Grup Musik: BTS

  • 900 Titik di NTT Belum Tersentuh Internet (Blankspot) Mei 2025

    900 Titik di NTT Belum Tersentuh Internet (Blankspot) Mei 2025

    Bisnis.com, KUPANG — Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi tantangan besar dalam pemerataan akses internet. Hingga Mei 2025, tercatat sekitar 900 titik di NTT yang masih berstatus blankspot atau belum tersentuh layanan internet. 

    Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan mengapresiasi atas dukungan yang telah diberikan pemerintah pusat dalam bentuk pembangunan jaringan dan peningkatan kapasitas konektivitas digital. Namun, dia menegaskan kebutuhan akan Base Transceiver Station (BTS) di 900 titik blankspot masih sangat mendesak. 

    “Kami masih membutuhkan BTS kira-kira di 900 titik area blankspot,” ujar Laka Lena, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu, NTT juga membutuhkan pengembangan infrastruktur TIK dan jaringan fiber optik hingga ke tingkat desa agar pelayanan publik dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Dia menuturkan saat ini pemerintah Provinsi NTT tengah mendorong program digitalisasi sebagai strategi utama untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

    Laka Lena menargetkan PAD NTT dapat naik dua kali lipat, dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun. 

    Dia menilai digitalisasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah, memperluas akses pasar melalui e-commerce, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

    “Digitalisasi itu memastikan bahwa orang akan bekerja dengan baik, tidak bocor, dan uang masuk ke kas daerah seoptimal mungkin,” tegas Laka Lena. 

    Menurutnya, digitalisasi tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan, tetapi juga pada efisiensi pelayanan publik, produktivitas masyarakat, dan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih.

    Senada dengan Gubernur NTT, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda juga menyoroti pentingnya konektivitas internet, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). 

    Menurutnya, keterbatasan akses internet menghambat upaya digitalisasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. 

    “Konektivitas menjadi kebutuhan utama untuk kita di daerah 3T. Membuka lebih banyak akses adalah jembatan untuk masa depan bagi anak-anak kami di Maluku Utara,” ujar Sherly.

    Dia juga menekankan pentingnya literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara positif dan menghindari dampak negatifnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mensosialisasikan literasi digital seiring dengan perluasan jaringan internet ke desa-desa.

    Sherly berharap pemerintah pusat melalui Komdigi dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital, terutama di desa-desa yang masih blankspot.

    Dengan pemerataan akses internet, diharapkan seluruh masyarakat NTT dan Maluku Utara dapat menikmati manfaat digitalisasi, meningkatkan produktivitas, dan mendorong kemajuan daerah secara menyeluruh.

    Sementara itu Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar menyampaikan total infrastruktur telekomunikasi yang dibangun Bakti di NTT mencapai 1.147 infrastruktur yang terdiri dari akses internet berbasis satelit dan BTS 4G. 

    Untuk Maluku Utara, total infrastruktur yang telah dibangun mencapai 1.658 infrastruktur, dengan lebih dari 50% infrastruktur dibangun pada kabinet Merah Putih atau pada saat pemerintah Prabowo Subianto. 

    “Ini juga bisa membuktikan bahwa betapa akseleratifnya Komdigi di bawah kepemimpinan Ibu Meutya Hafid,” kata wanita yang akrab disapa Indah. 

    Indah mengatakan ke depan Bakti akan fokus meningkatkan bandwidht akses internet dan memperbaiki kualitas BTS 4G yang telah dibangun. 

  • Warga Jalan 20 Kilometer untuk Sinyal Internet yang Lebih Baik

    Warga Jalan 20 Kilometer untuk Sinyal Internet yang Lebih Baik

    Bisnis.com, KUPANG — Kehadiran internet Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menjadi angin segar bagi warga Desa Kalali, Fatuleu Barat,  Kupang. Pasalnya, sebelum ada pemancar base transceiver station (BTS) Universal Service Obligation (USO) warga harus berjalan kaki hingga puluhan kilometer demi mendapat sinyal internet. 

