Grup Musik: BTS

  • KSP Qodari Singgung Korupsi BTS di Era Jokowi: Itu Pengkhianat Besar

    KSP Qodari Singgung Korupsi BTS di Era Jokowi: Itu Pengkhianat Besar

    GELORA.CO – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyinggung persoalan proyek base transceiver station (BTS) pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo. Menurutnya, kasus BTS yang bermasalah itu menjadi bentuk pengkhianatan besar terhadap bangsa dan negara.

    Awalnya, Qodari menekankan pentingnya konektivitas sebagai bagian tak terpisahkan dari transformasi menuju era digital.

    Ia ingat betul, saat Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat Presiden, muncul gagasan tentang tol langit sebagai langkah strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan memperluas akses konektivitas di seluruh Indonesia.

    Pun pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020, ia sudah mengingatkan pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital.

    “Kenapa? Karena COVID-19, sekolah ditutup. Satu-satunya jalan supaya pendidikan bisa tetap berjalan adalah dengan digital. Digital perlu konektivitas, perlu sinyal. Orang mau dagang enggak bisa karena pasar tutup, karena waktu itu PSBB. Cara dagangnya bagaimana? Di digital. Kalau enggak ada sinyal, bagaimana caranya untuk bisa jualan?,” ujar Qodari saat berbicara dalam pembukaan kegiatan DGVERS di Sparks, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

    Dari situ munculah beragam program untuk percepatan koneksi internet, salah satunya dengan pembangunan BTS. Nahas, kata Qodari, proyek yang seharusnya bermanfaat untuk rakyat justru menyisakan masalah serius. Banyak tower berdiri tanpa sinyal, bahkan ada yang tak dibangun sama sekali.

    “Nah itulah kemudian terjadi percepatan, terjadi pembangunan tower-tower BTS di mana-mana. Walaupun kita kemudian terkejut dan prihatin bahwa ada BTS-nya, enggak ada sinyalnya. Atau bahkan enggak ada towernya juga sama sekali. Itu pengkhianat besar itu kepada bangsa dan negara kita. Pengkhianat besar itu,” tegas Qodari.

    Lebih lanjut, Qodari menegaskan Presiden Prabowo Subianto kini sangat memahami pentingnya transisi digital bagi Indonesia. Ia menyebut Prabowo berkomitmen penuh terhadap penguatan digitalisasi, termasuk untuk sektor pendidikan.

    “Saya berani mengatakan dengan jelas dan tegas bahwa Presiden Prabowo sangat peduli dengan perkembangan digital Indonesia. Sangat peduli,” kata dia.

    Salah satu bentuk kepedulian Presiden kata Qodari yakni dengan menghadirkan smart TV untuk 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

    “Bayangkan, ini Presiden pertama yang mau pasang smartboard, smart TV di 330 ribu sekolah,” katanya.

    “Menurut catatan saya, saat ini sekolah di seluruh Indonesia itu ada 450 ribu dibagi 330 ribu itu sekitar 73 persen. Di tahun pertama beliau jadi Presiden, beliau ingin agar 73 persen sekolah di Indonesia punya akses digital,” ungkapnya.

  • Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial K (31), warga Jalan Imam Bonjol, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, ditemukan meninggal dunia di area tower BTS Jalan Sumatra gang Tower pada Jumat (19/9/2025) sore. Korban diduga tewas setelah melompat dari atas tower dan jatuh menimpa atap gudang genset.

    Peristiwa itu pertama kali diketahui warga setempat, NS (36), sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu ia mendengar suara keras seperti benda jatuh dari arah tower. Karena penasaran, ia mendatangi lokasi dan melihat atap gudang genset dalam kondisi ringsek. Temuan tersebut segera ia laporkan kepada ketua RT, perangkat desa, hingga akhirnya diteruskan ke Polsek Pare.

