Grup Musik: BTS

  • Ganti Jadi Simpati, Bagaimana Nasib 150 Juta Pelanggan Telkomsel Prabayar?

    Ganti Jadi Simpati, Bagaimana Nasib 150 Juta Pelanggan Telkomsel Prabayar?

    Jakarta

    Dengan kembalinya Simpati setelah empat tahun dimatikan, maka kini Telkomsel mengandalkan merek tersebut di segmen pengguna seluler prabayar. Lalu, bagaimana dengan nasib Telkomsel Prabayar?

    Pada pertengahan Juni 2021, Telkomsel melakukan perombakan besar yang tak hanya mengubah logo saja tapi juga menggabungkan seluruh merek prabayar mulai dari Simpati, As, dan Loop menjadi satu payung bernama Telkomsel Prabayar. Namun sekarang, Telkomsel memilih untuk menghidupkan lagi Simpati.

    “Jadi bagi pelanggan, secara seamless kita akan masuk ke produknya Simpati semua. Jadi, Telkomsel Prabayar itu akan jadi Simpati mulai di hari ini, dan mereka pun berhak mendapatkan benefit,” ujar Vice President Brand and Marketing Communications Telkomsel Abdullah Fahmi di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Pelanggan juga tidak perlu melakukan registrasi ulang ke Grapari ataupun melakukan hal lainnya, karena perubahan Telkomsel Prabayar menjadi Simpati tidak terdampak.

    “Untuk pelanggan, tidak perlu ganti kartu dan sebagainya. Jadi, pelanggan eksisting bisa membeli beragam paket Simpati yang kami berikan untuk semua pelanggan. Dan juga, ini untuk pelanggan eksisting Simpati pun masih bisa menikmati beragam layanan,” kata Vice President Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Abdullah Fahmi.

    Melalui merek Simpati ini, Telkomsel menyasar enam segmen pelanggan, yaitu di antaranya yang hobi nonton, mendengarkan musik, belanja, bermain game, edukasi, dan ingin mendapatkan proteksi keamanan ketika berselancar di dunia maya.

    Diketahui selama 30 tahun beroperasi, operator seluler Telkomsel memiliki lebih dari 158,8 juta pelanggan mobile, di mana 150 juta merupakan pelanggan prabayar, yang didukung dengan lebih dari 278.100 base transceiver station (BTS). Sedangkan, untuk pelanggan fixed broadband IndiHome tercatat lebih dari 9,8 juta pelanggan.

    (agt/asj)

  • Komdigi Mau Buka Tol Langit ke Maluku Tengah

    Komdigi Mau Buka Tol Langit ke Maluku Tengah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) terus diperluas. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggunakan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) untuk melakukannya.

    Salah satu yang jadi perhatian pemerintah adalah Kabupaten Maluku Tengah. Dalam pertemuannya dengan Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria menyatakan pihaknya siap membantu untuk wilayah blank spot di sana.

    “Jadi nanti khusus untuk yang blank spot, kalau ada titik-titiknya itu mohon dikonsultasikan saja. Nanti bisa kita bantu. Kalau dia memang bukan daerah 3T berarti dia sudah komersial. Nanti kita bisa cari opsel untuk dorong membangun BTS di situ supaya konektivitasnya jadi lebih baik,” kata Nezar dalam keterangannya dikutip Kamis (8/5/2025).

    Akses internet di wilayah 3T akan dilayani dengan Satria-1 dengan kecepatan 3-4 Mbps. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) akan mempelajari serta menyediakan titik-titik layanan.

    “SATRIA-1 mampu memberikan kecepatan hingga 3 sampai 4 Mbps. Nanti kita pelajari daerahnya itu mungkin bisa dibantu pakai satelit SATRIA-1. Ground segment-nya bisa dipasang di titik-titik yang membantu untuk pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pertahanan,” dia menjelaskan.

    Bukan hanya soal akses internet, Komdigi juga berfokus pada penguatan literasi digital masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa lebih siap memanfaatkan konektivitas digital untuk kegiatan yang dilakukan bisa lebih berdampak.