    Sinyal internet menjadi nadi bagi mereka untuk tetap terhubung dengan kerabat dan keluarga di perkotaan hingga di Pulau Jawa. 

    Warga Desa Kalali Yahfed Lasena mengingat kembali masa-masa sebelum BTS USO hadir. Dia bersama ratusan kepala keluarga di Desa Kalali harus berjalan jauh hingga 10 – 20 kilometer demi mendapat sinyal di dataran tinggi untuk dapat menghubungi saudara di kota hingga di Jakarta. 

    “Bagi yang punya kendaraan masih lebih beruntung. Kalau tidak punya kendaraan, warga harus berjalan hingga 20 kilometer lebih,” kata Yahfed kepada Bisnis, Kamis (12/6/2025).

    Yahfed yang juga merupakan penjaga site BTS USO menambahkan jarak jauh tersebut membuat masyarakat menderita. Mereka iri dengan kerabat dan saudaranya di kota, yang tidak perlu melangkah kemana pun untuk mendapat sinyal karena jaringan 4G dan internet rumah telah masuk ke kediaman mereka. 

    Adapun ketika internet akhirnya masuk, kecepatan awal yang didapatkan hanya sekitar 4 Mbps. Seiring waktu, jaringan 4G mulai tersedia, namun akses tetap terbatas dan seringkali lambat, terutama saat banyak pengguna yang online secara bersamaan.

    “Kalau pagi-pagi, internetnya cepat. Tapi kalau sudah siang sampai sore, susah sekali. Itu karena banyak yang pakai,” ujar Yahfed. 

    Pada 2018, kapasitas jaringan sempat ditingkatkan dari 4 menjadi 8 Mbps. Kualitas layanan sempat membaik, tetapi kemudian setelah 3-6 bulan kembali melambat karena banyak warga yang menggunakan internet.

    Maklum saja, saat ini, Desa Kalali hanya memiliki satu tower telekomunikasi yang melayani 310 kepala keluarga. Jangkauan tower pun terbatas, hanya sekitar 2 kilometer di area pemukiman utama. 

    Akibatnya, warga dari wilayah yang lebih jauh harus datang ke sekitar tower, bahkan hingga larut malam, demi mendapatkan sinyal yang lebih baik. 

    “Hanya untuk mengirim laporan atau mengikuti tes online,” ungkap Yahfed.

    Warga Desa Kalali, Kupang, menyaksikan panggilan video conference dengan Menkomdigi Meutya Hafid

    Kondisi ini membuat area sekitar menara menjadi ramai, terutama saat ada pendaftaran atau kegiatan daring yang membutuhkan koneksi stabil. Warga berharap pemerintah atau pihak terkait dapat menambah tower, khususnya tower empat kaki yang lebih tinggi dan memiliki jangkauan lebih luas. 

    Opsi lainnya adalah dengan menambah kapasitas agar warga dapat mengakses layanan internet dengan nyaman, tanpa harus menunggu tengah malam saat lalu lintas data masih kecil. 

    Harapan untuk Pak Prabowo ….

  • RM ‘Bts’ Ungkap Alami Insomnia Parah Selama Wajib Militer

    RM ‘Bts’ Ungkap Alami Insomnia Parah Selama Wajib Militer

    Seoul, Beritasatu.com – Rap Monster (RM), pemimpin dari grup Bts mengungkap kisah perjuangan yang dihadapinya selama menjalani tugas wajib militer. Dalam acara siaran langsung di platform Weverse, ia mengaku mengalami tekanan mental dan gangguan tidur serius selama berdinas menjadi tentara.

    Ia menyebut kehidupan militer menjadi beban tersendiri baginya. “Salah satu kesulitan yang saya hadapi adalah soal tidur. Ini pertama kalinya saya benar-benar mengalami gangguan tidur,” ujar RM, dikutip dari Allkpop, Kamis (12/6/2025).