    Sebelum kejadian, seorang remaja bernama AZ (13) sempat melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor Beat di depan rumahnya. Pria tersebut kemudian berjalan menuju area tower BTS. Beberapa jam kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menyampaikan bahwa korban sempat keluar rumah sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya mengeluh bingung karena belum mampu melunasi hutang.
    “Korban diduga meninggal akibat meloncat dari atas tower BTS kemudian jatuh menimpa atap gudang genset,” terangnya.

    Hasil pemeriksaan tim INAFIS Polres Kediri bersama tenaga medis Puskesmas Sidorejo dan DAMKAR menunjukkan adanya luka sobek di kepala bagian kiri korban.

    “Luka pada kepala korban diduga pada saat jatuh membentur atap gudang genset yang terbuat dari galfalum/seng,” jelas AKP Rudi.

    Pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga menegaskan tidak akan menuntut secara hukum atas insiden tersebut.

    “Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Anggaran Komdigi Rp 8 Triliun di 2026 Disebut Kurang, Ini Perinciannya

    Anggaran Komdigi Rp 8 Triliun di 2026 Disebut Kurang, Ini Perinciannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, mengakui pagu anggaran tahun depan senilai Rp8 triliun masih belum mencukupi kebutuhan.

    Ia menegaskan sebagian besar alokasi dana tersebut dipakai untuk melanjutkan komitmen jangka panjang yang sudah berjalan, bukan program baru.

    “Apakah cukup Rp8 triliun? Usulan kita nggak cukup ya. Karena masih ada hal-hal yang baru yang juga harus diselesaikan,” ujar Ismail saat acara Ngopi Bareng di Kantor Komdigi, Jumat (19/9/2025).

    Lebih lanjut, Ismail mengatakan lebih dari separuh anggaran difokuskan pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Program ini mencakup proyek Palapa Ring, Satelit Satria I, serta pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk Base Transceiver Station (BTS).

    “Sebagian besar dari angka Rp8 triliun itu untuk BAKTI” ujarnya.

    Selain itu, anggaran juga digunakan untuk membiayai belanja pegawai yang jumlahnya mencapai lebih dari 4.000 orang di seluruh Indonesia, termasuk kebutuhan operasional kantor. Dengan alokasi tersebut, Komdigi memastikan kebutuhan dasar pegawai dan kantor masih terjamin.

    Meski demikian, Ismail menekankan kebutuhan tambahan tetap ada, terutama untuk mendukung Pusat Data Nasional (PDN) yang saat ini sudah dibangun di Cikarang.

    “Itu membutuhkan support anggaran yang sedang kami usulkan untuk ditambahkan,” katanya.

    Ia menegaskan, Komdigi tetap mengikuti arahan Presiden dan Kementerian Keuangan agar anggaran dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 

    “Harus menghilangkan ‘lemak-lemak’ yang nggak perlu. Misalnya rapat-rapat yang bisa dilakukan online tidak perlu mengeluarkan anggaran perjalanan. Kami siap menjadikan Komdigi kementerian yang efektif dan efisien,” ujarnya.

    Penghematan juga dilakukan dengan meminimalisasi penggunaan kendaraan dinas yang berlebihan, serta perjalanan dinas yang dianggap tidak mendesak.

    Namun, Ismail menegaskan masih ada unit-unit kerja yang memang wajib turun ke lapangan. Misalnya pengawasan spektrum frekuensi radio yang mengharuskan untuk turun langsung ke pelosok. 

    Ismail menyebut penggunaan anggaran tahun depan akan sangat selektif dalam inisiatif baru. Fokus utama diarahkan untuk mendukung program prioritas pemerintah, termasuk penyediaan solusi digital bagi program Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, hingga Makan Bergizi Gratis.

    “Contohnya untuk Sekolah Rakyat ada solusi digital, harus tersedia koneksi akses internet yang memadai. Kemudian ada pelatihan-pelatihan buat digital talent buat guru-guru dan siswa yang perlu dan sebagainya itu kita inklusifkan dengan kegiatan Komdigi,” kata Ismail.

    Adapun untuk pembangunan infrastruktur baru, Ismail memastikan porsinya akan jauh lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya.

