah juga untuk bantu pelatihan, alat, atau bahkan pemasaran. Supaya usaha kecil seperti kami bisa lebih maju,” pungkasnya.

  • `Soekarno Run 2025` siap hentak Solo, pimpinan PDIP `turun gunung`

    `Soekarno Run 2025` siap hentak Solo, pimpinan PDIP `turun gunung`

    Penyanyi sekaligus pemain film Gisella Anastasia (ketiga kiri) berlari bersama sejumlah peserta menuju garis finish saat Soekarno Night Run 2025 di depan alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (22/2/2025) malam. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/nz (ANTARA FOTO/IRFAN ANSHORI)

    `Soekarno Run 2025` siap hentak Solo, pimpinan PDIP `turun gunung`
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 15 Juni 2025 – 06:46 WIB

    Elshinta.com – Kota Solo siap dihentak oleh ribuan pasang kaki dalam gelaran akbar bertajuk “Soekarno Run Solo 2025” pada Minggu, karena itu sederetan nama besar pimpinan dari DPP PDI Perjuangan ikut ‘turun gunung’ ke Solo.

    Pimpinan PDIP yang “turun” antara lain Komaruddin Watubun (Ketua DPP bidang Kehormatan Partai), Djarot Saiful Hidayat (Ketua DPP bidang Ideologi dan Kaderisasi), Ronny Talapessy (Ketua DPP bidang Reformasi Hukum), serta Yoseph Aryo Adhi Dharmo (Wakil Sekretaris Jenderal).

    “‘Soekarno Run’ ini adalah cara kita merayakan semangat Bung Karno, agar kita senantiasa berdiri di atas kaki sendiri,” kata Komaruddin Watubun dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu.

    Politikus yang akrab disapa Bang Komar itu mengatakan “Soekarno Run” digelar di Bulan Juni. Di bulan ini Soekarno lahir (6 Juni), wafat (21 Juni), dan Hari Lahir Pancasila juga diperingati setiap 1 Juni.

    Dia memuji gelora semangat warga Solo “menunjukkan bahwa api nasionalisme dan kecintaan pada tanah air tak pernah padam di Kota Budaya ini”.

    Sedangkan Djarot Saiful Hidayat menyatakan ajang lomba lari ini suatu bentuk implementasi nyata ajaran Bung Karno.

    “Peringatan Bulan Bung Karno melalui ‘Soekarno Run’ bukan sekadar seremonial. Ini adalah perwujudan gotong royong dan kebersamaan dalam semangat Pancasila,” kata Djarot.

    Sementara itu, Ronny Talapessy menyoroti relevansi nilai-nilai Bung Karno bagi generasi muda.

    Peringatan Bulan Bung Karno hendaknya diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar hafalan semata.

    “Kegiatan ‘Soekarno Run’ ini menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami relevansi gagasan Bung Karno, khususnya mengenai semangat kebangsaan dan perjuangan,” kata Ronny.

    Yoseph Aryo Adhi Dharmo menambahkan, ‘Soekarno Run’ adalah perayaan Bulan Bung Karno sebagai simbol persatuan bangsa, tanpa memandang latar belakang, semua berlari di jalur yang sama, menyuarakan semangat kebangsaan.

    Adhi pun menekankan bahwa bulan Juni adalah penanda penting dalam sejarah bangsa Indonesia, diperingati sebagai Bulan Bung Karno. “Bulan Juni adalah bulannya Bung Karno, bulan lahirnya Pancasila,” kata dia.

    Sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PDIP seperti Aria Bima dan Elfonda “Once” Mekel juga diprediksi hadir memeriahkan acara lari ini agar menjadi sorotan tak hanya sebagai ajang olahraga semata, melainkan juga sebagai momen istimewa untuk mengenang dan merayakan nilai-nilai luhur Bapak Proklamator, Soekarno, di tengah gemuruh semangat nasionalisme.

    Antusiasme warga Solo membludak dengan 5.555 peserta telah terdaftar, menandakan hentakan acara itu begitu kuat di Kota Budaya.

    Komaruddin mengatakan kegiatan “Soekarno Run” menjadi bagian dari kerja internal PDI Perjuangan untuk terus menjaga soliditas partai, khususnya di Jawa Tengah.

    “Melalui acara ini, PDI Perjuangan berupaya memperkuat tali silaturahmi antarkader, menggerakkan seluruh organ partai, dan memastikan semangat gotong royong tetap membara di setiap tingkatan, dari DPD, DPC, hingga ranting,” kata Komaruddin.

    Soekarno Run Solo 2025 juga sebuah kompetisi lari dengan sistem pencatat waktu (timing system) yang akurat.

    Kompetisi itu dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu Kategori Anak-anak (800 meter) dan Kategori Umum (lima kilometer):

    Kategori anak-anak diperuntukkan bagi peserta di bawah 13 tahun, dengan rute berputar di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, meliputi area dari Gladak, Balai Kota, dan kembali menuju Benteng Vastenburg.

    Sedangkan Kategori Umum terbuka bagi siapa saja yang berusia 13 tahun ke atas. Rute larinya akan menyusuri sejumlah ikon dan jalanan utama Kota Solo, dimulai dari Jalan Supit Urang, Pasar Klewer, Jalan Yos Sudarso, Mangkunegaran, Balai Kota, Pasar Gede, dan akan berakhir atau finish di Benteng Vastenburg.