    Pelantun hit Dynamite, Fake Love dan Boy With Luv tersebut menjelaskan, meskipun sebelumnya ia sudah mengidap insomnia bahkan sebelum menjalankan wajib militer, tetapi saat wajib militer inilah ia sempat tidak bisa tidur selama dua hari berturut-turut.

    “Dalam barak militer saya tidur bersama 20 orang tentara dengan suara dengkuran dan gerakan membuat insomnia saya jadi lebih parah. Pernah saya tidak tidur selama dua malam berturut-turut, sekitar 72 hingga 78 jam. Saya pikir saya akan mati,” jelas RM.

    RM menggambarkan kondisi tersebut sebagai sangat berat, ia menjelaskan dirinya merasa mengantuk tetapi tidak bisa tidur karena tidak bisa berhenti berpikir. Kondisi ini berlangsung berulang kali, hingga akhirnya ia merasa tidak kuat dan memutuskan untuk mencari penanganan medis dari dokter.

    “Saya mengunjungi klinik neuropsikiatri untuk menerima resep obat,” tambahnya.

    Namun pria berusia 30 tahun tersebut menegaskan kepada para penggemar, kini kondisi kesehatannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

    “Saya sudah menemukan obat yang cocok untuk saya dan masih meminumnya. Sudah satu tahun dua bulan, dan sepertinya kondisi saya sudah membaik,” pungkas RM.

    Sebagai informasi, RM resmi menyelesaikan tugas wajib militernya pada Selasa (10/6/2025) dan langsung merayakan momen tersebut bersama para penggemar dalam acara pelepasan di Chuncheon, Korea Selatan.

  • Dilema Internet di Daerah Terluar: Permintaan Tinggi, Kapasitas Terbatas

    Dilema Internet di Daerah Terluar: Permintaan Tinggi, Kapasitas Terbatas

    Bisnis.com, JAKARTA — Satelit menjadi satu-satunya opsi yang memungkinkan untuk menghubungkan daerah terluar dengan layanan data. Namun seiring dengan kedatangan internet, konsumsi masyarakat di wilayah tersebut terus meningkat melampaui kapasitas yang disediakan. 

    Salah satu lokasi yang membutuhkan dukungan internet dengan bandwidht yang lebih besar adalah Puskesmas Complang, Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

    Akses internet yang dihadirkan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) berhasil mempercepat penyerahan data kesehatan dari Puskesmas Camplong ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Data yang awalnya masih bersifat fisik, butuh waktu pengiriman secara berjenjang hingga 2 minggu lamanya untuk sampai ke Kemenkes. Berkat internet Bakti kini cukup 2 menit saja.  

    Plh Kepala Puskesmas Camplong Luisa Tecla C Soares menceritakan sebelum ada akses internet dari Bakti, pihak Puskesmas harus mengirim data ke pusat secara fisik.

    Berdasarkan perhitungannya, butuh waktu hingga 2 minggu untuk mengirim berkas fisik dari Puskesmas Complang yang terletak di Desa Kuimasi, Kupang, hingga ke kantor pusat Kementerian Kesehatan. 

    Waktu pelaporan yang panjang tersebut kemudian terpangkas secara signifikan menjadi hanya hitungan menit dengan kehadiran infrastruktur Akses Internet berbasis satelit milik Bakti. 

    “Itu hanya untuk melaporkan saja, sangat lama,” kata Tecla dalam pertemuan dengan Bakti Komdigi, Rabu (11/6/2025). 

    Plh Kepala Puskesmas Camplong Luisa Tecla C Soares

    Tecla mengungkap penyerahan laporan perlu dilakukan agar data di pusat dengan di daerah sinkron, sehingga keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas kesehatan di daerah menjadi lebih tepat dan efektif. 

    Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Puskesmas Camplong Kerson M Sunis mengatakan internet dibutuhkan untuk memantau ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan di rumah sakit. Kekosongan jaringan internet membuat informasi yang tersedia menjadi tidak sinkron. 

