Grup Musik: APRIL

  • 7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    Ngawi (beritajatim.com) – Entah apa yang menyebabkan warga Ngawi tak kapok memasang jebakan tikus beraliran listrik. Padahal belum ada lima bulan ini, sudah ada tujuh orang petani yang tewas tersengat.

    Lima di antaranya senjata makan tuan. Sementara dua lainnya, meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang orang lain.

    Berikut daftar petani yang jadi korban jebakan tikus beraliran listrik berdasarkan catatan beritajatim.com sepanjang pertengahan tahun 2024.

    1. Padno (67) warga Desa Sidorejo Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di sawahnya di desa setempat pada 11 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    2. Sriyono (48) warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di di sawahnya di desa setempat pada 12 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    3. Misni (66) warga Desa Jambangan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 26 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    4. Sugito (45) warga Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 30 Januari 2024, Jebakan tikus dipasang sendiri.

    5. Suratno (64) warga Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal pada 30 April 2024. Dia meninggal karena jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

    6. Kasiran (51) warga Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, meninggal dunia diduga tersengat listrik di sawah milik Joyo Sudarmo (60) di Desa Legokulon Kecamatan Padas Ngawi pada 5 Mei 2024. Pemasang jebakan tikus adalah Suparman (59) warga Desa Kartoharjo Ngawi, yang sawahnya dekat dengan sawah milik Joyo Sudarmo.

    7. Teranyar, Sunaryo (55) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah milik Slamet pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Jebakan tikus dipasang oleh Slamet.

    Untuk kejadian keenam dan ketujuh, Polres Ngawi masih melakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. [fiq/ian]

  • Curi Mobil Ibu Kandung, Pria di Jombang Dijebloskan ke Bui

    Curi Mobil Ibu Kandung, Pria di Jombang Dijebloskan ke Bui

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pria asal Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, WSU (32), ditangkap polisi setempat. Dia diduga mencuri mobil Honda Jazz tahun 2016 dan sejumlah uang milik ibu kandungnya, Evi Maisaroh (59).

    WSU ditangkap pada Minggu 12 Mei 2024 di tempat persembunyiannya, Kelurahan Bogo Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Selain menangkap pelaku, petugas juga menyita mobil Honda Jazz warna merah nopol S 1457 XC.

    “Ini pencurian dalam keluarga. Tersangka adalah anak kandung pelapor. Motif tersangka mengambil mobil tersebut dengan maksud untuk memiliki dan menggunakan mobil itu. Saat ini tersangka sudah kita tahan,” ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Sukaca, Rabu (22/5/2024).

    Sukaca menjelaskan bahwa pengungkapan kasus pencurian ini berawal dari laporan Evi. Dalam laporannya, korban mengaku kehilangan mobil Honda Jazz dan uang Rp5 juta dari rumahnya. Kejadiannya Jumat 12 April 2024 atau hari ketiga lebaran sekitar pukul 13.00 WIB.

    Saat itu korban baru kembali setelah mudik dari Malang. Selama mudik korban menitipkan kunci rumahnya kepada tetangga. Evi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polsek setempat. Atas laporan itu, Sat Reskrim Polres Jombang melakukan serangkaian penyelidikan.

    Ironis, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh polisi mengarah ke WSU yang tak lain adalah anak kandung korban. Polisi kemudian mengendus bahwa tersangka bersembunyi di wilayah Nganjuk. “Akhirnya WSU kita tangkap pada 12 Mei 2024 pukul 22.00 WIB,” katanya.

    Kepada polisi, WSU mengakui perbuatannya. Modusnya, pada Jumat 12 April 2024 itu dirinya memasuki rumah sang ibu. Lalu masuk ke kamar. Di kamar tersebut WSU mencongkel lemari menggunakan obeng.

    Setlah itu, laci yang di almari dibuka. WSU kemudian mengambil kunci mobil beserta STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Di laci tersebut juga terdapat uang Rp5 juta. Nah, uang itu juga diembat oleh WSU.

