Grup Musik: BTS

  • Jalan Terjal Teknisi BTS Hadirkan Sinyal, Dihadang Parang-Ketemu Ular

    Jalan Terjal Teknisi BTS Hadirkan Sinyal, Dihadang Parang-Ketemu Ular

    Konawe Kepulauan

    Di balik sinyal yang memudahkan komunikasi sehari-hari, terdapat perjuangan para teknisi yang siap siaga memastikan jaringan tetap lancar. Jalan terjal, cuaca ekstrem, hingga ancaman hewan liar menjadi tantangan yang harus mereka hadapi demi menyediakan konektivitas bagi masyarakat.

    Hal inilah yang dirasakan teknisi Base Transceiver Station (BTS) milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi Achmad Nivan Adi Santoso.

    Adi bercerita telah menjadi teknisi BTS milik BAKTI Komdigi di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara sejak tahun 2013. Hingga kini, total ada 23 menara BTS yang ia pantau di Wawonii.

    “Tugas sebagai seorang engineer itu memperbaiki jaringan mobile. Kalau untuk di BAKTI, area Wawonii Konkep itu yang saya tangani ada 23 BTS, 20 microwave, 3 BTS VSAT,” ujar Adi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Kalau untuk pengecekan, itu satu bulan kita keliling setiap satu site itu satu kali, untuk mengecek semua perangkat. Ada yang rusak atau enggak, itu satu bulan sekali kita ada pengecekan,” lanjutnya.

    Teknisi BTS di Konawe Kepulauan/Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom

    Dihadang Parang hingga Ketemu Ular

    Selama 11 tahun menjadi teknisi BTS, Adi mengaku banyak suka duka yang dialaminya. Selain harus jauh dari keluarga, ia juga pernah mengalami berbagai ancaman, termasuk dihadang parang.

    “Di suatu tempat, itu pas waktu saya mau mengerjakan maintenance, di situ saya dihadang sama dua orang membawa parang. Karena saya tidak tahu informasi (di sana) gimana, saya ditahan dilarang masuk, tapi saya tetap masuk karena sudah tugas saya untuk memperbaiki,” ungkapnya.

    “Saya tidak sampai dipukul, cuma saya minta keringanan bahwa banyak yang memakai (sinyal), dan minta tolong untuk dikasih satu kesempatan masuk untuk memperbaiki. Akhirnya, dengan kepala dingin saya diperbolehkan masuk,” sambungnya.

    Tak sampai di situ, Adi mengaku sering bertemu hewan liar saat melakukan pengecekan di site. Pasalnya, lokasi site yang berada dekat dengan hutan membuat hewan liar sering kali muncul.

    “Di saat saya memperbaiki, membuka rak (jaringan), itu biasanya di dalam rak ada ular. Kadang juga ada tikus, cicak, yang paling berbahaya ular. Kita harus tetap hati-hati, karena apa? Salah sedikit bisa kena ular,” ucapnya.

    Teknisi BTS di Konawe Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom

    Meski sering mengalami banyak rintangan, Adi mengaku senang dengan pekerjaannya. “Saya nikmati proses saya sebagai engineer, dan saya suka itu karena menantang,” katanya.

    Ia pun berharap jalan terjal yang harus dilaluinya dalam menjaga sinyal dan konektivitas dapat memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya di Wawonii.

    “Harapan saya ya semoga yang saya perbaiki bermanfaat untuk masyarakat dan semoga masyarakat juga senang perjuangan anak telekomunikasi itu,” paparnya.

    Kepada generasi muda, Adi pun berpesan agar dapat memanfaatkan kehadiran sinyal dan internet sebaik mungkin untuk memajukan bangsa.

    “Untuk anak-anak bangsa generasi penerus, alhamdulillah sudah ada jaringan internet, diharapkan untuk belajar lebih giat dan pintar. Semoga internet di kampung-kampung sini bermanfaat untuk semua rakyat yang sudah mendapatkan internet,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat total 35 stasiun pemancar atau tower BTS yang dibangun di Konawe Kepulauan sejak tahun 2018 hingga 2022. Sebanyak 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) juga telah dihadirkan BAKTI Komdigi dalam mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (prf/ega)

  • Kawendra DPR Resmikan Combat BTS Telkomsel di Desa Sombo Lumajang – Page 3

    Kawendra DPR Resmikan Combat BTS Telkomsel di Desa Sombo Lumajang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota DPR RI Kawendra Lukistian, legislator dari Partai Gerindra yang mewakili daerah pemilihan Jember-Lumajang meresmikan tower Telkomsel di Desa Sombo, Kecamatan Guci Alit, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (11/12/24).

    Infrastruktur penting ini diharapkan mampu menghubungkan masyarakat desa dengan dunia digital. Peresmian dihadiri tokoh masyarakat, perangkat desa, dan perwakilan dari Telkomsel.

