Grup Musik: iKON

  • iOS 26 Dirilis 15 September, Ini Daftar iPhone yang Terima Update

    iOS 26 Dirilis 15 September, Ini Daftar iPhone yang Terima Update

    Jakarta

    Selain memperkenalkan iPhone 17 series, Apple juga mengumumkan tanggal rilis iOS 26 versi stabil di acara peluncuran semalam. Sistem operasi terbaru itu akan tersedia mulai 15 September untuk puluhan iPhone yang memenuhi syarat.

    iOS 26 akan dirilis bersamaan dengan iPadOS 26, watchOS 26, dan macOS 26. Seluruh sistem operasi ini pertama kali diumumkan di ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025 pada Juni lalu, dan sudah melewati beberapa fase beta.

    Setelah tiga bulan di fase uji coba beta, Apple sudah hampir siap meluncurkan iOS 26 untuk semua pengguna. iPhone 17 series sudah dipastikan meluncur dengan iOS 26, dan deretan iPhone lainnya akan mendapatkan update over-the-air yang dapat diinstal sendiri.

    Daftar iPhone yang akan kebagian iOS 26iPhone 17 dan iPhone AiriPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro MaxiPhone 16eiPhone 16 dan iPhone 16 PlusiPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro MaxiPhone 15 dan iPhone 15 PlusiPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro MaxiPhone 14 dan iPhone 14 PlusiPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro MaxiPhone 13 dan iPhone 13 miniiPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro MaxiPhone 12 dan iPhone 12 miniiPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro MaxiPhone 11iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro MaxiPhone SE generasi ketigaiPhone SE generasi kedua

    iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR tidak akan mendapatkan update iOS 26, meskipun masih bisa menjalankan iOS 18. Ketiga ponsel ini tetap akan menerima update keamanan dari Apple secara berkala, seperti dikutip dari 9to5Mac, Rabu (10/9/2025).

    iOS 26 akan menghadirkan sederet fitur dan tampilan baru. Update terbesar yang dibawa tentu saja Liquid Glass, bahasa desain baru dari Apple dengan ikon dan elemen antarmuka lainnya yang terlihat transparan dan animasi yang fluid seperti air.

    Fitur Apple Intelligence di iOS 26 juga mendapat peningkatan, seperti Visual Intelligence yang kini memungkinkan pengguna melingkari objek di layar dan mencari informasi terkait di Google. Fitur Live Translation juga akan tersedia di AirPods sehingga pengguna bisa memahami orang di sekitar yang berbicara dengan bahasa asing.

    Sejumlah aplikasi bawaan seperti Camera, Wallet, Messages, dan lain-lain juga mendapatkan pembaruan signifikan. Apple juga merilis aplikasi baru yaitu Games yang menjadi pusat semua kebutuhan terkait game.

    Setelah iOS 26 versi stabil dirilis pada 15 September nanti, kalian bisa langsung instal dengan membuka Settings > General > Software update, lalu ikuti petunjuk yang ada di layar. Sudah siap mencoba Liquid Glass di iPhone kalian, detikers?

    (vmp/vmp)

  • 4 Aplikasi AI Terbaik untuk Membuat Miniatur dan Cara Menggunakannya, Simak Baik-Baik Ya!

    4 Aplikasi AI Terbaik untuk Membuat Miniatur dan Cara Menggunakannya, Simak Baik-Baik Ya!

    YOGYAKARTA – Teknologi image generator berbasis AI (artificial intelligence) memungkinkan pengguna untuk mengubah foto menjadi gambar miniatur atau action figure. Meski begitu, banyak di antara kita yang belum mengetahui aplikasi AI terbaik untuk membuat miniatur.

    Padahal, hal ini menjadi tren di media sosial seperti X, Facebook, dan Instaram. Platform tersebut diramaikan oleh postingan gambar miniatur dengan karakter yang menyerupai diri pengguna. Action figure yang dihasilkan oleh image generator terlihat seperti mainan asli.  

    Lantas, apa saja aplikasi AI terbaik untuk membuat miniature? Yuk simak informasi selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

    Aplikasi AI Terbaik untuk Membuat Miniatur

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa aplikasi AI yang bisa dimanfaatkan untuk membuat gambar miniatur atau action figure:

    Gemini

    Gemini merupakan asisten AI generatif dari Google yang dikembangkan untuk mengerjakan berbagai tugas, mulai dari menulis email dan merangkum dokumen hingga menghasilkan gambar miniature.

    Untuk membuat minature AI via Gemini, pengguna hanya perlu menggunggah foto diri ke aplikasi, lalu memasukkan perintah atau prompt untuk mengubahnya menjadi miniature yang dilengkapi boks.

    Berikutnya, Gemini akan menyajikan gambar miniatur dengan karakter seperti foto yang diunggah pengguna.

    Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara membuat miniature AI melalui Gemini berikut:

    Buka situs https://gemini.google.comLogin dengan akun Google (akun Gmail)Pada kolom pengetikan pesan, klik ikon tambah dan unggah foto yang hendak dijadikan miniatur AIMasukkan prompt untuk mengubah foto tersebut menjadi action figureKirim prompt ke GeminiTunggu proses rendering selesaiUnduh hasil gambar

    Grok AI

    Selain Gemini, aplikasi AI terbaik untuk membuat miniatur yang berikutnya adalah Grok AI. image generator ini mampu menghasilkan gambar action figure yang realistis dan cepat.

    Untuk membuat miniatur melalaui Grok AI, ikuti langkah-langkah berikut:

    Buka situs https://grok.comPada kolom pengetikan pesan, klik ikon attach file untuk mengunggah foto.Masukkan prompt untuk mengubah foto tersebut menjadi miniatur AI.Tunggu proses rendering selesai.Unduh hasil gambar.

    Dreamina

    Dreamina merupakan generator gambar berbasis AI yang dirancang untuk mengubah teks menjadi karya seni visual yang memukau.

