Grup Musik: BTS

  • Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jakarta

    Indonesia terus melangkah menuju visi Indonesia Digital 2045, di mana transformasi digital menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Salah satu kunci untuk mewujudkan visi ini adalah Satelit Nusantara Lima (SNL/N5), satelit Very High Throughput Satellite (VHTS) berkapasitas lebih dari 160 Gbps yang digadang menjadi “jembatan digital” bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

    Satelit yang dikembangkan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Boeing ini dirancang dengan teknologi Ka-band spot beam sekitar 101 beam dan akan beroperasi dari slot orbit 113 derajat bujur timut mulai April 2026.

    Dengan masa desain lebih dari 15 tahun, SNL diharapkan mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi untuk beragam kebutuhan, mulai dari backhaul BTS/USO, konektivitas sekolah dan puskesmas, hingga layanan publik di daerah yang sulit dijangkau serat optik.

    “Kapasitas besar SNL dan jangkauan spot beam-nya sangat strategis untuk memperluas akses internet di wilayah 3T. Ini mendukung percepatan dan pemerataan inklusi digital, yang menjadi pilar penting menuju Indonesia Digital 2045,” ujar Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, saat berbincang dengan detikINET di sela-sela peluncuruan SNL di Cape Canaveral, Florida, AS.

    Bayangkan pelajar di pelosok Papua yang bisa mengakses pembelajaran daring, atau puskesmas di pulau terpencil yang terhubung dengan sistem kesehatan digital. SNL memungkinkan semua ini dengan menyediakan konektivitas andal melalui teknologi VSAT untuk rumah tangga dan infrastruktur telekomunikasi lainnya.

    Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN. Foto: dok pribadi

    Perkuat Posisi Indonesia di Asia

    Tak hanya untuk kebutuhan domestik, SNL juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam teknologi satelit di Asia. Dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps, dikombinasikan dengan satelit Indonesia lainnya, negeri ini memiliki salah satu kapasitas satelit terbesar di kawasan.

    “Ini memperkuat posisi Indonesia dalam teknologi satelit regional, sekaligus membuka peluang untuk memberikan konektivitas bagi negara tetangga,” tambah Wahyudi.

    Keberadaan SNL juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk bersaing di panggung global, termasuk dengan konstelasi satelit seperti Starlink yang telah beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024. Layanan satelit GEO VHTS seperti SNL dinilai dapat saling melengkapi dengan satelit LEO global, dengan prioritas pada penguatan kapasitas nasional.

    Dukungan Riset untuk Ekosistem Satelit Nasional

    Satelit Nusantara Lima Foto: PSN

    Meski SNL adalah proyek komersial PSN, BRIN turut berkontribusi melalui riset pendukung untuk memperkuat ekosistem satelit nasional. “Kami tidak terlibat langsung dalam pembangunan atau operasi SNL, tetapi BRIN mendukung melalui pengembangan antena phased-array untuk stasiun bumi, penelitian komunikasi satelit, dan penguatan kebijakan antariksa nasional,” jelas alumnus Technische Universitat Berlin ini.

    BRIN juga aktif mengatasi kesenjangan kapasitas satelit di wilayah 3T melalui strategi seperti pembangunan satelit VHTS baru, optimalisasi spektrum, dan pendekatan hibrid dengan serat optik. Wahyudi menekankan bahwa kesenjangan kapasitas sekitar 1 Tbps dapat dikurangi bertahap dengan kombinasi teknologi ini.

    Lebih jauh, BRIN memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan Satelit Konstelasi Nusantara, sebuah program satelit nasional multimisi yang mencakup observasi bumi, pengawasan maritim, dan komunikasi.

    “Kami juga sedang mengembangkan satelit LEO untuk mendukung pembangunan nasional, melanjutkan pengalaman dari tiga satelit LEO sebelumnya yang masih beroperasi,” ungkap pria kelahiran Biak ini.

    Kolaborasi dengan sektor swasta seperti PSN dan Telkom, serta komunitas akademik, menjadi kunci untuk mencapai kemandirian teknologi satelit. BRIN membuka peluang co-development melalui riset bersama, pelatihan SDM, dan pemanfaatan fasilitas Assembly-Integration-Test (AIT) di dalam negeri.

    “Harapannya, dalam waktu tidak terlalu lama, Indonesia memiliki industri manufaktur satelit sendiri,” tutur Wahyudi.

    Meski penuh potensi, pengembangan infrastruktur satelit nasional tidak lepas dari tantangan, terutama soal investasi. “Awareness untuk investasi di bidang antariksa, baik dari pemerintah maupun swasta, masih perlu ditingkatkan,” kata bapak tiga anak ini.

    Untuk mengatasinya, BRIN menggiatkan kampanye tentang potensi space economy, yang diprediksi mencapai nilai global USD 1,8 triliun pada 2035, bersama Bappenas dan asosiasi profesi.

    “BRIN mengatasinya semua tantangan lewat hilirisasi riset, program pelatihan SDM dengan kampus dan industri, serta kontribusi dalam penyusunan kebijakan antariksa yang relevan,” pungkas Wahyudi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Satelit Nusantara Lima Milik Indonesia Siap Meluncur 9 September”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    Liputan6.com, Jakarta – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menggelar XL Weekend Rush Semarang, Minggu (14/09/2025). Festival akbar ini memadukan fun bike, hiburan dan gaya hidup digital.

