Grup Musik: iKON

  • Wakil Ketua Komisi VII DPR harapkan Pesparawi jadi agenda tahunan

    Wakil Ketua Komisi VII DPR harapkan Pesparawi jadi agenda tahunan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR Lamhot Sinaga mengharapkan Pesta Paduan Suara Gerejawi atau Pesparawi bisa menjadi agenda tahunan nasional di Salib Kasih, Medan, Sumatera Utara.

    “Di sini (Salib Kasih) harus ada event reguler. Ke depan kita berharap ada kegiatan yang bersifat permanen dan reguler. Jadi, Pesparawi ini bisa dilaksanakan setiap tahun,” ujar Lamhot saat menghadiri kejuaraan pesparawi di kawasan Salib Kasih, seperti dikutip siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Menurut Lamhot, Salib Kasih bukan sekadar objek wisata religi, tetapi titik nol kekristenan di Tanah Batak.

    Tempat ini menjadi awal dari seorang misionaris asal Jerman Ingwer Ludwig Nommensen menapakkan kaki untuk menyebarkan Injil pada abad ke-19.

    Dari titik inilah, agama Kristen mulai menyebar ke seluruh Tanah Batak dan Sumatera Utara.

    “Bagi saya, Salib Kasih bukan hanya simbol iman, tetapi juga simbol peradaban dan perubahan. Dari sinilah kekristenan menyebar, membentuk karakter masyarakat Batak yang dikenal rajin, berpendidikan, dan beriman,” tutur Lamhot.

    Tidak hanya untuk memperkuat nilai kekiristenan, kegiatan Pesparawi juga diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri agar mau mengunjungi kawasan tempat wisata Salib Kasih.

    Ia berharap kegiatan seperti Pesparawi menjadi salah satu motor penggerak wisata rohani dan ekonomi masyarakat sekitar.

    “Pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-sama menjaga dan mengembangkan kawasan Salib Kasih. Kita ingin menjadikan tempat ini bukan hanya untuk berwisata, tapi juga tempat orang datang untuk merenung, belajar, dan merasakan kedamaian,” tambahnya.

    Untuk diketahui, perhelatan Mini Pesparawi Salib Kasih 2025 di Bukit Doa Salib Kasih, Tarutung, Tapanuli Utara, berlangsung meriah dan sangat berkesan, Minggu (10/11).

    Ajang ini diikuti berbagai kelompok paduan suara dari kalangan gereja, sekolah, dan perguruan tinggi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan talenta dan pengabdian mereka melalui musik rohani.

    Penampilan para peserta tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan suasana kekhidmatan dan sukacita iman di kawasan yang dikenal sebagai salah satu ikon rohani masyarakat Batak.

    Dalam kompetisi tersebut, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UKM IAKN Tarutung tampil gemilang dan berhasil meraih juara pertama.

    Dengan harmoni vokal yang kuat dan interpretasi lagu yang penuh penghayatan, tim ini memukau dewan juri serta penonton yang memenuhi area perbukitan Salib Kasih.

    Posisi kedua diraih PS.PP GKPI Tarutung Kota, yang juga menyabet penghargaan Dirigen Terbaik berkat kepiawaian dalam mengatur dinamika paduan suara.

    Sementara itu, SMANSA Pangaribuan berhasil membawa pulang tropi peringkat ketiga dengan penampilan enerjik dan disiplin musikal yang solid.

    Untuk kategori harapan pertama, predikat diberikan kepada SMA Santa Maria Choir, sementara Akperta Choir dinobatkan sebagai harapan kedua.

    Seluruh peserta mendapatkan apresiasi atas dedikasi dan semangat pelayanan melalui musik gerejawi.

    Ajang Mini Pesparawi ini menjadi bagian dari upaya menghidupkan kembali semangat kebersamaan lintas gereja dan generasi muda Kristen di wilayah Tapanuli Utara.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cara Bikin Orang Tak Bisa Kirim Chat WhatsApp Tanpa Blokir, Mudah!

    Cara Bikin Orang Tak Bisa Kirim Chat WhatsApp Tanpa Blokir, Mudah!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jika Anda sedang tak punya energi untuk merespons chat WhatsApp, ada cara yang bisa dilakukan supaya orang tak bisa mengirimkan pesan tanpa memblokir kontak.

    Dengan begitu, Anda tetap bisa menjaga hubungan baik tanpa merasa terganggu dengan interaksi tertentu. Berikut beberapa caranya yang dirangkum CNBC Indonesia:

    1. Mute Akun Pengguna

    Anda bisa mematikan notifikasi suatu akun. Jadi saat mereka mengirimkan pesan tidak akan masuk dalam pemberitahuan WhatsApp Anda. Ini cara melakukannya:

    Buka aplikasi WhatsApp

    Cari chat dari kontak yang ingin Anda mute

    Klik nama profil pengguna

    Pilih Mute Notifications

    Pilih durasi waktu bisukan pemberitahuan yang diinginkan mulai dari 8 jam, 1 minggu hingga selalu

    2. Arsip Chat

    Cara lain adalah dengan mengarsipkan chat. Jadi ruang chat dari kontak tertentu tidak akan terlihat dalam tab chat utama, karena chat yang diarsipkan akan berada dalam folder terpisah.