    “Ini adalah mimpi kami yang akhirnya terwujud. Kehadiran tower ini sangat membantu masyarakat Desa Sombo, baik untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari maupun untuk kegiatan usaha. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama Pak Kawendra dan Telkomsel,” ungkap Kepala Desa Sombo, Samad.

    Sementara itu, Manager – Mobile Consumer Branch Jember, Anton menyinggung pentingnya pemerataan infrastruktur telekomunikasi di wilayah pedesaan.

    “Telkomsel terus berkomitmen menghadirkan jaringan terbaik hingga ke pelosok. Combat BTS ini adalah bukti nyata usaha kami untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum terlayani dengan optimal. Kami yakin ini akan membawa perubahan besar, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi,” ujar Anton.

    Sementara itu Kawendra menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai bagian dari percepatan pemerataan digitalisasi di seluruh pelosok negeri.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di desa-desa seperti Sombo memiliki akses yang sama terhadap jaringan komunikasi yang andal. Tower ini bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga sarana untuk membuka peluang baru di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial,” ujar Kawendra.

     

  • Ericsson Dorong Perangkat 5G AI Rendah Daya Tahun Depan, Operator Makin Hemat

    Ericsson Dorong Perangkat 5G AI Rendah Daya Tahun Depan, Operator Makin Hemat

    Bisnis.com, JAKARTA – Ericsson, perusahaan penyedia perangkat telekomunikasi asal Swedia, akan mendorong perangkat 5G rendah daya yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI) pada tahun depan. Solusi tersebut diharapkan dapat memberikan beban yang lebih ringan kepada mitra.

    Director of Ericsson Indonesia Ronni Nurmal mengatakan perusahaan akan terus mendorong perangkat 5G yang lebih efisien dari sisi harga dan tenaga pada 2025.

    Ericsson, lanjutnya, akan membawa produk yang mendukung keberlanjutan bisnis para mitra, dengan ukuran yang makin ramping, hemat energi dan sentuhan kecerdasan buatan. 

    Sebagai perbandingan, teknologi 5G generasi ke-4 milik Ericsson saat ini telah 70% lebih irit energi dibandingkan dengan generasi pertama. Pada tahun depan, produk yang ditawarkan dipastikan akan lebih rendah energi. 

    “Jadi ketika produk itu tidak dipakai, mereka akan mute dengan sendirinya, sehingga konsumsi tenaganya rendah. Kami pakai AI di sana,” kata Ronni, Rabu (11/12/2024). 

    Kecerdasan buatan akan mempelajari pola konsumsi energi di suatu BTS. Teknologi AI akan membandingkan pemakaian pada pagi hari dengan malam hari sehingga mendapatkan pola waktu efisiensi BTS. 

    Sebagai contoh pemakaian dengan trafik tinggi terjadi pada pukul 07.00 WIB hingga jam 22.00 WIB, maka ketika jam 23.30 WIB BTS dengan sendirinya akan mengurangi konsumsi daya. 

    Teknologi AI juga dapat memberikan peringatan kepada para operator mengenai pemakaian perangkat sehingga operator dapat melakukan perbaikan 1-2 bulan sebelum terjadi gangguan di perangkat. 

    Dia menuturkan perangkat-perangkat yang dihadirkan Ericsson diharapkan dapat membantu operator menggunakan ongkos operasional yang rendah sehingga harapannya laba operator seluler dapat bertambah. 

    Operator seluler menginginkan adanya suatu solusi yang menawarkan efisiensi ongkos dengan kapasitas yang besar.  Solusi itu menurut Ronni terdapat pada 5G. 

    “Dengan spektrum yang lebih besar maka kapasitas yang diberikan juga akan lebih besar,” kata Ronni. 

    Ronni menuturkan ketika 5G dikembangkan pertumbuhannya akan sangat cepat. Sebagai perbandingan di Korea Selatan saat 5G dikembangkan selama 4 tahun, paket data 5G sudah melewati total traffic data 4G. 

    “Itu terjadi di Korea, di Jepang dan akan terjadi di India. Harapan kami itu juga terjadi di Indonesia ketika spektrumnya dilelang,” kata Ronni. 

    Ronni menyarankan sambil menunggu lelang spektrum sebaiknya industri memulai terlebih dahulu dengan kasus pemanfaatan yang sederhana, sehingga perkembangan AI dapat terus terjadi. 

    Pengalaman Ericsson, dari kasus pemanfaatan 5G yang sederhana tercipta kasus pemanfaatan baru yang lebih mumpuni.

    Freeport Indonesia mulai memanfaatkan 5G untuk otomasi kendaraan di pertambangan untuk menekan angka kecelakaan. Beberapa perusahaan multinasional di luar negeri, kata Ronni, juga telah berminat untuk mengadopsi 5G di perwakilan Indonesia. 