    “Uang itu digunakan untuk kebutuhan tersangka selama kabur. Tersangka dijerat pasal pencurian pemberatan dalam lingkup keluarga,” pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Sampang ini. [suf]

  • Kilas Balik Kasus-kasus Mercon Meledak di Ponorogo yang Akibatkan Korban Jiwa

    Kilas Balik Kasus-kasus Mercon Meledak di Ponorogo yang Akibatkan Korban Jiwa

    Ponorogo (beritajatim.com) – Meninggalnya Ilham Nugroho, pemuda yang terkena ledakan balon udara di Kabupaten Ponorogo bukanlah satu-satunya korban jiwa dari peristiwa mercon meledak. Di bumi reog, sudah ada beberapa kasus mercon meledak yang membuat nyawa anak manusia melayang.

    Berdasarkan arsip yang dimiliki oleh beritajatim.com, sedikitnya ada 2 kasus lagi ledakan mercon yang mengakibatkan adanya korban jiwa. \

    Biasanya, ledakan mercon itu terjadi pada saat jelang Lebaran Idul Fitri. Sebab, ada yang berkembang di sebagian masyarakat bumi reog, bahwa menerbangkan balon udara dan menyalakan mercon, merupakan suatu tradisi jelang dan saat lebaran Idul Fitri. Tak heran, jika kejadian-kejadian itu terjadi saat bulan puasa ataupun lebaran.

    Kilas balik kasus ledakan mercon di Ponorogo yang terjadi pada tanggal 28 April 2021 lalu di Dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Sunardi dan Samuri yang merupakan saudara kandung kakak adik itu, tewas terkena ledakan petasan yang diraciknya di lantai 2 rumahnya.

    Ledakan mercon itu berawal saat kedua korban  membeli beberapa bahan untuk membuat petasan. Bahan-bahan tersebut diletakkan dalam sebuah wadah bekas kaleng cat. Supaya bisa menjadi petasan, bahan – bahan tersebut pun dicampur. Celakanya, bahan itu tidak dicampur secara manual. Melainkan menggunakan mesin, atau dimixer. Kuat dugaan saat mencampur itu menimbulkan gesekan antara wadah dan mixer yang digunakan, otomatis dari gesekan itu menimbulkan panas dan meledak.

    Kerasnya suara ledakan, hingga terdengar hingga radius 7 kilometer. Ledakan itu mengakibatkan atap lantai 2 yang terbuat dari seng hancur menjadi beberapa bagian. Dinding lantai 2 pun juga ikut ambrol, bahkan dak lantai 2 juga ikut jebol.

    Begitupun dengan kondisi 2 kakak beradik tersebut. Sang adik, Samuri badannya utuh, dia terlempar dan nyangkut ke genting tetangga. Sementara Sunardi hanya utuh dari lutut ke atas. Anggota badan lutut ke bawah hancur. Serpihan-serpihan daging anggota tubuh Sunardi tercecer hingga radius 100 meter. Bahkan ada yang nyangkut di pohon trembesi di belakang rumahnya.
    Kemudian peristiwa ledakan mercon terjadi di halaman rumah yang berada di Dusun Sidowayah Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon. Ledakan yang terjadi pada tanggal 15 Mei 2020 itu, mengakibatkan 1 orang tewas di TKP dan 8 lainnya luka-luka.

    Peristiwa itu berawal saat korban yang tewas berinisial TM dan 2 teman lainnya akan membunyikan mercon. Namun, mercon tersebut tidak bunyi. Kemudian ketiga korban membawa petasan ke teras rumah rumah untuk diperbaiki. Perbaikannya dengan cara ditekan dengan alat obeng  sehingga terjadi ledakan.