    Berikut langkah-langkahnya:

    Buka WhatsApp

    Cari chat yang ingin diarsipkan

    Tahan lama chat dan klik ikon arsip

    3. Matikan Centang Biru

    WhatsApp memberikan fungsi centang dua biru untuk menginformasi pesan yang dikirimkan terkirim dan terbaca oleh penerima. Namun Anda bisa mematikannya agar kontak lain tak tahu telah menerima chat tersebut. Berikut caranya:

    Buka WhatsApp

    Klik Pengaturan

    Tekan tombol Akun

    Pilih Privasi

    Matikan opsi Read Receipts

    Tanda WhatsApp Diblokir

    WhatsApp diblokir tandanya terlihat jelas. Setidaknya ada 6 pertanda akun WhatsApp Anda telah diblokir seseorang. Cek daftarnya berikut ini:

    1. Tidak Ada Foto Profil

    Tanda yang pertama adalah tidak ada foto profil. Namun ini juga bisa menandakan pengguna tersebut memang tidak menggunakannya atau menyembunyikan foto dalam profilnya, serta kontak Anda tidak disimpan oleh pengguna tersebut.

    2. Ceklis Satu

    Tanda chat terkirim diwakili dengan ceklis dua. Namun jika kontak diblokir, maka Anda tak bisa menghubungi pengguna tersebut. Artinya pesan juga tidak akan terkirim atau hanya ceklis satu.

    Tanda ini tak hanya mewakili kontak yang diblokir. Namun bisa juga karena jaringan internet penerima yang buruk.

    3. Status Last Seen

    WhatsApp menghadirkan fitur Last Seen, untuk memberikan informasi kapan pengguna aktif di aplikasi. Hilangnya tanda ini juga bisa jadi ciri-ciri pengguna memblokir Anda.

    Selain itu juga bisa dikarenakan pengguna menonaktifkan fitur Last Seen. Jadi semua kontak yang terhubung dengan pengguna tersebut juga tak bisa melihatnya.

    4. Tidak Bisa Ditelepon

    Selain chat, Anda juga tidak bisa menelepon pengguna yang telah memblokir Anda. Statusnya hanya tertera memanggil bukan berdering.

    Tanda ini juga bukan hanya berarti Anda telah diblokir. Tapi bisa disebabkan jaringan internet yang buruk di wilayah tempat pengguna tersebut berada.

    5. Tidak Bisa Melihat Status WA

    Ciri-ciri lain Anda telah diblokir adalah tidak bisa melihat Status kontak. Selain itu bisa dikarenakan pengguna mengaktifkan fitur Privat Status pada beberapa orang saja.

    6. Tidak Bisa Diundang ke Grup

    Terakhir, Anda kemungkinan telah diblokir jika tidak bisa mengundang pengguna ke grup WhatsApp.

    Nah, itu dia beberapa cara agar orang tak bisa mengirim chat WhatsApp tanpa memblokir, serta tanda-tanda WhatsApp Anda diblokir orang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengenal 6 Jenis Gelar Pahlawan Nasional di Indonesia

    Mengenal 6 Jenis Gelar Pahlawan Nasional di Indonesia

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, rakyat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan menjadi momentum untuk kembali mengenang dan menghargai jasa para pejuang bangsa yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan negara. 

    Momen ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak berhenti pada masa perang, tetapi juga terus berlanjut dalam membangun negeri menuju masa depan yang lebih baik.

    Dalam sejarahnya, negara memberikan penghargaan khusus kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar melalui berbagai gelar kehormatan, mulai dari Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Revolusi, hingga Pahlawan Kebangkitan Nasional.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Pahlawan Nasional menjadi bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang terbukti memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa. 
     

    Gelar ini bukan sekadar simbol penghargaan, tetapi juga wujud penghormatan yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan inspirasi bagi generasi penerus.

    Setidaknya ada beberapa jenis gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:
     
    1. Pahlawan Kemerdekaan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, baik melalui perlawanan fisik, diplomasi, maupun penyebaran gagasan nasionalisme.

    Mereka dikenal sebagai pelopor perlawanan dan simbol kebangkitan nasional, yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajahan. Gelar ini menjadi bentuk penghargaan bagi perjuangan mereka dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai kemerdekaan bangsa.
     
    2. Pahlawan Revolusi

    Pahlawan Revolusi merupakan gelar yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pemberontakan, seperti peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

    Sebagian besar penerima gelar ini berasal dari kalangan militer yang rela berkorban demi menjaga ideologi dan kedaulatan Indonesia di tengah ancaman yang mengguncang stabilitas negara.
     
    3. Pahlawan Perintis Kemerdekaan

    Gelar ini dianugerahkan kepada tokoh-tokoh yang berjuang di masa awal kebangkitan nasional. Mereka memelopori perlawanan terhadap penjajahan dan menjadi penggerak dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga sosial budaya.

