Grup Musik: BTS

  • 79% Jaringan Telkomsel Pulih, XLSMART Tambah Genset

    79% Jaringan Telkomsel Pulih, XLSMART Tambah Genset

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya di Sumatra. Sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Dua operator besar, Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Hingga 1 Desember 2025, Telkomsel mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. 

    Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Per provinsi, tingkat pemulihan jaringan menunjukkan progres berbeda, Aceh masih berada di fase awal dengan pemulihan 36% site, sementara Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah pulih lebih dari 90%.

    Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengatakan perusahaan terus berupaya memastikan layanan komunikasi tetap tersedia dan membantu masyarakat terdampak. 

    Telkomsel bekerja sama dengan Komdigi, pemerintah daerah, serta berbagai instansi, berjibaku memperbaiki jaringan.  

    “Kami terus berupaya mempercepat pemulihan dan melayani sepenuh hati agar masyarakat dapat kembali bangkit,” kata Nugroho dikutip, Selasa (2/12/2025).

    Untuk mendukung kebutuhan komunikasi warga, Telkomsel menyediakan Paket Siaga Peduli Sumatera bebas biaya melalui UMB 88820# yang dapat digunakan pelanggan prabayar maupun pascabayar. 

    Selain itu, sekitar 100 Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana dibuka untuk menyediakan telepon dan SMS gratis, penggantian kartu, perbaikan layanan IndiHome, hingga dukungan teknis bagi aparat dan relawan. 

    Berbagai bantuan tambahan seperti WiFi gratis, dapur umum, mobilisasi logistik, hingga pemasangan 120 unit satelit juga dilakukan bekerja sama dengan Telkom Group.

    Sementara Telkomsel memperluas cakupan pemulihannya, sementara itu XLSMART menghadapi menambah genset ke berbagai titik yang masih dapat diakses guna menjaga operasional BTS.

    Saat ini tercatat 691 BTS XLSMART masih terdampak, terdiri atas 538 BTS di Aceh, 120 BTS di Sumatera Utara, dan 33 BTS di Sumatera Barat. Beberapa wilayah sudah mulai pulih, meski proses perbaikan masih harus menyesuaikan kondisi lapangan.

    XLSMART tidak hanya fokus pada pemulihan jaringan dan penambahan genset untuk menjaga operasional BTS, tetapi juga memperluas dukungan bagi warga terdampak. 

    Melalui program CSR XLSMART Peduli Bencana Sumatera, perusahaan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket kebutuhan pokok darurat  mulai dari sembako, makanan ringan, minuman, hingga kebutuhan bayi dan anak. Bantuan ini diesalurkan bersama mitra kolaborasi seperti DT Peduli, UMKM lokal, mitra diler, dan aparat setempat.

    Distribusi dilakukan di enam wilayah terdampak terparah, yaitu Kabupaten Pidie Aceh, Lhokseumawe, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Penyaluran bantuan telah dimulai pada Jumat (28/11) dan akan berlanjut hingga awal pekan berikutnya, seiring tim XLSMART memperluas jangkauan distribusi ke posko-posko pengungsian lainnya. (Nur Amalina)

  • Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Medan

    Telkomsel mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% sinyal Telkomsel telah kembali beroperasi.

    Secara rinci, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site) dan 79,7% layanan IndiHome Telkomsel telah kembali normal (422.551 dari total 530.502 line).

    “Ini kita sedang diupayakan (pemulingan jaringan). Sebagian ini terputus karena isu power, jadi nanti pasang power-nya, diharapkan power-nya bisa up atau tanah yang longsor sudah bisa ditangani dengan bantuan TNI, kita juga juga bisa segera me-recover kabel optik yang terputus,” tutur Direktur Utama Telkomsel Nugroho di Balai Monitoring Komdigi Medan, Senin (1/12/2025).

    Telkomsel mengungkapkan bahwa pemulihan dilakukan melalui berbagai skema, termasuk Mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan, pengalihan rute backbone dan jalur transmisi, penggunaan perangkat alternatif, dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas hingga kini tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi per 1 Desember 2025:

    Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)Sumatera Utara: 90% site Telkomsel pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)Sumatera Barat: 94% site Telkomsel pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian, Telkomsel menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera bebas biaya melalui UMB *888*20#. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku untuk pengguna SIMPATI, by.U (prabayar), maupun Halo (pascabayar) di wilayah terdampak, berisi pilihan opsi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau opsi 300 menit telepon + 1.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari.

