Grup Musik: iKON

  • Zita Anjani: Pemulihan wisata Semeru dengan pendekatan alam dan budaya

    Zita Anjani: Pemulihan wisata Semeru dengan pendekatan alam dan budaya

    Gunung Semeru bukan sekadar kawasan geografis, melainkan ikon wisata alam Indonesia yang dikenal hingga mancanegara.

    Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) – Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani mengatakan pemulihan wisata Gunung Semeru pascaerupsi menjadi momen penting untuk menata ulang kawasan wisata dengan pendekatan pelestarian alam dan budaya.

    “Gunung Semeru bukan sekadar kawasan geografis, melainkan ikon wisata alam Indonesia yang dikenal hingga mancanegara,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jawa Timur, Minggu.

    Menurutnya, keaslian budaya masyarakat di lereng Gunung Semeru, termasuk tradisi lokal, kearifan lingkungan, dan pola hidup warga menjadi bagian penting yang harus dijaga dalam setiap langkah pemulihan.

    “Pemulihan kawasan wisata Semeru tidak hanya menitikberatkan pada infrastruktur fisik, tetapi juga harus memperhatikan konservasi lingkungan, terutama jalur pendakian, kawasan rawan bencana, dan daerah penyangga,” ujarnya pula.

    Selain itu, kata dia lagi, daya dukung wisata menjadi fokus utama, mulai dari pembenahan akses, jalur evakuasi, hingga infrastruktur penunjang yang aman bagi wisatawan.

    “Keberlanjutan komunitas wisata juga menjadi perhatian, termasuk pelibatan porter, pemandu, UMKM, dan penggerak pariwisata lokal lainnya. Langkah itu diharapkan tidak hanya memulihkan kondisi pasca-erupsi, tetapi juga meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola wisata secara berkelanjutan,” katanya pula.

    Ia mengatakan substansi kebijakan itu menempatkan bencana bukan sekadar sebagai ancaman, melainkan momentum untuk menata tata kelola wisata agar lebih aman dan berkelanjutan.

    Selain itu, perhatian Presiden terhadap aspek sosial-budaya masyarakat menunjukkan bahwa pemulihan Semeru menyasar keseimbangan antara fisik, lingkungan, dan nilai-nilai kearifan lokal.

    Zita menjelaskan bahwa pemulihan kawasan wisata Semeru yang berkelanjutan akan memperkuat citra Indonesia di mata internasional, sekaligus memberikan rasa aman bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

    “Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas wisata menjadi kunci agar pemulihan berjalan efektif, harmonis, dan sesuai dengan prinsip pelestarian alam serta budaya,” ujarnya.

    Dengan pendekatan ini, katanya lagi, Gunung Semeru diharapkan tetap menjadi destinasi wisata yang memikat, aman, dan lestari, sehingga setiap kunjungan wisatawan juga turut mendukung pemulihan sosial-ekonomi masyarakat lereng gunung.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perspektif Correction Segera Hadir Lagi

    Perspektif Correction Segera Hadir Lagi

    JAKARTA – Google Photos tengah memperbaiki salah satu kesalahan terbesar dalam pembaruan editornya tahun ini. Setelah melakukan perombakan besar pada antarmuka pengeditan foto beberapa bulan lalu, banyak pengguna mengeluhkan hilangnya fitur perspective correction — salah satu alat yang paling berguna untuk memperbaiki sudut dan kemiringan foto. Kini, tanda-tanda fitur tersebut kembali muncul.

    Ketika Google memperbarui tampilan editor Photos musim panas lalu, perusahaan secara tidak sengaja menghilangkan alat koreksi perspektif yang sebelumnya muncul di menu pengaturan crop. Hilangnya fitur ini langsung menjadi sorotan karena banyak pengguna mengandalkannya untuk merapikan foto yang tidak simetris atau tampak miring.

    Google kemudian mengonfirmasi bahwa pihaknya berencana menghadirkan kembali fitur tersebut, tetapi tanpa kepastian jadwal rilis. Kini, berdasarkan temuan terbaru, kode untuk fitur perspective correction sudah kembali dimasukkan dalam aplikasi Photos versi terbaru.

    Fitur Belum Dirilis Publik, tetapi Sudah Bisa Diaktifkan

    Meski belum tersedia secara resmi untuk semua pengguna, tim Android Authority berhasil mengaktifkan fitur tersebut melalui build aplikasi yang lebih baru. Ini menandakan bahwa Google sudah dalam tahap akhir mengembalikan fitur tersebut ke Photos.