    Dengan mengusung semangat “refresh, recharge, rediscover”, XL Weekend Rush menjadi bentuk apresiasi XLSMART kepada sekitar 645.000 pelanggan di Kota Semarang, sekaligus momentum untuk memperkenalkan kekuatan jaringan pasca-merger dengan menghadirkan cakupan lebih luas, kapasitas lebih besar dan kualitas layanan lebih andal.

    “Pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi perdana Weekend Rush bukan tanpa alasan, yakni selain memiliki banyak ikon bersejarah yang dapat diperkenalkan kepada peserta XL Weekend Rush, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan layanan XLSMART dalam mendukung aktivitas masyarakat di pusat-pusat sejarah kota tersebut,” kata Group Head Central Region XLSMART Arif Farhan Budiyanto kepada wartawan, Semarang, Jumat (12/09/2025).

    Salah satu agenda utama adalah fun bike sejauh 20-kilometer yang menargetkan 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas pesepeda, keluarga, hingga pelanggan setia XLSMART.

    Rute fun bike ini sendiri dirancang untuk menghadirkan pengalaman berbeda, melintasi kawasan Simpang Lima, Kota Lama, Sam Poo Kong, Banjir Kanal, hingga kembali finish di Plaza Simpang Lima.

    Peserta tidak hanya berolahraga, tetapi juga berkesempatan menikmati kekayaan sejarah dan ikon budaya Semarang.

    Peserta mendapatkan race pack eksklusif berupa jersey, cycling cap, BIB number, medali, serta refreshment.

    Selain itu, tersedia water station, pos medis, marshal, hingga cheering squad di sejumlah titik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para peserta.

    XLSMART juga menyiapkan penghargaan kategori King of Mountain (KOM) dengan hadiah berupa uang tunai, smartphone, produk spesial, hingga berbagai door prize menarik.

    Masyarakat umum juga bisa menikmati Festival Weekend Rush secara gratis di Plaza Simpang Lima. Festival ini akan menghadirkan sederet tenant kuliner lokal yang menawarkan cita rasa khas Jawa Tengah, booth lifestyle dan brand activation dari XLSMART, hingga games interaktif, quiz berhadiah, photobooth, dan merchandise eksklusif.

    Arif menambahkan pemilihan Plaza Simpang Lima dipilih sebagai pusat festival karena dikenal sebagai kawasan ikonik, titik pertemuan masyarakat, sekaligus simbol kehidupan urban Semarang. Dengan lokasi strategis, akses yang mudah, dan daya tampung besar, kawasan ini dinilai ideal untuk menggelar festival berskala ribuan peserta.

    Sebagai puncak hiburan, panggung utama menghadirkan penampilan spesial dari RAN dan Barasuara, dua band papan atas Indonesia, yang siap mengajak ribuan audiens larut dalam energi musik. Ditambah dengan penampilan musisi lokal serta sesi zumba massal untuk menebarkan semangat sehat dan positif. Diperkirakan, lebih dari 5.000 pengunjung akan memadati area festival sepanjang hari.

    “Kami ingin XL Weekend Rush benar-benar menjadi ruang publik yang bisa dinikmati siapa saja sekaligus bisa merasakan langsung pengalaman digital yang maksimal. Simpang Lima adalah jantung kota Semarang, sehingga seluruh masyarakat bisa ikut merasakan energi positif acara ini,” kata Head Consumer Propositions XLSMART Sri Sofyana Sugiarmadji.

    Di area festival, XLSMART juga membuka booth interaktif untuk menghadirkan pengalaman digital. Mulai dari edukasi produk terbaru, hingga berbagai aktivitas berbasis aplikasi. Dengan kesiapan ini, XLSMART berharap acara berlangsung meriah sekaligus aman bagi seluruh pihak, jelas Sofyana lebih jauh.

    Group Head Network Operations XLSMART Agus Rohmat, menjelaskan bahwa XLSMART terus memperkuat jaringan di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang sebagai salah satu pasar strategis dengan jumlah pelanggan yang sudah mencapai 645.000 orang. Pasca-merger, perusahaan melakukan penambahan infrastruktur telekomunikasi secara signifikan, termasuk di kota Semarang. Langkah ini sejalan dengan komitmen menghadirkan layanan komunikasi yang andal di wilayah dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis.

    Untuk memastikan kenyamanan para peserta dan masyarakat, perusahaan telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, termasuk optimasi jaringan serta peningkatan kapasitas di sejumlah titik. Khusus di kawasan Simpang Lima yang menjadi pusat konsentrasi massa, XLSMART menerapkan strategi penguatan jaringan melalui full konfigurasi bandwidth, multisector, hingga Massive MIMO. Selain itu, perusahaan juga melakukan upgrade transmisi pada beberapa menara guna mengantisipasi lonjakan trafik.

    “Langkah ini kami lakukan agar layanan komunikasi tetap stabil, baik untuk voice maupun data, sehingga pelanggan tetap nyaman beraktivitas selama acara. Kami pastikan peserta fun bike mendapatkan pengalaman komunikasi dan akses data yang lancar selama kegiatan berlangsung”, tambah Agus Rohmat.

    Setelah merger, terdapat perluasan jaringan, dengan penambahan hingga lebih dari 2.100 BTS di seluruh Jawa Tengah. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 27.500 BTS yang beroperasi, dengan mayoritas BTS 4G. Perluasan jaringan tersebut mencakup sejumlah daerah penting seperti Klaten, Wonogiri, Temanggung, Kendal, Kudus, Demak, Jepara, hingga Pati.