    Selain itu, Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyediakan:

    Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesaiPenggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampakPenyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHomePenggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampakPenyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Telkomsel turut berkoordinasi dengan Telkom Group dalam upaya pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan – di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang).

    Kemudian, penyediaan 8 titik WiFi gratis, bantuan dapur umum, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business Service, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    (agt/agt)

  • Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemulihan jaringan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara menunjukkan progres signifikan. Sementara itu di Aceh, masih terkendala pasokan listrik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (01/12/2025).

    Per Senin (01/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi berjumlah 2.804 menara, terdiri dari 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat pengiriman material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pengguna di wilayah terdampak.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Direktur Utama PT Telkomsel, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Axiata, CRO Indosat Ooredoo, Perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA dan pemerintah daerah terdampak. Turut mendampingi Menkomdigi, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.

    Sebelumnya, pemulihan jaringan di Aceh–Sumatra terus dikebut. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya, sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Upaya pemulihan paling signifikan terlihat dari Telkomsel. Hingga 1 Desember 2025, operator tersebut mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

  • XLSmart Ungkap Tantangan Berat Pemulihan Jaringan di Wilayah Terdampak

    XLSmart Ungkap Tantangan Berat Pemulihan Jaringan di Wilayah Terdampak

    Liputan6.com, Jakarta – PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) mengintensifkan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi pascabencana banjir bandang Sumatera dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh, akhir November 2025.

    Hingga saat ini, ratusan menara Base Transceiver Station (BTS) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilaporkan masih mengalami gangguan.

    Regional Group Head XLSmart West Region, Desy Sari Dewi, menyampaikan rasa duka sekaligus memastikan komitmen perusahaan.

    “Kami turut berduka dan prihatin atas bencana banjir yang menimpa sejumlah wilayah di Sumatera. Saat ini tim teknis di lapangan terus bekerja intensif selama 24 jam untuk memastikan layanan telekomunikasi tetap tersedia bagi masyarakat serta pihak otoritas yang menangani penanggulangan bencana,” ujar Desy dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Tantangan Berat Pemulihan Jaringan

    XLSmart mengakui proses pemulihan menghadapi tantangan berat. Kondisi geografis di wilayah terdampak, seperti genangan banjir dan jalan yang tertutup longsor, menjadi hambatan utama dalam mobilisasi tim dan peralatan.

    “Tim kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan memobilisasi genset untuk menjaga operasional BTS. Tantangan lainnya adalah keterbatasan pasokan BBM untuk genset dan akses medan yang sulit dilalui oleh tim teknis XLSmart akibat jalan tertutup longsor,” Desy menambahkan.

     

  • Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Bisnis.com, Jakarta — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Setelah bencana hidrometeorologi melanda wilayah tersebut, Telkomsel menurunkan perangkat pembangkin sinyal telekomunikasi tambahan untuk menjaga jaringan tetap aman dan terkedali. 

    Telkomsel mengerahkan tim siaga 24 jam, mengoperasikan genset cadangan dan mobil base transceiver station (BTS) hingga melakukan pengalihan backbone. 

    Telkomsel juga bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan daya tambahan, hingga menambah kapasitas jaringan sesuai kebutuhan di lapangan. Seluruh proses dilakukan dengan prinsip cepat, terukur, dan tetap aman.

    Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyampaikan komitmen perusahaan untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak. 

    “Fokus kami adalah mempercepat pemulihan jaringan, menyediakan akses komunikasi yang andal, dan menyalurkan bantuan bersama pemerintah,” ujarnya dikutip dari Instagram Telkomsel, Selasa (2/12/2025).

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi kerja cepat semua pihak yang membantu menjaga layanan komunikasi saat kondisi darurat. 

    Dia menekankan bahwa kerja sama ini penting agar warga terdampak tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi. 

    Pemerintah juga berkomitmen mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan sosial dengan lancar.