    Perkuatan literasi digital juga dilakukan untuk masyarakat bisa memahami bahaya yang muncul di dunia internet. Mulai dari hoaks hingga munculnya misinformasi dan disinformasi.

    “Literasi digital dibutuhkan di sana supaya masyarakat lebih aware. Ini juga untuk mendidik mereka agar paham bahaya-bahayanya hoaks, informasi yang salah atau misinformasi, disinformasi,” ucap Nezar.

    Selain itu, Nezar mendorong pengembangan kapasitas digital untuk aparatur pemerintah lewat Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership. “Karena kita kan juga lagi gencarkan, mengakselerasi sistem pemerintah berbasis elektronik SPBE,” tuturnya.

    (dem/dem)

  • XL Axiata Cetak Pendapatan Rp8,6 Triliun di Tengah Merger dan Persaingan Ketat

    XL Axiata Cetak Pendapatan Rp8,6 Triliun di Tengah Merger dan Persaingan Ketat

    Jakarta: PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), entitas baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren, mencatatkan kinerja cemerlang pada kuartal pertama 2025. 
     
    Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan industri, XL Axiata tetap berhasil menorehkan pertumbuhan yang solid.
     
    Pada periode Januari-Maret 2025, XL Axiata mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,6 triliun atau tumbuh 2 persen secara tahunan (YoY). EBITDA mencapai Rp4,32 triliun dengan margin EBITDA sebesar 50,2 persen. Sementara itu, laba bersih setelah pajak (PAT) tercatat sebesar Rp388 miliar.

    Pendapatan dari layanan data dan digital juga mendominasi dengan kontribusi lebih dari 91 persen terhadap total pendapatan.
     
    Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2025, kami menghadapi tantangan yang tidak ringan dimana di mana kompetisi berlangsung semakin ketat, daya beli masyarakat yang masih melemah dan berkurangnya mobilitas masyarakat selama periode jelang libur Lebaran. 
     
    “Selain itu, kami juga harus memfokuskan untuk menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan Smartfren. Oleh karena itu, kami bersyukur masih tetap mampu meraih kinerja yang baik, tetap tumbuh positif selaras dengan industri dan meraih profitabilitas, serta mampu menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan baik sesuai dengan rencana,” kata Rajeev dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Mei 2025.
     

    Strategi FMC dorong pertumbuhan Pelanggan
    Rajeev menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari strategi fokus pada bisnis konvergensi tetap dan bergerak (Fixed Mobile Convergence/FMC). XL Axiata menambah 1,2 juta pelanggan mobile secara YoY, dan mempertahankan jumlah pelanggan fixed broadband (FBB) di atas 1 juta pengguna.
     
    Total pelanggan XL Axiata kini mencapai 58,8 juta dengan ARPU campuran stabil di angka Rp40 ribu. Ini sejalan dengan fokus perusahaan pada pelanggan yang produktif.
    Digitalisasi tekan biaya
    Meski ada peningkatan pada beberapa biaya operasional seperti interkoneksi dan biaya langsung lainnya, XL Axiata berhasil menekan biaya penjualan dan pemasaran berkat strategi digitalisasi.
     
    Aplikasi MyXL dan AXISNet menjadi senjata andalan. Hingga Maret 2025, lebih dari 35,7 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi ini, dengan pertumbuhan pengguna aktif bulanan (MAU) sebesar 18 persen. 
     
    Kontribusi pendapatan dari aplikasi ini pun naik hingga 21 persen, didorong oleh fitur seperti XL Circle.
    Data analytics jadi andalan bisnis
    Strategi personalisasi layanan dan pemanfaatan data analytics menjadi faktor utama peningkatan skor kepuasan pelanggan (Net Promoter Score/NPS). Melalui pendekatan berbasis data, XL Axiata mampu berinvestasi di wilayah bernilai tinggi dan merancang strategi tepat guna menghadapi peluang maupun tantangan.

    Kondisi keuangan tetap sehat
    Di tengah ekspansi dan merger, keuangan XL Axiata tetap solid. Utang kotor berada di level Rp13,1 triliun dengan rasio net debt to EBITDA sebesar 2,51x. Utang bersih tercatat Rp11,6 triliun tanpa eksposur utang dalam mata uang dolar AS.
     