    Dalam tampilan baru, ikon perspective correction tidak langsung muncul saat membuka editor. Pengguna harus:

    Memulai proses crop, atau

    Menekan ikon framing di kiri atas

    Setelah itu, ikon alat perspektif akan muncul dan bisa digunakan.

    Begitu diaktifkan, fitur ini bekerja sebagaimana mestinya. Ada tampilan zoomed preview untuk menyesuaikan titik sudut secara presisi, dan pengguna dapat melihat pratinjau hasil transformasi sebelum menyimpan editannya.

    Meski belum ada tanggal rilis, keberadaan kode fitur ini mengisyaratkan bahwa Google Photos hampir siap menghadirkannya kembali ke pengguna umum. Kehadiran kembali perspective correction akan menjadi kabar baik bagi mereka yang mengandalkan alat ini untuk editing foto cepat dan akurat.

  • Usia 101 Tahun Masih Jadi Barista, Ini Rahasia Umur Panjang Nenek di Italia

    Usia 101 Tahun Masih Jadi Barista, Ini Rahasia Umur Panjang Nenek di Italia

    Jakarta

    Barista bernama Anna Possi telah meracik espresso di sebuah bar di Nebbiuno, Italia Utara, sejak tahun 1958. Di usianya yang kini mencapai 101 tahun, racikan kopi Possi telah menjadi ikon tersendiri di kawasan perbukitan Piedmont.

    Possi merupakan barista tertua di Italia. Dirinya belum lama ini dianugerahi gelar kehormatan ‘Commander of the Republic’. Kedai kopinya buka pada pukul 7 pagi, dan biasanya selesai sekitar jam 7 malam.

    “Saya selalu bekerja. (Bahkan di) Minggu, Paskah, Natal. Saya tidak pernah libur,” ujar Possi, dikutip dari The Guardian, Sabtu (22//11/2025).

    Bisnis rutinnya sebagian besar melibatkan para pensiunan kota, yang terkadang mampir hanya untuk mengobrol dengan Possi tanpa benar-benar membeli apa pun.

    “Orang-orang datang menemui saya karena mereka sulit percaya bahwa saya masih bekerja,” ujarnya.

    “Ketika mereka pulang, mereka merasa bahagia dan bersemangat – entah apa yang telah saya sampaikan,” sambungnya.

    Rahasia Umur Panjang Possi

    Di usianya yang telah menyentuh satu abad ini, Possi meyakini ada beberapa faktor yang menjadi rahasia umur panjangnya.

    1. Aktif Bersosial

    Possi meyakini bahwa hidup berada di antara orang-orang lain merupakan salah satu faktor dari panjang umurnya. Dari sinilah ia bisa terhindar dari kepribadian yang melankolis.

    “Saya ingin hidup, berada di antara orang-orang. Saya ingin bekerja selama kesehatan saya masih memungkinkan,” kata Possi.

    2. Hidup Tetap Aktif

    Dikutip dari Reuters, budaya kerja keras di Piedmont tampaknya melekat di kehidupan Possi. Pekerjaan dapat mengalihkan perhatian dan memberikan sesuatu yang sedikit banyak dapat membantu kesehatan.

    Di Piedmont, para perempuan semuanya bekerja, bahkan di masa mudaku dulu. Ada yang di ladang, ada yang mengerjakan pekerjaan rumah, dan ada pula yang mengambil pekerjaan dari perusahaan lain dan bekerja dari rumah.

    3. Terus Bahagia

    Bar Centrale tidak seperti tempat seseorang hanya minum kopi dan pergi. Lebih dari itu, di sana setiap orang berbagi cerita dan ini yang membuat Possi selalu bahagia mendengar setiap ucapan dari pelanggannya.

    “Bar ini seperti keluarga, lho? Rasanya bukan seperti bar; ini tempat pertemuan. Orang-orang datang bukan hanya untuk minum, tapi untuk terhubung,” katanya.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/suc)

  • Google Ingin Gunakan Email Anda untuk Melatih AI

    Google Ingin Gunakan Email Anda untuk Melatih AI

    JAKARTA – Google kembali mengambil langkah kontroversial terkait privasi pengguna. Perusahaan tersebut kini ingin menggunakan email Anda — termasuk lampiran di dalamnya — untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka. Untungnya, ada cara mudah untuk menonaktifkan fitur ini.

    Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi besar berupaya memanfaatkan data pengguna untuk melatih model bahasa mereka. Sebelumnya, Meta sempat memicu kontroversi setelah meminta pengguna Facebook memberikan izin untuk mengunggah seluruh isi galeri foto mereka ke cloud secara permanen.