    Sekedar informasi, sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan konektivitas, Komdigi juga mengaktifkan layanan internet berbasis satelit SATRIA-1 di 10 titik terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Perangkat satelit telah dikirim oleh tim BAKTI Komdigi bersama BNPB, SAR, dan TNI, dan ditargetkan segera beroperasi.

    Meutya menegaskan bahwa akses internet darurat merupakan kebutuhan mendesak agar warga tetap terhubung setelah jaringan utama terganggu.

    SATRIA-1 sendiri dirancang untuk menjangkau wilayah 3T dan area sulit akses, termasuk saat terjadi bencana besar.

    Sebelumnya, Komdigi melaporkan hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025).

    Dengan pulihnya ratusan menara tersebut, warga di sejumlah kecamatan mulai kembali dapat berkomunikasi dengan keluarga. Dari total BTS yang sudah berfungsi normal, 564 berada di Provinsi Aceh, 112 di Sumatra Utara, dan 31 di Sumatra Barat.

    Diketahui terdapat 2.463 menara yang mengalami gangguan akibat banjir. Saat ini, 1.756 menara masih dalam proses perbaikan.

    Menara yang masih terdampak tersebar di Aceh sebanyak 975 dari 3.414 menara, Sumatra Utara sebanyak 707 dari 9.612 menara, dan Sumatra Barat sebanyak 74 dari 3.739 menara.

    Komdigi menyampaikan bahwa koordinasi intensif dengan operator seluler terus berlangsung untuk mempercepat pemulihan layanan, terutama di titik-titik yang terdampak banjir dan longsor.

    Selain BTS, pemerintah juga memperbaiki jaringan tulang punggung (backbone). Di Sumatra Utara, jalur Rantau–Padang Sidempuan serta Sibolga–Barus–Manduamas telah kembali tersambung setelah sebelumnya terputus akibat longsor. 

    Sementara itu, di Aceh, jalur backbone Banda Aceh–Bireun dan Samalanga juga telah berhasil dipulihkan. (Nur Amalina)

  • Menkomdigi Targetkan Sinyal Internet di Aceh, Sumut & Sumbar Pulih 4 Hari

    Menkomdigi Targetkan Sinyal Internet di Aceh, Sumut & Sumbar Pulih 4 Hari

    Medan

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menargetkan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) dalam empat hari. Ketiga provinsi tersebut mengalami gangguan sinyal internet akibat banjir dan tanah longsor.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah melakukan koordinasi terbaru dengan penyelenggara telekomunikasi, yakni Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSmart. Pada kesempatan yang sama hadir pula perwakilan Starlink.

    “Kalau Sumut dan Sumbar pemulihannya sudah mencapai di atas 95% untuk seluruh operator. Untuk Sumut pemulihan mencapai 90% untuk seluruh operator. Kita masih punya PR untuk Aceh yang saat ini down-nya masih di angkat 60%,” ujar Meutya dalam konferensi pers penanganan akses telekomunikasi di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025).

    Aceh diketahui yang paling terdampak dalam bencana kali ini, di mana jumlah base transceiver station (BTS) yang mati lebih besar dari yang terjadi di Sumut dan Sumbar. Persoalan ketersediaan listrik, bahan bakar, hingga akses ke lokasi membuat proses pemulihan terkendala.

    Usai melakukan koordinasi dengan operator seluler dan menemukan kesepakatan bahwa sinyal internet akan kembali hidup diakses oleh masyarakat sekitar dalam empat hari.

    “Fokus dari teman-teman operator itu untuk melakukan percepatan di Aceh dengan catatan jika listrik sudah tersedia, karena teman-teman dan kami juga berkoordinasi dengan PLN. PLN mengatakan kalau dalam 4 hari begitu dulu ya, itu mudah-mudahan sudah bisa menyalakan listriknya. Maka dengan demikian kita cukup optimis bahwa di tanggal 5 itu untuk Aceh dengan catatan jika listrik maka ini bisa up 75%,” tutur Meutya.

    Lebih lanjut Menkomdigi mengatakan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh saat ini mencapai 40%. Dengan target penanganan dalam empat hari, diharapkan mencapai 75%, yaitu tanggal 5 Desember.

