Grup Musik: APRIL

  • Pemuda Asal Bekasi Tewas Disiksa di Kamboja, Terungkap Motif Merantau Demi Keluarga – Halaman all

    Pemuda Asal Bekasi Tewas Disiksa di Kamboja, Terungkap Motif Merantau Demi Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemuda asal Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bernama Ihwan Sahab (28) dikabarkan tewas di Kamboja pada Senin (14/4/2025).

    Diketahui, Ihwan berpamitan kepada keluarganya untuk bekerja di luar negeri sejak Februari 2024. 

    Kepada keluarganya, ia mengaku telah mendapatkan penempatan kerja baru sebagai bagian dari mutasi dari perusahaan tempatnya bekerja di Indonesia.

    Padahal di Kamboja, Ihwan bekerja sebagai admin perusahaan scam atau penipuan online. Karena ia tidak mencapai target, korban disiksa oleh perusahaannya.

    Kini terkuak alasan di balik kepergian Ihwan ke Kamboja.

    Ia merantau ke Negara Angkor Wat tersebut karena ingin membantu memperbaiki ekonomi keluarga.

    Sebelum berangkat, Ihwan sempat dijanjikan penghasilan yang menggiurkan.

    “Ya mungkin karena dia ingin membanggakan orang tua ingin memperbaiki ekonomi keluarga,” kata adik Ihwan, Subyantoro (23), Kamis (17/4/2025). 

    Ihwan merupakan tulang punggung keluarga, setelah orang tuanya purna tugas.

    Ia sudah bekerja untuk keluarga sejak lulus sekolah.

    Di mata adiknya, Ihwan adalah orang yang berhati baik dan suka memberi.

    “Dia berangkat itu dia udah baik banget kayak beliin HP orang tua, beliin mesin cuci orang tua, beliin saya laptop, beliin istri saya kamera itu udah baik banget,” paparnya. 

    Selain itu, Ihwan juga sempat menyumbangkan kitab suci ke sebuah pesantren.

    “Emang dikenal baik orangnya, di sini pun dia dikenal baik. dia mewakafkan Al-Qur’an juga ke sebuah pesantren,” ucapnya. 

    Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Ihwan sempat ditemukan penuh luka dan tanpa busana di jalanan Kamboja oleh Polisi setempat.

    “Mungkin pas lagi penyiksaan dia pingsan, mereka kira kakak saya udah enggak ada (meninggal), akhirnya dibuang di jalanan, karena perusahaan enggak mau tanggung jawab, ditemuin sama polisi lagi patroli,” kata Subyantoro. 

    Keluarga baru menerima kabar tentang Ihwan setelah korban dibawa ke rumah sakit oleh Polisi setempat.

    Pada saat itu, perawat di rumah sakit mengabarkan bahwa Ihwan sudah sadar setelah mengalami koma selama kurang lebih dua hari.

    “Tanggal 3 April 2025 itu dikabarin melalui susternya, tapi susternya menjelaskan kakak saya itu udah koma selama di rumah sakit 2 hari, berarti masuk rumah sakit itu sekitar tanggal 28 Maret,” jelas Subyantoro, dikutip dari TribunJakarta.com. 

    Saat berkomunikasi, Ihwan bercerita kepada keluarganya bahwa ia disiksa oleh belasan orang karena tidak memenuhi target perusahaan. 

    Selain itu, keluarga juga melihat kondisi Ihwan dengan penuh luka di sekujur tubuhnya melalui video call. 

    Ihwan diduga disiksa dengan cara dikeroyok oleh belasan orang hingga disetrum.

    Namun, setelah ia sempat sadarkan diri dari koma, Ihwan menghembuskan napas terakhirnya.

    Keluarga Ihwan akhirnya memutuskan untuk memakamkan korban di Kamboja.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ingin Perbaiki Ekonomi Keluarga, Alasan Ihwan Sahab ke Kamboja Jadi Admin Perusahaan Online Scam 

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Luapan Sungai Kalibendo Genangi Belasan Rumah Warga di Malang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 April 2025

    Luapan Sungai Kalibendo Genangi Belasan Rumah Warga di Malang Surabaya 18 April 2025