    Sebagai contoh, data di aplikasi menyebut bahwa dokter di rumah sakit telah tersedia. Namun, karena pihak puskesmas datanya belum terupdate, keterangan yang muncul berbeda dengan yang ada di aplikasi. 

    “Akhirnya masyrakat mendapat yang berobat mendapat informasi yang tidak utuh. Mereka bilang kalau dokter sudah tersedia, tetapi di sistem puskesmas yang muncul sebaliknya karena informasi belum diperbarui akibat internet yang lemot,” kata Kerson. 

    Dalam pertemuan tersebut Kerson berharap agar bandwidht atau kecepatan internet di tempatnya bekerja ditingkatkan. Bandwidht yang ada saat ini sangat sedikit, sedangkan aplikasi yang harus dijalankan sangat banyak. Alhasil, aplikasi berjalan lemot yang membuat pelayanan terhadap pasien menjadi terganggu. 

    Terbatas

    Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Kupang memperkirakan kebutuhan bandwidht tidak hanya terjadi di Puskesmas Complang, juga di ratusan titik lainnya yang selama ini mendapat akses internet dari Bakti. Hal itu disebabkan tingkat konsumsi data yang meningkat di masyarakat. 

    Bandwidth atau lebar pita adalah kapasitas atau volume maksimum data yang dapat ditransfer melalui jaringan internet dalam waktu tertentu. Bandwidth diukur dalam satuan bit per detik (bps).

    Ibaratnya, bandwidth adalah lebar jalan raya di mana mobil (data) bisa lewat. Semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditransfer pada saat yang sama, sehingga internet akan terasa lebih cepat.

    Diketahui, Bakti Komdigi telah berhasil menghubungkan sebanyak 137 titik yang terdiri sarana pendidikan, pemerintahan, hingga kesehatan lewat akses internet berbasis satelit dengan bandwidth sebesar 4 Mbps per titik. 

    Namun, pengguna akses internet tersebut saat ini makin sesak karena banyak masyarakat yang menggunakan layanan internet. 

    Peluncuran Satelit Satria-1

    Kepala Dinas Komunikasi dan Digital (Komdigi) Kabupaten Kupang Yawan Mau mengungkapkan bahwa layanan internet di sejumlah titik masih mengalami kendala bandwidth yang terbatas dan koneksi lambat, terutama di daerah dengan jumlah pengguna yang padat.

    Menurut Yawan, salah satu penyebab utama lambatnya layanan internet adalah tingginya permintaan, sementara itu bandwidth yang diberikan terbatas hanya 4 Mbps.

    Dengan kapasitas sebesar itu, paling maksimal jumlah pengguna adalah 10 orang. Itu pun mereka hanya menggunakan untuk aplikasi pesan, bukan menonton streaming. 

    “Kalau lebih dari 10, tidak bisa,” kata Yawan kepada Bisnis.

    Yawan mengusulkan peningkatan bandwidth dan penambahan kapasitas tower sebagai solusi atas tingginya permintaan layanan internet. Namun, karena bandwidth yang disediakan Bakti bersifat subsidi, maka tidak dapat terlalu banyak. Perlu kolaborasi dengan penyedia tower komersial untuk menambah kapasitas dan bandwidth tambahan.

    Adapun dalam menjaga kualitas layanan di Nusa Tenggara Timur, termasuk di Kupang, Bakti berencana menaikan bandwidth hingga memperbaiki kualitas base transceiver station (BTS) 4G.

    Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan kendala internet lambat pada layanan Bakti di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) kapasitas bandwidth yang terbatas, terutama karena akses internet digunakan secara bersamaan untuk aplikasi-aplikasi mandatori. 

    Wanita yang akrab disapa Indah menuturkan kapasitas awal 4 Mbps per lokasi sebenarnya disesuaikan untuk kebutuhan dua administrator. Namun, seiring waktu, jumlah pengguna dan aplikasi yang diakses terus bertambah, sehingga kapasitas tersebut menjadi tidak memadai. 

