Grup Musik: iKON

  • Google Play bakal Tampilkan Peringatan untuk Aplikasi yang Boros Baterai

    Google Play bakal Tampilkan Peringatan untuk Aplikasi yang Boros Baterai

    Sebelumnya, Google menghapus lebih dari 350 aplikasi dari Play Store setelah tim riset Satori dari Human Security mengungkap skema penipuan iklan berskala besar.

    Operasi jahat yang dikenal sebagai IconAds ini diperkirakan menghasilkan satu miliar permintaan iklan setiap harinya.

    Meskipun aplikasi-aplikasi tersebut telah ditarik dari toko aplikasi, pengguna yang telah menginstal sebelum penghapusan tetap akan menemukannya di perangkat mereka.

    Aplikasi-aplikasi ini tidak akan menghapus diri sendiri secara otomatis, sehingga pengguna perlu menghapusnya secara manual. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (7/7/2025).

    Skema penipuan iklan ini menggunakan taktik sederhana namun efektif: aplikasi yang dikemas ulang, nama menyesatkan, ikon yang meniru aplikasi resmi, dan proses latar belakang yang membanjiri jaringan iklan dengan trafik palsu.

    Bahkan, beberapa aplikasi menggunakan ikon yang meniru logo Play Store itu sendiri.

    Praktik semacam ini bukanlah hal baru dan tidak terlalu canggih. Namun, yang patut disoroti adalah volumenya yang sangat besar–ratusan aplikasi dengan ribuan varian, yang masing-masing dialihkan melalui domain yang dirancang untuk mempersulit pelacakan.

  • Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Jakarta

    Haru tak terlihat terlalu antusias saat saya bertanya soal background kehidupannya. Di balik kemudi Toyota GR 86, dia lebih sibuk membuka Spotify dari iPhone 17 yang dia sambungkan ke perangkat audio mobil.

    Saya mengenali beberapa lagu dalam playlist-nya, salah satunya Heavy Rotation milik grup AKB48. Sebelumnya, dia memutar Stay yang dibawakan Victoria – yang belakang saya tahu ada dalam album kompilasi Initial D Vol 2.

    Haru, mengaku usianya 20 tahun, memutar lagu-lagunya dalam volume sedang-sedang saja. Saya sepertinya paham kenapa dia melakukan itu. Duduk dalam kabin tepat di sebelahnya, gelegar deru mesin GR 86 lebih asyik didengar ketimbang suara penyanyi siapapun yang keluar dari perangkat audio itu.

    “Kenapa ya…Mungkin karena ini mobil impian saya dari kecil. Cool aja,” kata Haru singkat saat saya tanya kenapa dia memilih GR 86 ketimbang mobil produksi Jepang lain.

    Haru bersama beberapa temannya yang membawa mobil-mobil JDM Toyota Foto: Doni Wahyudi/detikoto

    Saya berkenalan dengan Haru di Daikoku Parking Area.

    Daikoku Parking Area adalah lokasi legendaris buat penggemar kultur JDM (Japanese Dometic Market). Sejatinya ini memang sebuah rest area, tempat istirahat pemobil yang melintas jalur tol Shuto Expressway. Lokasinya di Yokohama, Perfecture Kanagawa. Sekitar 30-40 menit dari Tokyo via jalan tol.

    Bukannya berlebihan, banyak yang menyebut Daikoku Parking Area sebagai ‘Tanah Suci’ buat penggemar mobil JDM di Jepang. Bagaimanapun juga ini memang lokasi paling ikonik, juga penuh sejarah. Sampai sekarang titik ini adalah tempat berkumpul, dan simbol paling nyata kultur otomotif Jepang.

    Fakta bahwa tempat ini masih sangat hidup sampai sekarang menunjukkan bagaimana gairah terhadap mobil-mobil domestik Jepang berbahan bakar bensin masih bertahan. Katanya, setiap akhir pekan, mulai Jumat malam sampai Minggu pagi, tempat ini ramai luar biasa dan masih jadi magnet buat kumpul.

    Haru adalah salah satu pemilik mobil yang diperkenalkan Toyota pada saya dan rombongan wartawan dari Indonesia. Setidaknya ada sekitar 10 anak muda lain dengan mobil JDM Toyota-nya masing-masing. Mobil-mobil yang mereka bawa beragam, dari keluaran baru, sampai yang klasik. Beberapa di antaranya yang saya kenali adalah Toyota Chaser 96, Toyota Soarer 91, Toyota Supra MK4 93, Toyota Supra MK5, dan tentu saja Toyota GR 86.

    Mobil-mobil JDM Toyota di Daikoku Rest Area yang legendaris (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Antara Nissan GTR dan Toyota GR 86

    Saya beruntung malam itu. Meski baru sekitar pukul 20.00 jalan tol yang membentang dari Daikoku ke Tokyo, tak ramai. Beberapa kali saya melirik jarum speedometer bergerak melewati angka 100. Deru mesin menggerung, seiring jari-jari Haru memainkan paddle sift di balik kemudinya.

    Sesekali kami berpapasan dan menyalip mobil JDM Toyota yang lain. Menghasilkan suara gelegar yang terdengar makin menyenangkan. Potongan gambar yang sebelumnya hanya cuma bisa disaksikan di game Need for Speed atau film-film seperti Fast n Furious, hadir di depan mata.