    Dari olah TKP awal, ditemukan selongsong petasan sebanyak 2 kardus. Polisi juga mengamankan balon plastik yang rencananya akan di terbangkan saat lebaran nanti.
    Petasan maut yang menewaskan TM dan melukai 8 korban lainnya, memang tak biasa. Lazimnya petasan yang terbuat dari kertas yang dilipat-lipat sampai berbentuk tabung. Petasan ini terbuat dari kaleng bekas cat semprot yang diisi bahan peledak.

    Selain ledakan mercon yang menyebabkan korban jiwa, juga ada kejadian ledakan mercon yang membuat korbannya luka-luka. Seperti kasus ledakan mercon yang menyebabkan 3 jari tangan kanan pemuda di Desa Sambilawang Kecamatan Bungkal itu putus. Hal itu terjadi pada tanggal 5 April 2022 lalu.

    Petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo harus melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) hingga dua kali, untuk memastikan informasi yang didapat dalam proses penyelidikan. Pengecekan TKP ini, juga sebagai upaya petugas dari kepolisian untuk mengumpulkan alat bukti. Dari informasi yang dihimpun petugas, malam itu korban ke area persawahan dengan membawa 2 petasan. Namun, yang meledak hanya satu dan sisanya belum meledak.

    Selain area persawahan, cek TKP juga dilakukan di rumah teman korban. Di sana, petugas menemukan bahan-bahan untuk membuat peledak. Seperti bahan untuk membuat sumbu,  peledak dan pupuk untuk campuran bahan peledak.

    Ada lagi kasus ledakan yang terjadi di dapur rumah yang berada di jalan Srigading Desa Polorejo Kecamatan Babadan. Akibat ledakan tersebut, satu orang mengalami luka-luka serius.

    Korban yang mengalami luka serius itu bernama Muhammad Taufiq (29). Dia mengalami luka di kedua tangan, luka lecet di wajah dan luka di kedua kakinya. Keramik dapur yang terkena ledakan itu, masuk ke dalam kaki korban. Ledakan terdengar hingga radius 100 meter. (end/ted)

  • Makin Solid, Mabes TNI Dirikan Kantor di Banyuwangi

    Makin Solid, Mabes TNI Dirikan Kantor di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) –  Markas besar (Mabes) TNI mendirikan kantor Sub Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III/Surabaya di Banyuwangi. Kantor tersebut berlokasi di Jl. Adi Sucipto, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Dengan berdirinya kantor ini meningkatkan solid dan kompak di satuan TNI  lingkungan Kogartap III Surabaya, sekaligus mendukung kondusivitas wilayah Banyuwangi.

    Nantinya, Kogartap III/Surabaya ini memiliki tugas pokok sebagai penegak hukum, tata tertib, dan disiplin prajurit TNI (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara) di wilayah Jawa Timur. Kantor tersebut juga sebagai kantor operasional yang berisi 41 personel TNI.

    Sebelumnya, pendirian kantor tersebut ditandai dengan surat perjanjian antara Markas Besar (Mabes) TNI Komando Garnisun Tetap III Surabaya dan Pemkab Banyuwangi untuk pinjam pakai tanah dan gedung.

    Hadir dalam penandatanganan itu Kepala Staf Komando Garnisun Tetap III/Surabaya Brigjen TNI (Mar) Agung Trisnanto, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono, di Banyuwangi, pada 29 April 2024 lalu.

    “Kami berterima kasih atas dukungan Pemkab Banyuwangi terhadap pendirian kantor Sub Kogartap III di Banyuwangi. Banyuwangi merupakan daerah ke-11 yang mendirikan Sub Kogartap III di Jawa Timur,” ujar Brigjen Agung.

    Agung menjelaskan tujuan pendirian Sub Kogartap salah satunya untuk memelihara ketentuan pokok kemiliteran untuk meningkatkan soliditas satuan-satuan di lingkungan Kogartap 3 surabaya.