    Di Semarang sendiri, XLSMART menambah sedikitnya 430 BTS. Kehadiran BTS baru diharapkan memperkuat kualitas layanan data sekaligus meningkatkan pengalaman digital pelanggan.

    Penguatan jaringan tidak hanya difokuskan di perkotaan, tetapi juga di jalur strategis Jawa Tengah. Sepanjang jalur Pantura, tol Trans Jawa, hingga kawasan wisata, XLSMART memastikan kualitas sinyal tetap stabil. Bahkan pada gelaran fun bike, perusahaan menyiapkan dukungan teknis khusus untuk menjamin kelancaran layanan data selama kegiatan berlangsung, jelas Agus Rohmat lebih jauh.

    Kesuksesan penyelenggaraan XL Weekend Rush Semarang akan menjadi landasan untuk menghadirkan acara serupa di kota-kota besar lain di Indonesia. XLSMART menargetkan roadshow tahunan dengan konsep yang sama, sehingga semakin banyak masyarakat bisa merasakan manfaat sekaligus energi positif acara ini.

    Acara ini juga akan menjadi bagian dari roadshow nasional XL Weekend Rush yang akan hadir di berbagai kota besar Indonesia, memperluas jangkauan manfaat sekaligus menghubungkan komunitas secara lebih luas.

    Untuk pendaftaran on the spot di hari pengambilan RPC (Race Pack Collection) masih dibuka di XL Center Semarang, di tanggal 13 September 2025, dari jam 9.00-17.00 WIB. Kuota terbatas, berbayar Rp 150.000.