    “Untuk sementara kita lihat yang ada dulu. Fokusnya pada melanjutkan aset yang sudah dibeli dan dibangun sebelumnya jangan sampai mangkrak. Mungkin ada porsi sedikit tapi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya untuk yang ases baru itu.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Smartfren Perluas Jaringan Setelah Merger

    Smartfren Perluas Jaringan Setelah Merger

    Jakarta

    Setelah merger dengan XL Axiata dalam naungan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), Smartfren memperluas cakupan jaringan hingga ke wilayah yang sebelumnya belum terjangkau.

    Daerah seperti Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, hingga Nusa Tenggara Timur kini sudah bisa menikmati layanan Smartfren. Integrasi infrastruktur XL dan Smartfren membuat jaringan keduanya hadir lebih luas dan stabil.

    Chief Marketing Officer Smartfren XLSMART, Sukaca Purwokardjono, mengatakan perluasan wilayah ini ditujukan untuk memastikan pelanggan merasakan konektivitas yang lebih baik. Ia menyebut langkah tersebut juga menjadi strategi untuk menambah jumlah pelanggan setelah merger.

    “Dengan perluasan jaringan dan integrasi teknologi, kami menargetkan pertumbuhan pelanggan baru setelah merger, sekaligus memastikan setiap pelanggan merasakan konektivitas yang lebih baik dan stabil di lebih banyak kota di Indonesia,” kata Sukaca, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Selain jaringan, Smartfren tetap mengandalkan paket internet Unlimited yang menjadi produk andalan. Ada juga paket Nonstop dan berbagai pilihan paket kuota. Untuk pelanggan aktif, tersedia bonus gratis nelpon ke nomor Smartfren, XL, dan AXIS.

    Smartfren juga mengembangkan layanan digital, salah satunya lewat SARAH, chatbot berbasis AI yang tersedia 24 jam. Aplikasi mySF terus diperbarui dengan fitur pembayaran instan, konten digital, hingga sistem poin reward.

    Tidak hanya soal layanan, Smartfren juga menyiapkan berbagai program yang melibatkan pelanggan. Misalnya, Smartfren Fun Run yang akan hadir di 35 kota hingga akhir 2025, serta konser Malam 100 Cinta yang menampilkan karya seni budaya.

    Hingga kuartal II 2025, XLSMART mencatat melayani lebih dari 82,6 juta pelanggan di seluruh Indonesia dengan total 209 ribu BTS, naik 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    (asj/asj)

  • Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia

    Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia

    Tech News15 Sep 2025 08:00Poco F8 dan F8 Ultra bakal Diperkuat Chipset Gahar dan Baterai Badak 7000mAh

    Redmi Turbo 5 Pro dan Redmi K90 Pro bakal rebranding sebagai Poco F8 dan Poco F8 Ultra. Berikut bocoran spesifikasinya

    Tech News15 Sep 2025 06:30Fitur Baru Kamera iPhone 17 Series: Selfie Horizontal Otomatis, Rekam Video Ganda, hingga …

    Apple membekali jajaran iPhone 17 dengan fitur kamera baru yang canggih. Dari sensor kamera depan berbentuk persegi untuk selfie horizontal otomatis, kemampuan rekam video ganda, hingga zoom optik 8X pada model Pro.

    Tech News14 Sep 2025 20:00Karyawan Senior PlayStation Dipecat Gara-Gara Komentar Soal Charlie Kirk

    Dua karyawan dari studio di bawah naungan PlayStation, Sucker Punch dan Insomniac Games, menjadi sorotan usai melontarkan komentar miring terkait pembunuhan Charlie Kirk. Salah satunya bahkan diduga telah dipecat setelah bekerja selama 10 tahun.

    Tech News14 Sep 2025 18:07Elon Musk ‘Sentil’ CEO Microsoft Satya Nadella di X, Minta Usut Karyawan yang Kritik Charl…

    Elon Musk secara terbuka menandai CEO Microsoft, Satya Nadella, di platform X. Ia meminta Microsoft menginvestigasi karyawan Blizzard yang mengkritik mendiang Charlie Kirk. Insiden ini memicu respons dari Microsoft dan menyoroti tekanan sensor di media sosial.