    Mespikun tampilan user interface-nya lebih berfokus pada pembuatan video, pengguna Dreamina AI tetap bisa mengekspor avatar ke format gambar untuk dijadikan miniatur.

    Berikut tutorial membuat miniature melalui Dreamina AI:

    Buka situs https://dreamina.capcut.comKlik menu AI AvatarKlik Start Creating, lalu unggah fotoPilih template avatar (chibi, kartun, atau realistis)Masukkan promt untuk mengubah foto menjadi action figureTunggu gingga proses rendering selesaiUnduh hasil gambar

    OpenArt

    Openart merupakan image generator AI yang menyediakan berbagai macam tools untuk membuat, mengedit, dan meningkatkan gambar, termasuk membuat action figure yang karakternya mirip pengguna.

    Berikut langkah-langkah membuat miniatur AI melalui OpenArt:

    Buka situs https://openart.aiDaftar akun untuk mendapatkan 40 kredit gratisPilih model gaya “miniature realism”.Masukkan promt untu mengubah foto menjadi action figureGunakan fiture Image Guidance jika menginginkan input dari foto asliUnggah gambar, lalu klik kualitas gambar dan create.Unduh hasil gambar

    Demikian informasi tentang AI terbaik untuk membuat miniatur. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Membidik Pesona Senja Jakarta dengan Kamera Huawei Pura 80 Pro, Begini Hasil Foto-fotonya – Page 3

    Membidik Pesona Senja Jakarta dengan Kamera Huawei Pura 80 Pro, Begini Hasil Foto-fotonya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Huawei Pura 80 Series akan segera hadir di Indonesia dengan kamera utama yang digadang-gadang memiliki kemampuan terbaik di kelasnya.

    Inovasi Huawei yang ditanamkan ke kamera smartphone ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil foto dengan akurasi warna yang luar biasa, kemampuan zoom yang tajam, serta detail meski membidik objek dari jarak jauh. 

    Tim Tekno Liputan6.com berkesempatan menjajal langsung kemampuan kamera Huawei Pura 80 Pro, Senin (8/9/2025) sore di Jakarta. 

    Sebenarnya ada juga model Pura 80 Ultra yang ikut diperkenalkan, tapi kali ini pengujian kamera difokuskan pada Pura 80 Pro.

    Di Thamrin Nine Autograph Tower, kami sempat menjepret beberapa objek, mulai dari gedung dengan latar skyline Jakarta, suasana senja di sore hari, Momumen Nasional (Monas) ikon kota Jakarta, hingga pemandangan kota pada malam hari.

    Nah, untuk melihat lebih dekat bagaimana hasil jepretan kamera Huawei Pura 80 Pro dalam berbagai kondisi, berikut rangkuman foto yang berhasil kami abadikan.

  • Cara Buat Grup Keluarga di Gim Minecraft untuk Mengaktifkan Fitur Parental Control

    Cara Buat Grup Keluarga di Gim Minecraft untuk Mengaktifkan Fitur Parental Control

    JAKARTA – Minecraft menjadi salah satu gim paling populer di dunia, termasuk di kalangan anak-anak. Namun, banyak orang tua yang khawatir dengan interaksi online maupun konten yang bisa diakses anak saat bermain. 

    Untungnya, Microsoft menghadirkan fitur parental control yang akan membantu orang tua untuk dapat mengelola pengalaman bermain anak dengan lebih aman.

    Fitur ini tersedia bagi pengguna Minecraft: Bedrock Edition dan dapat diakses melalui halaman Microsoft Family Safety secara online maupun aplikasi Xbox Family Settings. 

    Akun anak di sini adalah pengguna di bawah usia 16 tahun di AS dan Uni Eropa, atau 19 tahun di Korea Selatan. Untuk mengaktifkan kontrol orang tua, Anda perlu membuat akun orang tua dan akun anak, lalu membuat grup keluarga. 

    Cara Membuat Grup Keluarga melalui Situs Microsoft Family Safety

    Kunjungi beranda Microsoft Family SafetyMasuk dengan akun orang tuaPilih Create a family groupPilih Add a family memberBuat akun anak baru atau masukkan alamat email anak yang sudah adaKunjungi halaman Privacy & Online Safety untuk mengatur pengaturan dalam gim bagi akun anak.

    Cara Membuat Grup Keluarga melalui Aplikasi Xbox Family Settings

    Unduh aplikasi Xbox Family di perangkat AndaMasuk dengan akun orang tuaPilih ikon siluet hijau di kanan atasPilih Add ChildPilih Create new account atau Add existing accountKetuk akun anak di bawah Members untuk mengatur pengaturan dalam gim.

  • 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Benarkah Operasi ‘Sapu Bersih’ Loyalis Era Jokowi?

    5 Fakta Reshuffle Prabowo, Benarkah Operasi ‘Sapu Bersih’ Loyalis Era Jokowi?

    GELORA.CO –  Sebuah gebrakan politik besar telah terjadi. Presiden Prabowo Subianto secara resmi merombak total susunan Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025), dalam sebuah langkah yang dilihat sebagai penegasan penuh atas kekuasaannya.

    Reshuffle besar pertama di eranya ini bukan sekadar pergantian biasa, melainkan sebuah pesan politik yang sangat kuat.  Berikut adalah 5 fakta terpenting dari gebrakan kabinet Prabowo:

    1. Pilar Ekonomi Era Jokowi Tumbang: Sri Mulyani Dicopot

    Fakta paling mengguncang dari reshuffle ini adalah pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan. Sri Mulyani bukan sekadar menteri; ia adalah ikon tim ekonomi era Jokowi yang sangat dihormati di kancah internasional.

    Kepergiannya menandai akhir dari sebuah era kebijakan fiskal dan menjadi sinyal paling jelas bahwa Prabowo menginginkan arah ekonomi baru yang sepenuhnya sejalan dengan agenda ambisiusnya.