    “Kemudian kami juga dalam empat hari itu tentu melakukan percepatan yang di luar perdekatan koneksi dari BTS, yaitu dari satelit. Dari Bakti Komdigisudah menurunkan saat ini 10 titik masih akan bertambah lagi 5. Tidak tertutup kemungkinan kita akan tambah terus jika diperlukan,” ungkap Menkomdigi.

    “Dan kemudian dari starlink tadi kita sudah membantu lebih dari 100 titik tetap 149 ya yang disebarkan di tiga wilayah provinsi. Kita dapat bekerjasama keras untuk penentuan titik dengan pemerintah,” pungkasnya.

    (agt/afr)

  • Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Jakarta

    Telkomsel memastikan percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site).

    Selain itu, 79,7% layanan IndiHome Telkomsel juga telah normal kembali (422.551 dari total 530.502 line). Pemulihan ini tak lepas dari berbagai upaya untuk menjaga konektivitas masyarakat di titik pengungsian dan area tanggap darurat, termasuk dengan menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera.

    “Telkomsel menyampaikan empati dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Kami berkomitmen untuk hadir di setiap situasi, memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, dan memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak. Bersama Kemkomdigi, pemerintah daerah, serta berbagai instansi, kami terus berupaya mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan agar masyarakat dapat kembali bangkit,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Nugroho dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Adapun dalam proses pemulihan jaringan, Telkomsel menggunakan berbagai skema, antara lain mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan dan pengalihan rute backbone dan jalur transmisi. Kemudian, penggunaan perangkat alternatif dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel pun difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas. Hingga kini, tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi:

    – Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)

    – Sumatera Utara: 90% site pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)

    – Sumatera Barat: 94% site pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk kepedulian sekaligus kompensasi bagi kepada pelanggan terdampak, Telkomsel menghadirkan juga Paket Siaga Peduli Sumatera. Paket ini dapat diakses melalui UMB *888*20#, berisi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau 300 menit telepon + 3.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku di wilayah terdampak.

    Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Posko ini menyediakan sejumlah dukungan bagi pelanggan terdampak antara lain:

    – Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesai

    – Penggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampak

    – Penyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHome

    – Penggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampak

    – Penyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Hingga saat ini, Telkomsel bersama Telkom Group terus memantau dan memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, serta mengajak pelanggan di wilayah terdampak untuk memanfaatkan Paket Siaga Peduli Sumatera. Hotline Pusat Layanan Tanggap Bencana Sumatera juga dapat diakses melalui Call Center 24/7 Bebas Pulsa di 0800-111-9000.

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Telkom Group dalam pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan, di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang), penyediaan 8 titik WiFi gratis dan bantuan dapur umum.

    Kemudian, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    Aksi cepat tanggap ini pun mendapat apresiasi dari Kemkomdigi. Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menyampaikan saat ini pemerintah juga terus berupaya memulihkan jaringan kepada masyarakat terdampak bencana.

    “Kemkomdigi mengapresiasi langkah cepat Telkomsel dan seluruh pihak dalam memastikan layanan komunikasi tetap tersedia di tengah kondisi darurat. Kolaborasi ini penting agar masyarakat terdampak tetap terhubung dan mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan. Pemerintah juga terus berkomitmen mendukung percepatan pemulihan jaringan dan distribusi bantuan sosial,” pungkas Meutya.

    (ega/ega)

  • Update Pemulihan Jaringan Telco Pasca Banjir Bandang Sumatera

    Update Pemulihan Jaringan Telco Pasca Banjir Bandang Sumatera

    Medan

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan perkembangan terbaru upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pasca banjir bandang dan tanah longsor yang menyebabkan hilangnya sinyal internet di berbagai wilayah.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa jumlah base transceiver station (BTS) terdampak terus bergerak dinamis sejak kejadian bencana. Ia memaparkan perkembangan harian berdasarkan laporan langsung dari operator seluler.

    Menurut Wayan, pada 29 November 2025, terdapat 1.756 BTS yang terdampak. Jumlah itu melonjak pada 30 November 2025 menjadi 2.349 BTS, atau naik 593 titik.

    “Dan kemudian hari ini meningkat lagi 455, menjadi 2.804,” ujar Wayan di Balai Monitoring (Balmon) Komdigi Medan, Senin (1/12/2025).