    “Awalnya 4 Mbps cukup, tetapi sekarang sudah tidak lagi,” kata Indah, Rabu (11/6/2025).

    Indah mengatakan saat ini Bakti sedang menambah IP transit untuk meningkatkan kapasitas ke masing-masing titik layanan.

    Best practice internasional menyarankan kapasitas di atas 10 Mbps per titik, dan Bakti berupaya mencapainya dengan sumber daya yang tersedia, meski dihadapkan pada kendala infrastruktur seperti listrik yang sering naik turun.

    Di NTT sendiri, Bakti telah membangun 427 BTS 4G dan 112 BTS Universal Service Obligation (USO). Beberapa BTS USO kini sudah ditingkatkan kapasitasnya dari 4 Mbps menjadi 8 Mbps, sesuai kebutuhan dan lokasi. BTS tersebut akan mendapat suntikan internet Satria-1 yang mengangkut kapasitas 150 Gbps. 

    Sisa Kapasitas Satelit Satria

    Adapun pada perkembangannya, hingga pertengahan 2025 sekitar 70% kapasitas IP transit Satria-1 sudah terimplementasi dan ditargetkan bisa mencapai 90% tahun ini. Bakti juga melakukan perbaikan kualitas layanan BTS dan menambah bandwidth, terutama di titik-titik dengan kebutuhan tinggi. Jika ada event nasional atau kebutuhan mendadak, kapasitas bisa diprioritaskan ke lokasi tertentu.

    Fadhilah menegaskan, kapasitas satelit yang digunakan di wilayah-wilayah tanpa fiber optik memang terbatas. Oleh karena itu, Bakti berkolaborasi dengan Telkomsat untuk uji coba penambahan kapasitas di tiga lokasi, dan tidak menutup kemungkinan pengembangan lebih lanjut jika hasilnya efektif.

    Sebagai enabler, Bakti menegaskan komitmennya mendukung digitalisasi layanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan, meski harus terus beradaptasi dengan kebutuhan yang terus berkembang. 

    “Digitalisasi membantu proses kerja pemerintah jadi lebih efisien. Data yang dulu harus dikirim fisik selama dua minggu, kini bisa sampai dalam hitungan jam,” tutup Fadhilah.

  • Wanita China Ditangkap Seusai Coba Terobos Rumah Jungkook ‘Bts’

    Wanita China Ditangkap Seusai Coba Terobos Rumah Jungkook ‘Bts’

    Seoul, Beritasatu.com – Seorang wanita asal China ditangkap polisi setelah mencoba menerobos masuk tanpa izin ke rumah Jungkook Bts tepat pada hari kepulangan Jongkook  dari wajib militer.

    Menurut laporan berbagai media di Korea Selatan pada Kamis (12/6/2025) dilaporkan wanita berusia sekitar 30-an tahun tersebut tertangkap mencoba beberapa kali memasukkan nomor pin di pintu apartemen Jungkook sekitar pukul 11.20 malam waktu Korea Selatan, dikutip dari Allkpop, Kamis (12/6/2025).

    Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan menangkap pelaku. Saat ini, wanita tersebut sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran masuk tanpa izin. Kepada pihak berwajib, ia mengaku sebagai penggemar yang ingin bertemu dengan Jungkook setelah sang idola selesai menjalani wajib militer.

    Sebelumnya, Jungkook resmi menyelesaikan masa tugas wajib militernya pada Rabu (11/6/2025) pagi waktu Korea Selatan, setelah menjalani dinas sebagai tentara selama 18 bulan. Ia mendaftar pada 12 Desember 2023 dan bertugas sebagai prajurit aktif di Brigade Artileri Divisi Infanteri ke-5 Angkatan Darat Korea Selatan.

  • Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Seoul, Beritasatu.com – Musik video lagu APT dari Rose Blackpink dan Bruno Mars resmi memecahkann rekor sebagai musik video artis perempuan tercepat yang mencapai 1,7 miliar penayangan di YouTube.