    “Toyota sudah memakai 5G di Jepang. Mereka menunggu agar potensi ini bisa dimanfaatkan di sini. [Kenapa belum] Tergantung spektrumnya, karena sekarang 2,6 GHz dan 3,5 GHz belum dirilis. Itu benar-benar yang dibutuhkan,” kata Ronni. 

    Hackathon 

    Ronni menyampaikan untuk mendorong solusi 5 di sektor industri Ericsson menggelar Hackathon. Kompetisi antar pelajar ini diharapkan dapat memberikan ide segar terkait implementasi AI generatif dan 5g untuk beragam industri. 

    Kompetisi tersebut melahirkan 3 juara dengan solusi-solusi menarik yang mereka bawa dengan Molca Group keluar sebagai juara I. Mereka menyelesaikan proyek-proyek berskala besar dengan menggunakan berbagai solusi di bidang VR/AR dan Industri 4.0. 

  • Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Konektivitas Digital di Sorong

    Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Konektivitas Digital di Sorong

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) berencana menambah sekitar 8 base transceiver station (BTS) di wilayah Sorong pada 2025 atau bertambah  sekitar 24% dibandingkan dengan 2024 yang berjumlah 33 BTS. 

    EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia mengatakan bahwa hingga saat ini Indosat Ooredoo Hutchison telah memiliki 33 site di Sorong. Dengan demikian, Indosat Ooredoo Hutchison akan mempunyai 41 site di Sorong dengan tambahan 8 site baru.

    “Tahun 2025 kita akan bangun lagi lebih kurang 8 [sites]. Jadi lebih kurang ada 41 [site Indosat Ooredoo Hutchison di Sorong]. 1 site itu jangkauannya ada 3 sektor, 1 sektor jarak antara 1 tower dengan tower lain 1 – 3 kilometer. Ini adalah untuk kota Sorong,” ungkap Swandi dalam acara GENsi BERAKSI dari kanal YouTube Bisniscom, Selasa (3/12/2024).

    Swandi menjelaskan bahwa sebelumnya jaringan internet Indosat Ooredoo Hutchison sudah bisa menjangkau wilayah Papua, namun sempat hilang dan kemudian Indosat Ooredoo Hutchison mulai kembali mengoperasikan jaringan untuk pengguna di Papua.

    Kehadiran jaringan baru disertai dengan kapasitas data yang lebih mumpuni, yang membuat masyarakat makin nyaman dalam berselancar di dunia maya. 

    Untuk mendukung aktivitas digital masyarakat di Sorong, Indosat Ooredoo Hutchison mengandalkan produk Tri dan IM3, yang menawarkan layanan fleksibel, terjangkau, dan sederhana serta mudah.

    “Kita masuk memberikan suatu kenyamanan bukan hanya dari sisi kuantitas dan kualitas tetapi juga dari kemudahan biaya yang bisa jauh lebih rendah,” tuturnya.

    Selain membangun jaringan, Swandi menuturkan bahwa emiten telekomunikasi bersandi saham ISAT itu juga ingin memastikan seluruh sumber daya manusia berkelanjutan yang berasal dari kota Sorong, Maluku, dan Papua.

    Indosat Ooredoo Hutchison membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar untuk bergabung dengan perusahaan. 

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Infrastruktur Informatika Bidang TIK Diskominfo Provinsi Papua Barat Daya Felix Salmon Wato menyambut baik kehadiran Indosat Ooredoo Hutchison di Papua, terutama di Provinsi Papua Barat Daya.

    “Kalau nanti Indosat Ooredoo Hutchison masuk lagi, itu kami sangat bersyukur karena sudah membantu meringankan beban dan tantangan,” ujar Felix.

    Menurutnya, dengan masuknya Indosat Ooredoo Hutchison ke Provinsi Papua Barat Daya, maka masyarakat akan lebih banyak memiliki pilihan dalam menggunakan jaringan internet.

    Perbesar

    “Kalau hari ini kompetitor satu lagi ditambah di Provinsi Papua Barat Daya dari sisi kebutuhan akan penggunaan internet sangat banyak pilihannya,” terangnya.

    Felix mengakui bahwa Provinsi Papua Barat Daya masih memiliki kekurangan, terutama dari sisi jaringan internet. Apalagi, sektor pendidikan hingga kesehatan sangat membutuhkan jaringan internet.

    “Sehingga ketika adanya dukungan dari Indosat Ooredoo Hutchison ini semakin maju karena dunia digital, pendidikan dan kesehatan itu tergantung pada bagaimana kita menggunakan jaringan internet,” tuturnya.

    Di samping itu, Felix menyatakan bahwa pemerintah juga memiliki program untuk meningkatkan jaringan internet pada 2025, salah satunya dengan menggelar jaringan fiber optik.