    “Saya masih sekolah (mungkin maksudnya kuliah),” lagi-lagi Haru menjawab singkat pertanyaan saya.

    “Beberapa tahun lalu saya membelinya sendiri, harga 4,8 juta yen (sekitar Rp 519 juta).”

    “Enggak tahu juga, ya…Nissan GTR juga sepertinya menarik. Mungkin saya bakal membelinya,” kata dia, meladeni pertanyaan lanjutan saya soal mobil impian dia selanjutnya.

    Merasakan langsung kultur JDM di Jepang dengan taxi riding dari Daikoku ke Tokyo (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Buat Haru dan banyak temannya, pilihan mobil untuk dipakai hanyalah produksi Jepang. Dia menggeleng sambil tersenyum ketika saya menyebut beberapa brand Eropa untuk jadi mobil pilihan berikutnya.

    Harga 4,8 juta yen bukan angka yang kecil buat seorang mahasiswa. Bagaimana Haru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu di usianya yang masih muda?

    “Saya dulu bekerja di SPBU. Saya menabung cukup banyak. Lalu beberapa tahun lalu crypto. Kamu tahu… crypto?”.

    Dukungan Toyota pada Kultur JDM

    Saya berada di Daikoku Parking Area dan merasakan pengalaman mengendarai mobil-mobil JDM – meskipun sebatas taxi riding – atas undangan Toyota. Masih dalam rangkaian Japan Mobility Show 2025, Toyota ingin menunjukkan bagaimana konsep ‘To You, Toyota’ direalisasikan.

    ‘To You, Toyota’ pada prinsipnya menekankan pendekatan yang lebih personal dan fokus pada pelanggan di seluruh dunia. Toyota ingin produk dan layanannya benar-benar relevan bagi setiap individu-siapa pun di manapun, dan apa pun gaya hidupnya.

    Ini sekaligus menjadi bukti komitmen Toyota dalam mendekatkan diri dengan penggunanya. Yang dalam hal ini adalah anak muda jepang dan penggemar mobil-mobil performa.

    Haru membeli GR86 dengan harga 4,8 juta yen. Sekitar Rp 500-an juta. (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    “Kebutuhan masyarakat itu berbeda-beda. Ada yang ingin fungsional, ada yang emosional. Dan di sini kita melihat bahwa Toyota punya excitement yang luar biasa bisa membuat mobil-mobil yang luar biasa sehingga anak-anak muda, terutama yang ada di Jepang, antusias terhadap mobil-mobil Toyota. Baik yang heritage maupun yang sekarang,” kata Marketing Planning General Manager Toyota Astra Motor, Resha Kusuma Atmaja.

    Mobil-mobil JDM sejatinya lebih dari sekadar mobil performanya. Mobil JDM juga terjalin erat dengan budaya pop Jepang, di antaranya melalui anime, manga, dan video game.

    Seri-seri legendaris seperti Initial D, Wangan Midnight, dan Gran Turismo menampilkan mobil JDM dalam skenario balap beroktan tinggi, yang memperkuat daya tariknya dan mengukuhkan statusnya sebagai ikon budaya kontemporer.

    Salah satu ciri khas budaya JDM adalah peluang kustomisasi dan tuning yang dinamis. Para penggemar di seluruh dunia antusias menyambut kesempatan untuk mempersonalisasi mobil JDM mereka, baik melalui modifikasi aftermarket, peningkatan performa, atau yang cuma sebatas kosmetika.

    Hal tersebut diyakini oleh Toyota dengan mendirikan entitas GAZOO Racing (GR). Selain fokus di dunia balap dengan tim TGR global dan lokal, GR juga menciptakan kendaraan sporty dengan nuansa racing tinggi. Sentuhan khas Japanese style membuat GR Family langsung memikat para sporty car enthusiast.

    (din/rgr)

  • 6
                    
                        Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka
                        Regional