    Luapan Sungai Kalibendo Genangi Belasan Rumah Warga di Malang
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Belasan rumah warga Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten
    Malang
    , Jawa Timur, tergenang air hingga ketinggian 60 sentimeter pada Jumat (18/4/2025).
    Genangan itu berasal dari luapan sungai
    Kalibendo
    yang dipicu hujan lebat yang terjadi mulai pukul 11.00 WIB.
    Kepala Bidang Kedaruratan
    dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyebutkan bahwa setidaknya ada 12 rumah warga yang tergenang akibat
    banjir luapan
    tersebut.
    “Jumlah warga yang terdampak sebanyak 37 jiwa,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu.
    Meski tergenang banjir luapan, puluhan warga itu tidak mengungsi.
    Sebab, seiring menurunnya intensitas hujan beberapa waktu kemudian, banjir luapan pun berangsur surut.
    “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya kerugian material diperkirakan mencapai Rp 7 juta,” jelasnya.
    Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, dan Muspika setempat turut membantu mengevakuasi barang-barang warga serta membersihkan rumah warga pasca banjir luapan surut.
    “Sekitar pukul 16.00 WIB, banjir luapan sudah surut kembali,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Eks Admin Judol di Kamboja: Teman Tewas Disiksa jika Tak Capai Target
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Kesaksian Eks Admin Judol di Kamboja: Teman Tewas Disiksa jika Tak Capai Target Megapolitan 18 April 2025

    Kesaksian Eks Admin Judol di Kamboja: Teman Tewas Disiksa jika Tak Capai Target
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Seorang pemuda asal Kabupaten Bekasi bernama
    Febby Febriadi
    (27) menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja sebagai admin
    situs judi online
    (judol) di
    Kamboja
    .
    Selama menjadi admin judol dalam rentang waktu April hingga November 2024, rasa kemanusiaan dan mentalnya diuji ketika melihat rekannya tewas disiksa seorang algojo asal Indonesia.
    Ia melihat dengan mata telanjang saat rekannya menghembuskan nyawa terakhirnya akibat disetrum hingga dipukul di ruangan khusus selama tiga hari berturut-turut.
    Korban disiksa karena tak memenuhi target untuk mencatatkan 100 transaksi bagi warga Indonesia bermain judol di situsnya.
    “Teman mati karena disetrum, enggak dikasih makan.
    Penyiksaan
    di ruangan tertutup gitu,” kata Febby kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).
    Kematian rekannya membuatnya depresi. Hal sama juga dialami sesama admin judol. Mereka tak menyangka betapa berisikonya bekerja di Kamboja.
    “Melihat teman sampai mati itu bikin mental semua (teman) hancur,” ungkap Febby.
    Setelah kematian itu, tebersit di benak Febby untuk segera pulang ke Tanah Air.
    Ia tak ingin mengalami nasib yang sama seperti sahabatnya mati disiksa di tangan algojo situs judol.
    Namun, ia tak bisa melenggang angkat kaki begitu saja dari Kamboja.
    Ia harus membayar penalti sebesar Rp 23 juta kepada perusahaan jika hendak pulang ke Indonesia sebelum masa setahun kontraknya rampung.
    “Tebusan gue pribadi itu sampai Rp 23 juta. Itu bayar ke perusahaan, cash. Karena dari Rp 23 juta itu dihitung dari biaya transport goa berangkat, pembuatan paspor, sama jalur VIP segala macem,” jelasnya.
    Seiring berjalannya waktu, mental Febby kian digerus. Akhirnya, ia pun angkat tangan. Ia tak ingin berlama-lama di Kamboja.
    Pada November 2024, ia memutuskan menyerahkan uang Rp 23 juta ke perusahaan demi bisa pulang ke Tanah.
    Ia memilih membayar penalti ketimbang bertahan lama di sana. Begitu uang diterima, pihak perusahaan langsung mengizinkannya pulang.
    Asa yang dinantikannya sejak lama pun datang untuk bisa kembali menginjakkan kaki di Bumi Pertiwi.
    “Tapi gue balik dari Kamboja pun langsung ke psikiater karena gue ngerasa kayak mental gue benar-benar hancur banget gitu. Ketemu orang pun gue sekarang takut,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesan Teman Kencan Lewat Aplikasi Chat, Pria di Batam Jadi Korban Pemerasan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 April 2025

    Pesan Teman Kencan Lewat Aplikasi Chat, Pria di Batam Jadi Korban Pemerasan Regional 18 April 2025

    Pesan Teman Kencan Lewat Aplikasi Chat, Pria di Batam Jadi Korban Pemerasan
    Tim Redaksi