    Kontribusi mereka menjadi pondasi awal bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa selanjutnya.
     
    4. Pahlawan Proklamator

    Pahlawan Proklamator diberikan kepada tokoh yang memiliki peran langsung dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

    Gelar ini dianugerahkan secara khusus kepada Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Dwitunggal Proklamator. Keduanya membacakan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, yang menandai lahirnya Republik Indonesia.
     
    5. Pahlawan Kebangkitan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme dan membentuk organisasi pergerakan nasional.

    Tokoh seperti Dr. Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo menjadi ikon kategori ini lewat pendirian Budi Utomo pada tahun 1908, yang dikenal sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia.
     
    6. Pahlawan Ampera

    Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berjuang pada masa transisi pasca peristiwa G30S/PKI, khususnya dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.

    Para tokoh ini berperan penting dalam menegakkan kembali semangat kebangsaan di tengah situasi politik yang tidak menentu pada masa Orde Lama menuju masa Orde Baru.

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, rakyat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan menjadi momentum untuk kembali mengenang dan menghargai jasa para pejuang bangsa yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan negara. 
     
    Momen ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak berhenti pada masa perang, tetapi juga terus berlanjut dalam membangun negeri menuju masa depan yang lebih baik.
     
    Dalam sejarahnya, negara memberikan penghargaan khusus kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar melalui berbagai gelar kehormatan, mulai dari Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Revolusi, hingga Pahlawan Kebangkitan Nasional.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Pahlawan Nasional menjadi bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang terbukti memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa. 
     

     
    Gelar ini bukan sekadar simbol penghargaan, tetapi juga wujud penghormatan yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan inspirasi bagi generasi penerus.
     
    Setidaknya ada beberapa jenis gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:
     

    1. Pahlawan Kemerdekaan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, baik melalui perlawanan fisik, diplomasi, maupun penyebaran gagasan nasionalisme.
     
    Mereka dikenal sebagai pelopor perlawanan dan simbol kebangkitan nasional, yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajahan. Gelar ini menjadi bentuk penghargaan bagi perjuangan mereka dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai kemerdekaan bangsa.
     

    2. Pahlawan Revolusi

    Pahlawan Revolusi merupakan gelar yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pemberontakan, seperti peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).
     
    Sebagian besar penerima gelar ini berasal dari kalangan militer yang rela berkorban demi menjaga ideologi dan kedaulatan Indonesia di tengah ancaman yang mengguncang stabilitas negara.
     

    3. Pahlawan Perintis Kemerdekaan

    Gelar ini dianugerahkan kepada tokoh-tokoh yang berjuang di masa awal kebangkitan nasional. Mereka memelopori perlawanan terhadap penjajahan dan menjadi penggerak dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga sosial budaya.
     
    Kontribusi mereka menjadi pondasi awal bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa selanjutnya.
     

    4. Pahlawan Proklamator

    Pahlawan Proklamator diberikan kepada tokoh yang memiliki peran langsung dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
     
    Gelar ini dianugerahkan secara khusus kepada Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Dwitunggal Proklamator. Keduanya membacakan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, yang menandai lahirnya Republik Indonesia.
     

    5. Pahlawan Kebangkitan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme dan membentuk organisasi pergerakan nasional.
     
    Tokoh seperti Dr. Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo menjadi ikon kategori ini lewat pendirian Budi Utomo pada tahun 1908, yang dikenal sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia.
     

    6. Pahlawan Ampera

    Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berjuang pada masa transisi pasca peristiwa G30S/PKI, khususnya dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.
     
    Para tokoh ini berperan penting dalam menegakkan kembali semangat kebangsaan di tengah situasi politik yang tidak menentu pada masa Orde Lama menuju masa Orde Baru.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Marsinah angkat nama Nganjuk sebagai pahlawan termuda Indonesia

    Marsinah angkat nama Nganjuk sebagai pahlawan termuda Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kakak dari Pahlawan Nasional Marsinah, Marsini, tak kuasa menahan tangis saat mengenang perjuangan sang adik yang kini mengharumkan nama keluarga dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, khususnya dari daerah kelahirannya.

    Usai menghadiri Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk sang adik di Istana Negara, Jakarta, Senin, Marsini mengungkapkan harapan terbesar yang tak pernah bisa terwujud, agar Marsinah masih hidup dan menyaksikan sendiri momen yang diperjuangkan dengan keberanian hingga akhir hayatnya.

    “Marsinah yang dulu masih kecil untuk sampai SMP saja berat sekali,” kenang Marsini sambil terisak.

    Sejak kecil, kata Marsini, Marsinah harus berpindah-pindah tinggal bersama paman, bibi, dan nenek karena tidak lagi memiliki kedua orang tua.

    Untuk berangkat sekolah, ia hanya mengandalkan sepeda onthel jengki berwarna merah, tanpa boncengan, tanpa pelindung, menempuh jarak jauh setiap hari demi menyelesaikan pendidikan hingga SMP dan SMA.