    Telko14 Sep 2025 15:02XLSmart: 2.700 BTS di Area Terdekat Banjir Bali Dipastian Aman

    XLSmart memiliki lebih dari 7.200 BTS di seluruh Pulau Bali, dengan sekitar 2.700 BTS berada di area yang paling dekat dengan lokasi banjir.

    Tech News14 Sep 2025 12:09Tidak Sesuai Harapan, Samsung Galaxy S26 Ultra Tak Jadi Pakai Charger 60W?

    Samsung Galaxy S26 Ultra disebut akan diperkuat fast charging 60W, namun muncul pembaruan data China Quality Certification (CQC) yang menyebut bahwa HP ini tak jadi mengadopsi teknologi tersebut.

    Tech News14 Sep 2025 09:08Daftar HP Xiaomi dan Poco yang Tak Kebagian Pembaruan Android 16

    Sebentar lagi hadir, namun banyak perangkat yang tak akan mendapatkan pembaruan sistem operasi untuk perangkat lunak terbaru dari Xiaomi dan Poco. Ingin tahu apa saja ponselnya, simak di sini.

    Tech News13 Sep 2025 18:11Segini Batas Penggunaan Google Gemini AI Gratis dalam Sehari

    Google akhirnya merilis detail batas penggunaan harian untuk layanan AI Google Gemini. Pengguna gratis kini tahu pasti jatah prompt, pembuatan gambar, hingga fitur Deep Research yang bisa diakses, sementara pelanggan AI Pro dan Ultra mendapat kuota lebih besar.

    Tips13 Sep 2025 15:19Cara Mengontrol TV Samsung dengan Gerakan Tangan via Galaxy Watch

    Universal Gesture diklaim mengubah cara pengguna berinteraksi dengan TV Samsung. Saat diaktifkan, sebuah kursor akan muncul di layar, yang dapat dikendalikan sepenuhnya oleh gerakan tangan pengguna. Bagaimana cara menggunakannya?

    Gadget13 Sep 2025 11:12Hands-on Samsung Galaxy S25 FE: Cocok untuk Gen-Z yang Getol ‘Ngonten’ dan Pakai AI

    Samsung baru-baru ini memperkenalkan ponsel terbaru yang sebentar lagi akan hadir secara resmi di Indonesia, Galaxy S25 FE. Ponsel dengan label flagship killer ini tampil memukau dengan segudang fitur AI.

  • Anggaran Rp12,6 Triliun Komdigi Mental, Proyek BTS 3T Sebatas Pemeliharaan

    Anggaran Rp12,6 Triliun Komdigi Mental, Proyek BTS 3T Sebatas Pemeliharaan

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mencari skema alternatif agar program pembangunan infrastruktur tidak terhambat. 

    Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno menilai keterbatasan anggaran Komdigi akan berdampak pada berkurangnya alokasi untuk investasi di sektor digital. 

    Anggaran yang ditetapkan untuk Komdigi pada tahun depan sebesar Rp8 triliun sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar). 

    Komdigi sebelumnya sempat mengusulkan tambahan anggaran Rp12,6 triliun. Jika disetujui, total kebutuhan anggaran Komdigi tahun anggaran 2026 seharusnya mencapai Rp20,3 triliun.

    “Mastel melihat pembatasan ini untuk pengeluaran konsumsi dan produksi [opex dan capex] fasilitas digital yang ada dan sudah dibangun [satelit, BTS 4G, PDN],” kata Sarwoto kepada Bisnis pada Selasa (16/9/2025). 

    Sarwoto menambahkan, dengan adanya pembatasan anggaran tersebut, pengeluaran untuk belanja modal atau investasi kemungkinan besar akan terpangkas. Akibatnya, tugas Komdigi atas kewajiban pelayanan umum seperti penyediaan internet di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) hanya akan sebatas pemeliharaan.