    BATAM, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial MT (29) menjadi korban
    pemerasan
    dan pengancaman setelah memesan teman kencan melalui aplikasi berbagi pesan.
    Alih-alih mendapatkan layanan sesuai kesepakatan, MT justru diperas dan diancam oleh wanita berinisial AS (30) dan tiga orang pelaku lain berinisial MF (25), RA (28), dan A (20).
    Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/4/2025) di salah satu hotel kawasan Lubuk Baja, Batam, tak lama setelah korban dan pelaku selesai berkencan.
    Menurut Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Noval Adimas Ardianto, korban sebelumnya telah mengenal pelaku AS sejak Februari lalu melalui aplikasi.
    Pada Sabtu (12/4/2025), MT yang sedang menginap di hotel menghubungi AS untuk berkencan satu malam.
    “Saat itu korban sedang menginap di hotel, dia hubungi salah satu pelaku untuk berkencan selama satu malam. Pelaku yang tiba sejak siang, saat itu sempat meminta izin pulang dengan alasan menemui anaknya,” jelas Noval, Jumat (18/4/2025).
    Keesokan paginya, AS kembali ke hotel bersama pelaku A yang mengaku sebagai adik AS.
    Mereka sempat meminta uang rokok, lalu pergi. Namun tak lama, A kembali bersama dua pelaku lainnya, MF dan RA. Mereka mendatangi kamar korban dengan alasan mencari AS.
    Salah satu pelaku, MF, mengaku sebagai suami AS. Saat itulah ketiganya mulai mengancam MT.
    “Salah satu pelaku mengaku sebagai suami teman kencan korban, kemudian melakukan pemukulan dan ancaman dengan cara memegang tangan dan badan serta memegang pisau mengarahkan ke leher korban,” ujarnya.
    Korban dipaksa menyerahkan uang tunai, membuka akses handphone, hingga memberikan PIN ATM. Setelah mendapatkan semua yang diinginkan, para pelaku meninggalkan korban.
    “Atas peristiwa ini, korban mengalami kerugian hingga Rp9,7 juta. Setelah peristiwa ini, korban lalu menuju polsek untuk membuat laporan,” jelas Noval.
    Usai laporan diterima, polisi bergerak cepat. Penyelidikan mengarah ke salah satu hotel di Kecamatan Batuampar, tempat persembunyian para pelaku. Pada Senin (14/4/2025), polisi mengamankan MF, RA, dan AS di dua kamar hotel berbeda. Sementara pelaku A menyerahkan diri di hari yang sama.
    “Atas perbuatannya, keempat pelaku diancam dengan pasal 368 ayat 1 KUHPidana dengan ancaman kurungan 9 tahun,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 April 2025

    Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi Surabaya 18 April 2025

    Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Korban penahanan ijazah,
    Oci Tartanti
    (22), warga Nganjuk, akhirnya mendapatkan kembali tanda kelulusan sekolahnya tanpa membayar denda, setelah menghubungi Wali Kota
    Surabaya
    ,
    Eri Cahyadi
    .
    Oci mengaku sempat diminta Rp 20 juta untuk menebus ijazahnya yang ditahan pemilik salon kecantikan di Surabaya.
    Oci mengatakan, ia sempat bekerja di salon yang berlokasi di Surabaya pada 2022.
    Namun, ia memutuskan untuk keluar demi merawat anaknya yang baru saja lahir pada 2023.
    Akan tetapi, Oci diminta oleh bekas tempat bekerjanya untuk membayar denda sekitar Rp 20 juta agar dapat mendapatkan kembali ijazah sekolahnya.
    “Lapor ke Pak Wali (Kota Surabaya Eri Cahyadi) hari Senin (14/4/2025) lewat DM (direct message) Instagram, ke Cak Ji (Armuji) juga,” kata Oci saat ditemui di Surabaya, Jumat (18/4/2025).
    Kemudian, Oci mendapatkan informasi bahwa Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya telah mendatangi tempat kerjanya dulu untuk melakukan mediasi.
    “Disnaker langsung ke salon, saya juga langsung disuruh ke sana sambil bawa seragam. Ijazahnya langsung dikasih, enggak bayar denda penalti (denda) sama sekali,” ujarnya.
    Sementara itu, Kepala Disperinaker Surabaya, Achmad Zaini, membenarkan mengenai perkara perusahaan salon yang meminta denda sebesar Rp 20 juta kepada mantan karyawannya.
    “Mbak Oci (korban) melapor ke Pak Wali (Kota Surabaya), direspons sama Pak Wali telepon Mbak Oci. Minta saya selesaikan
    silent
    (senyap), sejauh tidak gaduh,” ucap Zaini.
    Selanjutnya, Zaini menghubungi pihak perusahaan untuk menyelesaikan perkara tersebut.
    Dia menyebut pemilik salon tempat korban bekerja bersikap kooperatif saat proses mediasi.
    “(Korban) Ada tunggakan utang Rp 1,3 juta, sudah dibayar Rp 450.000 ke perusahaan, sudah lunas. Perusahaan memberikan ijazah, (alasan perusahaan) bukan menahan, tapi imbalan,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angka Kriminalitas Meningkat, Legislator Soroti Kondisi Penerangan Jalan di Surabaya yang Minim
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 April 2025