    6 Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka Regional

    Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka
    Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
    RENCANA
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memodernisasi jalur kereta api Bandung-Jakarta, mengangkat nama kereta Parahyangan dalam diskursus.
    Ini adalah kereta yang punya cengkeraman sejarah panjang—melintang hingga 31 Juli 1971. Satu masa di mana tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dan tol Jakarta-Cikampek belum muncul dalam sejarah republik.
    Tujuh tahun selepas
    KA Parahyangan
    beroperasi, tol pertama di Tanah Air, yakni tol Jagorawi mulai beroperasi melayani kendaraan roda empat dari Jakarta-Bogor dan sebaliknya.
    Berikutnya, tahun 1988, tol Jakarta-Cikampek melengkapi jalur masuk dan keluar Jakarta ke Jawa Barat.
    Sejarah kereta api sebagai ikon transportasi modern dunia mengemuka sejak tahun 1800-an atau awal abad 19. Moda ini baru menclok ke negeri kita, hampir tujuh dekade kemudian, yaitu 17 Juni 1864, tatkala Belanda menjajah Indonesia.
    Riwayat itu memberi pijakan sejarah untuk menoleh kembali secara serius pada moda transportasi massal, kereta api.
    Memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, berarti mengurus jalur rel sepanjang 166 kilometer sehingga memungkinkan kereta Parahyangan melaju lebih kencang dan cepat. Dari durasi perjalanan tiga jam lebih sedikit menjadi 1,5 jam.
    PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghitung, langkah memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta yang telah ada saat ini, butuh dana Rp 8 triliun.
    Dana itu sangat murah dibandingkan membangun sarana dan prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung,
    Whoosh
    , yang menelan 7,26 miliar dollar AS atau hampir Rp 120 triliun.
    Durasi perjalanan Whoosh cuma 36-43 menit. Kecepatannya sangat “whoosh”, dapat menembus 300 kilometer per jam.
    Cuma stasiun terluar kereta cepat ini berada di pinggiran kota, Stasiun Halim (Jakarta) dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
    Sementara stasiun terluar KA Parahyangan berada di dalam kota, yakni Stasiun Gambir (Jakarta) dan Stasiun Bandung/Stasiun Hall.
    Saya pernah berutang budi pada KA Parahyangan antara tahun 2004-2005 silam. Saban Senin dan Jumat, kereta ini membawa saya ke Bandung dan Jakarta. Senin pagi, saya antre di Stasiun Bandung untuk berangkat kerja ke Jakarta menggunakan Parahyangan.
    Harga tiketnya saat itu sekitar Rp 45.000. Masih terjangkau oleh isi dompet saya yang ketika itu bekerja di sekitar Menteng, tak jauh dari Stasiun Gambir.
    Maka saya terperangah ketika presiden di masa itu, Joko Widodo, kebelet membangun kereta cepat Jakarta-Bandung untuk mempersingkat durasi perjalanan antardua kota menjadi 30 menitan.
    Pada 2015 itu, studi kelayakan oleh China menyebut potensi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 60.000per hari. Data ini diungkap oleh Ekonom senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin dalam podcast “Mencintai Indonesia” (8/11/2025).
    Perkiraan penumpang itu ternyata terlampau tinggi. Setelah beroperasi pada Oktober 2023, Whoosh ternyata cuma mengangkut 16.000-18.000 penumpang per hari. Jadi, meleset total dari studi kelayakannya.
    Dengan cuma melayani seperempat penumpang dari target maksimal, Whoosh berakhir sebagai transportasi supercepat yang merugi, bikin tekor PT KCIC. Ternyata perhitungan di atas kertas itu kontras dengan kenyataan di lapangan.
    Whoosh juga menguak kisah BUMN yang dibebani penugasan oleh pemerintah. Setelah PT KAI, PT Wijaya Karya (WIKA) ikut bersuara ihwal kerugian yang harus ditanggungnya.
    Bersama tiga BUMN lain, WIKA tergabung dalam konsorsium yang membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ( PSBI).
    Dengan kepemilikan saham 32 persen, WIKA menyetor Rp 6,1 triliun. Selain itu, BUMN ini menjadi kontraktor lokal yang tergabung dalam konsorsium dengan sejumlah kontraktor China. Posisi itu bukan bikin cuan, tapi merana.
    WIKA mengaku memiliki klaim atas pembengkakan biaya (
    cost overrun
    ) pembangunan kereta cepat senilai Rp 5,01 triliun. Namun, belakangan, hal itu masih jadi dispute (sengketa).
    PT PSBI memiliki saham hingga 60 persen di PT KCIC sebagai pemilik kereta cepat. Sisanya dikuasai konsorsium BUMN. Karena kereta cepat boncos, WIKA juga harus menanggung kerugian tadi.
    Kinerja keuangan WIKA sepanjang Januari-September 2025 menjadi merah, tekor Rp 3,21 triliun.
    Kerugian itu disumbang oleh keikutsertaannya dalam PT PSBI. Bandingkan dengan kinerja di periode yang sama tahun 2024 di mana WIKA menangguk laba Rp 741,43 miliar (
    Bisnis.com
    , 12/11/2025).
    WIKA adalah korban “business to business” yang tak berawal dari inisiatif BUMN sebagai perusahaan plat merah yang membawa misi meraih keuntungan.
    Seperti KAI, PT Jasa Marga Tbk dan PTPN VIII, WIKA menjadi pesakitan: Terbebani proyek mercusuar kereta cepat Jakarta-Bandung.
    Sepekan setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa dia mengambil alih masalah Whoosh, berikut utangnya, belum ada solusi solid dari pemerintah. Yang ada baru kepingan-kepingan rencana.
    Contohnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara disebut akan mengambil penuh operasional Whoosh.
    Ini disebut bagian dari restrukturisasi untuk memperkuat kontribusi Whoosh terhadap mobilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
    Hal sama diutarakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa modernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, dengan begitu mempersingkat atau mempercepat durasi perjalanan KA Parahyangan, dapat memudahkan mobilisasi masyarakat di wilayah Jawa Barat.
    Oh iya, selain itu Dedi bertekad memperbaiki jalur kereta Bandung-Banjar. Sang gubernur yang punya sapaan akrab KDM (Kang Dedi Mulyadi) sedang percaya diri lantaran provinsi yang dipimpinnya meraup pertumbuhan ekonomi di atas kinerja ekonomi nasional.
    Meski terlambat setidaknya satu dekade, ide KDM mengangkat Parahyangan menjadi kereta dengan kecepatan menengah, layak dihargai.
    Menurut saya, Whoosh dan Parahyangan sama-sama sedang “terluka”. Pada April 2010, Parahyangan sempat gulung tikar dan digantikan oleh Argo Parahyangan (hasil “peleburan” Parahyangan dan Argo Gede yang lux).
    Mulai 1 Februari 2025, KA Argo Parahyangan digantikan oleh KA Parahyangan. Sang legendaris hidup lagi. Kereta ini melayani kelas ekonomi dengan harga tiket Rp 150.000. Kemudian kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 200.000-250.000. Ada pula kelas Panoramic dan Luxury Rp 435.000-450.000.
    Harga tiket kelas eksekutif dan lux itu setara tiket Whoosh. Bedanya, Whoosh punya waktu tempuh lebih cepat, tapi stasiun akhir di pinggiran kota Bandung dan Jakarta. Dalam skema KDM, tarif KA Parahyangan akan dimoderasi menjadi Rp 150.000-300.000.
    Jika ide KDM menjadi kenyataan–waktu tempuh Parahyangan jadi lebih singkat–akan terjadi persaingan sengit atau duel langsung dengan Whoosh.
    Perbandingannya 36 menit versus 90 menit. Dan harga tiket Parahyangan lebih murah dibandingkan Whoosh di hari normal.
    Apakah itu berarti Parahyangan akan merebut kembali pasarnya? Belum tentu. Mari kita cermati data berikut.
    Pada 2024, KA Argo Parahyangan–“pendahulu” Parahyangan–cuma mengangkut 301.737 penumpang. Tolong dicatat, ini dalam kondisi durasi perjalanan antara dua sampai 2,5 jam. Sedangkan sepanjang 2024, Whoosh mengklaim mengangkut 6,06 juta penumpang.
    Jika ide KDM terwujud, KAI berada di tengah-tengah. Dalam kasus Parahyangan ia menjadi pemain utama, tapi pada saat yang sama menjadi pemain penting di Woosh dengan kepemilikan saham mayoritas di PT PSBI, konsorsium yang menguasai 60 persen saham KCIC.
    Saya menduga isi hati dan pikiran PT KAI ada pada KA Parahyangan. Sebab, ia tak terbebani utang seperti kereta cepat Whoosh.
    Namun, entahlah di mana gerangan pemerintah pusat berdiri ketika presiden Prabowo mengambilalih utang Whoosh dan menganggap kereta cepat ini sebagai investasi sosial yang boleh diongkosi dengan APBN.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Blok M New Hub, Episentrum Budaya Baru Jakarta Menuju Kota Global