    Sarwoto menambahkan, oleh karena itu Mastel menyarankan agar ekspansi infrastruktur GovTech, bila diperlukan, dapat dilakukan melalui kerja sama dengan penyelenggara swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

    Menurutnya Komdigi dapat membuka kesempatan kepada penyelenggara BUMN atau swasta dengan kompensasi non cash dengan memanfaatkan kapasitas jaringan internetnya, data center, bahkan pembangunan aplikasinya. 

    Menurutnya, kolaborasi dengan swasta maupun BUMN menjadi solusi yang realistis menghadapi keterbatasan fiskal pemerintah. 

    “Kerja sama bentuk baru ini suatu keniscayaan untuk solusi keterbatasan anggaran yang ada,” kata Sarwoto.

    Selain itu, Mastel juga menilai perlu adanya evaluasi terhadap tata kelola manajemen kewajiban pelayanan umum atau Universal Service Obligation (USO) dengan pendekatan baru yang lebih adaptif. 

    Sarwoto menuturkan akselerasi diperlukan karena target pertumbuhan ekonomi 8% tidak mungkin terjadi apabila digital ekonomi tidak tumbuh minimal 16%. Perlu terobosan kebijakan dan regulasi.

    “Saatnya untuk meninjau ulang tata kelola manajemen kewajiban pelayanan umum atau dikenal dengan nama Universal Service Obligation/USO untuk jaringan dan jasa internet dengan pendekatan baru,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Komdigi menghadiri rapat tertutup bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (15/9/2025). Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan, rapat tersebut membahas pagu anggaran Komdigi yang ditetapkan sebesar Rp8 triliun sesuai hasil pembahasan Banggar. 

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian menjadi pagu definitifnya,” kata Meutya usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Meskipun tidak mendapatkan tambahan anggaran, Meutya mengatakan pihaknya akan patuh pada keputusan Banggar. Dia menambahkan Komdigi juga akan segera menata ulang prioritas penggunaan anggaran agar program utama tetap dapat dijalankan. 

    Beberapa program prioritas yang disiapkan antara lain pembangunan infrastruktur digital, pengawasan ruang digital yang aman untuk masyarakat, hingga komunikasi publik untuk mendukung ekosistem startup.

    Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Komdigi mendapat alokasi sebesar Rp8,08 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibanding outlook 2025 yang mencapai Rp9,52 triliun.

  • SMS Resmi Disusupi Link Scam, Hacker Retas BTS hingga Ancam Keamanan Digital Nasional – Page 3

    SMS Resmi Disusupi Link Scam, Hacker Retas BTS hingga Ancam Keamanan Digital Nasional – Page 3

    Menyadari besarnya ancaman, Telkomsel bergerak cepat dengan menggandeng Norton Mobile Security sejak Juni 2025. Dengan integrasi ini, setiap kali pengguna menerima link mencurigakan, sistem Norton akan segera memberikan notifikasi peringatan agar tautan tidak diakses.

    Pengguna Telkomsel juga dapat berlangganan Norton Mobile Security melalui aplikasi MyTelkomsel dengan harga khusus.

    Norton sendiri dikenal sebagai pelopor keamanan siber sejak 1982. Awalnya berfokus pada perlindungan komputer pribadi, perusahaan ini merilis antivirus pertama pada 1991, dan kini turut melindungi perangkat mobile dari ancaman phishing hingga malware.

     

  • PT Mora Telematika Masuk Top 50 Emiten Kapitalisasi Pasar Menengah 2025

    PT Mora Telematika Masuk Top 50 Emiten Kapitalisasi Pasar Menengah 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Mora Telematika Indonesia Tbk (“Moratelindo”) (BEI: MORA), salah satu perusahaan penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi berbasis serat optik terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan keberhasilan dalam meraih penghargaan sebagai Top 50 Emiten Kapitalisasi Pasar Menengah (MidCap PLCs) dalam acara The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Ballroom Pullman Hotel Thamrin Jakarta, pada Senin, 15 September 2025.