    Ia mengaku tak pernah membayangkan gadis sederhana yang dulu mengayuh sepeda sendirian itu kini tercatat dalam sejarah bangsa.

    “Marsinah, saya tidak menyangka jenengan jadi orang besar. Membanggakan seluruh Indonesia. Nganjuk sekarang terangkat punya Pahlawan Nasional,” ujarnya.

    Marsini juga menyatakan bahwa gelar Pahlawan Nasional ini bukan hanya penghormatan bagi Marsinah, tetapi juga simbol perjuangan kaum buruh Indonesia. Marsinah kini menjadi pahlawan buruh termuda yang namanya diabadikan oleh negara.

    Dalam momen penuh haru itu, Marsini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada adiknya.

    “Terima kasih, Marsinah. Kamu sudah membawa keponakanmu, adikmu, saya, sampai ke Istana Presiden ini,” katanya.

    Marsini juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta seluruh pihak yang telah berjuang mengusulkan gelar pahlawan bagi adiknya.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo, Bapak Presiden RI yang sekarang. Terima kasih banget, terima kasih sebesar-besarnya untuk anugerah yang diberikan untuk adik saya, Marsinah,” ujar Marsini.

    Marsini juga menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang selama ini setia menjaga semangat perjuangan Marsinah, mulai dari pemerintah daerah Nganjuk, organisasi pekerja seperti KSPSI dan KSBSI, hingga para aktivis dan LSM yang terus memperjuangkan pengakuan atas jasa Marsinah.

    “Semuanya saya ucapkan terima kasih, terutama keluarga saya berterima kasih semua yang dibutuhkan keluarga bisa support supaya gelar pahlawan Marsinah tercapai,” ujarnya.

    Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, sosok pekerja perempuan yang menjadi simbol perjuangan buruh dan keberanian rakyat biasa dalam menegakkan keadilan.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116.TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

    Marsinah dikenal luas sebagai ikon perjuangan hak-hak pekerja, gugur dalam memperjuangkan keadilan bagi rekan-rekannya di Sidoarjo pada tahun 1993 saat usianya menginjak 24 tahun.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cara Mudah Edit Video Berisik di HP Jadi Jernih Kayak Pakai Microphone

    Cara Mudah Edit Video Berisik di HP Jadi Jernih Kayak Pakai Microphone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hasil video yang berkualitas tak cuma ditentukan aspek visual, tetapi juga audio. Oleh karena itu, kreator konten kerap memanfaatkan mikrofon (microphone) tambahan saat nge-vlog menggunakan kamera profesional atau HP.

    Sebenarnya ada cara yang lebih praktis untuk menghasilkan video dengan audio ‘jernih’ di tengah situasi berangin atau berisik, tanpa perlu membawa microphone eksternal ke mana-mana.

    Apple telah memperkenalkan fitur ‘Audio Mix’ pada seri iPhone 16. Fitur ‘penolong’ ini kembali dihadirkan pada seri iPhone 17, dengan pemutakhiran yang mengandalkan algoritma pembelajaran mesin (machine learning) lebih canggih untuk mendeteksi dan mereduksi kebisingan angin.

    Fitur ini cocok digunakan saat hendak merekam vlog di tengah situasi keramaian, fasilitas umum, atau lingkungan luar (outdoor) yang berangin.

    CNBC Indonesia mencoba menjajal fitur AudioMix di iPhone 17 Pro saat berada di acara pameran buku dan karya seni beberapa saat lalu. Bisa dilihat pada video di bawah ini, perbedaan hasil audio dengan beberapa mode yang tersedia di fitur ‘Audio Mix’.

    [Gambas:Instagram]

    Cara mengakses ‘Audio Mix’ mudah. Pengguna bisa membuka aplikasi galeri > pilih video yang audionya ingin diedit > pilih ikon penyesuaian di sisi bawah antarmuka iPhone > klik ‘Audio Mix’.

    Ada 4 opsi yang bisa dipilih. Opsi ‘Standard’ merupakan hasil default tangkapan suara di Audio Spasial tanpa penyesuaian. Perlu dicatat, iPhone 17 Pro dilengkapi 4 mikrofon yang mampu menangkap suara lebih jernih dan natural dalam berbagai kondisi.

    Volume audio yang ditangkap mikrofon iPhone 17 Pro menurut kami lebih keras dan jernih dibandingkan banyak HP di pasaran saat ini. Dengan opsi ‘Standard’ semua suara di sekeliling akan tertangkap secara flat.

    Nah, favorit kami adalah opsi ‘In-Frame’ yang fokus menangkap suara orang yang berbicara di kamera. Suara-suara di latar dan ‘noise’ yang ada otomatis langsung berkurang drastis. Pengguna juga bisa menyetel level suara latar yang ingin dimasukkan tipis-tipis ke dalam video.

