Grup Musik: BTS

  • Cara Membedakan OTP Palsu dan Asli yang Dikirim dari Nomor Sama

    Cara Membedakan OTP Palsu dan Asli yang Dikirim dari Nomor Sama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan berkedok SMS OTP yang disebarkan menggunakan metode fake BTS belakangan sedang marak terjadi. Modus ini dilakukan dengan cara mencegat One Time Password (OTP) dikirimkan melalui SMS dari bank, sebelum akhirnya sampai ke pengguna.

    Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan para korban tidak sadar isi OTP nya telah dicegat sebelumnya. Pada akhirnya mereka akan menerima link ke situs phishing untuk memasukkan data pribadinya.

    Sayangnya, membedakan pengirim SMS OTP asli dan palsu bukan hal yang mudah. Ini karena pesan bisa dipalsukan oleh fake BTS akan diterima oleh ponsel dan dimasukkan ke dalam kategori sender SMS asli.

    Hanya saja pengirim SMS palsu akan menyisipkan tautan yang mengarah ke situs phishing.

    “Jadi cara mengidentifikasinya adalah walaupun SMS OTP dikirimkan oleh nomor yang biasa mengirimkan SMS OTP, kalau mengandung link jangan pernah di klik karena itu adalah link palsu mengarahkan ke situs phishing,” ujar Alfons saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Kamis (6/3/2025).

    Senada dengan Alfons, Direktur Riset Keamanan Siber (CISSREC) Pratama Persada juga menyampaikan bahwa untuk membedakan SMS OTP asli dan palsu karena memiliki format yang sama.

    Para penipu menggunakan teknologi SMS Blaster, membuat mini BTS yang portabel, yang bisa dibawa menggunakan backpack atau ditaruh di mobil.

    Kemudian HP yang ada di sekitarnya akan otomatis tersambung ke fake BTS portabel tersebut. “Karena HP memang didesain connect ke sinyal BTS yang paling kuat,” ujar Pratama.

    Setelah tersambung, otomatis sistem fake BTS tersebut akan mengirimkan SMS ke semua HP yang terkoneksi ke fake BTS dengan nomor yang dibuat oleh pelaku fake BTS.

    Pratama mengungkap, sebenarnya sudah ada teknologi yang bisa mendeteksi fake BTS ini, biasanya dimiliki oleh aparat intelijen dan penegak hukum.

    “Dulu alat ini biasa digunakan untuk kampanye politik. Sekarang banyak dipake untuk menipu,” jelasnya.

    (dem/dem)

  • Kecam Penipuan Lewat SMS, Indosat Koordinasi dengan Komdigi Berantas BTS Palsu

    Kecam Penipuan Lewat SMS, Indosat Koordinasi dengan Komdigi Berantas BTS Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memberantas penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station(BTS). 

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menyampaikan, pihaknya mengecam keras pelaku yang melakukan aksi penipuan tersebut.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Komdigi serta Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) untuk menanggulangi permasalahan ini,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (5/3/2025).

    Steve menjelaskan, Indosat terus menempatkan keamanan data dan privasi pelanggan sebagai prioritas utama. 

    Dalam upaya untuk menjaga perlindungan maksimal bagi seluruh penggunanya, Indosat secara konsisten memperkuat sistem keamanan jaringan mereka.

    Indosat juga mengimbau para pelanggannya untuk tetap waspada terhadap ancaman upaya phishing dan penipuan yang sering kali mengatasnamakan perusahaan. 

    “Kamu mengimbau pelanggan untuk tetap waspada terhadap upaya phishing dan penipuan yang mengatasnamakan Indosat dan tidak membagikan data pribadi, kode OTP, atau informasi sensitif kepada siapa saja,” ujar Steve.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

    Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

    “Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku,” kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

    Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.

    Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai pesan SMS penipuan yang menyasar sejumlah nasabah perbankan. Uniknya, SMS penipuan ini menggunakan kanal resmi. Nasabah penerima pesan diarahkan pada website, yang digunakan aktor untuk menyedot data dan uang nasabah.

  • BTS Palsu Bisa Dibeli di Pasar, Kirim SMS Phising dari Nomor Bank

    BTS Palsu Bisa Dibeli di Pasar, Kirim SMS Phising dari Nomor Bank

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga mengatakan alat yang digunakan untuk modus penipuan fake BTS, merupakan alat-alat yang mudah didapatkan di pasar.

    Mangkanya butuh kerja keras bagi pihak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) atau pihak penegak hukum untuk menertibkan penipuan fake BTS.