    Update jaringan telekomunikasi di tiga provinsi sebagai berikut:

    Aceh

    • Semula: 1.608 BTS down
    • Per 1 Desember 2025: naik 361 BTS, menjadi 1.969 BTS
    Aceh menjadi wilayah dengan kenaikan tertinggi. Penyebab utamanya adalah ketidaktersediaan pasokan listrik dan terbatasnya bahan bakar untuk genset.

    Sumatera Utara

    • Semula: 667 BTS down
    • Naik 14 BTS, menjadi 681 BTS
    Gangguan mayoritas disebabkan masalah power, meski beberapa titik transmisi telah membaik.

    Sumatera Barat

    • Semula: 74 BTS down
    • Naik 80 BTS, menjadi 154 BTS
    Wilayah ini sebelumnya relatif stabil, namun kembali mengalami lonjakan gangguan.

    Komdigi memastikan monitoring dilakukan sejak 26 November hingga cut-off pukul 24.00 malam ini, sembari terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak.

    Pada kesempatan ini, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memimpin rapat koordinasi penanganan akses telekomunikasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Berdasarkan pantau detikINET yang berada di lokasi ada pimpinan penyelenggara telekomunikasi, yakni Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Utama Telkomsel Nugroho, Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison Desmond Cheung, Director & Chief Regulatory Officer XLSmart Merza Fachys, dan Market Access Manager Starlink Indonesia Tommy Des Mulianta.

    (agt/fyk)

  • Gangguan Listrik Picu Krisis Sinyal Internet, Aceh Paling Parah

    Gangguan Listrik Picu Krisis Sinyal Internet, Aceh Paling Parah

    Medan

    Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wayan Toni Supriyanto, melaporkan perkembangan terbaru jumlah Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak gangguan akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Dalam paparan di rapat koordinasi penanganan akses telekomunikasi di Balai Monitoring Medan, Wayan mengungkapkan bahwa data pemulihan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana ini terus bergerak dinamis mengikuti kondisi suplai listrik di lapangan. Wayan mengatakan data laporan ini merupakan rekap langsung dari operator seluler.

    “Tanggal 29 November 2025, BTS yang terdampak adalah 1.756. Kemudian di 30 November 2025, naik sebesar 593, menjadi 2.349 BTS. Dan kemudian hari ini meningkat lagi 455, menjadi 2.804,” ujar Wayan, Senin (1/12/2025).

    Secara khusus ia menyoroti kondisi per wilayah lokasi bencana. Untuk Aceh, pada 1 Desember 2025, terjadi kenaikan 361 BTS, dari 1.608 menjadi 1.963. Sementara itu, Sumatera Utara mengalami tambahan 14 BTS down, dan Sumatera Barat bertambah 80 BTS, dari 74 menjadi 154.

    Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Angka menara telekomunikasi yang lumpuh ini memperlihatkan kondisi jaringan di Aceh yang mengalami kenaikan. Sedangkan Sumut relatif stabil meski ada penambahan, begitu juga di Sumbar.

    Lebih lanjut, Wayan menjelaskan, pergerakan jumlah BTS yang terdampak akan terus berubah mengikuti kondisi pasokan listrik.

    “Datanya terus bergerak, naik turun, naik turun, tergantung teman-teman bagaimana up and down terhadap listriknya,” ungkap Wayan.

    Penyebab utama belum stabilnya jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar ini masih berkaitan dengan gangguan daya listrik.

    “Jadi memang dampaknya karena listrik, beberapa yang tadinya sudah pakai genset, mungkin bahan bakarnya nggak bisa, jadinya down juga,” jelasnya.

    Selain itu, suplai bahan bakar untuk genset dan distribusi catu daya yang belum stabil menjadi persoalan lainnya dalam upaya pemulihan jaringan telekomunikasi ini.

    (rns/rns)

  • Asosiasi Telekomunikasi Minta Komdigi Berantas Fake BTS, Biang Kerok Scam di RI

    Asosiasi Telekomunikasi Minta Komdigi Berantas Fake BTS, Biang Kerok Scam di RI

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menilai maraknya penipuan digital, termasuk fake call, berkaitan erat dengan masih beroperasinya perangkat pemancar ilegal atau fake base transceiver station (fake BTS). 