  • 2
                    
                        Ada Apa dengan Dito Ariotedjo?
                        Nasional

    2 Ada Apa dengan Dito Ariotedjo? Nasional

    Ada Apa dengan Dito Ariotedjo?
    Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com – Instagram: @ikhsan_tualeka
    RESHUFFLE
    kabinet yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pekan lalu, menyisakan pertanyaan besar yang belum terjawab di ruang publik.
    Dari sejumlah pergantian menteri, perhatian tertuju pada satu keputusan yang berbeda dari biasanya: pencopotan Dito Ariotedjo dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
    Bukan hanya karena dilakukan secara tiba-tiba, tetapi juga karena jabatan itu dibiarkan kosong tanpa pengganti definitif atau Ad Interim.
    Langkah yang jarang terjadi, sekaligus menyisakan tanda tanya politik memasuki tahun pertama pemerintahan Prabowo.
    Dito sejatinya bukan figur sembarangan. Ketika diangkat pada April 2023 oleh Presiden Jokowi menggantikan Zainudin Amali yang mundur, ia dipandang sebagai simbol regenerasi.
    Usianya yang kala itu baru 33 tahun menjadikannya menteri termuda dalam kabinet, bahkan di era pemerintahan Jokowi secara keseluruhan, termasuk pula di kabinet Prabowo.
    Dengan latar belakang sebagai pengusaha muda sekaligus kader Partai Golkar, ia tampil sebagai wajah baru yang diharapkan bisa membawa semangat segar bagi dunia kepemudaan dan olahraga Indonesia.
    Dalam narasi politik, penunjukannya saat itu sekaligus menjadi cara Jokowi memperlihatkan bahwa kabinetnya masih memberi ruang dan kesempatan bagi generasi baru.
    Setelah Jokowi selesai, Dito kemudian dipercaya lagi masuk kabinet, oleh Presiden Prabowo ia kembali memimpin Kemenpora. Sekalipun saat itu ada nama-nama lain yang sempat mengemuka.
    Namun, perjalanan Dito di kursi Menpora boleh dikata, berjalan biasa-biasa saja. Program-program kepemudaan belum banyak melahirkan terobosan.
    Sementara sektor olahraga masih diwarnai masalah klasik tata kelola, pendanaan, dan konflik internal sejumlah organisasi cabang olahraga.
    Prestasi atlet memang tetap ada, tetapi publik menilai hal itu lebih karena kerja keras cabang olahraga dan individu atlet, bukan dampak langsung dari kebijakan struktural kementerian.
    Sosok Dito yang cenderung
    low profile
    juga membuatnya kurang menonjol dalam pemberitaan, seolah keberadaannya tidak memberi warna kuat dalam dinamika pemerintahan, politik, olahraga dan kepemudaan.
    Di luar soal kinerja, posisi Dito beberapa waktu lalu dibayangi isu yang lebih serius. Namanya disebut-sebut dalam pusaran kasus korupsi menara base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
    Ia memang tidak pernah berstatus tersangka maupun saksi resmi, bahkan sudah membantah keterlibatan. Namun  dalam politik, persepsi sering kali lebih menentukan daripada fakta hukum.
    Isu keterkaitan dengan kasus besar tetap menempel, dan dalam situasi di mana Presiden membutuhkan stabilitas di awal masa jabatan, keberadaan seorang menteri yang pernah disorot atau setidaknya masih dikaitkan dengan satu kasus bisa dianggap sebagai beban.
    Langkah Presiden yang mencopot Dito, mendadak tanpa langsung menunjuk pengganti justru semakin memantik spekulasi atau multi interpretasi.
    Tradisi
    reshuffle
    selama ini hampir selalu menghadirkan pengisi baru dalam waktu yang sama, baik dari kalangan partai politik koalisi maupun dari figur profesional.
    Kali ini berbeda. Posisi Menpora dibiarkan kosong, bahkan tanpa diisi. Seperti Menko Polkam Budi Gunawan yang turut dicopot langsung diisi Sjafrie Sjamsoeddin yang juga adalah Menteri Pertahanan sebagai Ad Interim. Begitupun menteri lainnya.
    Banyak yang membaca ini sebagai sinyal adanya dinamika politik lebih besar. Namun, bisa jadi Prabowo memang ingin memastikan sosok yang tepat, tidak saja secara kapasitas, juga representasi politik, sehingga perlu waktu.
    Bisa pula karena ada alasan yang sangat personal, yang satu waktu akan juga terungkap ke publik. Sehingga langkah ini menjadi bagian dari kalkulasi Prabowo mengurangi beban, sekalipun pada sisi lain turut menambah komplikasi.
    Bagi Partai Golkar, keputusan ini jelas kurang menguntungkan secara politik. Bagaimanapun Dito adalah representasi kader muda yang berhasil masuk kabinet, sekaligus simbol distribusi kursi untuk menjaga keseimbangan koalisi.
    Menyikapi ini, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia agaknya memilih bersikap hati-hati. Ia menekankan bahwa keputusan
    reshuffle
    adalah hak prerogatif Presiden, sembari tetap mendorong atau mengusulkan kadernya sebagai pengganti.
    Namun, sulit dibantah bahwa ada ketidaknyamanan dalam tubuh partai, apalagi ketika kursi itu tidak langsung dikembalikan kepada Golkar atau diisi figur lain yang dekat dengan partai.
    Dalam kerangka lebih luas, pencopotan Dito sekaligus bisa dibaca sebagai simbol transisi kekuasaan secara substantif. Melihat realitas politik terkini, tak bisa memungkiri anasir politik Jokowi pelan-pelan mulai digerus dari lingkaran Istana.
    Pun presiden tampaknya atau mungkin saja ingin memastikan kabinetnya bersih dari potensi isu hukum—Budi Arie juga relevan dalam konteks ini—meski harus mengorbankan wajah muda yang pernah digadang-gadang sebagai harapan baru.
    Bahwa jabatan Menpora kemudian dibiarkan kosong, setidaknya sampai tulisan ini dibuat, menunjukkan Prabowo ingin memastikan sosok pengganti yang selain mampu mendorong prestasi olahraga, juga mampu mengonsolidasikan potensi pemuda, pasca-Agustus kelabu yang lalu.
    Kisah Dito Ariotedjo juga sejatinya memperlihatkan betapa rapuhnya posisi seorang menteri di tengah dinamika dan pusaran politik nasional yang kadang sulit diprediksi.
    Ia datang dengan harapan besar, tetapi pergi dengan meninggalkan tanda tanya. Pernah dielu-elukan sebagai simbol regenerasi, tetapi akhirnya tersisih karena kombinasi faktor kinerja, persepsi publik, isu personal dan kalkulasi politik.
    Pertanyaan “ada apa dengan Dito” mungkin tidak akan menemukan jawaban tuntas, setidaknya dalam waktu dekat ini karena berbagai alasan.
    Namun, dari sini publik kembali diingatkan bahwa dalam politik Indonesia, loyalitas, persepsi, dan kepercayaan sering kali lebih menentukan daripada sekadar usia muda atau semangat perubahan yang dibawa seorang tokoh.
    Pada akhirnya, episode jatuh atau terjungkalnya Dito dari kursi kabinet bukan hanya soal dirinya sebagai individu. Ia adalah cermin atau konsekuensi dinamika politik yang jauh lebih besar.
    Tentang bagaimana kekuasaan bekerja, bagaimana prioritas diatur, dan bagaimana seorang menteri bisa sewaktu-waktu kehilangan jabatan atau didepak tanpa banyak penjelasan.
    Politik di Indonesia, seperti yang sudah sering terbukti, selalu penuh dengan kejutan. Dan pencopotan Dito Ariotedjo adalah salah satunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Budi Arie dan Dito Tinggal Tunggu Waktu, Keterlibatan di Kasus Judol-BTS Kominfo Sudah Jelas

    Budi Arie dan Dito Tinggal Tunggu Waktu, Keterlibatan di Kasus Judol-BTS Kominfo Sudah Jelas

    GELORA.CO – Pengamat hukum pidana dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Ahmad Sofian menilai Budi Arie Setiadi sangat mungkin diperiksa dalam kasus pengamanan situs judi online (judol) di Kominfo –kini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)– usai tak lagi menjabat sebagai Menteri Koperasi.

    “Laporan PPATK bisa dijadikan pintu masuk terkait dengan aliran dana yang diduga oleh Budi Arie dari berbagai platform judi online,” kata Sofian saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Sofian juga menyinggung dugaan keterlibatan Budi Arie agar situs-situs judol yang beroperasi di Indonesia tidak diblokir, sehingga praktik judol begitu masif di Indonesia.

    “Kominfo waktu itu sebenarnya sangat mudah mendeteksi Judi online tetapi kenapa tidak dilakukan sungguh sungguh,” ujar Sofian menegaskan.