    Free Cash Flow (FCF) meningkat 28 persen menjadi Rp3,08 triliun, menunjukkan kekuatan finansial perusahaan dalam membiayai pertumbuhan.
    Kualitas jaringan terus ditingkatkan
    Untuk menopang layanan konvergensi, XL Axiata terus berinvestasi di jaringan. Capex sebesar Rp1,24 triliun digelontorkan pada kuartal I-2025, terutama untuk ekspansi dan peningkatan kualitas jaringan.
     
    Jumlah BTS XL Axiata kini mencapai lebih dari 164 ribu, termasuk peningkatan 7 persen pada BTS 4G.  Sekitar 63 persen BTS sudah terhubung dengan jaringan fiber (fiberized). Trafik layanan pun naik 9 persen YoY, mencapai 2.848 Petabytes.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sinyal 5G Telkomsel Kini Sudah Tersedia Tanpa Putus di Makassar

    Sinyal 5G Telkomsel Kini Sudah Tersedia Tanpa Putus di Makassar

    Jakarta

    Telkomsel memperluas jangkauan sinyal 5G yang kali ini menyelimuti Kota Makassar. Sebanyak 73 base transceiver station (BTS) 5G didirikan guna mendukung pengalaman pengguna menikmati internet kencang tersebut.

    Berbeda dari sebelumnya yang hanya tersedia di sejumlah titik, Telkomsel menyebutkan layanan jaringan generasi kelima ini sudah stabil dan menghadirkan koneksi berkecepatan tinggi di hampir seluruh penjuru Kota Makassar, meliputi berbagai pusat perbelanjaan, area residensial, kawasan industri, destinasi wisata, sejumlah GraPARI Telkomsel, serta Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, mengatakan pihaknya ingin memastikan manfaat jaringan 5G terdepan dan terluas Telkomsel tersedia secara inklusif bagi setiap orang, semua rumah, serta kegiatan bisnis.

    “Ekosistem 5G di Makassar sudah semakin matang, sehingga perluasan cakupan Hyper 5G secara masif dan contiguous tanpa terputus menjadi krusial. Ke depan, kami akan terus mempercepat ekspansi 5G ke sejumlah kota/kabupaten utama di Papua, Sulawesi, Kalimantan, termasuk kawasan industri seperti pertambangan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia Timur,” ujar Indra dikutip dari keterangan resminya, Selasa (6/5/2025).

    Per April 2025, penetrasi 5G di Makassar telah mencapai 21% dari total device yang beredar, dengan konsumsi data mencapai rata-rata 15 GB per pengguna per bulan secara nasional. Berdasarkan network drive test internal, kecepatan unduh Hyper 5G di lokasi tertentu tercatat mencapai hingga 514 Mbps dan kecepatan unggah hingga 77 Mbps – sekitar 5 kali lebih cepat dibanding rata-rata 4G.

    Anak usaha Telkom ini kini mengoperasikan total sebanyak 73 BTS 5G di Makassar, dan secara keseluruhan hingga lebih dari 2.500 BTS 5G di 56 kota/kabupaten se-Indonesia.

    Adapun ketersediaan sinyal 5G Telkomsel secara menyeluruh di Makassar itu melanjutkan ekspansi masif di Denpasar-Badung, Jabodetabek, Surabaya. Bahkan, Hyper 5G Telkomsel dijanjikan akan hadir dan diperluas secara bertahap dan terukur, sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi utama.

    Pemanfaatan AI di 5G

    Telkomsel mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara end-to-end untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan Hyper 5G, termasuk respons otomatis terhadap gangguan dan pengelolaan jaringan melalui kerangka kerja Autonomous Networks.

    “Dengan pendekatan berbasis AI, Telkomsel menghadirkan kualitas layanan yang optimal bagi pelanggan di berbagai situasi, sekaligus memungkinkan pengalaman pelanggan terbaik kapan pun dan di mana pun, termasuk di titik-titik keramaian dan lokasi-lokasi strategis Hyper 5G,” tambah Indra.