    Blok M New Hub, Episentrum Budaya Baru Jakarta Menuju Kota Global

    Jakarta, CNBC Indonesia – Transformasi Blok M kian nyata sebagai pusat kreativitas, budaya, dan mobilitas baru Jakarta. Wajah segar kawasan ini, mulai dari New M Bloc Space hingga Blok M Hub, kini menjadi contoh bagaimana ruang publik yang terhubung, inklusif, dan ramah komunitas dapat mendorong Jakarta melangkah menuju kota global berkelas dunia.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan visi tersebut saat menghadiri dua agenda penting yang digelar di Blok M: pembukaan Jakarta Architecture Festival (JAF) 2025 dan peresmian wajah baru New M Bloc Space di M Bloc Live House. Menurutnya, transformasi kawasan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan ruang hidup yang kreatif, produktif, dan relevan bagi warga.

    “Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas kehadiran M Bloc Space ini. Ini adalah ruang kreativitas yang inklusif dan terbuka, di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkreasi,” ujar Pramono, Senin (10/11/2025).

    Sejak dibuka pada 2019, M Bloc Space berkembang pesat menjadi magnet komunitas, seniman, pelaku UMKM, hingga wisatawan mancanegara. Aktivitas musik, seni, ekonomi kreatif, dan festival komunitas menjadikan kawasan ini salah satu destinasi urban paling hidup di Jakarta. “Saya berharap M Bloc Space menjadi bagian penting dari ekosistem Blok M Hub, pusat mobilitas dan budaya baru yang terintegrasi dengan transportasi publik, ruang kreatif, dan bisnis lokal,” lanjut Pramono.

    Kehadiran JAF 2025 yang mengusung tema Reimagining Space semakin menegaskan peran Blok M sebagai laboratorium gagasan urban. Pameran arsitektur ini melibatkan arsitek, perencana kota, desainer, mahasiswa, serta publik luas untuk membayangkan kota yang lebih terhubung, inklusif, dan berkelanjutan. “Tempat ini betul-betul menunjukkan imajinasi. Mudah-mudahan generasi yang sekarang juga bisa menikmati hasil perbaikan kawasan ini,” ujar Pramono saat membuka JAF 2025 pada 16 Oktober.