    Selain itu, secara khusus di Banyuwangi karena daerah ini telah terdapat minimal dua matra TNI, sebagai salah satu prasyarat pendiriannya. Di Banyuwangi terdapat dua matra TNI yakni darat dan laut .

    “Kami siap membantu Pemkab di luar tugas pokok Garnisun. Kami bisa bekerjasama ikut memelihara ketertiban dan kemanan serta mendukung program pemerintah daerah lainnya,” tambah Brigjen Agung.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Pemkab Banyuwangi menyambut baik kehadiran Kogartap di Banyuwangi. Menurutnya Kogartap akan memperkuat kondusivitas daerah.

    “Kami yakin kehadiran satuan TNI Kogartap di Banyuwangi akan menambah ketertiban dan keamanan daerah,” ujar Bupati Ipuk.

    Ipuk juga berterima kasih atas keinginan Brigjen TNI Agung Trisnanto yang siap bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pemkab sendiri membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak untuk bersama-sama membangun daerah.

    “Ini kesempatan yang sangat baik bagi kami. Semoga kolaborasi antara Pemkab dan TNI ke depan semakin kuat dan solid,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Kesaksian Mengejutkan Pengantar Korban Penganiayaan yang Dilaporkan Kecelakaan di Ponorogo

    Kesaksian Mengejutkan Pengantar Korban Penganiayaan yang Dilaporkan Kecelakaan di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Yunus Indarwan, warga Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo itu tak menyangka bahwa, Jiono yang diantarkan ke Puskesmas Balong merupakan korban pembunuhan. Pada tanggal 6 April 2024 dini hari itu, Ia ditelepon yang memberitahukan bahwa korban Jiono mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal. Yunus disuruh untuk mengantarkan korban ke layanan kesehatan terdekat.

    “Waktu itu saya ingat baru pulang mancing, sekitar pukul 01.00 dini hari sampai rumah. Nah, selang  sejam kemudian ditelepon. Ya saya sepontan datang, karena sudah menjadi pekerjaan saya mengantarkan orang sakit di lingkungan,” kata Yunus, ditulis Rabu (22/05/2024).

    Sampai di lokasi kejadian, dirinya bertanya kepada 5 orang teman korban terkait dengan kronologis kejadian. Mereka kompak bilang tidak tahu. Mereka mengeklaim ketika pulang dari warung kopi, kondisi korban sudah jatuh di jalan dengan sepeda motornya.

    “Ya langsung saya ajak untuk segera dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.

    Ketika Yunus mengangkat ke dalam mobil itu, keadaan korban denyut nadinya masih ada tetapi sedikit. Ia juga melihat ada luka di pelipis kanan dan kiri serta bagian belakang kepala mengeluarkan darahnya.

    “Waktu itu ya saya tidak curiga sama sekali. Saya berpikirnya bagaimana korban ini bisa selamat dengan segera dibawa ke puskesmas,” katanya.

    Sampai puskesmas  petugasnya pun juga bertanya, kenapa lukanya bisa separah ini. Yunus pun menjawab bahwa korban jatuh, sesuai dengan informasi yang diterimanya dari 5 orang teman korban tersebut. Petugas puskesmas itu kemudian langsung mengecek kondisi korban. Dari pengecekan itu, petugas menyatakan bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    “Saat ditanya petugas puskesmas ya saya bilang korban jatuh. Ketika dicek oleh petugas, ternyata korban sudah meninggal dunia. Saya awalnya tidak percaya, dan meminta petugas untuk melakukan pengecekan ulang,” katanya.

    Selang beberapa hari dari kematian korban itu, pihak keluarga merasa ada kejanggalan-kejanggalan. Hal itu setelah pihak keluarga mendapatkan masukan dari masyarakat. Merasa ada yang kurang pas, jika jatuh dari motor, namun motornya tidak mengalami kerusakan atau lecet di bodi motor.