    “Alat-alat ini kalau kita pelajari bukan alat-alat yang susah didapat di market ya. Dan teknologinya juga bukan teknologi yang sebenarnya canggih-canggih banget,” kata Arif dalam segmen Profit di CNBC Indonesia TV, Rabu (5/3/2025).

    “Sedikit modifikasi dan lain-lain. Alat ini bisa digunakan oleh orang yang enggak bertanggung jawab,” imbuhnya.

    Ia mengusulkan ada satu langkah yang bisa ditempuh para penegak hukum, misalnya melakukan sweeping ke toko-toko atau apapun yang memang dianggap punya alat yang berpotensi dapat disalahgunakan menjadi alat untuk menyebarkan informasi yang salah.

    Namun kendalanya, lokasi toko-toko ini biasanya berpindah-pindah. Walaupun mungkin, dari operator dapat melihat anomali dari anomali dari sinyal dan lain-lain.

    “Tapi karena lokasi berpindah-pindah ini walaupun saya yakin juga balmon dari Komdigi juga enggak semudah itu ya untuk men-trace para pelaku ini,” ujar Arif.

    “Karena dia bisa aja nge-push di mana, pindah lagi ke mana dalam hitungan sejam dia bisa pindah-pindah. Nah, ini agak menyulitkan terus terang,” lanjutnya.

    Belakangan, modus penipuan dengan fake BTS dilaporkan banyak terjadi. Pada dasarnya para pelaku menggunakan perangkat BTS palsu untuk bisa memancarkan sinyal seperti BTS dari operator resmi.

    Pelaku kemudian akan mengirimkan SMS secara massal ke ponsel masyarakat yang ada di sekitarnya dan menawarkan hadiah palsu ataupun meminta data pribadi masyarakat, tanpa terdeteksi operator.

    Pihak Ditjen Infrastruktur Digital Komdigi telah melakukan investigasi awal. Hasilnya menemukan adanya indikasi kuat penggunaan perangkat BTS ilegal dari beberapa lokasi. Sintal radio terdeteksi pada frekuensi milik salah satu operator, namun tidak terdaftar sebagai BTS resmi.

    Temuan tersebut mengkonfirmasi SMS penipuan dikirim melalui infrastruktur telekomunikasi ilegal di luar kendali operator resmi.

    (dem/dem)

  • Modus Penipuan Fake BTS, Operator Seluler Angkat Bicara

    Modus Penipuan Fake BTS, Operator Seluler Angkat Bicara

    Jakarta

    Operator seluler menanggapi terkait tren kejahatan yang menyalahgunakan frekuensi radio untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake BTS.

    Kasus tersebut terungkap setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Indosat

    Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengecam keras insiden yang terjadi dan terus berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi serta Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) untuk menanggulangi permasalahan ini.

    Sebagai perusahaan telekomunikasi, Indosat mengaku menempatkan keamanan data dan privasi pelanggan sebagai prioritas utama. Disampaikan Indosat, mereka secara konsisten memperkuat sistem keamanan jaringan demi memastikan perlindungan maksimal bagi seluruh pelanggan.

    “Kami juga mengimbau pelanggan untuk tetap waspada terhadap upaya phishing dan penipuan yang mengatasnamakan Indosat dan tidak membagikan data pribadi, kode OTP, atau informasi sensitif kepada pihak mana pun,” ujar Steve Saerang – SVP Head of Corporate Communications, Rabu (5/3/2025).

    Smartfren

    Dani Akhyar, Head of Corporate Communications & CSR Smartfren mengungkapkan bahwa Smartfren selalu memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pelanggan.

    “Kami memahami penipuan berupa phishing atau fake BTS tersebut sangat meresahkan masyarakat dan Smartfren berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memberantasnya,” tuturnya.

    Telkomsel

    Telkomsel menyebut bahwa mereka senantiasa berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pengamanan dan kenyamanan pelanggan, termasuk menghadapi ancaman fake BTS. Terkait hal ini, Telkomsel terus berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi bersama stakeholder terkait.

    Selain itu, Telkomsel juga menekankan edukasi berkelanjutan kepada pelanggan agar tidak mudah sembarangan mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan melalui pesan palsu, termasuk memberikan data pribadi maupun kode OTP kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Telkomsel mengimbau kepada pelanggan untuk menjaga data pribadi. Apabila menemukan adanya modus penipuan digital, termasuk SMS mencurigakan yang berpotensi mengancam keamanan data pelanggan, maka laporkan temuan tersebut.

    “Telkomsel akan terus berupaya maksimal menjaga kualitas layanan dan berkontribusi dalam mendukung transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan andal bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel – Saki H. Bramono.