    Dalam kesempatan yang sama, ia mengungkapkan bahwa popularitas Blok M kini menarik perhatian warga dari luar Jakarta. “Ketika saya turun dari MRT, saya bertemu rombongan dari Medan, Tanjung Pinang, dan Palembang. Mereka mengatakan bahwa salah satu tujuan utama ketika berkunjung ke Jakarta sekarang adalah Blok M. Ini patut kita syukuri,” katanya.

    Transformasi Blok M juga didukung konektivitas yang semakin kuat. Pemprov DKI telah membuka enam rute baru Transjabodetabek, tiga di antaranya, Alam Sutera-Blok M, PIK 2-Blok M, dan Ancol-Blok M, dirancang untuk menghidupkan kawasan ini. “Hampir semua fasilitas transportasi publik mengarah ke Blok M,” jelas Pramono.

    Pemprov DKI turut menyiapkan pengembangan ruang publik baru di kawasan ini. Taman Literasi 24 jam dengan perpustakaan Heika Leka hingga Taman Bendera Pusaka yang akan dibuka pada akhir Desember menambah daya tarik kawasan sebagai ruang kreativitas urban yang berkelanjutan. “Kalau konektivitas semua ruang ini tersambung, saya yakin kawasan ini akan semakin hidup dengan kreativitas tanpa batas,” ujarnya.

    Pramono menegaskan, keberlanjutan perubahan ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, pemerintah pusat, BUMN, swasta, komunitas kreatif, dan masyarakat. Pemprov DKI membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk menjadikan Blok M sebagai model creative district berkelas dunia. “Kami siap mendukung setiap inisiatif kreatif selama memberikan dampak positif,” tandasnya.

    Selain Blok M, Pemprov DKI juga mengembangkan ruang publik lain seperti Lapangan Banteng dan Kota Tua untuk memperkuat ekosistem kota yang inklusif dan berdaya saing global. Namun, bagi Pramono, Blok M New Hub tetap menjadi ikon penting dalam perjalanan Jakarta menuju posisi sebagai kota global yang kreatif, modern, dan membanggakan.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Tambahkan Fitur Penyaring Pesan di iOS 26, Begini Cara Mengaktifkannya

    Apple Tambahkan Fitur Penyaring Pesan di iOS 26, Begini Cara Mengaktifkannya

    Kembali ke layar Pengaturan utama pada menu Pesan, aktifkan tombol “Filter Spam”. Filter ini akan menempatkan pesan yang terdeteksi sebagai spam ke dalam daftar terpisah.

    Periksa pesan dari pengirim yang tidak dikenal

    Bukan aplikasi Pesan, pengguna dapat melihat daftar utama pesan akan lebih bersih dan menampilkan pesan dari kontak yang dikenal atau dari perusahaan terpercaya.

    Untuk melihat pesan yang sudah disaring, pilih ikon tiga baris di kanan atas. Akan muncul menu dan pilih Pengirim Tidak Dikenal.

    Ketika pengguna ingin menambahkan pesan dari pemilik tidak dikenal. Buka menu Pengirim Tidak Dikenal, buka pesan tersebut dan ketuk opsi Tandai sebagai Dikenal.

    Sedangkan untuk menandai pesan spam, ketuk Hapus, dan pilih opsi Hapus dan Laporkan Spam.

    Lihat pemberitahuan tertentu

    Untuk mengetahui notifikasi yang pengguna sudah filter, ketuk ikon tiga garis. Pada menu, pengguna akan melihat entri untuk salah satu atau empat kategori (Sensitif Waktu, Pribadi, Transaksi, dan Promosi). Pilih setiap kategori untuk melihat pesan terkait.

    Pengguna juga dapat menemukan subkategori untuk pesan tertentu. Pengguna dapat membuka pesan tersebut, menghapusnya, melaporkan sebagai spam, atau menandai sebagai dikenal.

    Agar pengguna dapat melihat pesan yang diidentifikasi sebagai spam. Ketuk ikon tiga garis dan pilih Spam.

    Di dalam folder spam, pengguna mungkin menemukan teks yang salah ditandai sebagai spam, maka pengguna dapat membuka teks tersebut lalu ketuk Pulihkan untuk memindahkan ke daftar pesan utama atau ketuk Hapus.

  • Komisi VII DPR: Mekanisasi pertanian percepat produksi dan efisiensi

    Komisi VII DPR: Mekanisasi pertanian percepat produksi dan efisiensi

    CSR BRI untuk Salib Kasih dan Huta Ginjang merupakan langkah awal untuk memperbaiki infrastruktur wisata dan menarik lebih banyak pengunjung. Kita ingin keduanya dikelola lebih baik agar memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menilai mekanisasi pertanian merupakan hal penting penting untuk mempercepat peningkatan produksi dan efisiensi pertanian.

    Dia mengatakan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern akan membantu petani menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen. Dengan peralatan yang lebih baik, menurut dia, petani bisa bekerja lebih efisien.

    “Kalau produktivitas naik, kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Lamhot dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Terkait mekanisasi pertanian itu, dia pun menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, senilai Rp2,7 miliar, untuk dukungan pada sektor pertanian dan pengembangan pariwisata daerah.