    Direktur Eksekutif ATSI Marwan O Baasir mengatakan perangkat tersebut masih ditemukan di sejumlah wilayah dan menjadi sumber berbagai modus penipuan yang menyerang masyarakat.

    “Mereka kan pakai fake BTS, mereka kan banyak fake BTS,” kata Marwan ditemui usai acara Seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang digelar  Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (1/12/2025) di Jakarta.

    Marwan menambahkan, ATSI telah bersurat kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mempercepat penanganan perangkat ilegal tersebut. 

    Dia juga menyebut Komdigi saat ini juga bekerja sama dengan balai monitoring (Balmon) di seluruh wilayah Indonesia untuk melakukan pemindaian terhadap keberadaan fake BTS.

    Menurutnya, penanganan fake BTS menjadi agenda utama yang terus dibahas bersama pemerintah. 

    “Jadi fake BTS itu yang lagi diperangi gitu ya, jadi memang kami sudah ngobrol banyak lah ya sama mereka [Komdigi] ya dan kami sudah kasih banyak rekomendasi sama mereka soal fake BTS itu,” kata Marwan. 

    Marwan menilai penanganan persoalan tersebut tidak mudah, sebab teknologi yang digunakan para pelaku semakin maju dan membuat fake BTS di sejumlah lokasi sulit dideteksi. 

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap SMS yang berpotensi mengandung penipuan.

    Marwan mengatakan salah satu contoh penanganan penipuan yang ingin dicontoh Indonesia adalah sistem peringatan otomatis seperti di Singapura, di mana setiap SMS mencurigakan akan diberi label potensi scam. 

    Dia menambahkan bahwa ATSI juga tengah menjajaki kerja sama dengan Indonesia Anti Scam Center (IASC) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat upaya pemberantasan penipuan, seperti yang telah diterapkan di Singapura. Terakhir, dia menegaskan pengetatan impor perangkat ilegal juga dibutuhkan. 

    “Kami juga mengharapkan pemerintah menahan impornya kan. Melarang impor. Ini kan ada barang yang masuk terus kan. Ini yang kita harapkan di stop,” ungkapnya.

    Sementara itu, catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan penipuan digital masih sangat masif. Berdasarkan laporan masyarakat, modus penipuan transaksi belanja menjadi yang paling banyak dengan 62.999 laporan, disusul modus fake call sebanyak 38.498 laporan, serta penipuan investasi sejumlah 24.139 laporan. 

    Modus lain yang juga marak adalah penipuan kerja dengan 21.283 laporan, penipuan hadiah 17.481 laporan, penipuan lewat media sosial 16.945 laporan, serta phising sebanyak 15.633 laporan. Adapun social engineering tercatat 10.475 laporan, pinjaman online fiktif 5.469 laporan, dan APK WhatsApp scam sebanyak 3.902 laporan.

    Dari sisi nilai kerugian, penipuan transaksi belanja menjadi yang terbesar dengan total kerugian sekitar Rp11,1 triliun dan rata-rata kerugian Rp16,97 juta per kasus. Modus fake call menyebabkan kerugian Rp1,5 triliun dengan rata-rata Rp36,07 juta, sementara penipuan investasi mencapai Rp1,35 triliun dengan rata-rata Rp45,79 juta. 

    Penipuan kerja menimbulkan kerugian Rp704,50 miliar dengan rata-rata Rp27,08 juta, sedangkan penipuan hadiah mencapai Rp224,92 miliar dengan kerugian rata-rata Rp11,40 juta per kasus.

    Penipuan lewat media sosial tercatat menimbulkan kerugian Rp573 miliar dengan rata-rata Rp29,77 juta. Modus phising menyebabkan kerugian Rp598,61 miliar dengan rata-rata Rp37,55 juta, sementara social engineering merugikan masyarakat hingga Rp384,89 miliar dengan rata-rata Rp34,62 juta. Kerugian dari pinjaman online fiktif mencapai Rp43,35 miliar dan APK WhatsApp scam menyebabkan kerugian Rp136,98 miliar dengan rata-rata Rp31,70 juta per kasus.