    Penghargaan ini diberikan kepada emiten atau perusahaan publik yang dinilai berhasil menerapkan praktik governansi korporat yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) secara konsisten untuk mendukung perkembangan kinerja perusahaan, serta mendorong peningkatan nilai tambah bagi pemegang saham maupun seluruh pemangku kepentingan.

    Direktur Utama Moratelindo, Jimmy Kadir, menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Bagi kami, praktik governansi korporat yang baik bukan hanya sebuah kewajiban untuk memenuhi peraturan, melainkan juga merupakan fondasi penting dalam membangun kepercayaan pemegang saham, mitra bisnis, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan standar perilaku beretika, akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan dalam setiap proses bisnis di Moratelindo,” ujar Jimmy Kadir.

    IICD Corporate Governance Conference and Award merupakan ajang tahunan yang memberikan apresiasi kepada Emiten atau Perusahaan Publik di Indonesia atas penerapan GCG yang mengacu pada praktik terbaik internasional. Tahun ini merupakan penyelenggaraan IICD yang ke-16 dengan mengusung tema “Building Resilience through Good Governance: Thriving in Turbulent Times” yang menekankan pentingnya GCG dalam menghadapi tantangan bisnis yang dinamis.

    Tentang PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (Moratelindo)

    Berdiri pada tahun 2000, PT Mora Telematika Indonesia Tbk bergerak dalam bidang aktivitas telekomunikasi dengan kabel, internet service provider, jasa interkoneksi internet (network access provider atau NAP) dan data center, Moratelindo diposisikan sebagai salah satu penyedia akses jaringan terbesar di Indonesia yang berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam melayani berbagai segmen pelanggan seperti Telekomunikasi, Pemerintah, Usaha Kecil Menengah, dan Perumahan.

    Bersinergi dengan perusahaan besar telekomunikasi dan perusahaan media streaming digital live TV – Video, dan perusahaan TV berlangganan, Moratelindo menyediakan bermacam produk dan jasa berupa connectivity, data center, internet services dan value added solutions. Layanan connectivity dimulai dari International Private Leased Circuit (IPLC) dan Domestic Leased Circuit (DLC), seperti Local Loop, Metro-E, dan Mobile Operator Interconnection. Kabel Moratelindo dengan Teknologi DWDM menjangkau seluruh Jawa, Sumatera, Bali, Batam, Bangka, Bintan, Dumai hingga Singapura. Nusantara Data Center (NDC) Moratelindo menggunakan jaminan standar Internasional dan SLA serta didesain dengan konsep data center modern yang berlokasi di 6 kota besar meliputi Jakarta, Batam, Medan, Surabaya, Palembang, dan Bali, dengan tingkat keamanan serta keandalan tertinggi. NDC Moratelindo juga terhubung dengan semua operator telekomunikasi besar, Data Center Singapura (Equinix dan Global Switch), APJII Exchange, Open-IXP, POP-Gedung lainnya, jaringan LTE, dan banyak gedung bertingkat tinggi.

    Dengan menggunakan kabel bawah laut milik sendiri yang memiliki redundansi penuh ke internet cloud internasional, Moratelindo menjadi Penyedia Layanan Internet yang paling dapat diandalkan di Indonesia dan melayani sebagian besar Internet Service Provider, Perusahaan Telekomunikasi, Enterprise, Sektor Pemerintahan, Usaha Kecil Menengah, dan bisnis Ritel.

    Moratelindo Solutions seperti Cloud Video Conference, VOIP / IP-PBX / Virtual IP-PBX, IPTV Service, Smart Home & Smart Office, E Mail Security and Anti Spam, Cloud Application (SaaS – Software as a Services), Managed Services, dan BTS Hotel / Micro Cell Pole (MCP) merupakan layanan yang berorientasi pada pelanggan dengan manfaat untuk mengurangi opex dan capex pelanggan, harga layanan rendah yang terjangkau, skalabilitas, stabil dan aman, keamanan dan implementasi yang mudah.