    Pada Selasa (11/6/2025) sekitar pukul 05.00 KST waktu Korea Selatan, musik video lagu kolaborasi Rose dan Bruno Mars tersebut resmi telah melampaui angka 1,7 miliar penonton. Musik video lagu APT pertama kali dirilis pada 18 Oktober 2024 pukul 13.00 KST waktu Korea Selatan, artinya hanya membutuhkan waktu sekitar 235 hari untuk mencapai rekor tersebut, dikutip dari Soompi, Kamis (12/6/2025).

    Musik video APT secara keseluruhan tercepat ketiga yang meraih rekor ini, hanya dikalahkan oleh musik video lagu Despacito milik Luis Fonsi dan musik video lagu  Shape of You dari Ed Sheeran.

    Sebelumnya, pada Selasa (10/6/2025) lagu APT juga mencetak prestasi di tangga lagu Billboard. Billboard mengumumkan APT telah berada selama 33 pekan di tangga lagu Hot 100, peringkat mingguan Billboard untuk lagu-lagu paling populer di Amerika Serikat dengan menduduki peringkat nomor 24.

    Dengan demikian, lagu APT sejajar dengan lagu Who dari Jimin Bts sebagai lagu artis K-Pop yang  bertahan paling lama di tangga lagu dalam sejarah Hot 100 Billboard.

  • Bakti Naikkan Bandwidth dan Perbaiki Layanan BTS di NTT, Jaga Kualitas Internet

    Bakti Naikkan Bandwidth dan Perbaiki Layanan BTS di NTT, Jaga Kualitas Internet

    Bisnis.com, KUPANG — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Komdigi berencana menaikan bandwidth hingga memperbaiki kualitas base transceiver station (BTS) 4G di Nusa Tenggara Timur untuk menjaga kualitas layanan internet. 

    Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan kendala internet lambat pada layanan Bakti di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) kapasitas bandwidth yang terbatas, terutama karena akses internet digunakan secara bersamaan untuk aplikasi-aplikasi mandatori. 

    Wanita yang akrab disapa Indah menuturkan kapasitas awal 4 Mbps per lokasi sebenarnya disesuaikan untuk kebutuhan dua administrator. Namun, seiring waktu, jumlah pengguna dan aplikasi yang diakses terus bertambah, sehingga kapasitas tersebut menjadi tidak memadai. 

    “Awalnya 4 Mbps cukup, tetapi sekarang sudah tidak lagi,” kata Indah, Rabu (11/6/2025).

    Indah mengatakan saat ini Bakti sedang menambah IP transit untuk meningkatkan kapasitas ke masing-masing titik layanan.

    Best practice internasional menyarankan kapasitas di atas 10 Mbps per titik, dan Bakti berupaya mencapainya dengan sumber daya yang tersedia, meski dihadapkan pada kendala infrastruktur seperti listrik yang sering naik turun.

    Di NTT sendiri, Bakti telah membangun 427 BTS 4G dan 112 BTS Universal Service Obligation (USO). Beberapa BTS USO kini sudah ditingkatkan kapasitasnya dari 4 Mbps menjadi 8 Mbps, sesuai kebutuhan dan lokasi. BTS tersebut akan mendapat suntikan internet Satria-1 yang mengangkut kapasitas 150 Gbps. 

    Sisa Kapasitas Satelit Satria

    Adapun pada perkembangannya, hingga pertengahan 2025 sekitar 70% kapasitas IP transit Satria-1 sudah terimplementasi dan ditargetkan bisa mencapai 90% tahun ini. Bakti juga melakukan perbaikan kualitas layanan BTS dan menambah bandwidth, terutama di titik-titik dengan kebutuhan tinggi. Jika ada event nasional atau kebutuhan mendadak, kapasitas bisa diprioritaskan ke lokasi tertentu.