    Ketiga, opsi ‘Studio’ menangkap suara layaknya di studio profesional. Selain suara orang yang tertangkap layar kamera, suara orang yang merekam juga terdengar nyaring. Namun, suara latar dan bising lainnya akan tereduksi.

    Terakhir, opsi ‘Cinematic’ membuat audio tetap lebih fokus pada suara orang yang ditangkap kamera dan suara orang yang merekam, tetapi suara layar dibuat seakan-akan seperti ‘all-around’.

    Opsi ini sepertinya akan lebih pas menangkap suasana keramaian alam yang memadukan suara burung, percikan air, dan beragam serangga bersaut-sautan. Bisa juga saat merekam situasi di dapur restoran yang sibuk dengan bunyi-bunyi unik.

    Namun, untuk suasana keramaian yang menciptakan ‘noise’ tak beraturan, menurut kami opsi ‘In-Frame’ paling pas. Opsi ‘Studio’ juga apik dalam skenario video yang ingin menangkap interkasi natural antara host dan cameraman.

    Kami juga sempat mengutak-atik ‘Audio Mix’ saat merekam video di restoran buffet sebuah hotel, dengan lantunan live music. Opsi ‘Cinematic’ bisa mereduksi noise, menangkap audio live music secara jernih dan tetap terasa berada di latar, serta samar-samar audio pisau chef yang tengah memotong daging.

    [Gambas:Instagram]

    Dalam artikel berikutnya, kami akan membahas soal cara merekam video ‘Cinematic’ dengan iPhone 17 Pro, serta mengutak-atik warna dengan perekaman ‘ProRes Log’. Ikuti terus ulasannya di CNBC Indonesia!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 7
                    
                        Sejarah dan Rumitnya Status Kepemilikan Menara Saidah yang Tak Kunjung Direvitalisasi
                        Megapolitan