    “Ya keluarga minta diusut dan dilaporkan ke Polsek Balong. Akhirnya 5 orang teman korban itu dimintai keterangan oleh polisi. Ya ternyata ada penganiayaan, korban bukan terjatuh,” pungkas Yunus.

    Untuk diketahui sebelumnya, diberikan bahwa kasus Vina Cirebon yang akhir-akhir ini viral, nampaknya juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kemiripan itu, terkait adanya korban meninggal dunia yang diduga dianiaya, namun dilaporkan kecelakaan lalu lintas tunggal. Peristiwa itu terjadi di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo. Kasus yang menimpa korban yang bernama Jiono itu, terkuak setelah 40 hari peringatan kematiannya.

    “Jadi kronologis singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan-kejanggalan akhirnya melaporkan ke polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana.

    Petugas kepolisian pun langsung melakukan tindak lanjut, dengan mengumpulkan barang bukti, dan penggalian keterangan. Selain itu, polisi juga melakukan pembongkaran makam untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban. Dengan mendatangkan tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri.

    “Hari ini juga kita lakukan pembongkaran makam untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban. Dengan mendatangkan tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri,” katanya. [end/aje]

  • 34 Anak di Blitar Hamil Luar Nikah dalam 4 Bulan

    34 Anak di Blitar Hamil Luar Nikah dalam 4 Bulan

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak 34 anak di Blitar telah hamil di luar nikah. Jumlah tersebut muncul dalam kurun waktu empat bulan terakhir, berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Blitar.

    Selama Januari hingga April 2024 ini, 34 anak yang mengajukan dispensasi kawin akibat hamil di luar nikah

    “Kalau yang 34 itu kelihatannya hamil semuanya, biasanya kalau belum hamil ditolak,” kata Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar, Dwi Andi Prakasa, Selasa (21/5/2025).

    Kehidupan anak-anak di Kabupaten Blitar semakin hari memang semakin bebas. Anak-anak berusia di bawah 19 tahun kini sudah berani berhubungan seksual di luar nikah.

    Alih-alih pacaran, para anak-anak yang masih bau kencur ini justru telah melakukan hubungan layaknya orang dewasa. Tentu hal ini harus jadi perhatian serius baik dari orang tua, sekolah hingga pemerintah daerah.

    Data miror yang dimiliki oleh Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar tentu menjadi gambaran betapa mengkhawatirkannya gaya hidup anak-anak muda di Bumi Penataran.

    “Januari hingga April sudah ada 71 pengajuan rekomendasi dispensasi nikah karena usia calon pengantin masih dibawah usia resmi perkawinan 19 tahun,” tegasnya.

    Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar terus berupaya melakukan pencegahan soal hal ini. Salah satu langkah yakni dengan menyeleksi pengajuan dispensasi nikah.

    Dari 71 pasangan yang mengajukan rekom dispensasi nikah ini, hanya 34 saja yang diberikan rekomendasi untuk dispensasi nikah karena mayoritas perempuan dalam kondisi sudah hamil. Sementara 36 pengajuan rekomendasi dispensasi nikah, ditunda bahkan ditolak dengan tujuan melindungi anak jangka panjang agar tidak melangsungkan pernikahan dini.

    “Karena menghindari zina stigma di masyarakat itu kan dari pada pacaran mending nikah,” kata Dwi Andika menjawab pertanyaan alasan banyaknya anak mengajukan dispensasi nikah.

    Pengajuan rekomendasi dispensasi nikah di UPT perlindungan perempuan dan anak menjadi salah satu syarat sebelum pengajuan dispensasi nikah di Pengadilan Agama. Data di tahun 2023 tercatat ada 362 pengajuan dispensasi nikah di UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar, dari pengajuan ini hanya 176 pengajuan saja yang mendapat rekomendasi. [owi/beq]

  • Kejari Pasuruan: Kasus Pidana Umum Menurun Berkat RJ

    Kejari Pasuruan: Kasus Pidana Umum Menurun Berkat RJ

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan mengungkapkan jumlah kasus pidana umum menurun sepanjang April 2024. Hal ini dinilai berkat penerapan Restorative Justice (RJ) yang terbukti efektif.