    Fadhilah menegaskan, kapasitas satelit yang digunakan di wilayah-wilayah tanpa fiber optik memang terbatas. Oleh karena itu, Bakti berkolaborasi dengan Telkomsat untuk uji coba penambahan kapasitas di tiga lokasi, dan tidak menutup kemungkinan pengembangan lebih lanjut jika hasilnya efektif.

    Sebagai enabler, Bakti menegaskan komitmennya mendukung digitalisasi layanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan, meski harus terus beradaptasi dengan kebutuhan yang terus berkembang. 

    “Digitalisasi membantu proses kerja pemerintah jadi lebih efisien. Data yang dulu harus dikirim fisik selama dua minggu, kini bisa sampai dalam hitungan jam,” tutup Fadhilah.

    Dampak nyata …

  • Jejak Pembangunan Infrastruktur Internet di 3T, Pendongkrak Daya Saing Digital RI

    Jejak Pembangunan Infrastruktur Internet di 3T, Pendongkrak Daya Saing Digital RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi 4G hingga ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) telah membuat daya saing digital Indonesia meningkat. Tiang pemancar sinyal internet di daerah tertinggal mampu digunakan secara optimal oleh masyarakat. 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan Indeks Daya Saing Digital Indonesia terus naik di tengah efisiensi yang dilakukan pemerintah, salah satunya didorong oleh kehadiran infrastruktur di 3T. 

    Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya saing digital antarprovinsi yang konsisten. Indek skor daya saing digital Indonesia berada pada skor 38,8 atau naik 70 basis points (Bps). Lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang naik 40 bps menjadi sebesar 38,1. 

    Peningkatan paling signifikan terjadi di provinsi yang terletak di Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua. Peningkatan terjadi seiring dengan naiknya persentase pekerja yang menggunakan internet dan perluasan jangkauan 4G di desa-desa, termasuk di 3T. 

    Adapun Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah mengoperasikan 5.618 base transceiver station (BTS) 4G di 3T pada 2024 yang melayani seluruh lapisan masyarakat. 

    “Di Papua kemarin baru kami resmikan juga AI Excellence Center di Papua pertama. Kemudian titik BTS 4G di Papua mencapai 1.773 titik,” kata Meutya kepada awak media, dikutip Rabu (11/6/2025).

    Sementara itu, Kepala Divisi Humas Bakti Komdigi Sudarmanto mengatakan peningkatan daya saing digital di wilayah 3T menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur telekomunikasi memberikan dampak nyata bagi masyarakat. 

    Pembangunan BTS 4G oleh pemerintah melalui BAKTI Komdigi telah membuka akses internet di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi, memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi, layanan pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi digital. 

    “Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan teknologi sebagai jembatan penghubung dan pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia dalam mengatasi kesenjangan digital,” kata Sudarmanto kepada Bisnis. 

    Dia mengatakan hingga Mei 2025, BAKTI telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 7.196 BTS 4G di wilayah 3T. Selain itu, Bakti juga telah menyediakan akses internet di lebih dari 27.858 titik layanan publik, termasuk sekolah, puskesmas, dan kantor desa. 

    Sebelumnya, BAKTI sudah membangun jaringan internet serat optik Palapa Ring sepanjang 12.229 kilometer.

    Sesuai dengan rencana, kapasitas SATRIA-1 akan membagi 150 Gbps total kapasitasnya untuk menyediakan kapasitas 5 Mbps per titik layanan, sehingga akan menghasilkan sekitar 37.000 titik layanan. 

    “Maka kapasitasnya untuk saat ini masih tersedia untuk menambah titik layanan,” kata Sudarmanto. 

  • Pulang Bareng, RM dan V BTS Resmi Selesaikan Wajib Militer

    Pulang Bareng, RM dan V BTS Resmi Selesaikan Wajib Militer

    JAKARTA – RM dan V BTS resmi menyelesaikan tugas wajib militer pada Selasa, 10 Juni. Keduanya menyapa publik bersamaan setelah berangkat bertugas pada Desember 2023.

    RM bertugas sebagai kelompok Angkatan Darat Divisi Infanteri ke-15, sementara V bertugas di Tugas Khusus Korps II.