    XL Axiata

    XL Axiata mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya komitmen dan upaya pemerintah/Komdigi untuk melakukan tindakan tegas terhadap pihak-pihak, termasuk penyedia/supplier fake BTS, yang melakukan tindakan penyalahgunaan frekuensi radio untuk melakukan penipuan melalui penyebaran SMS tersebut, karena hal tersebut sangat meresahkan dan merugikan masyarakat.

    “Kami tentu berharap tindakan tegas dari Komdigi tersebut bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan upaya penyalahgunaan frekuensi radio tersebut bisa diberantas untuk menjaga kenyamanan dan juga memberikan perlindungan bagi masyarakat dan operator,” pungkas Group Head Corporate Communications & Suistainability XL Axiata, Reza Mirza.

    (agt/fyk)

  • BTS Palsu Dulu Kirim SMS Pilkada dan Pilpres, Komdigi Bongkar Modusnya

    BTS Palsu Dulu Kirim SMS Pilkada dan Pilpres, Komdigi Bongkar Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan yang menggunakan Fake BTS ternyata bukan baru tahun 2025 saja terjadi. Sebelumnya pernah terjadi pada periode Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa waktu lalu.

    “Ancaman fake BTS ini telah terjadi pada tahun 2019 dan 2023. Pada saat periode Pilkada maupun Pilpres. Namun terjadi hanya sesekali,” kata Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Denny Setiawan dalam Profit CNBC Indonesia, Rabu (6/3/2025).

    Namun pada awal 2025, penipuan itu berkembang dan menyasar perbankan. Denny menjelaskan beberapa wilayah yang disasar seperti Jakarta, Bandung hingga Denpasar.

    Denny mengatakan berdasarkan monitoring pihak Balai Monitor kementerian, pemancar yang dilakukan sifatnya intermittent. Alatnya bisa sangat kecil ataupun menggunakan HP dengan power yang kecil serta berpindah-pindah.

    “Kurang lebih 2 menit dan intermittent sehingga sulit sekali untuk melakukan pelacakan sumber pancaran,” ungkap dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga menjelaskan alat Fake BTS yang digunakan mudah didapatkan. Untuk itu dia meminta agar bisa menertibkan peredaran alat tersebut.

    “Mungkin alat-alat ini kalau kita pelajari bukan alat-alat yang susah juga didapat di market ya. Dan teknologinya juga bukan teknologi yang sebenarnya enggak canggih-canggih banget dan memang ini butuh kerja keras juga saya yakin dari pihak komdigi maupun pihak penegak hukum untuk benar-benar menertibkan ini,” jelas Arif.

    “Tapi mungkin satu langkah yang mungkin bisa saya usulkan adalah bagaimana ya mungkin penegak hukum sweeping mungkin toko-toko atau apapun yang memang dianggap punya alat yang berpotensi dapat disalahgunakan menjadi alat yang seperti ini untuk menyebarkan informasi yang salah,” ujar dia menambahkan.

    Pernah dilarang

    Mengutip Detik.com pada 2019, Agung Harsoyo yang saat itu menjabat sebagai Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengungkapkan fake BTS ini pernah dipergunakan sejak pilkada DKI Jakarta namun dengan jumlah yang belum terlalu banyak. Jumlahnya kian banyak saat pemilu 17 April tahun tersebut.

    Agung menjelaskan alat Fake BTS bisa melakukan intersepsi jaringan operator tertentu di sekitar BTS terdekat. Alat ilegal itu akan memancarkan frekuensi seperti BTS operator.

    “Jadi, fake BTS ini memancarkan frekuensi seolah-olah BTS operator. Padahal sesungguhnya ini murni tanpa melalui core atau billing sistem operator. Mereka melakukan intersepsi di antara BTS dan pelanggan telepon selular,” jelasnya.

    Kasus yang mencuat pada 2019 juga membuat BRTI meminta menyetop penjualan perangkat untuk penyebar SMS palsu. Hal ini diungkapkan dalam Siaran Pers No. 84/HM/KOMINFO/04/2019 berjudul Tangkal Penyebaran Konten Negatif, BRTI Larang Jual Beli dan Penggunaan Perangkat Penyebar SMS Palsu.

    Saat itu, BRTI menemukan adanya penggunaan perangkat yang disebut fake BTS untuk menyebarluaskan konten negatif dengan SMS. Mulai dari penyebarluasan konten negatif seperti hoaks, berita palsu, provokasi, ujaran kebencian dan pelanggaran konten informasi negatif lainnya dengan menggunakan SMS.