    Bantuan tersebut disalurkan ke empat kecamatan serta dua destinasi wisata unggulan di Tapanuli Utara. Di sektor pertanian, bantuan berupa traktor roda empat untuk Kecamatan Garoga senilai Rp500 juta, mesin panen padi untuk Kecamatan Pahae Jae senilai Rp500 juta, penggiling padi untuk Kecamatan Purba Tua senilai Rp80 juta, dan handtraktor untuk Kecamatan Pahae Jae senilai Rp200 juta.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun terakhir tercatat sekitar 4,3 persen. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan kontribusi lebih dari 30 persen.

    Selain itu, dia mengatakan pengembangan sektor pariwisata juga harus diarahkan untuk membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.

    Dia menyampaikan bahwa CSR BRI untuk Salib Kasih dan Huta Ginjang merupakan langkah awal untuk memperbaiki infrastruktur wisata dan menarik lebih banyak pengunjung.

    “Salib Kasih adalah ikon wisata religi, sedangkan Huta Ginjang menjadi titik pandang terbaik Danau Toba. Kita ingin keduanya dikelola lebih baik agar memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” kata dia.

    Dia pun menegaskan bahwa akan terus mendorong kemitraan antara BUMN, DPR, dan masyarakat dalam memperkuat ekonomi rakyat.

    “Pembangunan harus dimulai dari bawah, dari petani, dan dari desa. Ketika rakyat kuat, ekonomi bangsa ikut kokoh,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Motion Picture Desak Meta Setop Penggunaan Rating PG-13 di Instagram

    Motion Picture Desak Meta Setop Penggunaan Rating PG-13 di Instagram

    Meta baru saja memperkenalkan fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI) ke Instagram Stories, di mana pengguna bisa langsung mengedit foto dan video langsung di Stories.

    Cukup dengan mengetikkan perintah sederhana seperti menambah, menghapus, atau mengubah elemen dalam gambar, foto dan video pun akan berubah sesuai dengan prompt yang diberikan pengguna.

    Dilansiri TechCrunch, Minggu (26/10/2025), perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini menyebut fitur baru berbasis AI-nya merupakan cara baru agar pengguna bisa berkreasi lebih bebas tanpa harus keluar dari aplikasi.

    Sebelumnya, raksasa media sosial (medsos) tersebut juga memperkenalkan fitur serupa hanya tersedia lewat chatbot Meta AI. Namun, kini fitur baru tersebut bisa dipakai langsung di menu Stories.

    Fitur baru Instagram ini dapat diakses melalui menu “UBah Gaya” di bagian atas layar setelah mengetuk ikon kuas, lalu pengguna bisa memilih perintas seperti “tambahkan”, “hapus”, atau “ubah” agar foto dan video tampil sesuai keinginan.

    Ambil contoh, kamu bisa mengetik “ubah warna rambuut menjadi pirang”, “tambahkan mahkota di kepala”, atau “hapus bayangan di wajah”. Nantinya, AI Meta akan memproses prompt tersebut dan menampilkan hasilnya langsung di layar Stories.

    Selain itu, Meta juga menyediakan efek preset yang dapat dipilih untuk mengubah pakaian atau gaya. Contohnya dapat menambah item kacamata hitam atau jaket. Pengguna juga dapat membuat suasana turun salju atau menambahkan api.

    Meski begitu, pengguna yang ingin memakai fitur baru Stories ini harus menyetujui Persyaratan Layanan AI Meta yang kemungkinan media dan fitur wajah pengguna dianalisis AI.

    Berdasarkan persyaratan ini, ketika pengguna mengunggah foto, Meta dapat “meringkas konten gambar, memodifikasi gambar, dan menghasilkan konten baru dari gambar yang diunggah”

    Sebelumnya, perusahaan juga menguji fitur “Tulis dengan Meta AI” yang dapat membantu pengguna Instagram membuat komentar cerdas untuk suatu postingan.

  • Ini Jajaran Moge Neo-Retro Terbaru Suzuki, GSX-8T dan GSX-8TT

    Ini Jajaran Moge Neo-Retro Terbaru Suzuki, GSX-8T dan GSX-8TT

    Jakarta

    Selain menghadirkan jajaran mobil konsep terbaru, Suzuki juga memamerkan moge anyar pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025. Dua motor baru yang ditampilkan di ajang pameran otomotif dua tahunan itu antara lain, moge neo-retro terbaru, GSX-8T dan GSX-8TT. Apa istimewanya?

    GSX-8T dan 8TT menjadi komitmen Suzuki untuk menghadirkan motor klasik dengan sentuhan modern. Desain klasik yang tak lekang dimakan zaman, dikombinasikan fitur-fitur modern dan terkini.

    Ini jajaran moge Neo-Retro terbaru Suzuki, GSX-8T dan GSX-8TT Foto: Response

    Mengutip Response, kedua motor ini mengusung filosofi ‘Timeless Innovation’, yakni memadukan desain ikonik motor klasik Suzuki dengan teknologi modern. GSX-8T tampil sebagai motor naked berkarakter kuat dengan desain yang terinspirasi dari Suzuki T500 ‘Titan’ era 1960-an, yang dikenal sebagai salah satu motor performa tinggi pertama Suzuki.