    “Untuk kabupaten Sorong, kami baru upayakan dan sudah masuk ke program untuk peningkatan jaringan di 2025. Jadi 2025 fiber optic akan lewat di kabupaten Sorong,” tandasnya.

  • Coba Internetan di Pantai Kampa, Nonton Youtube-Video Call Lancar Jaya

    Coba Internetan di Pantai Kampa, Nonton Youtube-Video Call Lancar Jaya

    Jakarta

    Pantai Kampa di Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara dikenal dengan keindahan alamnya yang memikat. Pasir putih yang membentang, air laut yang jernih, serta deretan gazebo yang teduh membuat Pantai Kampa menjadi tempat favorit untuk bersantai.

    Beberapa waktu lalu, tim detikcom berkesempatan mengunjungi langsung Pantai Kampa. Deretan pohon kelapa yang menjulang tinggi dengan latar tebing berbatu semakin menambah keeksotisan destinasi wisata ini. Suara deburan ombaknya pun seakan membisikkan ketengangan di telinga.

    Untuk mencapai Pantai Kampa, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari Pelabuhan Ferry Langara. Sebetulnya terdapat dua akses yang bisa kamu pilih, yakni lewat Desa Langara atau Desa Wawobili. Namun, akses dari Wawobili terbilang cukup ekstrem dilalui terutama bagi pengemudi pemula.

    Sepanjang jalan, Anda akan disuguhi pemandangan laut hingga pepohonan yang hijau dan udara yang segar. Setibanya di pantai, Anda akan disambut dengan fasilitas lengkap, mulai dari homestay, gazebo, aula, hingga WiFi gratis.

    Namun, keindahan alam bukan satu-satunya menjadi daya tarik pantai ini. Kini, dengan kehadiran internet yang cukup mumpuni, Pantai Kampa menawarkan pengalaman wisata yang lebih modern dan terhubung.

    Sejak adanya akses internet dari BAKTI Komdigi pada 2022, kawasan wisata ini semakin diminati oleh pengunjung lokal maupun luar daerah. detikcom pun mencoba melakukan pengujian untuk mengetahui seberapa kencangnya kecepatan internet di pantai ini.

    Salah satunya, detikcom mencoba mengetesnya untuk menonton YouTube dengan provider Telkomsel. Menariknya, kami bisa memutar video YouTube dengan resolusi hingga 720P tanpa buffering. Selain itu, kami juga mencoba mengetes dengan video call teman yang berada di Jakarta. Kualitas gambar maupun suaranya cukup baik.

    Kami mencoba untuk mengetes kecepatan internetnya menggunakan aplikasi Speedtest by Ookla. Kami mengetesnya sebanyak 2 kali. Dipengujian pertama, kecepatan download tercatat berada di angka 20.7 Mbps dengan PING download sebesar 263 ms. Sedangkan untuk kecepatan upload sebesar 7,69 Mbps dengan PING 613 Ms. PING saat idle berada di angka 47 ms.

    Coba Internetan di Pantai Kampa, Nonton Youtube-Video Call Lancar Jaya Foto: Rafida Fauzia/detikcom

    Selang beberapa lama kemudian, kami kembali melakukan pengujian. Kecepatan internetnya untuk download tercatat meningkat di angka 31.6 Mbps dengan PING download sebesar 229 ms. Sedangkan untuk kecepatan upload sebesar 7,62 Mbps dengan PING 551 Ms. PING saat idle menurun ke angka 36 ms.

    Pantai Kampa kini terhubung dengan jaringan internet yang cukup stabil. Namun saat mencoba kecepatan internet menggunakan WiFi yang tercatat di kawasan homestay dapat mencapai 7,84 Mbps untuk download. Meski begitu, kecepatan ini cukup untuk kebutuhan browsing, video call, hingga menonton YouTube saat kami mencoba.

    Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparmudora) Konawe Kepulauan Zakaria Rasjid, hadirnya fasilitas internet di Pantai Kampa turut mendorong peningkatan jumlah wisatawan. Berdasarkan dari data kunjungan wisata Dispora Konawe Kepulauan, angkanya mengalami peningkatan sekitar 2-3 persen dari tahun-tahun sebelumnya sebelum ada fasilitas internet.

    “Sebelum adanya akses internet tentu menghambat jumlah kunjungan wisata karena pengunjung merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarganya dan kami dinas pariwisata juga merasakan kesulitan untuk melakukan promosi dan pemasaran terhadap potensi di Pantai Kampa karena,” kata Zakaria kepada detikcom belum lama ini.

    “Tapi di dua tahun terakhir setelah adanya akses internet dari BAKTI Komdigi memberikan kontribusi besar terhadap jumlah pengunjung. Dan bahkan pengunjung sudah merasa nyaman berada di sana karena mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya secara lancar,” imbuhnya.