    7 Sejarah dan Rumitnya Status Kepemilikan Menara Saidah yang Tak Kunjung Direvitalisasi Megapolitan

    Sejarah dan Rumitnya Status Kepemilikan Menara Saidah yang Tak Kunjung Direvitalisasi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Di antara padatnya arus kendaraan di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, berdiri sebuah bangunan megah yang seolah terjebak di masa lalu.
    Pilar-pilar tinggi bergaya Korintus, patung marmer khas Italia, serta ukiran Eropa klasik kini kusam tertutup debu dan lumut.
    Gedung itu adalah
    Menara Saidah
    , ikon arsitektur era 1990-an yang kini menjelma menjadi simbol stagnasi tata kota Jakarta.
    Menara Saidah bukan sekadar gedung, melainkan monumen ambisi modernisasi Jakarta di penghujung dekade 1990-an.
    Dibangun oleh PT Hutama Karya dan rampung pada 1998, menara ini menelan biaya sekitar Rp 50 miliar.
    Awalnya bernama “Gracindo Building” dan dimiliki oleh Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu.
    Kepemilikan gedung kemudian berpindah ke keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim, pemilik Merial Group.
    Putranya, Fajri Setiawan, melakukan renovasi besar-besaran dengan menambah jumlah lantai dari 18 menjadi 28 dan mengganti nama menjadi “Menara Saidah”, mengabadikan nama sang ibu.
    Dikutip dari Arsip Harian
    Kompas
    (2 September 1999), gedung ini sempat menjadi kantor berbagai instansi penting, termasuk Sekretariat Panitia Pemilu 1999 (kini KPU) dan Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
    Kala itu, Menara Saidah menjadi pusat aktivitas bisnis dan pemerintahan. Bahkan, acara pernikahan artis Inneke Koesherawati dan Fahmi Darmawansyah digelar di sini pada 2004.
    Namun, di balik gemerlapnya, fondasi masalah mulai muncul.
    Tahun 2007 menjadi titik balik. Satu per satu penyewa hengkang setelah beredar kabar bahwa gedung miring beberapa derajat dan berisiko roboh.
    Hingga kini, tak pernah ada pernyataan resmi dari pihak pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) mengenai kondisi struktur tersebut.
    Pihak pengelola PT Gamlindo Nusa membantah isu kemiringan. Mereka menegaskan bahwa pengosongan terjadi semata karena masa sewa
    tenant
    telah berakhir.
    Namun, sejak saat itu, akses ke Menara Saidah ditutup total untuk umum.
    Warga sekitar menyebut sempat ada renovasi kecil pada 2015, tetapi berhenti dua bulan kemudian. Rencana pemerintah untuk mengambil alih pada 2016 pun tak pernah terealisasi.
    Kini, Menara Saidah hanya dijaga empat satpam, dikelilingi pagar seng berkarat setinggi dua meter bertuliskan besar “
    Dilarang Masuk
    ”.
    Menurut Kartika Andam Dewi, Ketua Sub Kelompok Penggunaan Bangunan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta, hingga kini belum ada perkembangan berarti terkait status hukum, kondisi bangunan, maupun kepemilikannya.
    “Sejauh ini belum ada
    update
    . Kalau tidak salah, satu atau dua tahun lalu sempat dibahas, tapi bukan di bawah kami. Sampai sekarang belum ada kabar terbaru lagi,” ujar Kartika kepada
    Kompas.com
    , Jumat (7/11/2025).
    Ia menjelaskan, Menara Saidah masih terdaftar sebagai bangunan swasta, bukan aset Pemprov DKI.
    Sertifikat Laik Fungsi (SLF) pun kemungkinan sudah tidak berlaku karena bangunan tidak lagi digunakan.
    “Karena tidak ada permohonan penggunaan kembali, kami belum melakukan pengecekan lapangan lagi. Pengawasan rutin dilakukan bergilir, dan Menara Saidah kemungkinan baru masuk jadwal pengecekan pada 2026,” lanjutnya.
    Artinya, hingga kini tidak ada instansi pemerintah yang aktif memantau kondisi bangunan tersebut.
    Data perizinan lama bahkan disebut telah “terkubur” dalam arsip yang belum dibuka kembali.
    Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, kasus Menara Saidah mencerminkan kegagalan tata kelola aset di Jakarta.
    “Masalah utamanya bukan sekadar bangunan miring atau tidak, tapi soal kepastian hukum dan tanggung jawab pengelolaan,” katanya.
    Menurutnya, lokasi Menara Saidah yang strategis, diapit jalur LRT, KRL, dan TransJakarta, seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai simpul transit atau kawasan hunian vertikal modern.
    “Kalau direvitalisasi, bisa jadi pusat
    co-housing
    atau apartemen terjangkau bagi generasi muda yang membutuhkan akses transportasi publik,” ujarnya.
    Namun, ia menegaskan, langkah revitalisasi baru bisa dilakukan jika status kepemilikan dan kelayakan struktur bangunan telah jelas.
    “Sebelum bicara pemanfaatan, harus
    clear and clean
    dulu. Apakah ada sengketa utang, piutang, atau korporasi yang belum selesai? Karena selama itu belum dituntaskan, pemerintah juga tidak bisa masuk,” tambah Yayat.
    Penelusuran
    Kompas.com
    memperlihatkan kontras mencolok. Dari luar, Menara Saidah tampak gagah; tetapi di balik pagar seng pembatas, yang terlihat hanyalah puing, rumput liar, dan debu.
    Lobi megah dengan enam pilar besar kini lusuh, catnya pudar, dan atapnya berlumut.
    Patung-patung marmer Eropa klasik masih ada, dua bust laki-laki dan satu patung singa putih, kini tertutup debu tebal.
    Lift tak berfungsi, kabel menggantung, dan tangga menuju lantai atas lembap serta gelap.
    Menurut Juliadi (40), satpam yang menjaga sejak 2014, bangunan dijaga empat orang secara bergantian.
    “Kami jaga biar enggak ada yang masuk sembarangan. Kadang ada anak muda atau mahasiswa penasaran mau lihat ke dalam. Tapi enggak boleh, bahaya,” katanya.
    Selama 10  tahun bertugas, ia belum pernah melihat tinjauan resmi dari pemerintah.
    “Pernah dengar mau direvitalisasi, tapi enggak jadi-jadi. Pemerintah juga belum pernah datang langsung ke sini,” ujarnya.
    Di permukiman belakang menara, kehidupan berjalan biasa. Warga sudah terbiasa melihat gedung besar itu sebagai pemandangan sehari-hari, meski menyimpan rasa kecewa dan harapan.
    Siti (45), pedagang nasi uduk, bercerita bagaimana ekonomi lesu setelah gedung itu kosong.
    “Dulu waktu masih ramai, saya bisa jual dua panci nasi uduk, sekarang paling separuh,” ujarnya.
    “Sayang banget ya, bangunan segede itu nganggur. Kalau bisa dimanfaatin lagi kan enak, buat kantor pemerintah kek, atau pusat UMKM,” tambahnya.
    Puji (29), pengemudi ojek
    online
    , menilai bangunan itu membuat kawasan tampak “setengah jadi.”
    “Catnya udah pudar, kaca banyak yang retak. Padahal di seberangnya banyak gedung baru. Ini kayak simbol Jakarta yang setengah maju, setengah berantakan,” katanya.
    Tio (41), karyawan swasta, menyebut Menara Saidah sebagai “monumen kegagalan tata kota.”
    “Waktu awal 2000-an, gedung ini kebanggaan. Sekarang dibiarkan kayak bangkai. Pemerintah kayak enggak tahu harus ngapain,” ujarnya.
    Bagi Wati (60), warga lama di sekitar gedung, ketidakjelasan sudah berlangsung terlalu lama.
    “Kami enggak tahu siapa pemiliknya, siapa yang harus tanggung jawab. Pemerintah juga enggak pernah datang bahas. Jadinya kayak dibiarkan aja begitu,” katanya.
    “Kalau enggak bisa difungsikan lagi, ya paling tidak dirapikan. Jangan dibiarkan kumuh begitu, bikin kesan Jakarta ini kayak kota yang enggak dirawat,” imbuhnya.
    Menara Saidah hanyalah satu dari puluhan gedung tidur di Jakarta yang belum tersentuh kebijakan revitalisasi.
    Data Pemprov DKI pada 2024 mencatat sedikitnya 19 bangunan bertingkat tak lagi difungsikan, sebagian besar berada di koridor bisnis lama.
    Namun, Menara Saidah menonjol karena letaknya strategis dan nilai historisnya tinggi.
    Sayangnya, ketidakjelasan kepemilikan, sengketa bisnis, dan status hukum membuatnya mandek.
    “Pemerintah tidak bisa begitu saja mengambil alih karena ini milik swasta. Tapi di sisi lain, tidak ada pihak yang aktif menjaga agar tidak membahayakan,” kata Yayat Supriatna.
    Fenomena ini menyoroti lemahnya mekanisme pengawasan aset swasta yang mangkrak.
    Banyak bangunan kosong luput dari prioritas, padahal berdampak besar terhadap estetika kota dan kehidupan sosial warga.
    Kini, Menara Saidah bukan lagi menara bisnis, melainkan menara kenangan, saksi bisu laju pembangunan kota yang terus berjalan tanpa arah yang jelas. Di balik pagar sengnya, waktu seolah berhenti.
    “Kalau bisa, jangan dibiarkan terus. Sayang, gedungnya bagus. Tapi sekarang cuma jadi cerita,” ujar Siti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KEK Tanjung Lesung didorong jadi destinasi wisata unggulan