    Angka Kriminalitas Meningkat, Legislator Soroti Kondisi Penerangan Jalan di Surabaya yang Minim Surabaya 18 April 2025

    Angka Kriminalitas Meningkat, Legislator Soroti Kondisi Penerangan Jalan di Surabaya yang Minim
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi C DPRD Surabaya Achmad Nurdjayanto menyoroti minimnya perawatan dan pemerataan penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik di Surabaya.
    Achmad menilai, saat ini Surabaya tengah menghadapi kenaikan angka kriminalitas.
    Namun langkah konkret dari Pemerintah Kota justru belum menyentuh aspek fundamental seperti perbaikan dan optimalisasi PJU.
    “Yang dilakukan saat ini hanya sebatas pembangunan portal di wilayah perkampungan. Tapi di sisi lain, banyak PJU yang sudah butuh perawatan ulang atau kurang berfungsi dengan baik dibiarkan begitu saja,” kata Achmad, Jumat (18/4/2025).
    Ia menekankan, keberadaan penerangan jalan yang baik sangat penting.
    Bukan hanya untuk kenyamanan warga saat beraktivitas malam hari, tetapi juga untuk menekan angka kejahatan di jalanan dan di pemukiman.
    “Tanpa penerangan yang cukup, CCTV juga tidak bisa bekerja maksimal. Pelaku kejahatan pun cenderung memilih lokasi-lokasi gelap sebagai sasaran karena minim pengawasan,” katanya.
    Achmad menyebutkan, pencahayaan yang memadai bisa menjadi salah satu penghambat bagi pelaku kejahatan.
    Selain itu, PJU juga memiliki fungsi krusial dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya pada malam hingga dini hari.
    “Pada dini hari, jarak pandang pengendara sering terganggu karena mengantuk atau faktor kabut. Di sinilah pentingnya penerangan jalan yang terang dan merata,” ujar dia.
    Ia mendorong Dinas perhubungan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan PJU.
    Termasuk daerah-daerah rawan yang hingga kini belum mendapatkan perhatian serius.
    Pasalnya, dirinya kerap mendapat aduan dari masyarakat yang mengeluhkan kondisi PJU yang redup yang belum mendapat tanggapan dari dinas terkait.
    “Surabaya ini kota besar. Tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan fisik saja tanpa memikirkan aspek keamanan dan keselamatan. Saya harap PJU segera masuk prioritas utama dalam perencanaan APBD Perubahan maupun APBD 2026 nanti,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Bagaimana Penanganannya?

    Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Bagaimana Penanganannya?

    Bisnis.com, JAKARTA – Tiga instansi utama yang bertanggung jawab atas kelancaran operasional Pelabuhan Tanjung Priok yakni KSOP Utama Tanjung Priok, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelindo Regional 2, memberikan penjelasan terkait kemacetan yang terjadi sejak Rabu malam (16/4/2025). 

    Lonjakan volume aktivitas menjelang libur panjang 18–20 April 2025 disebut sebagai pemicu utama kemacetan di area pelabuhan terbesar di Indonesia.

    Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku menyampaikan bahwa kemacetan disebabkan oleh meningkatnya volume bongkar muat yang mencapai lebih dari 4.000 TEUs dari tiga kapal besar yang bersandar di NPCT1. Angka ini jauh di atas rata-rata harian normal yang berkisar 2.000–2.500 TEUs.

    “Lonjakan signifikan ini membuat arus kendaraan logistik meningkat drastis, meskipun sistem di area common gate dan NPCT1 berjalan normal. Kami langsung mengambil langkah-langkah pengalihan arus kendaraan untuk mengurai kepadatan,” kata Takwim melalui rilisnya, Jumat (18/4/2025).

    Takwim menjelaskan salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi kepadatan adalah dengan mengalihkan kendaraan yang menuju NPCT1 ke dalam area pelabuhan. Selain itu, dilakukan pengalihan kendaraan dari arah Ancol ke buffer area di Inggom untuk menunggu kondisi lalu lintas membaik.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, turut menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas disebabkan oleh banyaknya pengguna jasa yang berupaya mengambil barang lebih awal sebelum libur panjang. 

    “Kami terus berupaya menjaga kelancaran layanan dan memastikan seluruh aktivitas operasional tetap berjalan optimal,” tegas Adi.

    Dari sisi pengamanan lalu lintas, Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, mengonfirmasi bahwa kepadatan terjadi di beberapa titik kritis seperti Pos 9 dan akses masuk ke NPCT1. 

