Pencuri Besi di JPO Daan Mogot Diduga Pura-pura Tidur Sebelum Beraksi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pencuri besi sejumlah anak tangga pada jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, diduga pura-pura tidur sebelum melakukan aksinya.
“Saya rasa sih (orang yang sama), orang sudah pengalaman gitu. Ya posisinya, dia itu tidur-tiduran masalahnya,” ungkap Nurhayati (59), pedagang warung kelontong yang berjualan tak jauh dari JPO tersebut, ditemui Kompas.com, Senin (14/4/2025).
“Tidur-tiduran di pojokan, tapi tangannya main, main baut. gitu. Saya rasa gitu, orang sudah pengalaman,” tambah dia.
Peristiwa pertama terjadi saat JPO ini baru selesai dibangun dan mulai digunakan oleh warga setempat. Pada saat itu, beberapa besi pada anak tangga JPO dicuri oleh orang tak dikenal (OTK).
Menanggapi kondisi itu, suami Nurhayati mengambil inisiatif memperbaiki anak tangga JPO secara mandiri dengan menggunakan papan.
Ia khawatir celah pada anak tangga dapat membahayakan warga yang melintas.
Tak lama berselang, pihak terkait turun tangan dan melakukan perbaikan pada anak tangga jembatan tersebut.
“(Yang pertama kejadian) sudah lupa, sudah lama tahunnya, aku lupa. Itu tiga (anak) tangga dibetulkan sama suami saya. Terus diganti besi lagi sama pemerintah daerah,” ungkap Nurhayati.
Peristiwa kedua, satu lembar besi pada bagian tengah JPO juga dicuri oleh orang tak bertanggung jawab.
Nurhayati dan suami tidak mengetahui kejadian yang kedua. Mereka baru sada keesokan harinya.
Sementara itu, aksi pencurian ketiga dipergoki oleh suami Nurhayati saat sedang menjaga warung. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.
Kegiatan kriminal pelaku diketahui suami Nurhayati usai mendengar bunyi dari arah JPO yang cukup keras.
“Baru diteriaki, dia loncat, kabur naik bajaj yang menunggu di bawah jembatan,” ungkap Nurhayati.
Aksi pencurian yang terakhir sayangnya tidak diketahui oleh Nurhayati dan suami. Mereka baru mengetahui keesokan harinya.
Menurut Nurhayati, aksi pencurian terakhir adalah yang terparah. Namun, pihak terkait kini telah memperbaikinya.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, kondisi JPO tersebut sudah jauh lebih aman.
Tidak terlihat lagi lubang-lubang yang sebelumnya membahayakan pejalan kaki dan memaksa pengguna untuk ekstra hati-hati saat melintasi jembatan tersebut.
Pijakan besi pada anak tangga kini tampak kokoh dan stabil.
Perbaikan dilakukan dengan menutup bagian-bagian yang sebelumnya berlubang serta memperkuat struktur tangga, sehingga pengguna JPO bisa berjalan dengan lebih nyaman dan aman.
Sayangnya, besi-besi yang telah keropos tak turut serta mendapatkan perbaikan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah besi dari anak tangga pada jembatan penyeberangan orang (JPO) di Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, diduga dipreteli oleh orang tak bertanggung jawab.
Berdasarkan rekaman video unggahan Instagram @lbj_jakarta, JPO ini tepatnya berada dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo Daan Mogot atau beberapa meter setelah Halte Busway Jelambar.
Dalam video tersebut, tampak beberapa warga tengah menuruni tangga JPO dengan langkah perlahan dan penuh kehati-hatian.
Kepala mereka tertunduk, mata fokus menatap setiap pijakan, seolah memastikan kaki tidak salah langkah atau terperosok di antara celah anak tangga.
Sesekali tangan mereka meraba dan menggenggam erat railing besi di sisi tangga, mencari keseimbangan agar tetap stabil di tengah rasa waswas yang tampak jelas dari gerakan tubuh mereka.
Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke polisi terkait pencurian besi pada anak tangga JPO tersebut.
Meski demikian, polisi tetap akan menyelidiki beredarnya video viral di media sosial yang menyebut adanya ‘besi dipreteli oleh orang tak bertanggung jawab’.
“Apakah ini ada unsur pidananya atau tidak, akan kami lidik terlebih dahulu,” kata Hafiz saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Grup Musik: APRIL
-

Cara Mantan Artis Drama Kolosal Edarkan Uang Palsu di Lippo Mall Kemang, Aksinya Ketahuan Kasir Toko – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Kasus peredaran uang palsu di Lippo Mall Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terbongkar.
Wanita bernama Sekar Arum Widara (40) ditangkap setelah berulang kali melakukan transaksi menggunakan uang palsu di Lippo Mall pada Rabu (2/4/2025).
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, mengatakan mantan artis sinetron kolosal itu ditetapkan sebagai tersangka.
“Jadi setelah kita pertama mendapatkan hari Rabu, tanggal 2 April 2025 sekitar malam hari kita amankan, kemudian besoknya kita sudah menahan karena memang barang bukti jelas dan penahanan sudah dilakukan,” ungkapnya, Senin (14/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.
Suami Sekar yang menemani berbelanja masih berstatus saksi.
“Suami sirinya belum ditetapkan karena memang kita mencari titik jelas, apakah dia ikut serta atau hanya mendampingi pelaku,” imbuhnya.
Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Iptu Teddy Rohendi, menjelaskan kasus ini terbongkar setelah salah satu kasir toko mengecek uang yang digunakan Sekar untuk bertransaksi.
“Pada saat melakukan pembayaran, kasir toko melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan mesin pendekteksi uang sinar UV dan diketahui uang tersebut palsu dan transaksi dibatalkan,” bebernya.