    Kini, Google melakukan hal serupa. Gmail ingin menggunakan email serta lampiran pengguna untuk melatih fitur seperti Smart Compose dan balasan otomatis berbasis AI. Yang membuat situasi semakin meresahkan, fitur ini aktif secara default (opt-out), bukan meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu (opt-in). Lebih buruk lagi, fitur ini ternyata diaktifkan di dua pengaturan berbeda, sebagaimana ditemukan oleh MalwareBytes.

    AppleInsider menekankan bahwa sangat penting bagi pengguna untuk mematikan fitur ini. Email sering berisi informasi sensitif seperti data kesehatan, tagihan listrik, rekening bank, atau percakapan tempat kerja yang sifatnya rahasia — hal-hal yang seharusnya tidak diakses Google tanpa izin eksplisit.

    Berikut cara mematikan fitur pelatihan AI Gmail sepenuhnya:

    1. Cara Mematikan Smart Features di Gmail, Chat, dan Meet

    Buka Gmail di desktop atau aplikasi iPhone

    Ketuk ikon gear (pengaturan), lalu pilih Settings atau See All Settings

    Gulir ke bagian Smart Features

    Hapus centang pada opsi Turn on smart features in Gmail, Chat, and Meet

    Pengguna desktop harus mengklik Save Changes

    2. Cara Menonaktifkan Smart Features di Google Workspace

    Setelah langkah pertama selesai, Anda harus mematikan pengaturan kedua ini:

    Buka Gmail di desktop atau mobile

    Ketuk ikon gear dan pilih Settings / See All Settings

    Gulir ke bawah lalu klik Manage Workspace smart feature settings

    Nonaktifkan:

    Ketuk atau klik Save jika tersedia

    Pengaturan ini berlaku untuk seluruh akun Google Anda, tidak hanya perangkat atau browser tertentu. Artinya, Anda hanya perlu menonaktifkannya sekali, dan perubahan akan berlaku di semua perangkat.

    Pengguna di Uni Eropa, Jepang, Swiss, dan Inggris dilaporkan otomatis tidak diikutsertakan dalam pengumpulan data ini (opt-out secara default), kemungkinan karena regulasi privasi yang lebih ketat. Jika Anda berada di negara tersebut, Anda tidak perlu mengubah apa pun.

    Seperti biasa, sangat disarankan untuk membantu teman atau keluarga yang kurang memahami teknologi agar mereka tidak tanpa sadar menyetujui penggunaan data sensitif oleh Google.

  • Vivo X300 dan X300 Pro Debut dengan OriginOS 6, Ini Daftar Fitur Barunya

    Vivo X300 dan X300 Pro Debut dengan OriginOS 6, Ini Daftar Fitur Barunya

    Liputan6.com, Jakarta – Vivo akhirnya memperkenalkan OriginOS 6, dan langsung terpasang di X300 dan X300 Pro yang baru saja secara resmi meluncur di pasar Indonesia.

    Mengusung perubahan besar-besaran dari sisi visual dan beragam fitur berbasis AI, kehadiran OriginOS 6 secara global, termasuk Indonesia sudah lama dinanti banyak pengguna Vivo.

    Tampil lebih cepat dan terasa mulus, perusahaan asal China tersebut berharap dapat membantu pengguna setia mereka untuk memakain HP Vivo lebih baik lagi.

    “Kami ingin memberikan tampilan lebih smooth, pengalaman lebih cepat, dan peningkatan kinerja lebih efisien,” ujar Hadie Mandala, Product Manager vivo Indonesia, dalam acara peluncuran Vivo X300 Series di Jakarta baru-baru ini.

    Lalu, seperti apa sih fitur OriginOS 6 itu? Simak penjelasan singkatnya di bawah ini.

    1. Tampilan Baru Lockscreen

    OriginOS 6 tampil dengan pendekatan visual lebih personal. Artinya, pengguna HP X300 dan X300 Pro bisa dengan mudah mengatur widget, mengubah ukuran, dan memilih wallpaper yang disukai.

    Tak hanya itu, perusahaan juga memperkenalkan fitur Flipkart. Dengan ini, pengguna HP Vivo bisa memilih empat foto favorit untuk tampil jadi wallpaper holografik yang berubah saat ponsel digoyang.

    “Menariknya, fitur Flipkart di OriginOS 6 ini bisa memakai format live photo dan video. Untuk pengguna yang gemar mendengarkan musik, kami juga merubah tampilan music cover di lock screen agar lebih imersif dan intuitif,” jelas Hadie.