    Moratelindo memiliki 9 backbone domestik yaitu Dumai-Medan (DAMAI); Jambi-Batam Cable-system (JIBA); Sumatera Backbone (SBB); Ultimate Java Backbone (UJB); Jayabaya; Palapa Ring Barat (PRB); Palapa Timur Telematika (PTT); Surabaya-Denpasar; dan Bali-Nusa Tenggara, dan 5 backbone internasional yaitu Jakarta-Bangka-Bintan-Batam-Singapura (B3JS), International Cable-System One (MIC-1), Batam-Dumai-Malaka (BDM), 3rd Route dan Rising8. Sampai saat ini, Moratelindo mengelola jaringan fiber optic backbone baik inland dan submarine serta jaringan akses dengan total lebih dari 56.000 km, lebih dari 788.000 homepass, subscriber lebih dari 227.000, dan memiliki 6 Data Center, serta network data capacity yang telah mencapai lebih dari 32.000 G.

  • Strategi BRIN Bangun Ekosistem Satelit Nasional di Tengah Gempuran Starlink

    Strategi BRIN Bangun Ekosistem Satelit Nasional di Tengah Gempuran Starlink

    Cape Canaveral, Florida

    Di tengah kehadiran konstelasi satelit global seperti Starlink yang resmi beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menggenjot pengembangan ekosistem satelit nasional.

    Dengan misi mempercepat inklusi digital dan mendukung kemandirian teknologi antariksa, BRIN merumuskan strategi kolaboratif untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah persaingan global. Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, Wahyudi Hasbi, mengungkapkan langkah-langkah strategis tersebut kepada detikINET.

    Kolaborasi dengan Swasta: Fondasi Ekosistem Satelit

    BRIN memainkan peran sentral dalam membangun ekosistem satelit nasional melalui kolaborasi dengan sektor swasta seperti PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Telkom. Meski tidak terlibat langsung dalam proyek komersial seperti Satelit Nusantara Lima (SNL), BRIN mendukung melalui riset pendukung, seperti pengembangan antena phased-array untuk stasiun Bumi, penelitian komunikasi satelit, dan studi mitigasi interferensi.

    “Kami menyiapkan SDM, infrastruktur, dan kegiatan riset sesuai kebutuhan industri. BRIN terbuka untuk kolaborasi, termasuk penggunaan fasilitas uji dan integrasi satelit yang kami miliki,” ujar pria kelahiran Biak ini, saat bertemu di acara peluncuran Satelit Nusantara Lima di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

    Kolaborasi ini juga mencakup pengembangan Satelit Konstelasi Nusantara, sebuah program satelit nasional multimisi untuk observasi bumi, pengawasan maritim, dan komunikasi. Dengan pengalaman mengoperasikan tiga satelit LEO (LAPAN-A1, A2, dan A3) yang masih aktif, BRIN kini tengah merancang konstelasi satelit LEO baru untuk mendukung pembangunan nasional dan industri dalam negeri.

    “Harapannya, Indonesia bisa memiliki industri manufaktur satelit sendiri dalam waktu dekat,” tambahnya.

    Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN. Foto: dok pribadi

    Wahyudi menyadari membangun ekosistem satelit nasional bukan perkara mudah. Salah satu tantangan utama adalah minimnya awareness investasi di sektor antariksa, baik dari pemerintah maupun swasta.

    Tak mau berpangku tangan, BRIN coba mengatasi dengan bekerja sama dengan Bappenas dan asosiasi profesi untuk mengkampanyekan potensi space economy, yang diprediksi mencapai USD 1,8 triliun secara global pada 2035.

    “Kami fokus pada hilirisasi riset, pelatihan SDM bersama kampus dan industri, serta penyusunan kebijakan antariksa yang relevan,” jelas Wahyudi.

    Kehadiran Starlink, dengan konstelasi satelit LEO-nya, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Wahyudi menegaskan bahwa layanan satelit GEO VHTS seperti SNL dan layanan NGSO global seperti Starlink dapat saling melengkapi.