    Keandalan Hyper 5G dengan latensi rendah juga mendukung layanan pelanggan berbasis AI, seperti pada AI-Based Customer Care Virtual Assistance oleh Telkomsel, yakni Asisten Virtual Veronika (B2C) dan Virtual Account Manager Ted (B2B). Terintegrasi dengan AI Service Operations Center, keduanya mampu merespons kebutuhan pelanggan secara cepat dan efektif, menghadirkan pengalaman layanan inovatif dan unggul di era digital 5G.

    (agt/afr)

  • Telkomsel Geber 5G di Makassar, Kini Punya 73 BTS 5G – Page 3

    Telkomsel Geber 5G di Makassar, Kini Punya 73 BTS 5G – Page 3

    Indra mengatakan, setelah Makassar, Telkomsel akan makin ekspansif dengan layanan 5G-nya ke berbagai kota/ kabupaten di Indonesia Timur. Wilayah yang nantinya akan diperluas layanan 5G-nya meliputi wilayah Papua, Sulawesi, Kalimantan.

    Termasuk di dalamnya kawasan industri pertambangan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia Timur.

    Sementara itu di Makassar, hingga April 2025 penetrasi 5G-nya telah mencapai 21 persen dari total perangkat beredar.

    Konsumsi data rata-rata per pengguna di mencapai 15GB per bulannya secara nasional.

    5G Telkomsel di Makassar pun menjanjikan kecepatan unduh hingga 514 Mbps untuk lokasi tertentu. Sementara kecepatan unggahnya mencapai 77 Mbps atau lima kali lebih cepat ketimbang rata-rata internet 4G.

    Melihat penetrasi 5G yang kian tinggi, Telkomsel pun akan memperluas layanan 5G mereka secara terukur dan bertahap sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi.

  • Pengguna 5G Terus Bertambah, Telkomsel Punya 73 BTS 5G di Makassar

    Pengguna 5G Terus Bertambah, Telkomsel Punya 73 BTS 5G di Makassar

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Sebanyak 73 Base Transceiver Station (BTS) 5G Telkomsel kini tersebar di Makassar. Jumlah itu bagian dari 2.720 BTS yang ada di Kota Daeng.

    “Harapannya 73 ini menjadi tertambah sehingga menarget peluasan-peluasan,” kata Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna kepada jurnalis di Makassar, Senin (5/5/2025).

    Jumlah BTS 5G Telkomsel yang di Indonesia kini lebih dari 2.500. Tersebar di 56 kabupaten atau kota se-Indonesia.

    Di Makassar sendiri, Indra mengatakan pengguna 5G Telkomsel terus menanjak. Sehingga pihaknya mempersiapkan untuk penambahan BTS.

    Jumlah 73 BTS saat ini, kata dia akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

    “Di 73 dibanding total itu kecil. Tapi kita tidak akan berhenti di 73. Mudah-mudahan di 2027 kita bisa 7 ribu,” ucap Indra.

    “Pengembangan ini strateginya adalah terukur dan terarah,” tambahnya.

    Penetrasi 5G di Makassar, per April 2025 tercatat 21 persen. Konsumsi rata-ratanya per pengguna per bulan secara nasional.

    Berdasarkan network drive test internal, kecepatan unduh Hyper 5G di lokasi tertentu tercatat mencapai hingga 514 Mbps dan kecepatan unggah hingga 77 Mbps, 5 kali lebih cepat dibanding rata-rata 4G.

    (Arya/Fajar)

  • Telkom (TLKM) Siapkan Mobile BTS Jaga Keandalan Sinyal saat Digiland Run 2025

    Telkom (TLKM) Siapkan Mobile BTS Jaga Keandalan Sinyal saat Digiland Run 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero)  Tbk. (TLKM) bakal menyediakan mobile Base Transceiver Station (BTS) dalam rangkaian Digiland Run 2025.

    Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya berkomitmen menghadirkan konektivitas yang andal bagi peserta dalam agenda Digiland Run 2025.

    “Oh, pasti. Nanti kita akan menambah mungkin beberapa mobile BTS,” kata Ririek di Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Selain penyedian mobil BTS, Ririek menyebut pihaknya akan melakukan penguatan jaringan Wi-Fi untuk menghadapi lonjakan penggunaan data selama penyelenggaraan acara.