    Keduanya keluar dari lokasi di Chuncheon untuk menyapa penggemar dan publik bersama. RM bahkan memberi kejutan membawakan lagu dengan menggunakan saksofon.

    “Meski ada kesulitan, saya merasa banyak orang yang melindungi negara kami ketika kami mempromosikan BTS. Waktu yang sangat berharga karena saya bisa dekat dengan orang lain yang bertugas di militer,” kata RM.

    “Saya khawatir dengan junior saya, saya harap bisa bertemu mereka dalam kondisi kesehatan saya setelah mereka bertahan lebih lama. Terima kasih kepada ARMY yang menunggu. Saya akan bekerja keras sebagai RM BTS,” katanya lagi.

    V juga berterima kasih kepada penggemar BTS, ARMY yang terus mendukung dan mau menunggu mereka hingga mereka kembali.

    “Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada ARMY yang menantikan. Jika kalian menunggu sedikit lagi, kami akan kembali dengan penampilan yang bagus,” kata V.

    “Saya sangat ingin tampil. Saya ingin bekerja keras untuk membuat album dan kembali ke panggung. Kami akan menyapa penggemar sebagai RM dan V BTS. Terima kasih,” tambah RM.

    RM dan V menjadi anggota BTS terbaru yang menyelesaikan tugas militer setelah Jin dan J-Hope pada akhir tahun lalu.

  • RM dan V Rampung Wamil, Bts Bersiap Akhiri Hiatus

    RM dan V Rampung Wamil, Bts Bersiap Akhiri Hiatus

    Seoul, Beritasatu.com — Saham HYBE tercatat mengalami kenaikan menjelang kembalinya para personel BTS setelah seluruh anggota menyelesaikan masa wajib militer mereka. Grup yang debut pada 2013 ini, akan segera mengakhiri masa hiatus mereka sebagai grup karena tugas wajib militer para personelnya yang dimulai sejak 2022 telah selesai. 

    Sebanyak empat anggota BTS, Rap Monster (RM) dan V telah menyelesaikan wajib militernya pada hari ini, Selasa (10/6/2025). Sedangkan dua personel lainnya, Park Jimin dan Kim Jungkook dijadwalkan menyelesaikan tugas wajib militer mereka pada Rabu (11/6/2025).  Keempatnya mendaftar bersama pada Desember 2023.

    RM bertugas di ben militer Divisi Infanteri ke-15, V di Tim Tugas Khusus Korps ke-2, sementara Jimin dan Jungkook menjalani dinas di Divisi Infanteri ke-5.

    Sementara itu, Suga yang kini bertugas sebagai agen layanan sosial, dijadwalkan menyelesaikan tugasnya pada 21 Juni 2025. Dengan demikian, seluruh anggota BTS akan segera kembali sebagai warga sipil aktif dalam waktu dekat, dikutip dari Allkpop, Selasa (10/6/2025).

    Jin, anggota tertua BTS, merupakan yang pertama menyelesaikan wajib militernya pada Juni 2023 setelah mendaftar bertugas pada Desember 2022. J-Hope, yang mendaftar pada Maret 2023, telah menyelesaikan dinas pada Oktober 2024 dan melanjutkan aktivitasnya sebagai penyanyi solo.

    BigHit Music sebagai agensi yang menaungi BTS,  mengonfirmasi tidak ada acara penyambutan resmi yang digelar di pangkalan militer. Dalam pengumuman melalui platform Weverse pada 7 Juni 2025, agensi meminta para penggemar untuk tidak mendatangi lokasi karena keterbatasan ruang dan alasan keamanan.

    “Pangkalan militer biasanya padat pada hari selesai tugas. Kami meminta pengertian penggemar agar tidak menimbulkan gangguan,” bunyi pengumuman BigHit Music.

    Sebagai gantinya, para personel akan menyapa para penggemar melalui siaran langsung di hari-hari mereka masing-masing keluar dari tempat dinas.