Sekar mencoba melakukan hal serupa di toko lain sehingga aksinya dicurigai.
Saat diamankan satpam mall, Sekar membawa uang pecahan Rp100 ribu sebanyak 2.235 lembar atau senilai Rp225.500.000.
“Kemudian pihak kemanaan mall memberitahukan kepada polisi dan pelaku dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan,” jelasnya.
Saat diperiksa, tersangka mengaku sempat berhasil membelanjakan uang palsu tersebut dan mencobanya di toko lain.
“Tersangka melakukan pembelian di Hypermart lalu melakukan pembayaran dengan uang palsu dan berhasil,” tuturnya.
Total ada dua transaksi yang berhasil sehingga tersangka melakukan hal serupa di Lippo Mall Kemang.
Meski mengaku sebagai mantan artis drama kolosal, tersangka kini bekerja sebagai karyawan swasta.
“Latar belakangnya dia saat ini karyawan swasta dan juga terakhir informasinya dia adalah mantan artis,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Edarkan Uang Palsu Rp 200 Juta, Mantan Artis Sekar Arum Widara Jadi Tersangka dan Ditahan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas)
-
/data/photo/2025/04/14/67fcdd5168bc8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tolak 3 Kebijakan KKP, Nelayan: Tolong, Kami Sudah Hidup Sengsara… Megapolitan 14 April 2025
Tolak 3 Kebijakan KKP, Nelayan: Tolong, Kami Sudah Hidup Sengsara…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Nelayan
Muara Angke meminta agar pemerintah tak membuat peraturan baru yang membuat mereka semakin kesulitan mencari ikan.
Menurut para
nelayan
, ada tiga peraturan yang diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia yang dianggap membebani nelayan.
Hal ini disampaikan para nelayan saat menggelar aksi demonstrasi di Pengedokan Kapal, Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (14/4/2025).
“Tolong kami, sebagai nelayan sudah hidup sengsara, jangan kami dibikin sengsara lagi dengan adanya peraturan yang tidak memihak kepada masyarakat kecil,” ucap salah satu nelayan bernama Saefudin.
Adapun tiga peraturan yang diprotes para nelayan, pertama, kewajiban agar seluruh kapal memiliki Vessel Monitoring System (VMS) atau mesin pemantau kapal.
Jika tidak memiliki VMS, kapal nelayan dilarang berlayar. Padahal, harga VMS mencapai Rp 16 juta untuk satu kapal.
Kebijakan kedua terkait pembatasan
zona penangkapan ikan
. Para
nelayan Muara Angke
hanya diperbolehkan mencari ikan di satu wilayah saja, antara wilayah 711 atau wilayah 712.
Wilayah 711 meliputi Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan; sedangkan wilayah 712 yang mencakup Laut Jawa.
Apabila ada yang melewati zona yang sudah ditetapkan, nelayan akan disanksi dan wajib membayar denda ratusan juta rupiah.
Pembatasan zona itu dinilai membatasi tangkapan para nelayan.
“Nelayan itu ke luar pakai biaya, pakai ongkos, sekarang
cost
kami mencapai Rp 300-500 juta, dapat cuma Rp 300 juta, itu rugi. Bagaimana kami bisa menghidupi ABK (anak buah kapal) kami,” tutur Saepudin.
Kebijakan ketiga yang dikritik ialah terkait penghapusan izin penggunaan rumpon untuk menangkap ikan.
Padahal, kata Saepudin, sejak lama nelayan mengandalkan rumpon sebagai alat bantu untuk menangkap ikan.
Saepudin menyebut, rumpon bukan alat ilegal dan aman untuk kehidupan ekosistem di laut.
Jika penggunaan rumpon dibatasi, akan banyak nelayan yang kesulitan menangkap ikan.
“Kasihan nasib kawan-kawan kami di Kepulauan Seribu, yang penghasilamnya pas-pasan. Kalau dilarang pakai rumpon, bagaimana mereka mencari ikan,” pungkas Saepudin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rupiah Senin pagi menguat jadi Rp16.787 per dolar AS
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt.
Rupiah Senin pagi menguat jadi Rp16.787 per dolar AS
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Senin, 14 April 2025 – 11:13 WIBElshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin pagi di Jakarta menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.787 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.796 per dolar AS.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2010/01/15/1327286780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria Tewas di Kampung Ambon, Polisi Sebut Kematian Akibat Kecelakaan Megapolitan 14 April 2025
Pria Tewas di Kampung Ambon, Polisi Sebut Kematian Akibat Kecelakaan
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menyebut pria berinisial O yang tewas di kawasan
Kampung Ambon
,
Cengkareng
, Jakarta Barat pada Senin (14/4/2025) siang, diduga meninggal akibat kecelakaan.
“Informasi dari warga menyebutkan korban baru saja jatuh dari motor,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ipda Aksan, saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Namun demikian, polisi masih menunggu hasil visum jasad korban di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, guna memastikan penyebab kematian korban.
“Kami masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab kematiannya,” kata Aksan.
Penemuan mayat tersebut sempat menggegerkan warga sekitar yang kemudian melaporkannya ke polisi.
Mendapatkan laporan itu, petugas segera mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Tadi kita dapat informasi dari warga bahwa ada mayat. Setelah kita datang ke lokasi, kami langsung melakukan olah TKP,” ucap Aksan.
Meski polisi belum dapat memastikan penyebab pasti kematian, hingga kini tidak ada indikasi bahwa kejadian tersebut melibatkan tindak pidana atau kekerasan.
“Untuk sementara, kami belum bisa menyimpulkan apakah itu kecelakaan atau ada faktor lain. Kami menunggu hasil visum,” tutup Aksan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/14/67fcd28017ba9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/14/67fce109bc11a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2023/10/07/65217138a548f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