    2. Ikon dan Warna Baru, Plus Ambient Light Lebih Hidup

    Tak hanya tampilan di lock screen, perubahan visual juga berlanjut saat ponsel dibuka. OriginOS 6 kini hadir dengan ikon baru, ,warna control center lebih modern, dan tampilan homescreen lebih konsisten.

    Perusahaan juga menghadirkan ambient light agar tampilan lebih menyatu dengan warna latas dan menghasilkan tekstur cahaya lebih menarik.

    Fitur translucent color menjadi salah satu sorotan. Teknologi ini mampu menghidupkan warna dengan algoritma merespons tampilan latar belakang secara dinamis.

    Efek dynamic glow juga memperhalus pergerakan elemen di layar sehingga interaksi terasa lebih natural.

     

     

  • Bangka Belitung Siap Naik Kelas Jadi Destinasi Wisata Unggulan RI

    Bangka Belitung Siap Naik Kelas Jadi Destinasi Wisata Unggulan RI

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menegaskan kesiapan naik kelas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Beragam potensi yang dimiliki daerah ini dinilai komprehensif untuk bersaing di level nasional hingga internasional.

    Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudkepora) Babel Widya Kumala Sari mengatakan, Babel memiliki kekayaan alam memukau, mulai dari garis pantai panjang, danau eksotis, bukit granit, hingga pesona bawah laut. 

    Belitong UNESCO Global Geopark dan KEK Tanjung Kelayang juga menjadi ikon penting yang memperkuat identitas wisata geologi dan bahari.

    “Dari sisi budaya, Babel punya warisan yang unik, seperti musik dambus, seni dul muluk, dan berbagai tarian tradisional. UMKM dan ekonomi kreatif juga mendorong daya tarik wisata lewat kopiah resam, batik cual, hingga kerajinan pewter. Kuliner lempah kuning, otak-otak, hingga martabak menjadi pelengkap pengalaman wisatawan,” tutur Widya, Jumat (21/11/2025).

    Ia menambahkan, jejak sejarah nasional, seperti Wisma Ranggam dan Bukit Menumbing turut memperkaya ragam atraksi. Semua ini dibalut karakter masyarakat Babel yang memegang nilai Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong, simbol persaudaraan Melayu-Tionghoa yang menjadi identitas sosial daerah.

    “Semua kekayaan ini adalah energi penggerak Babel untuk naik kelas sebagai destinasi berkelas dunia,” katanya.

    Lokasi Babel yang strategis dan dekat dengan Jakarta juga menjadi modal penting untuk memperluas pasar wisatawan.

    Untuk mempercepat pengembangan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, Babel tengah menjalankan sejumlah strategi kunci.

    Beberapa di antaranya yaitu penyusunan regulasi besar, seperti Raperda Ripparprov 2025-2045, peningkatan fasilitas destinasi melalui kolaborasi masyarakat, swasta, dan pemerintah, hingga optimalisasi dukungan pendanaan dari pusat, BUMN, dan industri pariwisata.

    Babel juga meningkatkan kompetensi SDM pariwisata melalui pelatihan intensif, diplomasi aviasi untuk membuka lebih banyak rute penerbangan, promosi besar-besaran di berbagai platform, serta memperkuat kemitraan dengan pemerintah dan komunitas global.

    “Langkah tersebut diarahkan untuk memastikan pengembangan pariwisata tidak hanya mempercantik destinasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang merata,” ucapnya.

    Memasuki usia ke-25 sebagai provinsi, Babel kini fokus pada transformasi ekonomi nontambang. Pariwisata dipilih sebagai lokomotif baru untuk membuka peluang usaha, memperkuat ekonomi kreatif, dan menumbuhkan lebih banyak desa wisata.

    “Targetnya jelas, yakni peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tumbuhnya pelaku UMKM, dan terciptanya ekosistem pariwisata yang semakin kompetitif,” kata Widya.

    Ia menegaskan, Babel ingin hadir sebagai destinasi internasional yang berkelanjutan dan memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat.

    “Pariwisata bukan sekadar soal tempat yang indah, tetapi tentang perubahan kehidupan di sekitarnya dan Babel kini sedang bergerak ke arah itu,” pungkasnya.

  • Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Wisata Lokal ‘Naik Kelas’ Lewat Digitalisasi dan Keterlibatan Publik

    Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Wisata Lokal ‘Naik Kelas’ Lewat Digitalisasi dan Keterlibatan Publik

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Di era digitalisasi yang semakin berkembang, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Dedi Irwansa, mengajak masyarakat untuk menjadikan digitalisasi sebagai strategi utama dalam mengangkat potensi wisata lokal di Jawa Timur.