    Coba Internetan di Pantai Kampa, Nonton Youtube-Video Call Lancar Jaya Foto: Rafida Fauzia/detikcom

    Sebagai informasi, Konawe Kepulauan merupakan salah satu daerah yang kini merasakan manfaat langsung dari proyek Palapa Ring. Kehadiran titik interkoneksi internet di Wawonii ini menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Selain terdapat titik Network Operation Center (NOC) Palapa Ring, Konawe Kepulauan memiliki 119 titik akses internet yang tersebar di sekolah, kantor desa, tempat ibadah, dan hingga tempat wisata Pantai Kampa ini. BAKTI Komdigi juga telah membangun 35 tower BTS yang tersebar di seluruh kabupaten ini.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (akn/ega)

  • Dulu Warga Konkep Rela Melaut-Jalan Kaki Puluhan Km demi Sinyal Internet

    Dulu Warga Konkep Rela Melaut-Jalan Kaki Puluhan Km demi Sinyal Internet

    Wawonii Tengah

    Pulau-pulau kecil di Indonesia kerap kali menyimpan cerita menarik tentang perjuangan masyarakatnya menghadapi keterbatasan. Salah satunya adalah kisah warga Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, yang bertahun-tahun dulu kondisi akses sinyal telepon seluler masih belum merata.

    Seperti di Kecamatan Wawonii Tenggara, pada pertengahan dekade 2010-an menjadi salah satu wilayah yang terisolasi di Konkep. Jubirman, warga Desa Mosolo, mengingat masa-masa sulit ketika jaringan telekomunikasi menjadi barang langka.

    “Awalnya kita itu terisolasi sekali, jalan sulit, kemudian akses internet, nelpon sulit. Jadi kita, wilayah Wawonii Tenggara dan Wawoniii Timur itu memang sangat terisolasi,” kata Jubirman kepada detikcom belum lama ini.

    Pada saat itu, warga Mosolo hanya memiliki satu titik lokasi dengan sinyal telekomunikasi, yakni di Desa Roko Roko yang lokasinya mengarah ke dekat pantai. Untuk sekadar menelepon keluarga di Kendari, warga harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer melintasi jalan yang rusak.

    “Ada satu spot tempat yang ada jaringan telekomunikasinya, di situlah kita kalau misalnya mau mengabari keluarga, teman di Kota Kendari, Itu terpaksa kita berjalan kaki itu sejauh 10 Km, itu sekitar 3 jam. Karena akses jalan waktu itu masih belum stabil. Tapi satu tahun kemudian kan jalan sudah normal, jadi kita sudah bisa pakai motor,” ujar Jubirman, warga Desa Mosolo.

    Kondisi ini tidak hanya menjadi hambatan bagi komunikasi keluarga, tetapi juga untuk kegiatan pendidikan. Hingga tahun 2020, sekolah menengah atas baru tersedia di kampung tersebut. Sebelumnya, anak-anak desa harus sekolah di Kendari.

    Orang tua harus menunggu kabar anak mereka melalui sinyal yang susah payah dicari. Ketika jalan darat sulit diakses, warga memilih jalur laut. Mereka menggunakan ketinting, perahu kecil bermotor, hanya untuk mencapai tempat dengan sinyal.

    “Ada juga kejadian situasinya itu orang tua, karena daripada juga kita melewati pakai akses jalan yang rusak ada juga orang pakai ketinting (perahu) jalan naik angkutan laut itu menuju ke tempat tadi (yang ada sinyal) hanya untuk menelpon. Sehingga orang tuanya mau mendengarkan kabar anaknya atau mau mengirimkan uang terhadap anaknya itu terpaksa itu harus cari jaringan yang jauh lokasinya itu,” beber Jubirman.

    Foto: Rafida Fauzi/detikcom

    Tak hanya masyarakat umum, petugas keamanan pun menghadapi kesulitan yang sama. Rezkiawan, seorang Bhabinkamtibmas Polsek Wawonii Tengah, menceritakan bahwa mereka sering harus menuju pantai tertentu untuk mendapatkan sinyal.

    “Jadi kami sebelum ada internet kami itu larinya ke pantai. Tempat-tempat tertentu di situ yang ada signal. Dan di situ rame sekal. masyarakat sering kumpul di situ untuk cari jaringan internet,” jelas Rezkiawan.

    “Terus jaringan internetnya itu dia mengambilnya dari Konawe Selatan. Karena Wawonii ini berhadapan dengan kabupaten Konawe Selatan.Jadi makanya kami di situ sering kumpul. Tapi di tempat tertentu di situ saja,” imbuhnya.

    Kondisi serupa juga dirasakan oleh Ansarullah Thamrin Mardhan. Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Timur ini, internet bukan hanya kebutuhan sekunder tetapi juga menjadi penggerak utama pendidikan. Saat menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG), ia harus berjuang keras untuk mengakses internet.