    “Selain dugaan korupsi, Budi Arie juga sangat mungkin dijerat dengan UU tindak pidana pencucian uang, karena aliran dana yang diduga diterimanya juga ikut disembunyikan atau disamarkan,” sambungnya.

    Kemudian, menurutnya, untuk kasus yang diduga menyeret nama eks Menpora Dito Ariotedjo sudah terang benderang. Bahkan, publik sudah banyak yang tahu.

    Dalam kasus BTS Kominfo, Dito disebut menerima Rp27 miliar dari terpidana Irwan Hermawan untuk mengondisikan penyelesaian perkara di Kejaksaan Agung. Uang tersebut kemudian dikembalikan oleh pengacara Irwan, Maqdir Ismail, kepada Kejaksaan Agung.

    “Tinggal kemauan Kejaksaan Agung melakukan penyidikan dan mengumpulkan alat bukti dan menetapkannya sebagai tersangka,” ucapnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). Dua dari lima menteri yang dirombak, yakni Budi Arie Setiadi dan Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga

  • Telkom (TLKM) Operasikan 3 Satelit, Total Kapasitas 42 Gbps Sasar Wilayah 3T

    Telkom (TLKM) Operasikan 3 Satelit, Total Kapasitas 42 Gbps Sasar Wilayah 3T

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengoperasikan tiga satelit aktif dengan kapasitas lebih dari 42 gigabit per second (Gbps). 

    Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin mengatakan infrastruktur ini menjadi salah satu penopang penting untuk menghadirkan layanan ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber optic.

    “Di segmen satelit, Telkom Grup mengoperasikan 3 satelit aktif dengan kapasitas lebih dari 42 gigabit per second [Gbps] yang menjadi penumpang penting untuk memperluas layanan hingga ke daerah 3T yang belum terjangkau jaringan fiber optic,” kata Awaluddin dalam Public Expose (Pubex) Live 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9/2025). 

    Selain tiga satelit aktif, Awaluddin mengatakan Telkom Group juga mengoperasikan lebih dari 44.000 menara telekomunikasi dan 280.000 BTS yang memberikan cakupan hingga 99% populasi Indonesia. 

    Selain itu, perusahaan juga ditopang jaringan backbone fiber optic sepanjang 179 ribu km yang setara dengan empat kali keliling bumi turut memperkuat konektivitas, mencakup lebih dari 500 kota di Indonesia, serta terkoneksi dengan 58 titik di 26 negara.

    Tak hanya itu, Telkom juga mengoperasikan 35 data center yang terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional dengan total kapasitas 48 megawatt dan tingkat utilisasi rata-rata 76%. 

    “Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri,” kata Awaluddin.

    Awaluddin mengatakan dengan kombinasi menara, BTS, data center, satelit, dan jaringan kabel laut, Telkom Group tidak hanya memastikan konektivitas dalam negeri tapi juga posisi strategis di pasar global. 

    “Telkom Group tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tapi juga sebagai enabler ekosistem digital Indonesia. Kami yakin langkah ini akan memperkuat daya saing bangsa, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi berbasis digital di masa depan,” kata Awaluddin.

    Lebih lanjut, dia menegaskan transformasi Telkom bukan sekadar respons terhadap tekanan jangka pendek, melainkan komitmen jangka panjang yang terstruktur. Transformasi tersebut berlandaskan pada empat pilar strategis, yaitu unlocking value, penyederhanaan portofolio bisnis, reposisi strategis, serta keunggulan operasional dan layanan.

    Menurutnya, langkah ini akan memastikan Telkom tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berperan sebagai penggerak ekosistem digital nasional maupun global. 

    “Bersama-sama, keempat pilar ini membentuk peta jalan transformasi kami, berlandaskan disiplin strategis, berfokus pada hasil jangka panjang, dan sepenuhnya selaras dengan ambisi kami untuk menjadi digital enabler masa depan Indonesia,” katanya.

  • Reshuffle Kabinet Prabowo: Netizen Skeptis, Menkeu Purbaya Jadi Sorotan

    Reshuffle Kabinet Prabowo: Netizen Skeptis, Menkeu Purbaya Jadi Sorotan

    Bisnis.com, JAKARTA — Reshuffle kabinet kedua yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 menyulut perbincangan hangat di media sosial.

    Hasil analisis Continuum INDEF mencatat ada 44.404 percakapan yang muncul di berbagai platform digital sepanjang 8–9 September 2025, dengan TikTok sebagai kanal dominan, sementara Instagram paling rendah.

    Laporan itu menyebutkan, reshuffle kali ini mencopot lima menteri, menunjuk tiga pengganti, dan menambah satu kementerian baru. Mereka yang diganti antara lain Menko Polhukam Budi Gunawan, Menkeu Sri Mulyani, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dan Menpora Dito Ariotedjo.

    Adapun, Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menkeu baru, Mukhtarudin sebagai Menteri P2MI, Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, serta Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) memimpin Kementerian Haji dan Umrah yang baru dibentuk. 

    Mayoritas warganet memandang reshuffle ini tidak akan membawa perubahan signifikan. Sebanyak 64,4% sentimen yang muncul bernuansa negatif, dengan alasan reshuffle dianggap lebih bermotif politik ketimbang perbaikan kinerja. Netizen juga mempertanyakan mengapa sejumlah posisi lain yang dinilai lemah, seperti Menteri HAM dan Kapolri, tidak ikut diganti.