    Ajakan tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk “Pelestarian Wisata Lokal Melalui Transformasi Digitalisasi”, sebuah forum yang menggandeng Diskominfo Provinsi Jawa Timur, influencer kreatif, serta jurnalis senior.

    Dalam kesempatan itu, Dedi menilai Jawa Timur memiliki kekayaan cerita, budaya, dan kultur lokal yang sangat besar, namun belum dimaksimalkan secara optimal. Menurutnya, pelaku wisata dan penggerak ekonomi kreatif harus berani mempromosikan potensi daerah melalui platform digital agar dapat dikenal lebih luas.

    “Saya secara pribadi melihat kita ini punya banyak potensi kisah, budaya, dan kultur lokal yang sangat kaya. Hari ini semua itu harus diviralkan, tapi bukan hanya viral untuk dilihat publik. Viral itu harus mengajak publik ikut terlibat, membangun, dan berinvestasi,” ujar Dedi, Jumat (21/11/2025).

    Dedi menekankan bahwa ekonomi kreatif kini telah menjadi “mesin ekonomi baru” yang wajib disambut para pelaku wisata desa. Ia mencontohkan sejumlah destinasi yang mulai berkembang seperti Barco, Bulan Barat, hingga Renco yang kini diproyeksikan sebagai spot wisata baru.

    “Desa harus mengeksplor potensi masing-masing. Banyak destinasi yang bisa naik kelas kalau bisa ditampilkan dengan cara yang benar. Karena kalau hanya mengandalkan fiskal desa, kita akan semakin tertinggal,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya peran Diskominfo untuk mendigitalisasi destinasi wisata agar dapat diakses publik secara lebih luas melalui platform online.

    “Diskominfo punya peran vital. Walaupun fokusnya pada digitalisasi, ini jadi jembatan agar destinasi-destinasi di Sidoarjo dan Jawa Timur bisa dilihat publik, bahkan dari daerah lain,” katanya.

    Dalam paparannya, Dedi turut menyoroti minimnya ikon oleh-oleh khas Sidoarjo yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Ia menilai identitas produk khas yang dulu kuat, seperti sentra tas Tanggulangin maupun petis, kini perlu dikaji ulang bersama para pelaku UMKM.

    “Wisata itu tidak cukup hanya destinasi. Orang datang harus bisa membawa sesuatu pulang. Dulu kita punya sentra tas Tanggulangin, petis, dan ragam makanan khas. Sekarang apa yang kita suguhkan? Ini harus dirumuskan bersama para pelaku,” tegasnya.

    Forum tersebut menghadirkan diskusi luas bersama influencer, praktisi digital, dan jurnalis senior terkait strategi promosi wisata di era baru. Para narasumber membahas cara memaksimalkan platform digital untuk mendorong engagement publik sekaligus menarik investasi di sektor ekonomi kreatif.

    Forum ini diharapkan mampu menciptakan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan masyarakat desa dalam membangun ekosistem wisata yang modern, inklusif, dan berkelanjutan. [isa/ian]

  • Di Balik Keindahan Monas, PKL Bertahan Hidup Sambil Terus Kucing-kucingan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    Di Balik Keindahan Monas, PKL Bertahan Hidup Sambil Terus Kucing-kucingan Megapolitan 21 November 2025