    “Kalau saya dulu dua bulan untuk cari sinyal sulit sekali. Cuma satu-satunya itu pun kita dulu kumpul dengan masyarakat saling kejar internet ya,” kata Ansarullah.

    Menurut Ansarullah, biasa masyarakat berkumpul saat sore hari hingga malam. Ia pun berjuang hingga tengah malam ketika sudah tidak terlalu banyak masyarakat berebut sinyal karena mereka mulai berangsur pulang.

    “Ada juga di Desa Wawobeau ada tanggul di situ dekat pantai, ada tanggul di situ kan dulu, kalau malam itu kita lihat menyala-menyala HP di situ, orang hanya untuk mengirim pesan saja.Ada titik-titik tertentu di pantai itu, biasanya mereka di situ, malam kita banyak lagi yang online,” katanya.

    Dari Terisolasi ke Era Digital

    Konawe Kepulauan, yang dulu hampir 90 persen wilayahnya merupakan blank spot, kini bergerak menuju pemerataan akses telekomunikasi. Perubahan mulai terjadi pada 2017, ketika BAKTI Komdigi membangun akses internet pertama di Desa Wawobeau.

    Saat ini ada 119 titik akses internet di Konkep, termasuk sekolah, kantor desa, tempat ibadah, dan layanan publik lainnya. Sementara itu, BAKTI Komdigi juga telah membangun 35 tower BTS yang tersebar di seluruh kabupaten ini.

    “Jadi dengan adanya BAKTI tadi, masyarakat untuk mengakses informasi atau sinyal internet itu, sudah sangat-sangat bermanfaat. Yang sebelum-sebelumnya itu susah internet dengan adanya BAKTI, alhamdulillah masyarakat sudah tidak merasa kesulitan lagi untuk mencari informasi lewat internet atau WA dan lain-lain,” pungkas Jubirman.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (anl/ega)

  • XL (EXCL) Prediksi Trafik Data Naik 20% saat Libur Nataru

    XL (EXCL) Prediksi Trafik Data Naik 20% saat Libur Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) memastikan kesiapan jaringan dalam menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di semua layanan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. 

    XL Axiata memprediksi akan terjadi peningkatan trafik mencapai 10%-20% dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal hari biasa.

    Lonjakan trafik ini terdorong oleh semakin intensnya pelanggan dalam menggunakan berbagai layanan digital dengan kapasitas besar yang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi masa libur panjang. 

    Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming, baik video, musik, serta gim. Media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, juga diperkirakan akan menjadi sasaran pelanggan mengisi waktu liburan untuk berbagi meriahnya momen Nataru.

    Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan bahwa pihaknya melihat besarnya gairah masyarakat untuk merayakan dan mengisi liburan pergantian tahun nanti. 

    Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Hal ini tentunya akan mendorong peningkatan trafik penggunaan layanan telekomunikasi dan data. 

    “Karena itulah, XL Axiata telah memperkuat layanan data dan perlu menyiapkan jaringan dengan kapasitas 2 kali lipat lebih besar dari hari normal agar dapat tetap aman jika terjadi lonjakan trafik yang signifikan,” kata Gede dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).

    Gede menambahkan, kenaikan trafik juga akan terjadi pada layanan internet rumah dan konvergensi, baik XL SATU maupun First Media. 

    XL Axiata juga memperkirakan akan mengalami kenaikan karena banyak masyarakat yang akan mengakses layanan tersebut selama menghabiskan masa liburannya di rumah.

    Tim XL Axiata juga sudah mengidentifikasi kota-kota yang rawan dengan lonjakan trafik, termasuk juga destinasi wisata dan pusat keramaian, juga titik-titik yang biasa mengalami kemacetan lalu lintas. 

    Untuk itu, telah disiapkan rencana rekayasa jaringan jika terjadi kepadatan trafik di suatu lokasi, termasuk pengerahan armada Mobile BTS (MBTS) di berbagai lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik. 

    “Sebanyak lebih kurang 127 MBTS telah ditempatkan di sepanjang jalan tol, pusat keramaian pergantian tahun, tempat wisata, dan ruang publik lainnya,” ujar Gede.

    Kota-kota yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik adalah kota-kota yang juga menjadi tujuan berlibur masyarakat, antara lain di Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan Lombok. 

    Kenaikan trafik diperkirakan akan terjadi di area-area yang memiliki komunitas Nasrani cukup besar, yang merayakan Natal, seperti di Sulawesi Utara, Sumatra Utara, serta Nusa Tenggara Timur. 

    XL Axiata, kata Gede, juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS. 