    2. Operasi “Sapu Bersih” Loyalis Era Lama

    Selain Sri Mulyani, Prabowo juga mendepak sejumlah menteri lain yang sangat identik dengan lingkaran kekuasaan sebelumnya.  Di antaranya adalah Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo, relawan militan Jokowi) dan Budi Gunawan (Menko Polhukam, figur kuat di dunia intelijen).

    Langkah ini dibaca sebagai operasi “De-Jokowisasi” sistematis untuk memastikan loyalitas tunggal di dalam kabinetnya.

    3. Manuver Populis: Lahirnya Kementerian Haji dan Umrah

    Di tengah gebrakan “bersih-bersih” ini, Prabowo juga membuat satu manuver baru yang sangat cerdas dan populis: mengesahkan Kementerian Haji dan Umrah. 

    Ini adalah langkah yang akan disambut sangat positif oleh mayoritas umat Muslim di Indonesia, karena menjawab keluhan panjang terkait pengelolaan haji. Secara politis, ini juga menciptakan satu kursi menteri baru untuk mengakomodasi sekutu politiknya.

    4. Total 5 Menteri Kunci Didepak dari Kabinet

    Secara keseluruhan, ada lima menteri dari Kabinet Merah Putih yang harus angkat koper. Daftar lengkapnya adalah:

    Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)Budi Gunawan (Menko Polhukam)Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi)Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga)Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia)5. Pesan Politiknya Jelas: Era Baru Telah Dimulai

    Ini adalah kesimpulan terpenting. Reshuffle ini bukan lagi tentang transisi. Ini adalah deklarasi. Dengan menyingkirkan pilar-pilar kuat dari era sebelumnya dan membentuk kementerian baru, Prabowo mengirimkan pesan yang tak bisa disalahartikan: era bayang-bayang telah berakhir, dan era kepemimpinan Prabowo yang sesungguhnya telah dimulai.

    Bagaimana menurut Anda gebrakan Prabowo ini?

    Apakah ini langkah yang tepat untuk memulai eranya? Diskusikan di kolom komentar!

  • Solusi HP Android Penuh Tanpa Hapus File Foto dan Video dari Google

    Solusi HP Android Penuh Tanpa Hapus File Foto dan Video dari Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kapasitas penyimpanan ponsel yang terbatas kerap menjadi masalah bagi pengguna. Saat ruang penyimpanan habis, memilih aplikasi atau data mana yang harus dihapus bisa sangat merepotkan. Namun kini, Google menghadirkan solusi praktis langsung melalui Play Store.

    Biasanya kita akan memasang (install) banyak aplikasi di ponsel. Tetapi, hanya menggunakan beberapa aplikasi saja untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

    Mereka yang kehabisan memori akan langsung menghapus aplikasi dan tidak menghapus data. Ikon aplikasi masih terlihat di tray aplikasi.

    Masalah ini nampaknya yang ingin dijawab oleh Google. Raksasa mesin pencari meluncurkan fitur baru untuk mendeteksi aplikasi yang jarang digunakan dan diarsipkan saat sisa memori HP menipis.

    Android Central melaporkan bahwa Google meluncurkan tools bernama ‘Automatically archive apps’. Opsi ini telah tersedia di Play Store untuk semua pengguna.

    Jadi, pengguna bisa mengarsipkan aplikasi yang tidak digunakan, alih-alih menghapusnya. Arsip ini akan dilakukan secara otomatis.

    Caranya dengan masuk ke pengaturan Play Store > General > Automatically archive apps. Aplikasi akan diarsipkan terlepas dari penyimpanan yang tersedia pada ponsel Android.

    Sebelumnya dilaporkan Google memberikan syarat pada pengguna untuk bisa menggunakan fitur ini. Yakni hanya digunakan untuk mereka yang memiliki HP dengan penyimpanan sangat rendah, jadi opsi akan terlihat saat aplikasi tengah diinstall.

    Namun nampaknya Google berubah pikiran. Saat ini dilaporkan opsi telah tersedia bagi seluruh pengguna dan syarat sebelumnya tidak diwajibkan lagi.

    Atur penyimpanan WhatsApp

    Salah satu aplikasi yang paling banyak menyita kapasitas HP adalah WhatsApp. Cara lain untuk mengosongkan memori HP adalah mengatur file yang tersedia di WhatsApp. Foto, video, atau file dari WhatsApp Group sering bikin memori HP penuh.

    Biasanya akan muncul notifikasi bahwa penyimpanan WhatsApp penuh ketika aplikasi mendeteksi bahwa kapasitas penyimpanan di ponsel hampir mencapai batas maksimal.

    Akibatnya, pengguna mungkin kesulitan untuk mengirim atau menerima pesan, foto, video, dan dokumen lainnya.

    Untuk itu ada beberapa cara yang bisa Anda coba agar penyimpanan WhatsApp tidak mudah penuh.

    Pertama, nonaktifkan fitur auto-download di WhatsApp. Berikut ini caranya:

    Buka pengaturan WhatsApp
    Pilih “Storage and data”
    Selanjutnya di bagian bawah pilih media auto-download dan ubah ke bagian “Off” di Photos, Audio, Video, dan Documents.

    Menghapus Cache di HP Android

    Penghapusan file sistem juga bisa menjadi pilihan saat pemilik HP tidak ingin menghapus foto dan video. Bagi pengguna HP Android, Anda bisa menghapusnya melalui aplikasi yang digunakan satu per satu.