    “Nanti paling nggak memastikan bahwa di event itu orang akan lancar pakai data,” ucap Ririek.

    Diketahui, Telkom kembali menyelenggarakan Digiland Run. Mengusung semangat “Elevating Your Future”, Digiland 2025 juga akan menghadirkan Digiland Music, serta Kuliner Nusantara dan Pasar UMKM, diselenggarakan pada 18 Mei 2025 mendatang di Istora Senayan, Jakarta.

    Berbeda dengan acara sebelumnya, pada perhelatan ini perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut juga membagikan kuota internet. 

    Pada gelaran Digiland Run 2025, Telkom berinovasi dengan mengalokasikan setiap kilometer peserta menjadi kuota bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    Ririek mengatakan setiap 1 kilometer (KM) pelari yang berpartisipasi dalam Digiland Run 2025 akan dikonversi menjadi kuota sebesar 1 Gigabyte (GB).

    “Tapi itu akan dialokasikan kepada anak-anak sekolah, terutama di lokasi 3T,” tuturnya.

    Pada Digiland Run 2025 Ririek menyampaikan terdapat 12.500 pelari yang akan berpartisipasi. Angka tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu Half Marathon, 10 kilometer (10K), dan 5K.

    Untuk Half Marathon akan diikuti sebanyak 1.500 pelari, 10K diikuti oleh 5.000 pelari, dan 5K diikuti oleh 6.000 pelari.

    Dengan total 12.500 peserta lari, Telkomsel tercatat akan mendonasikan sekitar 111.500 GB atau 111,5 Terabyte (TB). 

    Angka tersebut merupakan konversi dari pelari Half Marathon sebesar 31.500 GB, 10k sebesar 50.000 GB, dan 5K sebesar 30.000 GB.

    Adapun, pada kategori Half Marathon dan 10K telah memperoleh International Measurement Certificate dari World Athletics bekerja sama dengan Association of International Marathons and Distance Races (AIMS).

    Sertifikasi ini menunjukkan bahwa rute Digiland Run 2025 telah diakui dan memenuhi standar internasional.

  • Telkomsel Perkuat Posisi di Wilayah Timur Indonesia, Tebar 5G di 4 Kota Ini

    Telkomsel Perkuat Posisi di Wilayah Timur Indonesia, Tebar 5G di 4 Kota Ini

    Bisnis.com, MAKASSAR — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkomitmen menggelar jaringan 5G di wilayah timur Indonesia. Setelah hadir di Makassar, bakal ada 4 kota baru lagi yang mendapat jaringan cepat ini.

    Usai melanjutkan ekspansi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan mengoperasikan 73 base transceiver station (BTS) 5G hingga awal Mei 2025, perseroan akan menyasar empat kota lagi, yaitu Manado, Ambon, Jayapura, dan Timika.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan pengembangan jaringan 5G di Manado, Jayapura, dan Timika saat ini sudah mulai dilakukan. Penambahan BTS untuk penguatan pun telah direncanakan dan akan dieksekusi secara bertahap.

    Di tiga kota ini ekosistem 5G diklaim makin matang, sehingga perluasan cakupan Hyper 5G secara masif dan contiguous tanpa terputus sudah perlu dilakukan.

    Sementara untuk Ambon hingga saat ini belum ada layanan 5G di kota tersebut. Namun pihak Telkomsel berjanji dalam waktu dekat akan segera menggelar jaringan ini mengingat adanya peningkatan penggunaan perangkat telekomunikasi yang mendukung 5G di sana.

    Indra menambahkan, upaya pengembangan ini akan dilakukan secara cermat dengan membuat keseimbangan antara kebutuhan kapasitas 4G di wilayah-wilayah tersebut dan kebutuhan adopsi ke 5G. Pasalnya spektrum yang dimiliki saat ini terbatas.

    Meskipun pemerintah tengah mendorong pengembangan 5G dengan akan merilis spektrum baru, namun beberapa hal lain juga mesti diperhatikan. Misal soal dukungan perangkat di masyarakat dan seberapa besar tingkat ketergantungan akan kebutuhan 4G.