    Meski begitu, ada apresiasi terhadap pencopotan menteri yang dikaitkan dengan kasus atau dianggap bermasalah, misalnya Budi Arie yang terseret isu judi online. Banyak netizen menilai langkah ini sebagai bagian dari upaya “bersih-bersih” dari pengaruh oligarki lama. 

    Di sisi lain, jabatan Menkeu menyedot perhatian paling besar dengan 23,7 ribu perbincangan. Publik melepas Sri Mulyani dengan penghormatan, meski tak sedikit yang menyinggung kebijakan pajak di era kepemimpinannya.

    Sementara itu, Purbaya Yudhi Sadewa dinilai kompeten secara rekam jejak, tetapi pernyataannya mengenai tuntutan rakyat menuai kontroversi. Bahkan muncul candaan bahwa “baru kali ini ada menteri baru dilantik sudah diprediksi bakal di-reshuffle lagi.”

    Selain Menkeu, posisi Menteri Koperasi juga ramai dibicarakan. Pencopotan Budi Arie dikaitkan dengan kasus judi online, sedangkan Ferry Juliantono disambut dengan harapan agar dapat amanah.

    Abdul Kadir Karding dari P2MI juga ditinggalkan publik setelah tersorot karena kedekatan dengan tersangka korupsi, sementara Mukhtarudin sebagai penggantinya dinilai membawa harapan baru.

    Nama Budi Gunawan (Menko Polkam) dan Dito Ariotedjo (Menpora) juga menjadi sorotan. Keduanya dianggap pantas dicopot karena dinilai gagal merespons persoalan keamanan dan minimnya capaian kerja. Netizen bahkan mendesak kelanjutan penyelidikan kasus dugaan korupsi BTS yang menyeret nama Dito. 

    Lalu, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang dipimpin Gus Irfan turut memunculkan pro-kontra. Di satu sisi, publik mengapresiasi langkah strategis ini untuk meningkatkan layanan haji. Namun, di sisi lain, muncul kritik bahwa kementerian baru hanya ajang bagi-bagi kursi politik dan memperkuat dominasi Gerindra.

    Tak hanya itu, perbincangan netizen juga menyinggung soal “Geng Solo”. Reshuffle ini dinilai sebagai upaya mengurangi pengaruh kelompok tersebut dalam pemerintahan. Nama-nama lain seperti Menteri Kehutanan Raja Juli, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menko Pangan Zulkifli Hasan, hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ikut dipertanyakan publik mengapa tidak ikut diganti.

  • Telkomsel Fokus Kebut Bangun 4G dan 5G Secara Bersamaan

    Telkomsel Fokus Kebut Bangun 4G dan 5G Secara Bersamaan

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) fokus dalam menyeimbangkan pembangungan jaringan 4G dan 5G pada tahun ini, guna menjaga kualitas layanan. 

    Diketahui, jumlah BTS 4G Telkomsel tercatat naik dari 183.621 unit pada akhir 2023 menjadi 216.378 unit pada Juni 2024, dan terus meningkat ke 229.214 unit pada Juni 2025. Sejalan dengan peningkatan tersebut, jumlah BTS 5G juga terus dikebut.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan Telkomsel secara konsisten memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan broadband demi menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan di seluruh Indonesia.

    “Penambahan BTS setiap tahun dilakukan tidak semata-mata untuk memperluas jangkauan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas layanan, kapasitas jaringan data, serta menjaga keandalan konektivitas yang menyatukan Indonesia, terutama di tengah pertumbuhan trafik digital yang terus meningkat,” kata Abdullah kepada Bisnis pada Kamis (11/9/2025). 

    Dalam pengembangan jaringan, Telkomsel mengedepankan keseimbangan antara penguatan layanan 4G sebagai tulang punggung konektivitas nasional dengan investasi berkelanjutan di ekosistem 5G.

    Hingga akhir Juli 2025, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 2.500 BTS 5G yang tersebar di 56 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. 

    “Menegaskan kepemimpinannya sebagai operator dengan gelaran 5G terdepan dan terluas di Indonesia,” imbuh Abdullah. 

    Abdullah menambahkan, pencapaian tersebut diperkuat dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) yang mendukung efisiensi operasional, optimalisasi kinerja jaringan, serta akselerasi transformasi digital nasional.

    Telkomsel juga terus mengevaluasi kebutuhan jaringan secara dinamis. Tren penambahan BTS diproyeksikan akan berada pada kisaran pertumbuhan tahunan seperti sebelumnya. 

    Sebagai gambaran, pada akhir 2024 jumlah BTS Telkomsel tumbuh sekitar 9,5% secara tahunan (year-on-year/YoY).

    Selain menggenjot pembangunan BTS, Telkomsel berfokus pada strategi beyond connectivity. Abdullah menyebut perusahaan berupaya menghadirkan berbagai layanan bernilai tambah yang relevan dengan gaya hidup digital pelanggan, mulai dari solusi digital lifestyle, layanan enterprise, hingga Internet of Things (IoT).

    Dia menyebut semua ini dilakukan dengan tetap menempatkan keberlanjutan (sustainability) sebagai prinsip utama, baik melalui modernisasi infrastruktur jaringan yang mendukung efisiensi energi maupun inisiatif ESG untuk mendukung agenda kemajuan bangsa.