    Berikut cara menghapus data sistem di ponsel dengan cepat:

    Cara hapus file sistem dari pengaturan HP
    Buka aplikasi Pengaturan
    Pilih Aplikasi
    Masuk ke menu Kelola Aplikasi
    Pilih aplikasi yang ingin Anda hapus
    Klik Hapus Data
    Pilih Bersihkan Cache
    Ulangi cara yang sama pada aplikasi lainnya

    Selain itu, Anda juga bisa menghapus data sistem melalui menu penyimpanan telepon di Pengaturan. Berikut caranya:

    Buka Pengaturan
    Klik Tentang Telepon
    Klik Penyimpanan
    Pilih Membebaskan Sistem
    Cara hapus file sistem di Google Files

    File sistem juga bisa dihapus lewat aplikasi pengelolaan file Google. Berikut caranya:

    Buka aplikasi Google Files
    Pilih menu garis tiga di pojok kiri atas
    Klik Hapus
    Buka menu File Sampah
    Pilih lagi Hapus.

    Demikian cara mengosongkan memori HP Android yang penuh tanpa harus menghapus aplikasi. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure yang Lagi Viral dan Cara Buat

    Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure yang Lagi Viral dan Cara Buat

    Daftar Isi

    Cara buat miniatur AI di Google Gemini

    Contoh prompt miniatur action figure

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gambar miniatur action figure dengan wajah sendiri hasil karya AI sedang viral di internet. Berikut adalah cara membuat gambar tersebut menggunakan Gemini AI di Google beserta prompt yang pas. 

    Gemini AI adalah chatbot milik Google yang bisa menciptakan berbagai konten, mulai dari ringkasan, tulisan, hingga gambar mengandalkan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

    Salah satu fitur populer yang saat ini lagi viral adalah Nano Banana yang bisa mengedit foto sesuai keinginan penggunanya dengan praktis dan mudah. Pengguna cukup upload foto di Gemini, lalu Nano Banan akan menghasilkan gambar AI sesuai perintah (prompt).

    Jika ingin membuat miniatur AI Action Figure yang sedang viral berikut adalah langkahnya, dikutip dari detik.com.

    Cara buat miniatur AI di Google Gemini

    Untuk membuat foto miniatur menggunakan Google Gemini, simak langkah-langkahnya berikut ini:

    Masuk ke situs https://gemini.google.com atau langsung klik link berikut
    Login menggunakan akun Google;
    Klik tombol “+”, lalu pilih “Upload Image”;
    Pilih foto yang ingin diubah menjadi action figure pada perangkat;
    Setelah foto terunggah, masukkan prompt miniatur action figure sesuai yang diinginkan;
    Tekan ikon send (pesawat kertas) untuk memproses permintaan;
    Setelah hasil edit telah selesai, pastikan itu sesuai dengan yang diinginkan;
    Jika sudah sesuai, unduh foto dan akan tersimpan otomatis ke perangkat yang digunakan.

    Contoh prompt miniatur action figure

    Setelah memahami formula prompt Gemini AI, saatnya untuk membuat miniatur atau action figure secara mudah dan praktis. Ada berbagai contoh prompt yang telah diberikan oleh para pengguna media sosial dan bisa dijadikan sebagai referensi.

    Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure 1

    Mengutip dari unggahan X (sebelumnya Twitter) @GeminiApp pada Selasa (2/9/2025) terdapat prompt yang bisa digunakan oleh pengguna untuk mengubah foto menjadi miniatur action figure. Berikut bunyi prompt tersebut:

    “Create a 1/7 scale commercialized figurine of the characters in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk. The figurine has a round transparent acrylic base, with no text on the base. The content on the computer screen is a 3D modeling process of the figurine. Next to the computer screen is a boy packaging box, designed in a style reminiscent of high-quality collectible figures, printed with original artwork. The packaging features two-dimensional flat illustrations.”

    Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure 2

    Kemudian di dalam postingan pengguna X @indrajeet877 pada Rabu (3/9/2025), terdapat sebuah prompt yang bisa digunakan untuk menghasilkan miniatur figur viral. Berikut bunyi dari prompt tersebut:

    “Render a 1/7 scale, commercialized figurine of the pictured characters in a realistic, daylight office setting. The figurine is on a modern computer desk, standing on a round transparent acrylic base with zero text. On the screen, show the precise 3D modeling workflow of this figurine (CAD-style viewports, grid, measurement overlays). Beside the screen, place a high-end packaging box inspired by architectural presentation-clean typography grids, but no brand names-printed with original, two-dimensional blueprint-like flat illustrations of the characters. Scatter drafting tools, Pantone swatches, and a metal ruler on the desk. Soft natural light, crisp shadows, 35mm lens.”

    Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure 3

    Untuk menghasilkan miniatur atau action figure yang memiliki detail box dari merek ternama, ada prompt yang bisa dihasilkan. Hal ini dibagikan oleh pengguna X dengan akun @joelkleber_ pada Rabu (3/9/2025) lalu. Berikut bunyi prompt tersebut:

    “Create a 1/7 scale commercial figurine of the characters in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on computer desk and features a round transparent acrylic base without any text. The content on the computer screen is the ZBrush modelling process of this figurine. Next to the computer screen is a BANDAI-style toy packaging box printed with the original artwork. The packaging features tow-dimensional flat illustrations. Ensure all elements maintain strict consistency with the reference image.”

    Prompt Gemini AI Miniatur Action Figure 4

    Selain pengguna X, ada sejumlah pengguna TikTok yang turut ramai membagikan prompt miniatur AI yang digunakan oleh mereka. Salah satunya pengguna TikTok @momoixai yang membagikan contoh prompt untuk mengubah foto jadi action figure. Berikut prompt yang dibagikan di dalam video unggahan TikTok pengguna tersebut:

    “Use the nano-banana model to create a 1/7 scale commercialized figure of the character in the illustration, in realistix style and environment. Place the figure on a computer desk, using a circular transparent acrylix base without any text. On the computer screen display the ZBrush modeling process of the figure. Next to the computer screen, place a BANDAI-style toy packing box printed with the original artwork.”