    Kasi Pidum Kejari Pasuruan, Yusuf Akbar mengatakan, kasus pidana umum hingga bulan April lalu sudah menurun hingga dua kali lipat. Dari biasanya 40 hingga 60 kasus, kali ini hanya 30 kasus.

    “Selama bulan April ini perkaranya semakin menurun, kami mencatat hanya ada 30 kasus yang kami tangani untuk masuk ke pengadilan. Sedangkan biasanya sebukan bisa masuk 40 hingga 60 kasus yang kami tangani,” kata Yusuf.

    Yusuf juga mengatakan bahwa menurunnya kasus tindak pidana umum ini dikarenakan masyarakat sudah sadar tentang RJ. Tak hanya itu, untuk melakukan RJ sendiri pihaknya harus melewati beberapa prosedur yang ketat dan berkala.

    Bagi beberapa kasus yang kerugian tidak sampai Rp2,5 juta dan pelaku tidak pernah melakukan tindakan hukum bisa menjadi salah satu penyebabnya. Sehingga hal ini bisa diselesaikan di kelompok paling bawah dan tak sampai masuk kedalam ranah hukum.

    Sampai saat ini pihak Kejari Kabupaten Pasuruan sendiri memiliki 26 lokasi untuk menyelesaikan masalah dengan tindakan RJ. Dari 26 lokasi tersebut satu diantaranya kampung RJ dan 25 lainnya yakni rumah RJ yang ada di lingkungqn sekolah.

    “Kenapa di sekolah? Karena kami ingin menekankan pentingnya menekan kenakalan remaja. Dengan begitu, kami berharap perkara yang melibatkan pelajar tak sampai masukbdalam persidangan, karena masa depan mereka masih panjang,” katanya. [ada/beq]

  • Ini 3 Nama Bacawali Kota Mojokerto yang Daftar ke PDI-Perjuangan

    Ini 3 Nama Bacawali Kota Mojokerto yang Daftar ke PDI-Perjuangan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejauh ini, sudah ada tiga nama yang mendaftar sebagai Bakal Calon Wali (bacawali) Kota Mojokerto melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan).  Ketiganya yakni petahana Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, RM Bramastyo Kusumonegoro dan Rachmawati Peni Sutantri.

    Ketua panitia seleksi bacawali dan wakil wali kota Mojokerto, Judha Purwanto mengatakan, jika dari ketiga nama tersebut yang sudah melengkapi administrasi pendaftaran ada dua orang, sementara satu orang kurang melengkapi foto. Namun ia enggran menjelaskan satu nama yang belum melengkapi foto tersebut.

    “Ada tiga nama yang mendaftar sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, RM Bramastyo Kusumonegoro dan Rachmawati Peni Sutantri. Syarat administrasi sudah lengkap, hanya satu yang kurang foto. Terkait rekomendasi, DPC hanya melakukan penjaringan dan yang berhak nantinya memutuskan dari DPP,” ungkapnya, Senin (20/5/2024).

    Sementara itu, Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo menyatakan, sebelum ditutup pada 20 Mei 2024, diharapkan semakin banyak tokoh-tokoh potensial yang mengikuti penjaringan Bakal Calon Wali Kota Mojokerto 2024. Baik dari kader internal, eksternal, maupun nonpartai lainnya.

    “Karena kami sifatnya menjaring putra-putri terbaik yang akan maju di (Pilwali) Kota Mojokerto, maka semua akan kita fasilitasi,” tegasnya.

    DPC PDI-Perjuangan Kota Mojokerto sendiri telah membuka pendaftaran untuk kandidat akan diusung sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto 2024-2029, terbuka untuk masyarakat umum. Pendaftaran dan pengembalian formulir dimulai tanggal 30 April – 20 Mei 2024.