    “Dengan landasan tersebut, Telkomsel optimistis pembangunan jaringan ke depan tidak hanya akan menjaga kualitas layanan dan memperkuat daya saing industri, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat, industri, dan negara secara berkelanjutan,” tandas Abdullah. 

  • Anggaran Transportasi 2026 Lebih Rendah Bisa Picu Disrupsi Angkutan

    Anggaran Transportasi 2026 Lebih Rendah Bisa Picu Disrupsi Angkutan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengkhawatirkan adanya disrupsi pada operasional angkutan umum imbas anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2026 yang lebih rendah dari 2024 maupun harapan awal. 

    Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menilai penghematan anggaran—termasuk subsidi—yang berlanjut selama pemerintahan Prabowo menuntut Kemenhub untuk menentukan prioritas secara seksama.

    “Prioritas harus ditentukan agar anggaran yang terbatas dapat optimal mencapai kinerja yang ditargetkan, seperti keselamatan, konektivitas, dan transformasi tata kelola,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/9/2025).  

    Tory menegaskan bahwa subsidi transportasi publik tidak dapat dilihat hanya dari kacamata sektoral, karena kemanfaatannya melampaui lingkup bidang transportasi. 

    Di mana subsidi turut memberikan dampak yang jauh lebih luas. Tidak hanya membuat ongkos perjalanan lebih murah, tetapi juga meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan, kesehatan, mengatasi kemacetan, hingga memperbaiki kualitas hidup secara umum. 

    Menurut Tory, hal tersebut tinggal bergantung pada Kemenhub, apakah akan memprioritaskan subsidi atau tidak.  

    “Tinggal prioritas atau tidak? Dan bagaimana tata kelola kerjasama dengan pemda agar menjadi stimulus bagi penyediaan layanan angkutan umum,” tuturnya.

    Adapun untuk tahun depan, pagu anggaran Kemenhub yang tercantum dalam RAPBN 2026 tercatat senilai Rp28,49 triliun. Meningkat sekitar Rp4,08 triliun dari pagu indikatif yang senilai Rp24,4 triliun.  

    Meski demikian, jatah anggaran untuk tahun depan tersebut masih jauh dari kebutuhan anggaran Kemenhub yang idealnya direncanakan senilai Rp48,89 triliun. 

    Belum lagi, alokasi anggaran yang disiapkan untuk subsidi layanan angkutan perkotaan TA 2026 senilai Rp82,67 miliar.

    Anggaran program buy the service (BTS) Kemenhub terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. Khusus pada 2025 posisinya bahkan turun 60% dari semula Rp437,89 miliar (2024) menjadi Rp177,49 miliar pada 2025. 

    Penurunan tersebut sejalan dengan berkurangnya layanan koridor yang akan dilayani. Rencananya, layanan BTS akan bersisa di 6 kota lama dengan 12 koridor serta dua kota baru. Penentuan layanan koridor masih menunggu kajian lebih lanjut.  

    Sementara itu, sepanjang 2024 Kemenhub mengadakan layanan BTS di 11 kota dengan total 46 koridor yang dilayani. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp429,79 miliar. Tren penurunan pagu anggaran terjadi sejak tahun anggaran 2023. Saat itu, layanan BTS Kemenhub memiliki pagu anggaran mencapai Rp582,98 miliar dengan realisasi sebesar Rp573,36 miliar.   

    Selanjutnya, pada 2022, Kemenhub menganggarkan Rp552,91 miliar untuk layanan BTS yang berada di 10 kota dan 51 koridor. Pada 2021 anggaran senilai Rp312,25 miliar layanan BTS di 5 kota dan 26 koridor. Sementara pada tahun pertamanya atau pada 2020, pagu anggaran BTS Kemenhub hanya Rp51,83 miliar dengan layanan di 5 kota dan 19 koridor.

    Adapun untuk tahun depan, layanan tersebut akan diprioritaskan untuk lima lokasi lanjutan. Di antaranya Banyumas, Manado, Balikpapan, Bekasi, serta Depok.

  • Hore! Pemerintah Bakal Tambah Layanan Bus Umum di Banyumas hingga Depok

    Hore! Pemerintah Bakal Tambah Layanan Bus Umum di Banyumas hingga Depok

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 82,6 miliar untuk program layanan angkutan perkotaan atau Buy The Service pada tahun 2026. Untuk diketahui, program Buy The Service (BTS) merupakan skema penyediaan angkutan umum berbasis jalan di mana pemerintah membeli layanan dari operator bus untuk kemudian digunakan masyarakat dengan tarif terjangkau.

    Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan menyampaikan layanan ini akan berada di lima lokasi. Diantaranya yakni Banyumas, Manado, Balikpapan, Bekasi, dan Depok.

    “Layanan perkotaan, buy the service di lima kota sebesar Rp 82,67 miliar,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (10/9/2025).

    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghibahkan halte dan fasilitas pendukung program Buy The Service (BTS) Biskita Trans Depok ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

    Pemberian hibah ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian hibah dan Berita Acara Serah Terima (BAST) hibah oleh Dirjen Intram Risal Wasal dan Wali Kota Depok Supian Suri. Proses ini turut disaksikan oleh Sekretaris Ditjen Intram, Dedy Cahyadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Zamrowi.

    Hibah tersebut mencakup 11 halte bus, 4 tempat pemberhentian bus, serta 1 unit alat penerangan jalan tenaga surya dengan nilai total Rp 3,18 miliar. Dengan perjanjian hibah itu, seluruh aset resmi milik Pemkot Depok untuk dikelola dalam rangka mendukung operasional Biskita Trans Depok.