    KEK Tanjung Lesung didorong jadi destinasi wisata unggulan

    Serang (ANTARA) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, didorong menjadi destinasi wisata unggulan nasional melalui penyelenggaraan Exciting Banten Festival 2025 yang sukses menarik lebih dari 2.000 pengunjung.

    Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusuma, di Serang, Minggu, mengatakan festival tersebut dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Banten sebagai destinasi wisata, sekaligus membuktikan potensi KEK Tanjung Lesung.

    “Ini adalah momentum untuk memperkenalkan kekayaan wisata, budaya, dan ekonomi kreatif Banten kepada masyarakat luas,” katanya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa melalui festival ini, ingin memperkuat sinergi antardaerah dalam mengembangkan sektor pariwisata. Banten memiliki potensi luar biasa yang harus terus didorong agar mampu bersaing secara nasional bahkan internasional.

    Ia juga mengapresiasi kolaborasi pengembangan KEK Tanjung Lesung yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional. Pemilihan lokasi ini juga bertujuan strategis untuk mempromosikan Tanjung Lesung sebagai destinasi kebanggaan.

    “Melalui festival ini, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk berkolaborasi dan turut mempromosikan Tanjung Lesung sebagai destinasi unggulan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo, selaku pengelola kawasan, menegaskan bahwa KEK Tanjung Lesung memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.

    “Melalui festival ini pula terlihat bahwa KEK Tanjung Lesung memiliki potensi luar biasa untuk terus tumbuh sebagai destinasi wisata unggulan nasional,” ungkapnya.

    Poernomo menambahkan, festival ini juga terbukti berdampak langsung terhadap perekonomian lokal, ditandai dengan peningkatan signifikan jumlah kunjungan hotel, restoran, dan pelaku wisata di kawasan tersebut.

    “Kami bangga dapat menjadi tuan rumah. Semoga ke depan Tanjung Lesung terus menjadi ikon wisata bahari dan budaya Banten yang berkelas dunia,” tambahnya.

    Exciting Banten Festival 2025 dimeriahkan berbagai kegiatan untuk menunjukkan keragaman potensi KEK Tanjung Lesung, mulai dari tour jip Banten bersama Indonesia Offroad Federation (IOF) untuk mempromosikan adventure tourism, hingga catur wisata dari Percasi dan pertandingan tinju yang didukung Pertina Banten.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2025

    Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025 Regional 9 November 2025

    Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2025 sebagai Kabupaten Terbaik I Kategori Best Smart Branding Innovation.
    Penghargaan didapat lantaran Banyuwangi dinilai berhasil memasarkan potensi daerahnya secara inovatif sehingga mampu meningkatkan daya saing ekonomi dan sosial masyarakat.
    Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Teknologi Pemerintahan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Myra Tayyiba kepada Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono di Jakarta, Sabtu (8/11/2025) malam.
    Pada ajang
    ISNA 2025
    yang digelar oleh Citiasia International, Banyuwangi mengungguli dua finalis lain, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Badung.
    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menyebut, penghargaan yang diterima pihaknya merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha.
    “Terima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi dan pelaku usaha yang telah bersama-sama mempromosikan Banyuwangi dengan baik. Tentu masih ada kekurangan, tapi penghargaan ini menunjukkan bahwa banyak hal positif yang telah kita lakukan bersama,” ujar Ipuk, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Minggu (9/11/2025).
    Wakil Bupati Mujiono menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan karena Banyuwangi dinilai berhasil membangun citra daerah yang kuat melalui inovasi berkelanjutan, terutama di sektor pariwisata.
    Melalui
    branding