    Di Balik Keindahan Monas, PKL Bertahan Hidup Sambil Terus Kucing-kucingan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kerapian kawasan Monumen Nasional (Monas) kembali dipertanyakan setelah deretan pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang asongan memenuhi akses masuk IRTI Monas, Jakarta Pusat.
    Di tengah gencarnya penataan oleh Pemprov DKI, kerumunan pedagang justru menjadi pemandangan yang kontras dengan wajah Monas yang semakin tertata.
    Deru kendaraan dari Jalan Medan Merdeka tak mampu meredam riuhnya suasana di pintu masuk Monas siang itu. Wisatawan datang silih berganti, ada yang membawa anak kecil berlari menuju gerbang, ada pula yang sibuk berfoto dengan latar Monumen Nasional.
    Namun, di balik keriuhan itu, pemandangan lain langsung mencuri perhatian,  yaitu pedagang asongan dan PKL yang memadati kiri-kanan jalur masuk. Meski beberapa tahun terakhir Monas terlihat lebih rapi, para pedagang tetap bermunculan—bertahan, berpindah, bahkan kucing-kucingan dengan petugas.
    Sejumlah wisatawan mengaku tidak keberatan dengan kehadiran pedagang, karena mereka merasa terbantu. Namun, mereka juga menilai kondisi pintu masuk menjadi semrawut.
    Rama (26) pekerja swasta yang datang bersama temannya dari Bandung, mengaku terkejut sekaligus bingung melihat pemandangan pedagang yang ia jumpai.
    “Masuk dari pintu utara, kiri-kanan langsung ada pedagang duduk. Saya enggak terlalu terganggu, mengerti ini tempat ramai. Tapi kalau pengunjung banyak, jadi agak sempit,” ujar Rama, Kamis (20/11/2025).
    Ia melihat beberapa pedagang tampak waspada seolah takut razia. Meski begitu, ia tetap membeli minuman karena akses ke IRTI cukup jauh.
    “Jujur membantu. Kalau harus ke IRTI itu jauh,” katanya.
    Menurut dia, penataan kawasan Monas perlu konsisten, tidak terlalu steril namun tidak juga dibiarkan semrawut.
    Cinta (38), pengunjung lain asal Bekasi, merasakan hal serupa. Ia tidak mempermasalahkan pedagang minuman atau mainan anak, tetapi jalur masuk menjadi kacau.
    “Beberapa kali saya mesti menepi karena kerumunan kecil di depan pedagang es krim,” ujarnya.
    Ia melihat petugas Satpol PP lewat, tetapi pedagang tampak tetap bertahan.
    “Kasihan juga kalau mereka harus kucing-kucingan terus,” ungkapnya.
    Ferdy (19) juga menilai pedagang adalah hal biasa, tetapi merasa terganggu ketika ada pedagang yang mengikuti sambil menawarkan barang.
    “Beberapa pedagang nawarin minum sambil ngikutin sedikit. Itu agak mengganggu,” katanya.
    Ia turut mendengar keluhan pedagang soal razia dan berharap aturan lebih manusiawi diberlakukan.
    Tati (47), pedagang minuman yang sudah lebih dari sepuluh tahun berjualan di sekitar Monas, mengaku tidak punya pilihan selain duduk di pintu masuk.
    “Kalau jauh sedikit saja, pembeli enggak nengok. Saya enggak punya modal buat sewa kios,” katanya.
    Ia membawa dua kantong besar berisi air mineral, teh botol, dan kopi sachet.
    “Kalau hujan, bubar. Kalau razia, baru buka sedikit sudah disuruh pindah,” ujarnya.
    Penertiban sering membuatnya tertekan. Menurut dia, aturan penertiban ketat membuat pedagang seperti harus hidup di bawah tekanan.
    “Enggak pernah marah sama petugas. Mereka cuma jalankan tugas. Tapi tolong kasih kami tempat khusus dekat pintu,” katanya.
    Pada momentum tertentu seperti demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Tati memanfaatkan keramaian itu untuk berjualan. Setelah demo berakhir, biasanya dia akan kembali ke Monas.
    Pedagang lain Rudi (41) menjual camilan dan mainan anak, pernah punya lapak di dekat IRTI. Namun sejak renovasi beberapa tahun lalu, ia tak bisa lagi masuk ke dalam.
    “Kata pengelola nanti ada penataan UMKM. Tapi sampai sekarang enggak jelas,” ucapnya.
    Setiap razia, ia mengangkat barang dagangannya dan berpindah ke balik tiang atau tembok untuk menghindari penyitaan. Ia menilai Monas seharusnya bisa menata pedagang, bukan menghilangkan mereka.
    “Pengunjung juga beli kok. Artinya kami ada manfaatnya,” katanya.
    Nana (32), pedagang permen kapas, mengaku tidak bisa lari saat razia karena barang jualannya besar.
    “Jadi saya pura-pura enggak jualan,” ujarnya pelan.
    Ia mengakui malu saat digusur di depan umum, namun kebutuhan keluarga membuat ia tetap kembali setiap hari.
    Adapun Kamal (58) pedagang es krim dorong, mengaku termasuk yang paling kesulitan saat penertiban.
    “Gerobak saya berat. Enggak mungkin kabur. Jadi saya duduk diam saja. Habis petugas pergi, saya buka lagi,” kata pria berusia 58 tahun itu sambil tertawa pahit.
    Ia mengakui keberadaan gerobaknya memang mempersempit jalur masuk. Namun ia hanya berharap ada titik yang disediakan pemerintah.
    “Kami enggak bandel. Kami cuma hidup,” ujarnya.
    Sukma (63), pedagang senior, mengatakan hanya membutuhkan tempat kecil untuk berjualan tanpa diusir. Monas baginya adalah satu-satunya sumber pendapatan.
    “Di seberang halte pernah saya coba jualan. Tapi enggak ada yang beli. Jadi balik lagi,” katanya.
    Kepala UPK Monas, Muhammad Isa Sanuri, menegaskan pedagang tidak diperbolehkan berjualan di dalam maupun di pintu masuk kawasan Monas.
    “Pedagang tidak ada yang masuk kawasan Monas. Tidak boleh ada transaksi jual beli,” ujarnya.
    Satu-satunya area yang legal untuk kegiatan usaha adalah Lenggang Jakarta. Isa menyebut koordinasi dengan Satpol PP dilakukan secara rutin, khususnya dengan Satpol PP Kecamatan Gambir.
    Penertiban memang kerap dilakukan, bahkan pada 2 Juli 2025 terjadi kericuhan kecil antara PKL dan petugas.
    Kepala Satpol PP Jakarta Pusat saat itu, Tumbur Parluhutan Purba, menegaskan bahwa pihaknya wajib menjaga kawasan tetap steril.
    “Ada sedikit cekcok karena PKL tidak mengindahkan petugas. Tapi kami lakukan penghalauan semaksimal mungkin, baik stasioner maupun mobile,” ujarnya waktu itu.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Kamis siang menunjukkan pintu masuk Monas tampak semrawut. Jalur pedestrian di sisi pagar berubah menjadi “pasar kecil” spontan.
    Pedagang duduk di pot beton, gerobak es krim mangkal di pilar gerbang, dan jajanan anak digantung di bilah bambu.
    Di satu sisi, wisatawan tampak terbantu. Di sisi lain, papan larangan berdagang yang terpasang jelas tidak membuat pedagang berhenti.
    Ketika petugas berseragam lewat, pedagang cepat gelisah—ada yang menunduk, ada yang mengemas dagangannya sebagian. Kontras antara ketegasan aturan dan kerasnya kebutuhan hidup tampak nyata.
    Papan larangan berdagang dipasang jelas di dekat pintu, tetapi tidak membuat pedagang berhenti beraktivitas.
    “Ya tetap saja namanya cari rezeki,” kata Kamal.
    Monas, ikon wajah Ibu Kota, memperlihatkan tarik-menarik yang belum selesai, yakni wisatawan menginginkan kenyamanan, pengelola menuntut ketertiban, sementara pedagang membutuhkan ruang untuk bertahan hidup.
    Hingga solusi permanen ditemukan, pemandangan pedagang memenuhi pintu masuk Monas tampaknya masih akan menjadi bagian dari denyut kawasan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Varsapura Jadi Game Open World Baru HoYoverse, Demo Gameplay 31 Menit Jadi Sorotan