    “Kalau kita pasang jaringan 5G di suatu daerah, ternyata perangkat yang mendukung jaringan ini masih sedikit, itu akan mengorbankan 4G, itu yang kita tidak inginkan. Karena harapannya nanti 4G akan kosong dan pelanggannya pindah ke 5G,” ungkap Indra dalam Media Update Telkomsel di Makassar, Senin (5/5/2025).

    Selain itu ada juga beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam pemasangan jaringan ini, misal daya listrik yang akan bertambah karena perangkat 5G butuh tambahan daya dibandingkan dengan memakai jaringan generasi sebelumnya.

    Kemudian penambahan fiber optik karena diperkirakan konsumsinya akan meningkat lima kali lipat dibandingkan 4G, serta membutuhkan penambahan kekuatan kapasitas tower yang harus cepat dikerjakan secara technical.

  • Pendapatan Telkom Tembus Rp36,6 Triliun! Bisnis Digital Jadi Andalan

    Pendapatan Telkom Tembus Rp36,6 Triliun! Bisnis Digital Jadi Andalan

    Jakarta: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak kinerja cemerlang di awal 2025. 
     
    Dalam laporan keuangan kuartal I-2025, Telkom mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun. Tak hanya itu, laba bersih yang diraih mencapai Rp5,8 triliun dengan margin laba 15,9 persen.
     
    EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) konsolidasi Telkom berada di angka Rp18,2 triliun, dengan margin sebesar 49,8 persen.

    “TelkomGroup terus membuktikan resiliensi dalam menghadapi berbagai dinamika, seperti kondisi ekonomi yang kian menantang dan pelemahan daya beli masyarakat,” kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Mei 2025.
     
    Ia menambahkan bahwa fokus perusahaan saat ini adalah pengembangan infrastruktur dan bisnis digital serta penyederhanaan produk untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
     

    Telkomsel tetap jadi tulang punggung

    Di segmen konsumer, Telkomsel masih mendominasi dengan pendapatan Rp27,2 triliun. Kontribusi bisnis digital Telkomsel sangat besar, yakni mencapai 90,3% dari total pendapatan segmen ini.
     
    IndiHome juga menunjukkan pertumbuhan positif. Pendapatan IndiHome residensial naik 1,3 persen secara tahunan. Jumlah pelanggan pun tumbuh 10,4 persen YoY menjadi 9,8 juta pelanggan.
     
    Secara total, pelanggan IndiHome (residensial dan korporat) mencapai 11 juta pelanggan, naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    Jaringan makin luas, trafik data makin tinggi
    Jumlah pelanggan seluler Telkomsel tercatat 158,8 juta hingga Maret 2025. Sementara itu, Telkomsel terus memperluas jaringannya dengan 278.100 unit BTS yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 1.910 BTS 5G.
     
    Trafik data tumbuh pesat sebesar 19,8 persen YoY menjadi 5,78 juta TB, menandakan kebutuhan internet yang makin besar dari masyarakat.
    Segmen Enterprise dan Internasional Terus Tumbuh
    Segmen Enterprise menyumbang Rp5 triliun, naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan ini ditopang oleh Indibiz, layanan satelit, serta bisnis digital payment. Adapun solusi Digital IT dan konektivitas menjadi kontributor utama.
     
    Untuk bisnis internasional dan wholesale, Telkom membukukan pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh tipis 0,6 persen YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional.
    Mitratel Kuasai Langit Lewat Menara Telekomunikasi
    Anak usaha Telkom, Mitratel, mencatat pendapatan Rp2,3 triliun, naik 1,4 persen YoY. Dengan laba bersih Rp526 miliar, margin EBITDA Mitratel sangat tinggi di angka 83 persen.
     
    Jumlah menara yang dimiliki mencapai 39.593 unit setelah penambahan 189 menara baru. Penyewa (tenants) pun terus bertambah menjadi 60.259.
     
    Mitratel juga agresif menambah jaringan fiber optik sepanjang 2.505 km, sehingga total panjangnya kini menjadi 53.544 km.
    Data center dan cloud
    Telkom mencatat pendapatan Rp446 miliar dari bisnis data center dan cloud. Perusahaan kini mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 38 MW, serta 2.420 rak edge data center.
     