    Dia mengimbau pengendara non-logistik untuk menggunakan jalur alternatif dan tetap berhati-hati. Seluruh pihak terus melakukan koordinasi intensif untuk mempercepat penguraian kemacetan dan memulihkan kelancaran lalu lintas di sekitar pelabuhan.

    “Langkah penanganan terus kami lakukan bersama KSOP dan Pelindo agar kemacetan segera terurai dan aktivitas bongkar muat dapat kembali lancar,” pungkas AKBP Donni.

    Nilai Kerugian

    Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengungkap estimasi kerugian yang ditanggung pengusaha truk akibat kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara mencapai Rp120 miliar.

    Ketua Umum Aptrindo, Gemilang Tarigan mengatakan estimasi kerugian tersebut terhitung selama dua hari atau sejak 16 April sampai dengan 17 April 2025. “Rp120 miliar [estimasi kerugian] dari tanggal 16 sampai 17 [April],” kata Gemilang kepada Bisnis, Jumat (18/4/2025).

    Dengan adanya estimasi angka kerugian ini, Gemilang menyebut pihaknya meminta adanya uang ganti rugi dari pihak operator yakni PT New Priok Container Terminal One (NPCT1).

    “Kita tuntut ganti rugi pelabuhan, ke NPCT1,” ucapnya.

    Gemilang mengatakan ada dua hal yang menjadi penyebab utama kemacetan horor di Pelabuhan Tanjung Priok. Pertama, karena adanya pembatasan operasional truk selama 16 hari pada periode Lebaran 2025.

    Untuk diketahui, para pengusaha truk dikenakan pembatasan angkutan barang Lebaran 2025 selama 16 hari mulai dari 24 Maret 2025 hingga 8 April 2025, baik di ruas jalan tol maupun non-tol.

    “Penyebab kedua, sekarang ini kan ada kebijakan Trump. Dalam waktu 90 hari ke depan, kan mereka menaikkan tarif. Jadi eksportir buru-buru mengejar itu, supaya bisa kirim ke sana tidak kena tarif AS,” katanya.

  • Prospek sektor pertanian di era perang tarif

    Prospek sektor pertanian di era perang tarif

    Pekerja membongkar muatan kelapa sawit dari dalam truk di sebuah tempat jual beli tanda buah segar (RAM) di Desa Purnama Dumai, Riau, Sabtu (18/1/2025). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.

    Prospek sektor pertanian di era perang tarif
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Jumat, 18 April 2025 – 17:01 WIB

    Elshinta.com – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dipicu kebijakan tarif Presiden Donald Trump beberapa tahun lalu ternyata dapat membawa berkah tersendiri bagi sektor perkebunan Indonesia.

    Meskipun perang tarif tersebut sempat mengguncang tatanan perdagangan global, Indonesia justru melihat peluang meraup manfaat di sektor pertanian, khususnya untuk komoditas perkebunan.

    Sektor pertanian khususnya komoditas perkebunan Indonesia memiliki potensi produksi dan ekspor yang sangat besar. Indonesia merupakan produsen utama dunia untuk komoditas seperti kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, dan berbagai rempah.

    Pada 2022, produksi kelapa Indonesia mencapai 17,19 juta ton, sementara minyak kelapa sawit (CPO) menembus lebih dari 45 juta ton per tahun (BPS). Indonesia memasok sekitar 59 persen dari total produksi sawit global, menjadikannya produsen dan eksportir sawit nomor satu dunia dengan nilai ekspor sekitar 22,7 miliar dolar AS pada 2023 (fas.usd.gov).

    Komoditas perkebunan andalan lainnya juga berkontribusi besar. Produksi kopi Indonesia sekitar 793 ribu ton pada 2022, dengan nilai ekspor melampaui 1,1 miliar dolar AS di tahun tersebut. Untuk kakao, Indonesia menghasilkan sekitar 728 ribu ton biji kakao pada 2021, menempatkan negara ini sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia (fao.org).

    Di segmen rempah-rempah, Indonesia masih merajai pasar global dengan memasok sekitar tiga perempat kebutuhan pala dunia dan termasuk produsen lada terbesar dunia. Adapun pada komoditas tebu, produksi gula dalam negeri mencapai 2,4 juta ton pada 2022 (konsumsi nasional, sekitar 3,2 juta ton).

    Terakhir, sektor perkebunan juga merambah energi hijau melalui biodiesel sawit. Berkat mandatori B40, Indonesia memproduksi lebih dari 11 juta kiloliter biodiesel pada 2022, dengan sebagian diekspor (sekitar 436 ribu ton pada 2022) terutama ke pasar Tiongkok (BPS, 2024).

