Grup Musik: APRIL

  • Ditarget Rampung Akhir Tahun, Begini Progres Perbaikan Tol Bocimi Usai Longsor

    Ditarget Rampung Akhir Tahun, Begini Progres Perbaikan Tol Bocimi Usai Longsor

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama PT Trans Jabar Tol (TJT) tengah mendorong percepatan penyelesaian penanganan longsor di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 2 yang terdampak bencana tanah longsor pada 3 April lalu.

    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyebut, penanganan permanen pada ruas Cigombong-Cibadak tepatnya di KM 64+600 itu ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini.

    “Progres penanganan hingga saat ini sudah mencapai 50%, ditargetkan selesai pengerjaannya pada kuartal IV tahun 2024,” tulis BPJT dalam akun Instagram resminya @pupr_bpjt, dikutip Senin (5/8/2024).

    Pelaksanaan perbaikan dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama dengan TJT selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola Jalan tol Bocimi.Saat ini, proses penanganannya tengah memasuki tahap penyelesaian bore pile pada soldier pile sisi bawah dan soldier pile sisi atas.

    Selain itu juga proses penanganan tengah memasuki tahap konstruksi kolom atau extension bore pile pada soldier pile sisi atas, pemasangan bronjong, dan penyediaan sejumlah material mulai dari geo tekstil, pipa subdrain HDPE, besi beton, serta material lainnya.

    Atas kondisi tersebut, hingga saat ini Jalan Tol Bocimi Seksi 2 ruas Cigombong-Cibadak masih belum dapat dilintasi kendaraan. Pengendara hanya dapat melintas pada Seksi 1 ruas Ciawi-Cigombong.

    Sebelumnya juga telah dilakukan penanganan mitigasi salah satunya dengan pemasangan steel sheet pile dan pennempatan material sirtu pada lokasi longsor sehingga jalur B dapat diamankan dan difungsikannya untuk jalur lalulintas satu arah pada masa libur Lebaran dan dapat mengurai kemacetan yang terjadi di jalan nasional.

    Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktorat Jenderal Bina Marga menargetkan, perbaikan Jalan Tol Bocimi yang terdampak longsor bisa selesai sebelum Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Hal ini lantaran dikhawatirkan akan terjadi kemacetan yang cukup parah di jalan nasional apabila ruas tol tersebut tidak difungsikan saat Nataru.

    “Penanganan permanen pasca longsor di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) ruas Ciawi-Sukabumi seksi 2 KM 64+600 yang terjadi pada April lalu ini dapat rampung sebelum libur Natal dan Tahun Baru 2025,” tulis Bina Marga, dkutip dari Instagram @pupr_binamarga, Kamis (6/6/2024).

    (shc/das)

  • Korban Dugaan Penganiayaan Pemilik Restoran Hainan Surabaya Minta Gelar di Mabes Polri

    Korban Dugaan Penganiayaan Pemilik Restoran Hainan Surabaya Minta Gelar di Mabes Polri

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim kuasa hukum Tjiu Hong Meng alias Ameng akan bersurat dan meminta gelar perkara khusus di Mabes Polri. Tujuannya untuk menghindari adanya intervensi dari pihak ketiga yang disebut mafia hukum oleh pengacara korban penganiayaan pemilik restoran Hainan di Bubutan, Surabaya. Diketahui, sejak melaporkan penganiayaan yang dialaminya sejak April 2024 lalu, kasus ini belum tuntas.

    “Kami akan berkirim surat pada Senin besok (05/08/2024) ke Mabes Polri. Kita minta gelar perkara khusus dan kepastian hukum ke Mabes Polri,” kata Eduard Rudy pengacara Ameng, Minggu (04/08/2024) malam.

    Keputusan ini diambil setelah tim kuasa hukum merasa adanya intervensi dari pihak ketiga dalam proses hukum yang sedang berjalan. Eduard mengatakan bahwa ada seseorang berinisial J yang terkenal sebagai mafia hukum memaksa Ameng untuk berdamai. Selain itu, dalam proses hukum, Ameng melaporkan 2 orang yang dianggap otak pelaku namun sampai sekarang belum tersentuh.

    “Walaupun dia mengaku kebal hukum tentu akan kami kejar. Kenapa dua orang otak pelaku tidak tersentuh padahal ikut dilaporkan,” tutur Eduard.