    Untuk itu, terdapat tim lapangan yang akan siaga 24 jam selama masa libur ini. Selain itu, juga ada tim yang terus memantau kondisi jaringan di seluruh wilayah layanan XL Axiata melalui pusat monitoring kualitas layanan XL Axiata – Customer Experience and Service Operation Center (CE&SOC) yang berada di kantor pusat di Jakarta.

  • Nokia Gotong Royong Perluas Jaringan 4G dan 5G di RI

    Nokia Gotong Royong Perluas Jaringan 4G dan 5G di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) dan Nokia, perusahaan penyedia teknologi asal Finlandia, menjalin kerja sama untuk  memperluas jaringan 4G dan 5G di berbagai wilayah di Indonesia. 

    Dalam kerja sama ini, Indosat akan menggunakan teknologi dari Nokia, seperti radio multiband dan solusi baseband untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan di area-area strategis di seluruh negeri. 

    Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan kolaborasi ini menegaskan komitmen Indosat untuk terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Nokia sebagai mitra teknologi terpercaya di Tanah Air. 

    Indosat dan Nokia memiliki visi bersama untuk menjawab tantangan perkembangan pesat sektor telekomunikasi di Indonesia, serta mewujudkan masa depan jaringan 4G dan 5G yang lebih canggih dan berkelanjutan pada masa depan.

     “Di Indosat, kami memiliki tujuan besar untuk memberdayakan Indonesia melalui konektivitas dan digitalisasi yang inklusif.  Kolaborasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk memperluas akses digital bagi semua lapisan masyarakat,” kata Vikram, dikutip Sabtu (7/12/2024). 

    Diketahui, emiten bersandi saham ISAT itu telah mengoperasikan 193.562 BTS 4G, atau naik 12,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 172.100 BTS 4G. Sementara itu untuk 5G, total BTS menyala ada 103 BTS.

    Dengan memanfaatkan teknologi terkini, lanjutnya, perusahaan berupaya menghadirkan konektivitas yang andal dan berkualitas. 

    Lebih dari itu, kemitraan ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan kecerdasan artifisial (AI) ke dalam ekosistem Indosat, menciptakan jaringan yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan. 

    Presiden Mobile Networks Nokia Tommi Uitto mengatakan Nokia dengan mengintegrasikan solusi Radio Access Network dan teknologi berbasis AI, Nokia mendukung Indosat dalam membangun jaringan yang tangguh dan siap menghadapi masa depan. 

    “Kemitraan ini tidak hanya memperkuat posisi kami di teknologi 4G dan 5G, tetapi juga menegaskan komitmen Nokia untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekosistem seluler di negara ini,” kata Tommi.

    Sebagai bagian dari kerja sama ini, Indosat dan Nokia akan berfokus pada peningkatan pendapatan, memperkuat retensi pelanggan, dan mengoptimalkan jaringan secara menyeluruh. 

    Melalui pemanfaatan teknologi canggih seperti AI dan machine learning, kolaborasi ini dirancang untuk mengoptimalkan investasi jaringan serta mengalokasikan sumber daya secara efisien di area prioritas, menghadirkan efisiensi operasional, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.

    Selain itu, Indosat dan Nokia berencana mengembangkan Fixed Wireless Access (FWA) di wilayah strategis untuk memperluas broadband dan mendukung inklusi digital di wilayah terpencil. Dengan menggabungkan jaringan 4G dan 5G serta teknologi FWA, inisiatif ini bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan konektivitas bagi jutaan masyarakat Indonesia.

    “Kemitraan ini menegaskan komitmen Indosat dan Nokia dalam mendorong kemajuan sektor telekomunikasi di Indonesia dan mempercepat transformasi digital bagi seluruh masyarakat,” kata Vikram. 

  • Telkomsel Perluas 5G di Jabodetabek

    Telkomsel Perluas 5G di Jabodetabek

    Jakarta, CNN Indonesia

    Telkomsel melakukan perluasan besar-besaran jaringan 5G di wilayah Jabodetabek. Perluasan ini membuat jaringan 5G tak hanya bisa dinikmati di area tertentu, tetapi ketika melakukan mobilitas.

    Sebelumnya, jaringan 5G Telkomsel hanya tersedia di area tertentu, sehingga sinyal 5G akan berubah kembali menjadi 4G ketika pengguna meninggalkan area tersebut. Kini, perluasan jaringan membuat pengguna bisa menikmati jaringan 5G bahkan saat berada di jalan.

    “Kita akan mengimplementasikan jaringan 5G yang secara masif. Kita bilang kalau di network itu continuous, jadi continue. Kalau dulu jaringan 5G kita hanya di beberapa titik area,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Telkomsel Siaga Naru dan Perluasan 5G Jabodetabek, di Jakarta, Jumat (6/12).