    Dampak perang dagang

    Perang dagang antara AS dan Tiongkok sejak 2018 telah mengubah pola perdagangan internasional secara signifikan. Kebijakan Trump yang mengenakan tarif tinggi terhadap ratusan miliar dolar barang Tiongkok direspons Beijing dengan tarif balasan atas produk-produk AS.
    Alhasil, perdagangan langsung kedua negara tersebut menyusut tajam dan muncul fenomena trade diversion (pengalihan perdagangan) ke negara lain.

    Sebagai contoh, China menerapkan tarif tambahan 25% pada impor kedelai AS mulai Juli 2018, yang membuat volume impor kedelai dari AS anjlok hampir 50 persen pada tahun itu. Berkurangnya pasokan kedelai tersebut mengurangi produksi minyak kedelai di pasar Tiongkok, sehingga negeri itu meningkatkan impor minyak sawit sebagai substitusi.

    Bahkan, pada 2019 impor sawit Tiongkok mencapai rekor tertinggi 7,6 juta ton akibat tarif tinggi pada kedelai AS (mpoc.org.my).

    Dampak lebih luasnya, baik Washington maupun Beijing mulai mengalihkan perdagangan mereka ke mitra alternatif. China, misalnya, mengurangi pembelian sejumlah komoditas dari AS dan beralih ke pemasok lain.

    Hal serupa dilakukan AS dengan mencari sumber impor di luar Tiongkok. Keduanya khawatir ketergantungan perdagangan bisa dijadikan senjata ekonomi, sehingga berupaya mendiversifikasi rantai pasok masing-masing. Bagi dunia, gesekan dua ekonomi raksasa ini memicu pergeseran arus dagang: negara-negara ketiga mulai mengisi kekosongan di pasar yang ditinggalkan produk asal AS atau Tiongkok yang terkena hambatan tarif.

    Peluang peningkatan ekspor

    Tergesernya sebagian produk Amerika dan Tiongkok dari pasar global membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk perkebunannya. Ketika komoditas agrikultur AS sulit masuk pasar Tiongkok akibat tarif, importir di sana mencari pasokan substitusi dari negara lain.

    Situasi ini menjadi angin segar bagi Indonesia. Contoh nyata terjadi pada minyak nabati: saat pasokan dan produksi minyak kedelai di Tiongkok turun karena tarif terhadap kedelai AS, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar siap mengisi kebutuhan tersebut. Peningkatan impor sawit Tiongkok jelas menguntungkan eksportir CPO kita.

    Demikian pula, jika produk pertanian tertentu dari AS kehilangan daya saing di pasar global, komoditas sejenis asal Indonesia berpotensi mengambil alih.

    Sebagai ilustrasi, penurunan ekspor kedelai dan jagung AS mendorong beberapa negara pengimpor untuk beralih ke sumber alternatif. Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini dengan menawarkan produk substitusi, entah itu minyak sawit sebagai pengganti minyak kedelai, ataupun produk olahan kelapa, kopi, dan rempah-rempah ke pasar-pasar yang mulai menghindari produk asal AS/Tiongkok. Data perdagangan menunjukkan sejumlah komoditas ekspor Indonesia meningkat pangsa pasarnya selama periode memanasnya perang tarif AS-Tiongkok.

    Potensi sektor perkebunan

    Setidaknya ada beberapa alasan mengapa sektor perkebunan Indonesia relatif diuntungkan oleh dinamika ini. Pertama, fleksibilitas pasar dan daya adaptasi komoditas kita cukup tinggi. Indonesia mampu dengan cepat mengalihkan penjualan ke negara yang menawarkan permintaan lebih baik ketika terjadi gangguan di suatu pasar.

    Sebagai contoh, saat Uni Eropa membatasi impor biodiesel sawit, produsen Indonesia sigap beralih ekspor ke Tiongkok yang justru meningkat permintaannya. Fleksibilitas semacam ini menjaga volume ekspor tetap tinggi meski peta perdagangan berubah.

    Kedua, diversifikasi tujuan ekspor mengurangi risiko. Ketergantungan yang tidak terlalu besar pada satu pasar membuat posisi tawar Indonesia kuat. Misalnya, Amerika Serikat belakangan muncul sebagai salah satu importir sawit terbesar (sekitar 2,5 juta ton pada 2023).

    Namun apabila akses ke pasar AS terhambat, Indonesia masih memiliki banyak pembeli lain seperti India, China, Pakistan, dan negara-negara di Timur Tengah. Jaringan pasar yang beragam ini memastikan produk perkebunan Indonesia selalu memiliki ceruk di pasar global.

    Ketiga, tren kenaikan harga komoditas dunia belakangan ini turut menguntungkan Indonesia. Perang dagang dan ketidakpastian global kerap mendorong importir menimbun stok dan memicu kenaikan harga. Bagi produsen Indonesia, harga yang lebih tinggi berarti pendapatan meningkat.