    Prompt Gemini AI Miniatur Anime

    “Create a 1/7 scale commercialized figurine inspired by a Japanese anime protagonist, wearing futuristic armor with glowing accents. The figurine is posed dynamically, mid-jump with a sword raised. The base is a transparent acrylic stand shaped like an energy burst, with no text. The figurine is placed on a collector’s desk, beside a monitor displaying anime keyframes. A premium packaging box stands next to it, decorated with two-dimensional flat illustrations in bold anime style, resembling official merchandise.”

    Prompt Gemini AI Miniatur Motor

    “Generate a 1/7 scale commercialized figurine of a futuristic cyberpunk motorcycle with glowing neon strips, angular armor plating, and a transparent canopy. The miniature is mounted on a circular transparent acrylic base with no text. It is displayed on a neon-lit desk setup with a monitor showing 3D modeling blueprints of the bike. A premium packaging box stands next to it, designed with flat sci-fi vector illustrations inspired by cyberpunk aesthetics.”

    Prompt Gemini AI tangan mengambil dan memutar action figure

    Two hands gently pick up the figure in the frame and rotate it slightly for inspection. Afterward, the figure is slowly placed back down. The model on the computer screen and the model printed on the packaging box remain stationary, while all other background elements stay unchanged. After that putting it back down slowly.

    Artinya: “Dua tangan dengan lembut mengambil figur yang ada di dalam bingkai, lalu memutarnya sedikit untuk diperiksa. Setelah itu, figur diletakkan kembali secara perlahan. Model yang ditampilkan di layar komputer serta model yang tercetak pada kotak kemasan tetap diam, sementara semua elemen latar belakang lainnya tidak berubah.”

    Prompt Gemini AI action figure berputar

    A single action figure stands upright on a clean tabletop, slowly rotating 360 degrees in place. The base beneath it is hidden, giving the illusion that the figure is spinning by itself. All background elements remain perfectly still. The lighting is even, highlighting the contours and textures of the figure as it turns.

    Artinya: “Sebuah action figure berdiri tegak di atas permukaan meja yang bersih, perlahan berputar 360 derajat di tempat. Bagian dasar di bawahnya disembunyikan, memberikan ilusi seolah-olah figur tersebut berputar dengan sendirinya. Semua elemen latar tetap diam sempurna. Pencahayaan merata, menonjolkan bentuk dan tekstur figur saat berputar.”

    Prompt action figure disusun di Rak

    A single action figure is carefully placed onto a shelf next to other static figures. The hand holding it then exits the frame. The camera focuses briefly on the newly placed figure, then slowly pans to the right, showing the rest of the collection. All other figures remain motionless. Background elements like books and lights remain unchanged.

    Artinya: “Sebuah action figure diletakkan dengan hati-hati di atas rak, di samping figur-figur lain yang diam. Tangan yang memegangnya kemudian keluar dari bingkai. Kamera fokus sejenak pada figur yang baru diletakkan, lalu perlahan bergeser ke kanan, memperlihatkan seluruh koleksi. Semua figur lainnya tetap tidak bergerak. Elemen latar seperti buku dan lampu tetap tidak berubah.”

    Prompt Gemini AI miniatur mengibarkan bendera

    A person holding a flag firmly in both hands, swinging the flag smoothly from right to left in a rhythmic motion. The flag flows naturally with the movement, creating gentle waves as it moves. The background remains static with soft lighting, focusing on the fluid motion of the flag and the person’s controlled movements.

    Artinya: “Seseorang memegang bendera dengan erat di kedua tangan, mengayunkan bendera secara halus dari kanan ke kiri dengan gerakan yang berirama. Bendera mengikuti gerakan dengan alami, membentuk gelombang lembut saat bergerak. Latar belakang tetap diam dengan pencahayaan lembut, menyorot gerakan halus bendera dan kontrol gerakan orang tersebut.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 September 2025

    Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital Nasional 8 September 2025

    Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
    Profesor di Unika Atmajaya, Full Member Sigma Xi, The Scientific Research Honor Society, Magister Hukum di IBLAM School of Law dan Doktor Hukum di Universitas Pelita Harapan
    FENOMENA
    yang merebak di ruang publik Indonesia dalam beberapa minggu terakhir, memperlihatkan bagaimana dinamika politik kini tidak lagi sekadar berkutat pada ruang rapat parlemen, ruang sidang pengadilan, atau jalan-jalan kota yang penuh demonstran, tapi juga muncul sebagai konten digital yang dikonsumsi, dibagikan, dan diperdebatkan secara masif.
    Ketika gagasan politik dirangkum dalam simbol sederhana berupa angka, warna, dan infografis lalu beredar cepat melalui ponsel jutaan orang, kita menyaksikan kelahiran bentuk artikulasi politik baru.
    Tidak hanya di Indonesia, fenomena serupa telah terjadi di berbagai belahan dunia, dari Amerika Serikat dengan tagar
    #BlackLivesMatter
    , Hong Kong dengan
    Umbrella Movement
    , hingga Eropa dengan
    Fridays for Future.
    Semua menghadirkan satu pola yang semakin jelas: politik tidak lagi sekadar proses formal institusional, melainkan juga performa visual dan naratif yang dirancang agar cocok dengan logika algoritme media sosial.
    Kasus 17+8 Tuntutan Rakyat yang meledak di Indonesia adalah contoh paling mutakhir, di mana 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang disusun dengan ringkas, tapi resonan, dikemas dalam warna pink yang lembut, namun penuh makna, dan dipopulerkan oleh influenser digital yang sebelumnya tidak dikenal sebagai aktivis politik.
    Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang masa depan demokrasi, hubungan antara estetika digital dengan substansi politik, dan sejauh mana masyarakat bisa bergantung pada gerakan berbasis viralitas untuk menyelesaikan problem struktural yang dalam.
    Masalah yang tersirat dari semua ini adalah bagaimana politik sebagai praksis kolektif kini menghadapi tantangan ganda.
    Di satu sisi, keberhasilan gerakan
    digital-first
    menunjukkan bahwa partisipasi rakyat masih sangat hidup, bahkan justru menemukan ruang ekspresi baru di luar kanal formal.
    Di sisi lain, keterbatasan struktur, kerapuhan organisasi, dan risiko superfisialitas mengintai, sebab logika media sosial cenderung lebih menyukai konten singkat, emosional, dan mudah dibagikan ketimbang argumentasi panjang yang penuh nuansa.
    Di sinilah problem konseptual muncul: apakah gerakan yang lahir dari viralitas dapat bertahan melampaui siklus trending?
    Apakah politik yang disajikan sebagai konten mampu menembus sistem hukum, kebijakan, dan birokrasi yang penuh resistensi?
    Pertanyaan semacam ini membawa kita pada dilema epistemologis dan normatif yang mengingatkan pada perdebatan lama tentang peran opini publik dalam demokrasi.
    Jürgen Habermas, dalam karya monumentalnya tentang ruang publik, menekankan pentingnya diskursus rasional yang terbentuk dalam arena komunikasi.
    Namun, pada era media sosial, yang kita hadapi bukan sekadar diskursus rasional, melainkan banjir konten yang mencampuradukkan opini, emosi, dan simbol.
    Teori-teori tentang gerakan sosial membantu kita memahami transisi ini. Manuel Castells, sosiolog asal Spanyol, dalam analisisnya tentang jaringan komunikasi, menggambarkan bahwa kekuatan masyarakat kini terletak pada kemampuan membentuk jaringan horizontal yang mem-
    bypass
    institusi formal.
    Konsep
    networked movement
    menjelaskan mengapa gerakan tanpa pemimpin tunggal, tanpa organisasi mapan, tetap bisa meluas cepat karena jaringannya bersifat desentral.
    Zeynep Tufekci, peneliti asal Turki-Amerika, juga menekankan hal serupa dalam kajiannya tentang protes digital.
    Ia menunjukkan bahwa kekuatan viralitas bisa menciptakan mobilisasi masif dalam waktu singkat, tetapi tanpa kapasitas organisasi yang kokoh, gerakan tersebut rentan kehilangan arah setelah momen awal.
    Persis di sinilah kita melihat paradoks. Gerakan 17+8 di Indonesia mampu menggalang dukungan luas hanya dalam hitungan hari. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, apakah ia bisa bertahan lebih lama dan menghasilkan perubahan struktural nyata?
    Jika kita menggeser pandangan ke ranah filsafat politik, kita menemukan refleksi yang memperkaya analisis ini.
    Alexis de Tocqueville, ketika menganalisis demokrasi Amerika pada abad ke-19, sudah menyinggung tentang bahaya tirani mayoritas dan ketidakstabilan opini publik yang cepat berubah.
    Pada masa kini, fenomena itu menemukan bentuk digitalnya: opini publik yang viral dapat menjadi basis legitimasi sesaat, tetapi tidak selalu membawa konsistensi kebijakan.
    Hannah Arendt, dengan fokusnya pada ruang publik sebagai arena tindakan politik, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam bertindak kolektif.
    Tanpa kesinambungan, tindakan politik mudah memudar. Refleksi ini menyoroti bahwa politik sebagai konten menghadapi tantangan menjaga keberlanjutan, bukan hanya menciptakan ledakan viral sesaat.
    Studi kasus dari berbagai negara memperlihatkan pola yang mirip. Di Amerika Serikat,
    #BlackLivesMatter
    lahir dari pengalaman diskriminasi rasial dan kekerasan polisi, lalu menjadi gerakan global melalui visual dan hashtag.
    Di Hong Kong,
    Umbrella Movement
    pada 2014 memperlihatkan bagaimana simbol sederhana—payung kuning—mampu menjadi ikon perlawanan terhadap Beijing.
    Di Swedia, Greta Thunberg memulai
    Fridays for Future
    dengan aksi personal yang difoto dan dibagikan, lalu berkembang menjadi protes iklim global.
     