    Ismail yang kala itu menjabat sebagai Ketua BRTI mengatakan penggunaan perangkat telah melanggar UU Telekomunikasi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pihaknya telah meminta para vendor perangkat idak lagi menjual perangkat itu, termasuk meminta e-commerce dan toko online untuk menutup iklan yang menawarkan perangkat fake BTS.

    “Kami minta semua pihak terkait untuk berhenti menggunakan perangkat yang tanpa Sertifikat Kominfo semacam itu,” ujar Ismail.

    (dem/dem)

  • Video: Ancaman BTS Palsu Kirim SMS & Kuras Rekening, Ini Bahayanya!

    Video: Ancaman BTS Palsu Kirim SMS & Kuras Rekening, Ini Bahayanya!

    Jakarta, CNBC Indonesia- Modus penipuan menggunakan perangkat Base Transceiver Station atau BTS palsu atau fake BTS muncul dan meresahkan masyarakat.

    Para pelaku mengirimkan SMS Massal tanpa terdeteksi sistem operator resmi dengan menawarkan hadiah palsu atau meminta data pribadi yang berisi link ke situs phising. Jika korban tidak waspada dan mengklik link yang diterima maka data hingga rekening korban bisa diambil alih oleh pelaku penipuan.

    Terkait ancaman fake SMS, Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi RI, Denny Setiawan menyebutkan bahwa ancaman ini sudah terjadi sejak 2019-2023 di periode Pilpres namun di 2025 kembali masuk dalam ranah perbankan.

    Komdigi melalui Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio di seluruh Indonesia melakukan pemantauan sinyal BTS Palsu dan dilakukan pembentukan Satgas Bersama OJK, Aparat penegak hukum dan asosiasi.

    Sementara Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Muhammad Arif Angga menyebutkan bahwa serangan penipuan SMS ini sebagai ancaman serius karena akan merugikan masyarakat sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat.

    APJII mendorong pemerintah untuk mengatasi ancaman BTS Palsu kirim SMS yang bisa menguras rekening dengan melakukan pemantauan terhadap peredaran alat-alat yang bisa digunakan sebagai BTS Palsu.

    Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi RI, Denny Setiawan dan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Muhammad Arif Angga dalam Profit,CNBCIndonesia (Rabu, 05/03/2025)

  • Biskita Trans Depok Bakal Dikenakan Tarif Rp 6.000 Tahun Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Maret 2025

    Biskita Trans Depok Bakal Dikenakan Tarif Rp 6.000 Tahun Ini Megapolitan 5 Maret 2025

    Biskita Trans Depok Bakal Dikenakan Tarif Rp 6.000 Tahun Ini
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Layanan Biskita TransDepok bakal dikenakan tarif Rp 6.000 pada tahun 2025.
    Besaran tarif ini diberlakukan setelah
    Biskita Trans Depok
    digratiskan sejak Juli 2024.

    BisKita Trans Depok
    pada tahun ini akan dikenakan tarif sekitar Rp6.000, tapi semua masih ada di pembahasan BPTJ,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Depok Zamrowi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).
    Namun, pemberlakuan
    tarif Biskita Trans Depok
    itu masih dikaji lebih lanjut.
    Penerapan tarif itu bakal dilakukan setelah pengelolaan Biskita Trans Depok resmi dialihkan ke Pemerintah Kota Depok
    Dishub Kota Depok masih menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan sebelum pengalihan resmi dilakukan.

    Handover
    pasti berpindah ke Pemkot Depok. Namun, kami akan menghitung anggaran yang dibutuhkan dulu. Apabila sudah
    handover
    ke Pemkot Depok, pengelolaan BisKita Trans Depok sepenuhnya di bawah kendali Pemkot Depok,” ujar Zamrowi.
    Diperkirakan, pengelolaan Biskita Trans Depok oleh Pemkot Depok akan mulai berlaku pada tahun 2026.
    Terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Depok Aan Syurahman menyampaikan, komitmen Pemkot mengambil alih layanan BisKita Trans Depok adalah dengan memastikan agar transportasi ini dapat beroperasi sepanjang tahun 2025.
    Langkah ini merupakan bagian program
    Buy The Service
    (BTS) yang telah dikontrak melalui e-katalog dan berlaku mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2025.
    “BisKita Trans Depok adalah wujud nyata upaya kami dalam menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Alhamdulillah, untuk tahun 2025, layanan ini berjalan penuh dan tidak mengalami gangguan,” terang Aan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komdigi Siapkan Aturan untuk Berantas BTS Palsu

    Komdigi Siapkan Aturan untuk Berantas BTS Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal menyiapkan regulasi terkait dengan penegakan fake base transceiver station (BTS) atau BTS palsu.