    Sebagai contoh, ekspor kopi dan karet Indonesia mendapat nilai lebih tinggi pada 2022 berkat lonjakan harga global. Kenaikan harga ini memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

    Produksi nasional dan swasembada

    Peluang ekspor dan harga jual yang lebih baik pada akhirnya mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Ketika petani dan pengusaha menikmati harga komoditas yang tinggi, mereka terdorong memperluas areal tanam, intensifikasi budidaya, dan investasi di sektor ini.

    Contohnya di sektor sawit, keuntungan ekspor mendorong program peremajaan (replanting) kebun-kebun rakyat untuk memastikan keberlanjutan suplai CPO. Peningkatan produksi ini selain memenuhi permintaan ekspor, juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan domestik.

    Dampak lainnya adalah Upaya percepatan swasembada komoditas. Dengan makin bergairahnya sektor perkebunan, pemerintah dapat mengakselerasi program swasembada gula, misalnya, karena iklim usaha bagi petani tebu membaik seiring tren harga yang menguntungkan. Intinya, keuntungan yang diperoleh dari ekspor dapat dialokasikan untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional.

    Perang tarif AS-Tiongkok menunjukkan pentingnya kemampuan adaptasi dan diversifikasi. Tentu, perlu langkah berkelanjutan seperti peningkatan daya saing melalui hilirisasi dan kualitas, serta diplomasi dagang yang aktif agar manfaat ini berkelanjutan.

    *) Kuntoro Boga Andri : Kepala Pusat Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Perkebunan, Kementerian Pertanian.

    Sumber : Antara

  • Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan

    Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan

    Ilustrasi bus Transjakarta tengah menaikkan dan menurunkan penumpang di salah satu halte. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Jumat, 18 April 2025 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan gate (pintu) khusus bagi penumpang perempuan pada layanan Transjakarta, MRT, dan LRT dalam rangka layanan gratis memperingati Hari Kartini tanggal 21 April.

    “Mekanismenya akan disiapkan gate khusus bagi pelanggan gratis baik di Transjakarta, MRT, dan LRT,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Penyediaan gate khusus ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung tentang rencana menggratiskan transportasi umum pada Hari Kartini.

    Selain  Hari Kartini, Pemprov DKI Jakarta juga akan menggratiskan transportasi umum pada 24 April 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari Transportasi Nasional.

    “Pada 24 April bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional, Pemprov DKI Jakarta juga akan menghadirkan layanan transportasi gratis sepanjang hari yang meliputi Transjakarta (BRT, Non-BRT dan Mikrotrans), MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” kata Syafrin.

    Terkait realisasi dari program tersebut, Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta untuk menyiapkan layanan transportasi umum secara gratis bagi 15 golongan masyarakat untuk mendukung akses mobilisasi warga Jakarta, Bogor, Depok. Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Adapun 15 golongan masyarakat penerima manfaat tersebut yakni PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni Rusunawa, Tim Penggerak PKK, dan karyawan bergaji setara UMP.

    Nantinya, mereka dapat mendaftarkan diri melalui skema pendaftaran di Bank DKI.

    Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui aplikasi Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Pendaftaran meliputi proses pendaftaran, verifikasi, validasi data, produksi dan distribusi kartu, hingga aktivasi kartu dalam bentuk fisik maupun digital.

    Sumber : Antara

  • Menyoal Status Tanah yang Kini Jadi Jalan di Batujaya Karawang, Diklaim Aset Pemkab tetapi Warga Masih Bayar Pajak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 April 2025

    Menyoal Status Tanah yang Kini Jadi Jalan di Batujaya Karawang, Diklaim Aset Pemkab tetapi Warga Masih Bayar Pajak Bandung 18 April 2025