    Di dunia Arab, gelombang
    Arab Spring
    berawal dari unggahan di media sosial yang kemudian menyulut revolusi.
    Di Indonesia, gerakan
    #ReformasiDikorupsi
    pada 2019 memperlihatkan kekuatan mahasiswa memobilisasi protes melalui visual digital.
    Semua ini mengajarkan bahwa viralitas adalah katalis, tetapi tidak otomatis menjamin hasil politik.
    Jika kita menganalisa lebih dalam, yang menjadi kekuatan utama gerakan digital adalah kemampuan menciptakan narasi singkat, mudah diingat, dan bersifat simbolik.
    17+8 adalah contoh sempurna: angka 17 dan 8 bukan hanya jumlah tuntutan, tetapi juga resonansi dengan 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia.
    Warna pink bukan sekadar pilihan estetis, tetapi juga strategi membedakan diri dari warna-warna protes tradisional yang keras. Pink menyampaikan kesan empati, kelembutan, dan keterlibatan emosional yang lebih luas.
    Simbolisme ini sejalan dengan analisis semiotik Roland Barthes, yang menunjukkan bagaimana tanda-tanda visual dapat mengkristal menjadi mitos sosial.
    Barthes menulis bahwa mitos bukan kebohongan, melainkan cara tertentu dalam memberikan makna, dan dalam konteks ini pink menjadi mitos baru tentang perlawanan yang inklusif.
    Namun, di balik daya tarik simbolik, ada juga keterbatasan struktural. Tufekci menulis bahwa gerakan digital cenderung “mudah naik, mudah turun.”
    Tidak adanya organisasi mapan membuat mereka cepat meluas, tetapi juga cepat memudar. BLM bertahan lebih lama karena memiliki jaringan komunitas yang sudah lama ada di Amerika.
    Fridays for Future
    bertahan karena terhubung dengan isu global yang berkelanjutan. Sementara
    Umbrella Movement
    mengalami keterpecahan karena represi keras dan perbedaan strategi internal.
    Pertanyaannya, apakah 17+8 akan mengalami hal sama? Apakah ia akan menemukan struktur baru yang menghubungkan viralitas digital dengan advokasi hukum, perubahan kebijakan, atau bahkan lahirnya partai politik baru?
    Implikasinya bagi demokrasi sangat signifikan. Di satu sisi, gerakan seperti ini memperlihatkan bahwa masyarakat masih peduli, bahwa demokrasi tidak mati, dan bahwa rakyat menemukan cara kreatif menuntut keadilan.
    Di sisi lain, ada risiko bahwa pemerintah hanya melihat gerakan ini sebagai “tren medsos” yang bisa dibiarkan padam dengan sendirinya.
    Ada pula risiko bahwa partai politik justru akan meniru strategi ini untuk tujuan pencitraan, sehingga gerakan rakyat direduksi menjadi gaya kampanye. Hal ini menimbulkan dilema antara substansi dan performa.
    Jean Baudrillard, dalam teorinya tentang simulasi, mengingatkan bahwa dalam masyarakat kontemporer, tanda dan simbol sering kali lebih kuat daripada realitas itu sendiri.
    Politik sebagai konten bisa jatuh dalam jebakan simulasi, di mana performa digital lebih penting daripada hasil nyata.
    Di sinilah muncul kemungkinan solusi. Gerakan berbasis konten digital perlu mencari cara agar tidak hanya berhenti pada viralitas.
    Salah satunya adalah menjembatani antara dunia digital dan dunia formal: tuntutan yang viral harus diterjemahkan ke dalam advokasi hukum,
    judicial review,
    lobi parlemen, atau pembentukan jaringan sipil yang lebih kokoh.
    Hal ini membutuhkan kerja sama antara influenser digital dengan aktivis LSM, akademisi, dan praktisi hukum.
    Jika gerakan digital hanya berhenti pada “konten yang indah”, maka ia akan hilang bersama arus timeline. Namun, jika ia berhasil membentuk aliansi dengan struktur yang lebih berjangka panjang, maka ia dapat menjadi katalis perubahan nyata.
    Pengalaman BLM yang mendorong reformasi kepolisian, atau
    Fridays for Future
    yang memaksa isu iklim masuk agenda politik, menunjukkan bahwa hal ini mungkin dilakukan.
    Maka, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menggabungkan kekuatan viralitas dengan ketahanan institusional.
    Habermas mengingatkan bahwa ruang publik harus menghasilkan diskursus rasional, bukan hanya pertukaran opini emosional.
    Tantangannya adalah bagaimana membuat konten digital yang bukan hanya estetis, tetapi juga menyajikan argumentasi rasional yang bisa masuk ke ranah kebijakan.
    Di sinilah peran akademisi dan intelektual publik sangat penting. Mereka dapat menjadi jembatan antara konten digital yang viral dengan substansi kebijakan yang kompleks.
    Antonio Gramsci pernah menulis tentang pentingnya “intelektual organik” yang terhubung dengan rakyat.
    Dalam era digital, intelektual organik mungkin adalah mereka yang mampu menulis, berbicara, dan menyajikan analisis di media sosial tanpa kehilangan kedalaman.
    Akhirnya, kita melihat bahwa politik sebagai konten adalah gejala zaman yang tidak bisa diabaikan.
    Ia lahir dari perubahan struktur komunikasi global, dari media cetak ke televisi hingga media sosial. Ia memperlihatkan kreativitas rakyat dalam menyuarakan aspirasi.
    Ia juga menunjukkan keterbatasan, karena viralitas tidak selalu berarti keberlanjutan. Namun, justru dalam ketegangan itulah demokrasi diuji.
    Apakah ia akan mampu menyerap energi digital menjadi reformasi nyata, ataukah ia akan membiarkan energi itu hilang begitu saja.
     
    Masa depan demokrasi Indonesia, dan mungkin demokrasi global, sangat ditentukan oleh bagaimana kita menjawab pertanyaan itu.
    Gerakan 17+8, dengan semua simbol, warna, angka, dan viralitasnya, adalah cermin dari era baru politik. Ia menunjukkan potensi sekaligus risiko.
    Ia adalah tanda bahwa politik kini harus dipahami bukan hanya sebagai keputusan di ruang sidang, tetapi juga sebagai konten yang viral di layar ponsel.
    Dan jika kita menutup refleksi panjang ini, jelas bahwa 17+8 bukan sekadar episode sesaat, melainkan momen penting yang menandai pergeseran paradigma.
    Ia membuat kita menyadari bahwa generasi digital menemukan cara baru untuk berbicara, memprotes, dan menuntut. Kita tidak bisa menolaknya, karena ini adalah bahasa politik zaman ini.
    Tantangan kita adalah memastikan bahwa bahasa baru ini tidak berhenti sebagai gaya visual, melainkan menjadi jalan menuju perubahan substantif.
    Demokrasi yang sehat hanya mungkin jika energi viral di dunia maya menemukan perwujudannya di dunia nyata. Dan perjalanan itu baru saja dimulai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bank Jatim Luncurkan QRIS Cross Border dan Branding Jeep Bromo untuk Dorong Wisata Pasuruan

    Bank Jatim Luncurkan QRIS Cross Border dan Branding Jeep Bromo untuk Dorong Wisata Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Inovasi pembayaran digital kembali hadir di Pasuruan melalui peluncuran QRIS Cross Border oleh Bank Jatim. Program ini juga dikolaborasikan dengan branding Jeep Bromo yang menjadi ikon wisata di kawasan Gunung Bromo.