    “Biskita Trans Depok kami hadirkan sebagai feeder bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan menuju Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti serta Stasiun KRL Commuter Line Depok Baru. Kedua moda transportasi ini membutuhkan dukungan jaringan feeder yang memadai agar masyarakat lebih mudah berpindah antar moda,” terang Risal Wasal dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

    Risal menambahkan hibah ini merupakan langkah nyata pemerintah memperkuat konektivitas perkotaan. Untuk itu dirinya kembali menekankan pentingnya integrasi moda angkutan umum.

    “Halte-halte ini adalah simbol komitmen Kementerian Perhubungan untuk membangun ekosistem transportasi yang terintegrasi, terhubung, dan berlanjut,” jelas Risal.

    Tonton juga Video: Pendapat Warga soal Transportasi Umum Jakarta, Sudah Oke?

    (kil/kil)

  • Pengusaha Minta Pemda Tak Jadikan Internet sebagai Ladang Pendapatan

    Pengusaha Minta Pemda Tak Jadikan Internet sebagai Ladang Pendapatan

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengusaha internet berharap pemerintah daerah tidak menjadikan infrastruktur data sebagai objek pendapatan daerah.

    Muncul kekhawatiran pemangkasan alokasi transfer ke daerah (TKD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 membuat Pemda lebih agresif dalam mengoptimalkan PAD dari berbagai sumber, termasuk telekomunikasi. 

    “Saya berharap tentunya infrastruktur telekomunikasi ini tidak menjadi objek PAD karena ini menjadi backbone masyarakat,” kata Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, kepada Bisnis pada Selasa (9/9/2025).

    Dalam RAPBN 2026, pemerintah mengalokasikan dana TKD sebesar Rp650 triliun, turun signifikan dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai Rp919 triliun. Artinya, terdapat pemangkasan sebesar Rp269 triliun. 

    Menurut Arif, apabila infrastruktur telekomunikasi dijadikan objek PAD, hal itu dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan harga layanan internet yang akhirnya merugikan masyarakat.

    “Dikhawatirkan apabila menjadi PAD akan meningkatkan harga layanan internet ke masyarakat, yang rugi ke depan masyarakat juga. Tapi saya belum dapat komentar lebih jauh,” tambahnya.

    Sementara itu, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menilai pemangkasan TKD dalam 

    RAPBN 2026 kemungkinan berpotensi memicu peningkatan beban retribusi bagi industri telekomunikasi, khususnya operator seluler dalam penyelenggaraan jaringan kabel.

    Ketua Umum Apjatel, Jerry Siregar, mengatakan penurunan Rp269 triliun tersebut diperkirakan akan berdampak pada agresivitas pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD. 

    “Ada kemungkinan [biaya retribusi naik karena TKD] karena sekarang sama yang terjadi di industri telekomunikasi. Di tengah persaingan yang sengit pemimpin daerah membahas apa yang berpotensi untuk menjadi PAD,” kata Jerry kepada Bisnis pada Selasa (9/9/2025). 

    Menurutnya, meski sudah ada perubahan regulasi melalui Permendagri Nomor 19/2016 menjadi Permendagri Nomor 7/2024 yang dinilai positif, praktik di lapangan masih menunjukkan banyak daerah yang tetap memberlakukan pungutan retribusi. Dia mencontohkan praktik di Surabaya yang didasarkan pada Perda Nomor 5/2017 dan Perwali Nomor 80/2018 yang hingga kini masih berlaku.

    Petugas memperbaiki BTS

    Lebih lanjut, Jerry menyebutkan beban biaya regulasi tidak hanya datang dari pemerintah daerah, tetapi juga berbagai instansi lain. Misalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memungut biaya crossing railway untuk kabel yang melintasi jalur kereta api, sementara di sektor kehutanan perizinan masih sulit dengan biaya yang dinilai menantang.

    “Ada banyak ongkos regulator. Sangat berasa terlihat dari keluhan para pelaku usaha. Ini sesuatu yang terus berulang seperti kaset rusak,” katanya.

    Jerry menambahkan, biaya regulasi yang dikenakan pemerintah juga membebani industri. “Jadi negara hadir cuma untuk memungut biaya regulasi USO 1,25%. Jadi ongkos kami ada karena regulasi yang dibuat pemerintah,” imbuhnya. 

    Padahal, kata Jerry, keberadaan infrastruktur internet memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

    Jerry mengatakan, berdasarkan kajian ITU, konektivitas internet berpotensi mendorong pertumbuhan PDB sebesar 2–3%. Namun, menurutnya hal tersebut belum sepenuhnya dipandang penting oleh pemerintah daerah, padahal dapat menggerakkan ekonomi formal maupun informal

    Jerry mengatakan pihaknya berharap ada keseriusan pemerintah pusat dan daerah dalam menyelaraskan kebijakan agar tidak menambah beban industri telekomunikasi yang saat ini tengah menghadapi tantangan besar, termasuk tren konsolidasi operator.

    “Kami mohon pimpinan terkait, turbolensi terhadap ekosistem ini makin terlihat dengan banyaknya pemain usaha yang kemudian merger. Yang besar aja terdampak, apalagi kita yang kecil. Itu bisa berdampak ke seluruh sektor,” kata Jerry.