    Menyoal Status Tanah yang Kini Jadi Jalan di Batujaya Karawang, Diklaim Aset Pemkab tetapi Warga Masih Bayar Pajak
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Jalan menuju jembatan penghubung
    Karawang
    -Bekasi di Desa
    Batujaya
    , Kecamatan Batujaya, masih menyisakan persoalan sengketa antara warga yang lahan serta bangunannya digusur dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
    Sejumlah warga mempertanyakan hak mereka yang diklaim belum dibayar oleh pemerintah sejak pembangunan jalan dimulai pada tahun 2005.
    Warga mengungkapkan bahwa jika pembayaran dilakukan, perhitungan yang diterima dianggap tidak adil dan ditandai dengan kuitansi kosong.
    Di sisi lain, Pemkab Karawang melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) menyatakan bahwa uang ganti rugi untuk pembebasan lahan di lokasi tersebut sudah dibayarkan dan kini tercatat sebagai aset Pemda.
    “Kalau catatan aset sih 4.791 m2,” ucap Kepala Bidang Aset BPKAD Karawang, Katmi, pada Kamis (17/4/2025).
    Namun, Kantor Pertanahan ATR/BPN Karawang mengisyaratkan bahwa lahan di lokasi tersebut belum menjadi bagian dari aset Pemda.
    Ketika ditanya apakah lahan tersebut sudah pernah diajukan sebagai aset, Dedi tidak memberikan jawaban.
    Ia menegaskan bahwa dalam proses penertiban aset, pihak terkait harus mengantongi data yang lengkap dan akurat, termasuk sertifikat, luas tanah, dan batas-batasnya.
    “Coba konsul dulu dengan bagian aset. Kan yang bermohon bagian aset,” kata Dedi.
    Sebelumnya, Bupati Karawang mengirimkan surat kepada Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Karawang dengan Nomor 188/2015-Huk pada tanggal 31 Mei 2024.
    Surat tersebut berisi permohonan untuk menanyakan data pengadaan tanah yang dijadikan jalan penghubung Batujaya – Bekasi pada tahun 2006.
    Surat tersebut kemudian dibalas oleh Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Karawang yang menyatakan tidak ada data pengadaan tanah jalan penghubung Batujaya-Bekasi sebagai aset Pemkab Karawang.

    Sebelumnya, seorang warga Henny Yulianty (60) mengungkapkan bahwa ia masih membayar pajak meskipun tanah dan rumahnya telah menjadi jalan akses jembatan Batujaya, Karawang.
    Henny menunjukkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) untuk tahun 2024, sementara kitir pajak tahun-tahun sebelumnya tidak ia simpan.
    Henny menjelaskan bahwa sekitar tahun 2005-2006, ia diberitahu bahwa tanah dan rumahnya akan digusur untuk pembangunan jalan akses ke Jembatan Batujaya.
    Meskipun menolak, ia akhirnya menerima penggusuran setelah menerima ancaman dari pihak pemerintah.
    Henny mengaku diminta menandatangani berkas dan kuitansi kosong, dan ganti rugi yang diterima tidak sesuai harapannya.
    Ia mengajukan tanah dan bangunan seluas 426 meter untuk diganti Rp 230.000, namun pemerintah hanya membayar di bawah Rp 100.000 per meter.
    Henny dan tiga warga lainnya kini menuntut penyelesaian dari pemerintah terkait pembayaran yang mereka anggap tidak adil.
    “Maunya sesuai harga pasar,” kata Henny.
    Tuntutan penyelesaian ganti rugi juga dilayangkan Marwan (53). Ia mengaku sebagian tanah dan dapurnya terkena gusuran.
    Ia mengaku selama 20 tahun diam lantaran bingung apa yang harus ditempuh.
    “Saya orang kecil, kalau sama masalah takut,” kata Marwan.
    Tuntutan yang sama juga dikatakan Imron yang tanahnya seluas 120 meter turut tergusur untuk akses jalan jembatan. Imron menyebut hingga kini ganti rugi tak pernah dibayar lunas.
    Ia bercerita, pada tahun 2005, orangtuanya dipanggil ke kantor desa untuk menerima kompensasi atas tanah yang terkena pembangunan jalan. Tetapi sampai sekarang, uang itu belum seluruhnya didapatkan.
    Saat itu, kata dia, harga yang telah disepakati pada tahun 2005 silam yaitu Rp 80.000 per meter. Dimana harga tersebut belum termasuk dengan harga ganti rugi bangunan dan tanaman warga.
    Namun yang diterima orangtuanya pada kala itu hanya menerima uang muka dari pemerintah.
    “Selama hampir 20 tahun ini, pihak pemerintah bukannya memberikan hak ganti rugi terhadap lahan dan bangunan kami yang dijadikan akses jalan utama oleh pemerintah tapi belum dibayar lunas,” kata Imron.
    Kepala Bidang Aset BPKAD Karawang, Katmi, membenarkan adanya pembebasan lahan seluas 4.791 meter persegi untuk membangun akses jalan di wilayah Batujaya pada tahun 2006.
    “Salah satu nama yang dibeli berdasarkan keterangan camat atas nama Heni,” katanya saat dikonfirmasi pada Minggu (23/3/2025).
    Mengenai penagihan pajak terhadap obyek lahan tersebut, Katmi menyebut bahwa pemilik lahan tidak langsung mengurus pemecahan sertifikat setelah tanahnya dibebaskan.
    Ia juga meminta bukti otentik terkait klaim pembebasan lahan yang belum dibayarkan kepada warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.