    Sumber : Antara

  • Ketika Jakarta Gelap Gulita Selama Satu Jam Malam Ini…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juni 2025

    Ketika Jakarta Gelap Gulita Selama Satu Jam Malam Ini… Megapolitan 14 Juni 2025

    Ketika Jakarta Gelap Gulita Selama Satu Jam Malam Ini…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan
    pemadaman listrik
    pada Sabtu (14/6/2025) malam, dalam rangka memperingati
    Hari Lingkungan Hidup
    .
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, pemadaman dimulai sejak pukul 20.30 WIB dan membuat sejumlah titik di eks Ibu Kota menjadi gelap gulita.
    Gedung Balai Kota Jakarta tidak tampak menyala. Hal serupa terlihat di kawasan Monas, yang gelap kecuali pada area Tugu Api Kemerdekaan dan pusat kuliner.
    Lampu jalan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Barat juga tidak berfungsi, menyisakan hanya cahaya dari kendaraan bermotor.
    Sepanjang Jalan MH Thamrin juga tampak tanpa penerangan jalan, meski sejumlah gedung masih menyala dan membuat suasana tidak sepenuhnya gelap.
    Sementara itu, di kawasan
    Bundaran HI
    , pemadaman tidak terlalu terasa. Dua halte besar, Bundaran HI dan Dukuh Atas, masih tampak terang benderang.
    Sejumlah warga yang melintasi area terdampak mengaku baru mengetahui adanya program pemadaman ini dan menyayangkan minimnya sosialisasi serta potensi bahaya di jalan.
    “Saya baru tahu kalau ada pemadaman listrik,” ujar Rio (24), salah satu pengendara yang melintasi Jalan Medan Merdeka.
    Ia menilai program itu bagus untuk kampanye lingkungan, tapi harus dikaji ulang karena dapat membahayakan pengguna jalan.
    “Tadi sudah sempat lewat. Bagus sih kalau buat memperingati Hari Lingkungan, tapi perlu dipertimbangkan lagi karena cukup membahayakan juga kalau tidak ada lampu jalan,” ujarnya.
    Pendapat senada disampaikan Fitri (21), warga yang mengetahui pemadaman lewat media sosial.
    Ia menilai program tersebut tidak berjalan efektif karena masih banyak gedung yang tetap menyalakan lampu.
    “Tadi masih banyak gedung yang lampunya nyala. Jadi berasa kayak enggak mati lampu karena masih diterangi sama lampu gedung,” kata Fitri.
    Ia menyarankan agar Pemprov Jakarta lebih fokus pada pembatasan kendaraan bermotor untuk mengurangi polusi, bukan mematikan listrik.
    “Menurut saya, lebih baik memperhatikan dari segi kendaraannya karena permasalahan di Jakarta itu adalah polusi,” ucapnya.
    Sebelumnya, melalui akun Instagram resminya,
    @dkijakarta
    , Pemprov mengajak seluruh warga ikut serta dalam gerakan mematikan lampu dan listrik yang tidak diperlukan mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.
    “Yuk ambil bagian di aksi hemat energi peringati Hari Lingkungan Hidup! Bersama, kita bisa kurangi emisi karbon di Jakarta,” tulis akun tersebut.
    Ini lokasi-lokasi lampu yang dipadamkan:
    Pemadaman akan dilakukan di berbagai titik strategis di lima wilayah Jakarta, mulai dari jalan protokol, jalan arteri, hingga gedung-gedung pemerintahan dan ikon kota.
    Jakarta Pusat:
    Jakarta Utara:
    Jakarta Barat:
    Jakarta Timur:
    Jakarta Selatan:
    Selain jalan-jalan besar, pemadaman juga akan dilakukan pada sejumlah ikon kota, seperti:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Havana Hills, Lahan Bekas Tambang Kapur yang Menjadi Destinasi Wisata di Cilacap

    Kisah Havana Hills, Lahan Bekas Tambang Kapur yang Menjadi Destinasi Wisata di Cilacap

    Liputan6.com, Cilacap – Sebuah lahan bekas penambangan kapur di Cilacap, Jawa Tengah, mengalami transformasi menjadi Havana Hills, destinasi wisata dengan konsep unik yang mengangkat tema arsitektur Kuba. Perubahan fungsi lahan ini menciptakan ruang rekreasi baru sekaligus menjadi contoh pemanfaatan bekas kawasan industri.

    Mengutip dari berbagai suumber, kawasan yang kini dikenal sebagai Havana Hills sebelumnya merupakan bagian dari area penambangan PT Semen Cilacap. Aktivitas penambangan kapur selama beberapa dekade meninggalkan bentang alam dengan tebing-tebing terjal dan permukaan tanah yang tidak rata.

    Setelah masa produktif tambang berakhir, lahan tersebut sempat tidak termanfaatkan. Pada tahun 2018, proses revitalisasi lahan dimulai dengan tahapan pembersihan area dan stabilisasi tanah.

    Tim ahli melakukan penanaman vegetasi pionir yang cocok untuk tanah bekas tambang. Tahap ini memerlukan waktu sekitar dua tahun sebelum pembangunan infrastruktur wisata dapat dimulai. Pengelola mengusung tema arsitektur Kuba dengan mempertimbangkan kesesuaian iklim dan visual yang menarik. Konsep ini diwujudkan melalui pembangunan replika bangunan bergaya kolonial Spanyol yang memberikan nuansa autentik Havana.

    Hvana Hills juga dibangun pula area malecon yang menawarkan pemandangan tebing kapur. Sebagai daya tarik tambahan, tersedia zona foto dengan koleksi mobil klasik tahun 1950-an yang menjadi ikon khas Kuba.

    Seluruh konsep ini didukung oleh fasilitas pendukung yang lengkap, termasuk restoran yang menyajikan cita rasa kuliner dan kolam renang untuk kenyamanan pengunjung. Keberadaan Havana Hills memberikan pengaruh positif terhadap kondisi lingkungan sekitar.

    Area hijau yang sebelumnya hanya 10% dari total lahan kini mencapai 40%. Segi ekonomi menunjukan bahwa destinasi ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha terkait pariwisata.