    “Pemerintah perlu memastikan kepatuhan regulasi nasional, tetapi kami melihat potensi sinergi untuk memperluas konektivitas dengan memprioritaskan kapasitas nasional,” jelas peraih gelar Doktor (-Ing) dari Technische Universitat Berlin ini.

    SNL, dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps dan teknologi Ka-band spot beam, dirancang untuk menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), seperti menyediakan backhaul BTS/USO, akses internet sekolah, dan puskesmas. Kombinasi dengan satelit lain menjadikan Indonesia salah satu negara dengan kapasitas satelit terbesar di Asia, memperkuat posisi regionalnya.

    Persiapan Peluncuran Satelit Nusantara Lima Percobaan Ketiga di Cape Canaveral, Florida, AS Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Pun begitu masih besar pekerjaan rumah yang dihadapi Indonesia. Salah satunya mengatasi kesenjangan kapasitas satelit sekitar 1 Tbps di wilayah 3T.

    Melihat persoalan itu, BRIN mendorong strategi multifaset. Jurus tersebut meliputi pembangunan satelit VHTS baru seperti SNL, pengembangan satelit LEO, optimalisasi spektrum, dan pendekatan hibrid dengan serat optik.

    “Kami juga melakukan riset untuk mitigasi interferensi dan pengelolaan spektrum agar operasional satelit lebih efisien,” ungkap Wahyudi.

    BRIN juga berkontribusi pada space situational awareness untuk memastikan keselamatan satelit di orbit. Tak sampai di situ, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem lokal turut pula digarap.

    Upaya yang sampai saat ini BRIN membuka peluang co-development dan co-creation. Perwujudannya meliputi program magang, penggunaan fasilitas riset bersama, dan konsorsium riset dengan perguruan tinggi serta industri.

    “Kami ingin membangun SDM unggul dan memperkuat ekosistem satelit nasional melalui kegiatan Assembly-Integration-Test (AIT) di dalam negeri,” kata bapak tiga anak ini.

    Dengan strategi ini, BRIN tidak hanya berupaya menjawab tantangan persaingan global, tetapi juga membangun fondasi untuk kemandirian teknologi antariksa Indonesia.

    “Satelit seperti SNL dan rencana konstelasi LEO kami adalah langkah menuju ekosistem yang kuat, yang tidak hanya mendukung konektivitas, tetapi juga observasi bumi dan pengawasan maritim,” pungkas Wahyudi.

    (afr/rns)

  • XLSmart: 2.700 BTS di Area Terdekat Banjir Bali Dipastian Aman – Page 3

    XLSmart: 2.700 BTS di Area Terdekat Banjir Bali Dipastian Aman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) memastikan secara umum semua layanan telekomunikasinya di Bali dalam kondisi aman dan tidak terdampak secara signifikan oleh bencana banjir yang terjadi pada Selasa (9/9).

    XLSmart memiliki lebih dari 7.200 BTS di seluruh Pulau Bali, dengan sekitar 2.700 BTS berada di area yang paling dekat dengan lokasi banjir, seperti Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung.

    Sebagian BTS sempat mengalami gangguan akibat terputusnya pasokan listrik, namun layanan segera dipulihkan dengan bantuan genset.

    Regional Group Head XLSmart East Region, Dodik Ariyanto, mengatakan banjir di beberapa wilayah Bali menyebabkan akses jalan terhambat dan pasokan listrik terputus di beberapa titik, namun tim teknis XLSmart sigap mengaktifkan genset dan melakukan perbaikan sehingga layanan tetap terjaga.

    “Kami berupaya keras menjaga kualitas layanan di area terdampak, mengingat layanan telekomunikasi saat ini sangat dibutuhkan masyarakat terdampak dan pihak berwenang yang menangani bencana,” ujar Dodik, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Hingga Jumat (12/9/2025), jaringan XLSmart di Bali: Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung tetap normal.