    Varsapura Jadi Game Open World Baru HoYoverse, Demo Gameplay 31 Menit Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Jakarta – HoYoverse, pengembang terkenal di balik game seperti Genshin Impact, Zenless Zone Zero, dan Honkai: Star Rail baru saja mengumumkan proyek terbarunya yang sangat dinantikan, yakni Varsapura. 

    Pengumuman Varsapura disertai dengan video demo berdurasi 31 menit di YouTube, di mana pengembang memperlihatkan gameplay awal game yang kabarnya dibuat menggunakan Unreal Engine 5 (UE5),

    Sebelumnya, akun game Varsapura ini sempat muncul tiba-tiba di HoYoLab dan beberapa platform media sosial (medsos), dengan hanya memasang nama game tersebut dan ikon karakter perempuan berambut coklat.

    Kini, rasa penasaran pemain setia game HoYoverse pun terjawab dan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang game apa yang sedang disiapkan pengembang asal China tersebut.

    Gameplay Pertama Varsapura

    Varsapura tampil sebagai game action-adventure dengan visual realistis dan memiliki latar belakang cerita dunia modern. Walau belum detail, demo game tersebut memperlihatkan bagaimana sebuah kota terinfeksi zat bernama Mindrot.

    Di dalam game, pemain akan mengikuti tim pengawas keamanan bernama Seal. Mengutip Goshugamer, Jumat (21/11/2025), Varsapura akan menampilkan beberapa karakter yang bisa dimainkan, dan memiliki sistem bertarung cepat dan real-time.

    Banyak gamer melihat game baru ini sangat mirip dengan gim besutan HoYoverse lainnya, yaitu Zenless Zone Zero. Selain aksi jarak dekat, gonta-ganti karakter di dalam game pun terasa dinamis.

    Setting Perkotaan dan Aksi Mengemudi

    Di akhir demo Varsapura, pengembang menampilkan adegan mengemudi di kota modern. Terlihat area luas, memperlihatkan eksplorasi akan menjadi bagian penting dalam game ini.