    Cakupan jaringan 5G Telkomsel yang mereka sebut Hyper 5G kini mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya, mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Halim Perdanakusuma, kawasan terencana Pantai Indah Kapuk 1 dan 2, hingga wilayah bisnis dan pusat pemerintahan dari Pondok Indah hingga Monumen Nasional.

    “Khusus Jabodabek, saat ini jaringan 5G bisa dinikmati dari kedatangan di airport Bandara Soekarno-Hatta, sampai terus ke kota di tol juga. Kemudian di Halim juga dapat dinikmati, Halim Perdanakusuma Airport, kemudian di SCBD, kemudian di Monas, kemudian beberapa residen,” tutur Indra.

    Perluasan jaringan 5G di Jakarta dan sekitarnya sendiri dilakukan karena wilayah ini merupakan jantung aktivitas ekonomi, pemerintahan, dan barometer kemajuan nasional. Wilayah ini juga memiliki tingkat penetrasi smartphone 5G yang signifikan, jumlah roamers mancanegara yang tinggi, pengguna 4G/LTE yang terus berkembang, serta kebutuhan akan kecepatan data yang tinggi.

    Saat ini Telkomsel memiliki total 1.400 BTS 5G di seluruh Indonesia yang tersebar di 56 kota, di antaranya di Jakarta, Batam, IKN, Bali dan kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

    Di Jakarta sendiri terdapat total 715 BTS dengan tambahan 355 BTS baru.

    Lebih lanjut, Indra mengatakan pihaknya akan memperluas jaringan 5G di Jakarta dan sekitarnya, termasuk kota satelit seperti Bogor dan Bekasi.

    Dalam waktu dekat, Telkomsel juga akan terus memperluas jaringan 5G secara bertahap, terukur, dan terarah ke berbagai lokasi utama lainnya di Indonesia.

    Teknologi 5G Telkomsel menghadirkan internet dengan kecepatan hingga 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 4G. Selain itu, jaringan ini lebih andal, mampu menghubungkan lebih banyak perangkat, dan mendukung teknologi serta inovasi baru dengan latensi rendah.

    Jaringan 5G Telkomsel pertama kali diluncurkan secara komersial pada 2021. Hyper 5G Telkomsel kini menjadi jaringan 5G terluas di Tanah Air yang diharapkan dapat mendorong kemajuan serta mendukung transformasi digital nasional.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • HP 5G Sudah Banyak yang Punya, Jumlahnya Tembus Segini

    HP 5G Sudah Banyak yang Punya, Jumlahnya Tembus Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sudah sejak tiga tahun, Indonesia memiliki akses 5G. Seiring berjalannya waktu, Tercatat setidaknya sudah ada 25 juta handset dengan jaringan tersebut.

    “Di Indonesia sendiri ada 25 juta handset, artinya Telkomsel ada 50%,” kata VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Tuty Rahma Afriza, dalam konferensi pers, Jumat (6/12/2024).

    Khusus di Telkomsel, sudah ada 12,8 juta unit handset 5G yang terdeteksi jaringan. Sementara itu terdapat hampir 5 jutaan pelanggan.

    Dalam kesempatan itu Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengungkapkan harapan penambahan pelanggan sama dengan jumlah handset yang terdeteksi Telkomsel. Termasuk bisa mengambil potensi tambahan handset 5G Indonesia di masa depan.

    “Target tahun depan harapannya 12 juta semuanya dan mungkin tambah kita grab kita maksimalkan. Sehingga bisa menikmati layanan 5G. Ada potensi tambahan handset 5G,” ungkap dia.

    Telkomsel sudah memiliki 1.400 BTS. Cakupan mencapai 56 kota, salah satunya mengcover seluruh Jakarta.

    Di Jakarta, Telkomsel berencana menambah 355 BTS 5G yang menjadikan total keseluruhannya menjadi 715 BTS.

    “Dan secara kota kita cover 56 kota, walaupun ada beberapa kota yang hanya beberapa titik. Karena memang sesuai tadi dengan 5G penetration handsetnya,” ucap Indra.

    Perkembangan 5G Telkomsel diharapkan bisa memberikan kecepatan, latensi dan kapasitas terbaik kepada pelanggan. Selain juga bisa mendorong ekonomi digital di indonesia secara luas.

    “Contohnya, dulu mungkin agak sulit ya, waktu jaman 2G atau 3G ketika e-commerce ataupun Go-Jek, ataupun yang lain-lainnya. Karena reliability-nya kurang, teknologi tersebut. Kemudian dengan adanya 4G, ini menumbuhkan inovasi-inovasi baru. Dan interaksi baru. Dan ekonomi baru,” kata Indra.

    “Dan harapannya ke depan 5G juga akan seterusnya begitu. Jadi 5G akan mendorong teknologi turunannya, ekosistemnya, untuk menjadi solusi kepada kehidupan masyarakat. Dan kita berharap itu semua,” ucapnya menambahkan.

    (dem/dem)