    Majestic Banyuwangi
    ”, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu dinilai konsisten menciptakan program kreatif untuk menggerakkan perekonomian daerah berbasis pariwisata.
    Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian juri adalah keberlanjutan program Banyuwangi Festival, rangkaian ratusan event budaya, kuliner, olahraga, dan seni yang menjadi ikon pariwisata daerah.
    “Konsistensi ini menjadikan Banyuwangi Festival sebagai ikon budaya dan pariwisata utama yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan menarik investasi ke daerah,” ujar Mujiono.
    Sejak 2023, dua
    event
    andalan Banyuwangi, Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), telah masuk dalam agenda nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
    Selain itu, ajang Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025 menjadi satu-satunya balap sepeda di Indonesia yang masuk kalender resmi federasi balap sepeda dunia (UCI).
    “Banyuwangi kini dikenal luas sebagai destinasi
    sport tourism
    ,” tambah Mujiono.
    Tak hanya mengandalkan festival, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memperkuat sektor pariwisata dan pelayanan publik.
    Salah satu inovasinya adalah program Smart Kampung yang mengintegrasikan layanan publik digital hingga tingkat desa.
    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso menambahkan, penilaian ISNA 2025 dilakukan melalui riset komprehensif yang melibatkan survei masyarakat, data dari berbagai instansi, serta analisis inovasi daerah dan
    masterplan smart city
    daerah.
    “Penilaiannya mencakup dampak positif bagi masyarakat, kemitraan dan kolaborasi, adopsi teknologi, serta kreativitas dan keunikan inovasi
    branding
    ,” papar Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3: Sejarah dan Cerita Horor Menara Saidah

    Top 3: Sejarah dan Cerita Horor Menara Saidah

    Menara Saidah tak henti-hentinya mencuri perhatian. Gedung yang telah lama terbengkalai dan terkenal angker ini belum lama ini kembali viral di media sosial. Sebab, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menampilkan tirai salah satu jendela di Menara Saidah terbuka dan tertutup. Padahal seperti diketahui, gedung ini telah lama terbengkalai dan tidak dihuni.

    Berikut rangkuman sejarah dan cerita-cerita mistis terkait Menara Saidah.

    Menara Saidah, sebuah ikon arsitektur di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, telah lama menjadi sorotan publik. Gedung pencakar langit yang megah ini, dibangun antara tahun 1995 hingga 1998, kini berdiri kosong dan terbengkalai sejak ditutup pada tahun 2007. Keberadaannya tidak hanya menyimpan sejarah panjang kepemilikan dan kontroversi, tetapi juga diselimuti berbagai cerita horor yang melegenda di kalangan masyarakat.

    Awalnya dikenal sebagai Menara Drassindo atau Gedung Gracindo, bangunan ini merupakan buah karya Mooryati Soedibyo sebelum beralih kepemilikan ke keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim. Penutupan gedung yang mendadak pada tahun 2007 memicu beragam spekulasi, mulai dari isu fondasi yang miring hingga masalah internal manajemen dan kisruh kepemilikan. Hal ini menjadikan Menara Saidah sebagai salah satu misteri perkotaan yang belum terpecahkan sepenuhnya.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan Suzuki Satria Pro dan F150 di Indonesia, Sabtu (9/11). Lantas, dengan harganya yang selisih Rp 3 jutaan, apa perbedaan dua varian tersebut?

    Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Dept Head PT SIS mengatakan, Suzuki Satria Pro dan F150 sebenarnya sama-sama menyasar konsumen dari kalangan muda menuju matang. Namun, keduanya memiliki sedikit perbedaan di bagian eksterior dan fitur kendaraan.

    “Sudah lebih dari dua dekade Satria dipercaya publik sebagai ikon dan legenda kecepatan. Kini saat yang tepat bagi Suzuki untuk kembali memberikan pembaruan, sekaligus menaikkan standar baru,” kata Agha saat peluncuran produk di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/11).

    Perbedaan pertama, ada di bagian eksterior atau tampilan kendaraan. Satria Pro punya headlamp atau lampu utama yang lebih besar dan dominan. Kemudian headunit-nya dirancang terbuka tanpa penutup windshield.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria Pro terbaru di Indonesia Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Selain itu, Satria Pro hanya punya satu opsi warna, yakni merah-hitam. Sedangkan Satria F150 lebih beragam, ada biru/abu-abu dan ivory/abu-abu. Perbedaan warna tersebut juga terlihat di area pelek roda.

    Bukan hanya tampilan, perbedaan keduanya juga menyasar area fitur atau teknologi. Khusus untuk varian Pro, pabrikan membekalinya dengan sistem nirkunci pintar (smart keyless), soket pengisian daya ponsel, sistem konektivitas Ride Connect dan antilock braking system.

    Meski demikian, keduanya sama-sama menggunakan mesin DOHC empat-katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 150cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual 6-percepatan dan teknologi clutch assist system.

    Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta dan Satria F150 Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/lth)