    Sementara GSX-8TT tampil lebih agresif, dengan penutup lampu depan dan fairing bawah bergaya cafe racer 1970-an. Huruf ‘TT’ sendiri merupakan singkatan dari ‘T’ pada GSX-8T dan ‘Timeless’, mencerminkan semangat untuk menghidupkan kembali warisan motor klasik ke era modern.

    Ini jajaran moge Neo-Retro terbaru Suzuki, GSX-8T dan GSX-8TT Foto: Response

    Dari sisi detail, bagian belakang motor berbalut warna hitam matte yang sporty, sementara emblem tiga dimensi berbentuk bola biliar angka delapan di sisi bodi memberikan sentuhan simbolik, melambangkan bola kemenangan dalam permainan billiard.

    Ciri khas lainnya ada pada lampu depan bundar bergaya klasik dengan garis lampu DRL, serta spion ujung stang atau bar end, yang untuk pertama kalinya digunakan Suzuki pada motor produksi massal mereka. Kombinasi elemen modern dan retro ini menjadikan GSX-8T dan GSX-8TT sebagai ikon baru di segmen moge bergaya klasik modern.

    (lua/dry)

  • Penyebutan IKN Sebagi Ibu Kota Politik Dinilai Rancu

    Penyebutan IKN Sebagi Ibu Kota Politik Dinilai Rancu

    Bisnis.com, JAKARTA — Terminologi ibu kota politik bagi IKN Nusantara terkesan rancu dan perlu dijelaskan oleh pemerintah.

    Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Dominique Niky Fahrizal mengatakan bahwa ibu kota politik bisa berarti bahwa IKN adalah pusat dari kekuasaan atau pemerintahan. Bisa jadi, tuturnya, di dalam IKN itu nanti ada tiga cabang kekuasaan, eksekutif, legislatif dan yudikatif yang  berkantor di tempat itu.

    “Jadi memang agak rancu tetapi kita harus menafsirkannya supaya masyarakat bisa mengetahui secara lebih baik apa artinya ibu kota politik,”, ujarnya dalam program Broadcast, di kanal youtube Bisniscom, dikutip Selasa (11/11/2025).

    Menurutnya, penggunaan istilah itu sengaja dipilih oleh pemerintahan Prabowo karena ingin menetapkan Jakarta sebagai pusat finansial atau bisnis di Indonesia.

    Namun menurutnya, adalah sebuah kemustahilan untuk memisahkan Jakarta sebagai ikon ekonomi dan finansial dengan politik karena kota itu tumbuh secara organik ketimbang IKN.

    Niky Fahrizal menilai sebenarnya penyebutan istilah ibu kota politik itu juga merupakan pilihan yang paling realistis dari Prabowo yang harus melanjutkan proses pembangunan IKN yang dirintis oleh Joko Widodo.

    Pada era presiden sebelumnya, pembentukan undang-undang IKN berjalan supercepat dan tanpa perencanaan sebelumnya. Hal ini, terangnya, dapat dilihat pada masa kampanye presidensial 2019 di mana tidak pernah ada janji dari Jokowi tentang IKN.

    Kala itu, Jokowi hanya berbicara tentang omnibus law. IKN, ujarnya, baru muncul di masa pandemi Covid-19.

    Sementara itu, karena sudah terlanjur ditetapkan dan pembangunannya pun sudah terlanjur dilaksanakan, mau tidak mau Prabowo mesti melanjutkan.

    “Kita tahu persis bahwa relasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi ini kan memang bagian dari circle kekuasaan di mana mereka berkolaborasi. Jadi harus berlanjut dan dicari justifikasinya apa untuk pindah ke sana. Mau tidak mau ya kota pemerintahan dan menggunakan terminologi yang cukup unik, Ibu kota politik,” paparnya.

    Meski IKN menjadi ibu kota politik, namun Niky Fahrizal meyakini kota itu tidak akan bisa menyamai berbagai infrastruktur yang dimilki oleh kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Makassar yang tumbuh secara organik karena merupakan kota pelabuhan serta perdagangan.

    Infrastruktur yang belum lengkap di IKN itu pula yang menurutnya, jadi penyebab pemerintahan tidak bisa segera pindah ke daerah di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.

    “Dampak pindah ibu kota secara terburu-buru menurut saya akan serius, jika tidak dipersiapkan infrastrukturnya secara baik, juga apabila tidak dipersiapkan dengan baik Karena infrastrukturnya harus terus dikembangkan, lalu bagaimana memindahkan para birokrat ke sana Lalu bagaimana fasilitas pendukungnya Pesekolah, rumah sakit,” pungkasnya.

  • Galaxy Tab S11 Series Hadir di Indonesia, Tablet Cerdas untuk Segala Aktivitas

    Galaxy Tab S11 Series Hadir di Indonesia, Tablet Cerdas untuk Segala Aktivitas

    Jakarta

    Samsung resmi menghadirkan Galaxy Tab S11 Series ke pasar Indonesia. Tablet premium terbaru ini membawa peningkatan besar dari sisi desain, performa, hingga kecerdasan buatan (AI) yang menunjang produktivitas, kreativitas, dan hiburan.

    MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Annisa Maulina menyampaikan Galaxy Tab S11 Series dirancang untuk menjawab kebutuhan kerja modern, menjadi perangkat andal bagi profesional dan kreator dalam meningkatkan kecepatan, presisi, dan produktivitas.

    “Dengan desain ramping, performa unggul, serta fitur AI lengkap pada One UI 8, kehadiran Galaxy Tab S11 Series di Indonesia membawa standar baru tablet premium cerdas, semua dalam satu perangkat yang ramping namun penuh kemampuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Gemini Live, Asisten AI Serba Bisa

    Foto: Dok. Samsung

    Tablet ini hadir dengan One UI 8 yang membawa integrasi Galaxy AI untuk layar besar. Salah satu fitur unggulannya adalah Gemini Live, asisten cerdas yang bisa membaca layar dan memberi penjelasan secara real-time.

    Misalnya, saat sedang menganalisis grafik atau data kompleks, cukup aktifkan Gemini Live dan bagikan tampilan layar. Asisten ini akan membantu menjelaskan isi grafik atau informasi di layar tanpa perlu berpindah aplikasi.

    Langkahnya mudah:

    Tekan lama tombol samping dan pilih ‘Share screen with Live’.Tentukan apakah ingin berbagi seluruh layar atau hanya aplikasi tertentu.Tap ‘Share Screen’, lalu berikan perintah sederhana seperti ‘jelaskan grafik di layar’.

    Dengan fitur ini, Galaxy Tab S11 bisa menjadi partner kerja cerdas yang membuat aktivitas lebih efisien dan intuitif.

    Samsung DeX, Ubah Tablet Jadi Pusat Produktivitas

    Foto: Dok. Samsung

    Untuk kebutuhan multitasking, Samsung DeX Extended Mode hadir dengan kemampuan layaknya PC. Saat terhubung ke monitor eksternal, tablet langsung berubah menjadi layar ganda dengan ruang kerja lebih luas.

    Kinerja Galaxy Tab S11 Series ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9400+ berbasis 3nm, dengan peningkatan 33 persen pada NPU, 24 persen pada CPU, dan 27 persen pada GPU dibanding generasi sebelumnya. Hasilnya, membuka dokumen besar, mengedit video, atau menjelajah banyak tab sekaligus terasa lebih mulus.

    Pengguna juga bisa membuat hingga empat workspace berbeda untuk memisahkan aktivitas kerja dan personal:

    Tap tombol Recent Apps (ikon tiga garis).Tekan ikon Add Window (+) di sisi kanan.Tambahkan workspace baru untuk proyek, riset, atau hiburan.

    Semua workspace bisa diatur dan diakses kembali tanpa perlu membuka ulang aplikasi satu per satu.

    S Pen Baru, Lebih Presisi dan Nyaman

    Foto: Dok. Samsung

    Galaxy Tab S11 Series membawa S Pen generasi terbaru dengan desain heksagonal dan ujung kerucut presisi tinggi. Menulis atau menggambar terasa natural seperti di atas kertas.

    Fitur Quick Tools memungkinkan pengguna mengganti warna atau jenis brush hanya dengan menekan tombol di S Pen, tanpa mengganggu alur kerja kreatif.

    Layar Dynamic AMOLED 2X berukuran luas dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan hingga 1.600 nits memberikan pengalaman visual imersif, baik untuk menggambar, menonton, maupun bekerja.

    Setelah ide atau proyek selesai, pengguna bisa langsung memindahkan file ke perangkat lain melalui Quick Share. Coretan di tablet bisa dikirim ke smartphone Galaxy untuk dibagikan ke tim dalam hitungan detik.

    Integrasi dengan Galaxy Ecosystem memastikan transisi antar perangkat berjalan mulus, menjadikan Galaxy Tab S11 Series bukan hanya tablet, tapi studio portabel dan alat kerja utama dalam satu ekosistem cerdas.

    Kombinasi performa kencang, fitur AI cerdas, dan desain premium membuat Galaxy Tab S11 Series hadir untuk berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari profesional yang butuh perangkat kerja tangguh hingga kreator yang menginginkan kanvas digital fleksibel.

    Untuk itu, Samsung menawarkan beberapa varian yang bisa disesuaikan dengan preferensi dan gaya kerja masing-masing:

    Galaxy Tab S11 (WiFi) – Rp 14.999.000Galaxy Tab S11 5G – Rp 16.499.000Galaxy Tab S11 Ultra 5G (14,6 inci) – Rp 22.999.000

    Galaxy Tab S11 Series bisa dibeli di Samsung Experience Store atau melalui samsung.com/id dan nikmati juga promo spesial dengan total benefit hingga Rp7,4 juta, termasuk Keyboard Cover, berlaku hingga 13 November 2025, dengan langkah sederhana:

    Buka laman produk Galaxy Tab S11 Series dan klik ‘Beli Sekarang’.Pilih opsi pengiriman dan metode pembayaran sesuai kebutuhan.

    Dengan kombinasi desain premium, performa tinggi, dan fitur AI yang makin pintar, Galaxy Tab S11 Series hadir sebagai standar baru tablet profesional untuk kerja, kreasi, dan hiburan dalam satu perangkat ramping penuh kemampuan.

    (akd/ega)