    Pendaftaran dan pengembalian formulir

    di kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Mojokerto Jalan Raya Tropodo H – 3, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto terhitung pendaftaran berlangsung selama 21 hari. Sedangkan untuk waktu pendaftaran dibuka mulai pukul 10.00 WIB – 15.00 WIB. Syarat pendaftaran hanya fotocopy KTP, ijazah terakhir terlegalisir.

    Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, PDI-Perjuangan Kota Mojokerto berhasil meraup suara terbanyak dan mendapatkan jatah lima kursi di DPRD Kota Mojokerto. Sementara kursi di parlemen Kota Mojokerto sendiri ada 25 kursi. [tin/aje]

  • 3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sudah ketiga kalinya, warga Ngawi tenggelam di Waduk Kedung Bendo di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Jawa TImur. Kejadian yang paling mencolok adalah siswa yang tenggelam di waduk tersebut saat melakukan kemah sekolah pada 2 Februari 2020 lalu.

    Saat itu, DH (14) warga Desa Dawu Kecamatan Paron Ngawi tenggelam saat berenang di waduk. Dia dan sejumlah rekannya tengah mengikuti kegiatan kemah yang digelar oleh sekolahnya di pinggir waduk.

    Saat kejadian, korban tengah mengikuti sejumlah temannya yang lebih dulu berenang di waduk. Namun, korban yang saat itu tak bisa berenang dengan baik terjatuh saat digendong rekannya hingga akhirnya tenggelam di kedalaman empat meter. DH kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada 3 Februari 2020.

    Kejadian kedua, yakni seorang wanita bernama Giyem (59) warga Desa Gunungsari Kasreman Ngawi ditemukan mengambang di Waduk Kedung Bendo pada 19 April 2023. Warga setempat terkejut karena tiba-tiba melihat jenazah wanita di waduk. Diketahui, Giyem sengaja menceburkan diri ke waduk karena mengalami depresi.

    Teranyar, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera ditemukan,” pungkas Minto. [fiq/but] 

     

     

  • Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Madiun (beritajatim.com)  – Kantor Imigrasi Kelas II Madiun kebanjiran permohonan paspor di awal tahun 2024. Hingga April, tercatat sudah ada 8.285 orang yang mengajukan dokumen perjalanan ke luar negeri. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat, terutama menjelang musim liburan.

    “Faktornya yaitu biaya paspor sangat terjangkau dan sekarang masa berlakunya 10 tahun. Paling banyak buat keperluan wisata, sama haji dan umrah,” ujar Kasubsi Dokumen Perjalanan Muhammad Afrizal, Sabtu (18/5/2024).

    Untuk mengurai kepadatan antrian dan melayani masyarakat yang tidak bisa hadir di hari kerja, Kantor Imigrasi Kelas II Madiun membuka layanan Paspor Simpatik pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.

    “Paspor simpatik ini dimunculkan karena semakin meningkatnya permohonan paspor di Jawa Timur, khususnya wilayah kerja Madiun,” bebernya.

    Layanan Paspor Simpatik ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengurus paspor di luar jam kerja reguler.

    “Kami buka Sabtu sampai Minggu. Saat ini sebulan itu dua minggu sekali akan kami buka. Jadi bulan ini tanggal 18, lalu nanti selanjutnya tanggal 1 Juni,” jelas Afrizal.

    Antusiasme masyarakat terhadap layanan Paspor Simpatik ini cukup tinggi. Pada hari pertama pembukaannya, kuota 20 untuk paspor biasa dan 5 untuk paspor elektronik sudah terpenuhi.

    “Masyarakat bisa mengecek akun sosial media kami, terkait persyaratan dan kapan dibukanya layanan Paspor Simpatik. Bisa daftar online via M Paspor,”pungkasnya. [fiq/beq]