    Telkom juga tengah menjajaki kolaborasi strategis untuk memperluas cakupan bisnis data center.
    Inisiatif Infraco mulai operasional
    Implementasi Infraco melalui pendirian PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) menunjukkan progres menjanjikan. TIF mengelola layanan fiber connectivity dan managed services, serta mengoptimalkan aset jaringan Telkom.
     
    Langkah ini bagian dari strategi 5 Bold Moves yang bertujuan memperkuat struktur bisnis TelkomGroup.
    Belanja modal fokus pada konektivitas digital
    Sepanjang Januari-Maret 2025, Telkom menggelontorkan belanja modal (Capex) sebesar Rp5 triliun, setara 13,5 persen dari pendapatan. Lebih dari 50 persen dialokasikan untuk pembangunan jaringan fiber optic, menara, kabel bawah laut, dan satelit.
     
    Hal ini jadi bukti komitmen Telkom dalam memperluas konektivitas digital dan pemerataan akses internet di seluruh penjuru Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Telkomsel Ekspansi 5G, Operasikan 73 BTS untuk Industri

    Telkomsel Ekspansi 5G, Operasikan 73 BTS untuk Industri

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melanjutkan ekspansi masif jaringan 5G-nya (Hyper 5G) dengan mengoperasikan 73 base transceiver station (BTS) 5G di Kota Makassar.

    Jaringan cepat tersebut hadir di berbagai titik mulai dari pusat perbelanjaan, area residensial, kawasan industri, destinasi wisata, sejumlah GraPARI Telkomsel, serta Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. 

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan kehadiran 5G mempertimbangkan ekosistem 5G di Makassar yang makin matang, sehingga perluasan cakupan Hyper 5G secara masif dan contiguous tanpa terputus menjadi krusial. 

    “Ke depan, kami akan terus mempercepat ekspansi 5G ke sejumlah kota/kabupaten utama di Papua, Sulawesi, Kalimantan, termasuk kawasan industri seperti pertambangan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia Timur,” kata Indra dikutip Senin (5/5/2025). 

    Per April 2025, penetrasi 5G di Makassar telah mencapai 21% dari total device yang beredar, dengan konsumsi data mencapai rata-rata 15 GB per pengguna per bulan secara nasional. Berdasarkan network drive test internal, kecepatan unduh Hyper 5G di lokasi tertentu tercatat mencapai hingga 514 Mbps dan kecepatan unggah hingga 77 Mbps – sekitar 5 kali lebih cepat dibanding rata-rata 4G.

    Telkomsel kini mengoperasikan total sebanyak 73 BTS 5G di Makassar, dan secara keseluruhan hingga lebih dari 2.500 BTS 5G di 56 kota/kabupaten se-Indonesia. Melanjutkan ekspansi masif di Denpasar-Badung, Jabodetabek, Surabaya, dan Makassar, Hyper 5G Telkomsel akan hadir dan diperluas secara bertahap dan terukur, sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi utama.

    Telkomsel juga mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara end-to-end untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan Hyper 5G, termasuk respons otomatis terhadap gangguan dan pengelolaan jaringan melalui kerangka kerja Autonomous Networks.

    “Dengan pendekatan berbasis AI, Telkomsel menghadirkan kualitas layanan yang optimal bagi pelanggan di berbagai situasi, sekaligus memungkinkan pengalaman pelanggan terbaik kapan pun dan di mana pun, termasuk di titik-titik keramaian dan lokasi-lokasi strategis Hyper 5G,” tambah Indra.

    Keandalan Hyper 5G dengan latensi rendah juga mendukung layanan pelanggan berbasis AI, seperti pada AI-Based Customer Care Virtual Assistance oleh Telkomsel, yakni Asisten Virtual Veronika (B2C) dan Virtual Account Manager Ted (B2B). 

    Terintegrasi dengan AI Service Operations Center, keduanya mampu merespons kebutuhan pelanggan secara cepat dan efektif, menghadirkan pengalaman layanan inovatif dan unggul di era digital 5G.