     

  • Baby Shark Run 2025 Ajak Anak Aktif Bareng Keluarga & Morigro, Datang Yuk!

    Baby Shark Run 2025 Ajak Anak Aktif Bareng Keluarga & Morigro, Datang Yuk!

    Jakarta

    Baby Shark ikon global yang dicintai anak-anak di seluruh dunia, akan menyapa langsung para penggemarnya lewat Baby Shark Run 2025. Sebuah event lari anak yang sepenuhnya imersif, penuh aktivitas fisik, dan dikemas untuk mendorong kebiasaan hidup sehat sejak dini.

    Baby Shark Run 2025 diselenggarakan oleh Growth Monks Corp bekerja sama dengan ADDTix dan diproduksi oleh Pinkfong Company. Ini menjadi acara lari anak pertama di Indonesia berbasis IP global yang secara nyata dirancang khusus untuk anak usia 3-10 tahun dan membawa mereka masuk ke dunia Baby Shark. Acara ini akan menghadirkan pengalaman keluarga yang tak hanya seru, tetapi juga edukatif.

    “Pinkfong Baby Shark Run 2025 bukan sekadar ajang lari, ini adalah ruang yang aman dan menyenangkan bagi anak untuk bergerak, membangun rasa percaya diri, dan mempererat hubungan dengan orang tua,” ujar CEO Growth Monks Corp, Natasha Pardede, dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

    “Kami menghadirkan IP kelas dunia dalam bentuk yang menghibur sekaligus bermakna – karena kami percaya bermain aktif dan momen keluarga yang penuh tawa adalah kunci untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia,” lanjutnya.

    Kemeriahan Baby Shark Run 2025 akan dimulai pada Sabtu, 22 November 2025 di Epiwalk Lifestyle Kuningan, Jakarta Selatan. Event ini mengajak keluarga memasuki petualangan penuh gerak, warna, dan keceriaan sebuah aktivitas luar ruangan yang mengurangi ketergantungan pada gawai sekaligus memberikan pengalaman bonding yang sehat dan menyenangkan.

    Dirancang sebagai moving playground, lintasan lari sepanjang 2,5 km yang ramah stroller ini dilengkapi pos rintangan tematik, DJ Kids Rave Party, medali finisher spesial untuk orang tua dan anak, jersey resmi Baby Shark Run, serta race village berisi berbagai booth gaya hidup yang siap meramaikan hari keluarga Anda.

    Mengisi Kekosongan Event Lari Anak di Indonesia

    Dalam perkembangan industri lari nasional yang mencapai lebih dari 350 event pada 2025, hanya sekitar 5% yang berfokus pada anak-anak, umumnya hanya berupa kids dash tambahan. Di saat yang sama, riset menunjukkan lebih dari 57% anak Indonesia kurang aktif secara fisik, seiring meningkatnya waktu penggunaan gawai di rumah.

    “Setiap pos di sepanjang lintasan dirancang untuk benar-benar membawa keluarga masuk ke dunia Baby Shark. Ini adalah momen di mana orang tua dan anak bisa tertawa, bermain, dan terhubung sambil aktif bergerak di luar ruangan,” jelas Natasha.

    Baby Shark Run 2025 menjadi tempat ideal untuk membuat kenangan manis bersama keluarga, baik sebagai ajang lari pertama anak maupun tradisi akhir pekan yang menyenangkan. Dengan seluruh rangkaian aktivitas seru yang ditawarkan, Baby Shark Run 2025 siap menjadi pengalaman keluarga yang tak hanya menyenangkan tetapi juga menyehatkan.

    Keseruan semakin lengkap dengan kehadiran booth Morigro di area Epiwalk. Di sini, orang tua bisa menemukan berbagai promo spesial sekaligus mendapatkan edukasi tumbuh kembang anak secara langsung.

    Tak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan free ice cream yang dibuat dari susu Morigro, yang memiliki memiliki keunggulan rendah gula dan pastinya lebih sehat. Untuk mendapatkannya, Anda cukup mengisi fitur Growth Tracker melalui laman https://morigro.id/gtmgrowthtracker/ atau langsung di booth Morigro. Setelah itu, unggah hasilnya ke media sosial, lalu tunjukkan bukti unggahan tersebut kepada staf Morigro, dan ice cream lezat dari Morigro bisa langsung Anda nikmati.

    Pastikan Anda dan si kecil hadir, rasakan energinya, nikmati kegembiraannya, dan bawa pulang banyak cerita baru yang penuh warna. Baby Shark Run 2025 didukung oleh Morigro karena setiap langkah kecil adalah awal dari tumbuh besar.

    (ega/ega)