    QRIS Cross Border memungkinkan wisatawan mancanegara melakukan pembayaran di Indonesia hanya dengan memindai kode QR. Saat ini, merchant Bank Jatim sudah bisa menerima pembayaran dari Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    Plt Dirut Bank Jatim, Arif Suhirman, menyebutkan langkah ini sebagai bentuk dukungan digitalisasi sektor wisata. “Cross border ini bisa memudahkan turis mancanegara saat bertransaksi hanya dengan aplikasi dari negaranya,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).

    Ia menambahkan, kolaborasi dengan komunitas Jeep Bromo menjadi daya tarik tersendiri. Menurutnya, ada 100 unit jeep yang sudah dipasangi branding QRIS, dan jumlah itu akan terus bertambah.

    “Dengan adanya QRIS di Jeep Bromo, wisatawan tidak perlu lagi repot membawa uang tunai. Ini juga akan mendorong ekonomi masyarakat Pasuruan yang bergantung pada sektor wisata,” kata Arif.

    Bank Jatim menegaskan, ke depan mereka akan memperluas layanan ke lebih banyak merchant di kawasan wisata. Kolaborasi ini juga sejalan dengan upaya mendukung program Bank Indonesia dan OJK.

    Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, menyampaikan bahwa pengembangan QRIS Cross Border terus diperluas. “Selain tiga negara, tahun ini juga sudah masuk Jepang dan uji coba di Tiongkok serta Arab Saudi,” ujarnya.

    Febrina menekankan, digitalisasi pembayaran merupakan bagian penting dalam mendukung ekosistem wisata. Ia mencatat, volume transaksi QRIS di Indonesia meningkat 522 persen pada tahun ini.

    “Kalau di Pasuruan sendiri, pertumbuhannya 161 persen hingga Juni lalu. Ini menunjukkan semangat masyarakat untuk beralih ke non-tunai semakin kuat,” jelasnya.

    Bank Indonesia berharap, kolaborasi dengan Jeep Bromo dapat memperluas edukasi literasi digital. Wisatawan asing maupun lokal bisa merasakan kemudahan bertransaksi di lokasi wisata.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Tri Widya Sasongko, menyampaikan apresiasinya. “Transformasi digital di sektor keuangan adalah sebuah keharusan, apalagi sektor wisata Bromo sangat potensial,” ungkapnya.

    Menurut Yudha, langkah Bank Jatim dan Bank Indonesia akan memperkuat upaya percepatan digitalisasi daerah. Ia optimistis, inovasi ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Tosari dan sekitarnya.

    “Dari 100 unit jeep yang sudah terlibat, targetnya bisa bertambah hingga 400 komunitas. Dengan begitu, wisatawan akan lebih nyaman saat melakukan pembayaran,” jelas Yudha.

    Pemkab Pasuruan juga siap mendukung program ini agar bisa menyentuh komunitas lokal lebih luas. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor wisata.

    QRIS Cross Border sendiri menawarkan sejumlah manfaat yang dinilai praktis. Mulai dari kemudahan pembayaran, transparansi nilai tukar, hingga dukungan multi-mata uang.

    Warga mancanegara cukup membuka aplikasi pembayaran dari negara asal mereka. Sistem otomatis akan mengonversi mata uang sesuai kurs yang berlaku saat transaksi.

    Sementara bagi wisatawan domestik, transaksi juga tidak kalah mudah. Pengunjung bisa memindai QRIS melalui aplikasi pembayaran lokal seperti JConnect Mobile.

    Dengan hadirnya QRIS Cross Border, Pasuruan berharap bisa menjadi destinasi wisata yang ramah digital. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan citra wisata, tetapi juga memberi peluang ekonomi baru bagi masyarakat. [ada/aje]

  • Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 September 2025

    Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend Megapolitan 6 September 2025

    Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dipadati pengunjung pada momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (6/9/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    sejak siang hari arus pengunjung terus berdatangan.
    Mereka datang bersama sanak keluarga untuk menghabiskan waktu libur di ikon kota Jakarta tersebut.
    Sejumlah pengunjung tampak memanfaatkan layanan Kereta Wisata (Kerwis) Monas. Ada pula yang memilih berkeliling kawasan, duduk santai, hingga sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel.
    Tak sedikit yang mengantre di pelataran pintu masuk tugu. Puluhan orang menunggu giliran untuk naik ke dalam Monas.
    Dari kejauhan, terdengar suara petugas memanggil nomor antrean dengan pengeras suara.
    “Dua puluh satu, dua puluh dua…” begitu suara petugas memanggil wisatawan secara bergantian.
    Sesekali bunyi lonceng dan klakson kereta Api yang keluar masuk Stasiun Gambir ikut terdengar jelas hingga kawasan Monas.
    Salah satu pengunjung, Nur Aisyah (29), datang bersama suami dan anaknya dari Bekasi. Ia mengaku sengaja memilih Monas karena dekat sekaligus murah meriah.
    “Kalau ke sini kan gampang, dekat dari rumah dan anak juga senang naik kereta keliling Monas. Liburan nggak harus jauh-jauh,” kata Nur saat ditemui di area Monas, Sabtu (6/9/2025).
    Hal serupa diungkapkan oleh Dedi (41), warga Depok yang datang bersama istri dan kedua anaknya.
    “Libur panjang gini kami pilih ke Monas karena ikonnya Jakarta. Anak-anak bisa main, orang tua bisa foto-foto. Kebetulan tadi juga sempat antre mau naik ke atas tugu,” ujar dia.
    Pengalaman berbeda diceritakan Laras (42), warga Semarang, yang datang bersama orangtua dan anaknya.
    Ia menempuh perjalanan sekitar enam jam menggunakan mobil pribadi untuk sampai ke Jakarta.
    “Habis mengunjungi keluarga terus mampir sekalian ke sini (Monas) mau coba lihat-lihat sini,” kata Laras
    Ia menyebut, ayahnya sudah lama berkeinginan mengunjungi Monas.
    “Bapak pengin karena kan biasanya lihat di TV-TV,” ujar Laras.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.