    Adapun, Komdigi sedang memburu pelaku penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake BTS.

    Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi Fifi Aleyda Yahya mengatakan bahwa pihak bakal mempelajari untuk menerapkan regulasi untuk memberantas fake BTS atau BTS palsu.

    “Nanti kita kaji, evaluasi, pelajari (regulasi BTS palsu). Dan nanti kalau sudah ada informasi bisa kita sampaikan,” kata Fifi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu (5/3/2025).

    Lebih lanjut, Fifi menyampaikan dengan adanya kajian ini sejalan dengan tujuan Komdigi untuk menjamin dan menciptakan ruang digital yang aman bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Tapi prinsipnya kita ingin menciptakan ruang aman di dunia digital untuk masyarakat,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

    Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

    “Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku,” kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

    Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.

    Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai pesan SMS penipuan yang menyasar sejumlah nasabah perbankan. Uniknya, SMS penipuan ini menggunakan kanal resmi. Nasabah penerima pesan diarahkan pada website, yang digunakan aktor untuk menyedot data dan uang nasabah. 

  • Telkomsel Update Kondisi Jaringan Terkini Akibat Banjir Bekasi

    Telkomsel Update Kondisi Jaringan Terkini Akibat Banjir Bekasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banjir merendam sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (4/3). Mengenai jaringan telekomunikasi selama banjir, Telkomsel memastikan secara umum jaringannya masih beroperasi dengan baik.

    Namun, dalam beberapa wilayah yang terdampak banjir dengan intensitas tinggi, terdapat gangguan pada sebagian kecil infrastruktur telekomunikasi akibat faktor eksternal, seperti pemadaman listrik atau akses lokasi yang terbatas.

    VP Area Network Operations Jabotabek Jabar Iswandi mengatakan, beberapa titik yang terdampak di wilayah Jabotabek saat ini sedang dalam pemantauan dan penanganan oleh tim teknis Telkomsel.

    “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PLN, untuk memastikan suplai daya ke infrastruktur telekomunikasi tetap terjaga,” ujar Iswandi dalam keterangan kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (5/3/2025).

    Selain itu, Telkomsel juga telah menyiagakan mobile backup power seperti genset dan mobile BTS guna memastikan layanan tetap berjalan optimal di wilayah terdampak.

    Telkomsel melalui inisiatif Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity (TERRA) juga terus berupaya memberikan dukungan komunikasi bagi masyarakat, pemerintah, dan tim tanggap darurat di lokasi terdampak.

    “Kami akan terus memonitor kondisi di lapangan dan memastikan layanan telekomunikasi dapat segera pulih sepenuhnya di area yang terdampak,” terangnya.

    Di Jakarta, berdasarkan data pada Selasa malam, ada 119 RT yang terendam. Tersebar 15 RT di Jakarta Barat, dua RT di Jakarta Pusat, 46 RT di Jakarta Selatan dan 56 RT di Jakarta Timur. Ketinggian air bervariasi mulai 30 cm hingga di atas 3 meter.

    (dem/dem)

  • XL Axiata (EXCL) Berharap Pemberantasan BTS Palsu Dilakukan Secara Tuntas

    XL Axiata (EXCL) Berharap Pemberantasan BTS Palsu Dilakukan Secara Tuntas

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengharapkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) konsisten dalam memberantas penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station(BTS). 

    Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan pihaknya mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya komitmen dan upaya Komdigi untuk melakukan tindakan tegas terhadap pihak-pihak tersebut.

    “Karena hal tersebut (penipuan dengan metode fake BTS) sangat meresahkan dan merugikan masyarakat,” kata Henry kepada Bisnis, Selasa (4/3/2025).

    Lebih lanjut, Henry mengharapkan langkah Komdigi ini bisa konsisten dan tidak hanya diawal saja memberantas penipuan dengan metode fake.

    Hal ini, kata Henry perlu dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan memberikan perlindungan bagi masyarakat.

    “Untuk memastikan upaya penyalahgunaan frekuensi radio tersebut bisa diberantas untuk menjaga kenyamanan  dan juga memberikan perlindungan bagi masyarakat dan operator,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

    Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

    “Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku,” kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

    Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.

    Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai pesan SMS penipuan yang menyasar sejumlah nasabah perbankan. Uniknya, SMS penipuan ini menggunakan kanal resmi. Nasabah penerima pesan diarahkan pada website, yang digunakan aktor untuk menyedot data dan uang nasabah.