    Eduard juga menyoroti kontra laporan dari pihak lawan yang sempat diproses di Polsek Bubutan dan saat ini sedang ditangani di Polrestabes Surabaya. Padahal, menurut Eduard, tidak ada kliennya melakukan penganiayaan kepada keponakannya sendiri berinisial LN.

    Menurut Eduard, kabar yang dihempaskan pihak lawan terkait awal masalah yang terjadi karena kliennya melakukan penganiayaan kepada LN merupakan kebohongan. Sampai saat ini, tidak ada saksi yang melihat bahwa kliennya melakukan penganiayaan kepada LN. Justru, rekaman CCTV dari tetangga merekam otak pelaku membawa balok dari rumahnya untuk menganiaya kliennya.

    “Otak pelaku berinisial H mengaku kalau dia sedang makan saat kejadian dan baru menyusul setelah kejadian. Namun, dari rekaman CCTV yang kita temukan justru sebaliknya. Otak pelaku kedapatan membawa balok kayu dari rumah,” jelas Eduard.

    Eduard pun menerangkan kalau motif penganiayaan kliennya adalah perebutan harta warisan. Ada 4 sertifikat milik almarhum ayah kliennya yang dibawa oleh Ameng. Saat kejadian, pihak lawan memaksa agar Ameng memberikan 4 sertifikat itu di pukul 12 malam.

    Sementara I Komang Aries Dharmawan yang juga masuk dalam tim kuasa hukum Ameng menegaskan, kasus hukum yang dialami kliennya sudah memiliki konstruksi hukum yang jelas.

    “Peristiwa penganiayaannya benar-benar terjadi. Konstruksi hukum sudah jelas. Ada saksi yang melihat,” pungkasnya.

    (ang/but)

  • Motif Adik Bunuh Kakak di Surabaya Diduga Karena Uang

    Motif Adik Bunuh Kakak di Surabaya Diduga Karena Uang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus pembunuhan gadis di Surabaya bernama Sandra oleh adik kandungnya sendiri, PT (26) menyedot perhatian. Diduga, motif pembunuhan tersebut karena perselisihan terkait uang.

    ER, ibu korban mengatakan ia mengetahui perselisihan kedua anaknya berlangsung sejak 2023. Dugaan ER, perselisihan di antara keduanya disebabkan uang.

    “Musuhan itu kurang lebih sudah satu tahun. Masalahnya ya keuangan itu. Ada crash, selisih, percekcokan adik-kakak,” ungkap ER, Jumat, 2 Agustus 2024.

    Dari segi kemampuan keuangan, Sandra memiliki gaji yang lebih tinggi dari bekerja sebagai admin perkantoran di kawasan Driyorejo. Sementara PT bekerja sebagai driver ojek online.

    Menurut ER, puncak perselisihan antara Sandra dan PT terjadi pada April 2024. Setelah cekcok mencapai puncak, ER beserta dua anaknya, PT dan JT memutuskan pergi dari kontrakan di Jalan Darmo Indah Selatan itu.

    ER merasa harus pergi karena batinnya tertekan lantaran Sandra kerap melawan ketika diberitahu oleh ibunya.

    “Iya berani, suka bentak kalau dibilangi, dibilangi gak nurut. Saya ini nelangsa, kok anak berani gini sama orangtua. Kita besarkan dari kecil, kita biayai. Sekarang sudah besar kok omongannya kasar, keras, semaunya,” tutur ya.

    Sementara PT dianggap sebagai anak yang paling paham dengan kondisi ibunya. Usulan untuk berpisah rumah dengan Sandra juga digawangi oleh PT. Mereka bertiga pun akhirnya memilih untuk tinggal di sebuah kamar kos Jalan Tandes.

    Setelah meninggalkan kontrakan Sandra, ER sudah tak pernah komunikasi lagi dengannya. Bahkan, nomor WhatsApp ER juga diblokir oleh Sandra. Total enam bulan ER dan Sandra tidak berkomunikasi.

    Sementara itu, Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut Sandra.

    “Motifnya cekcok keluarga. Detailnya akan kami sampaikan nanti,” pungkasnya.

    Diketahui, Sandra ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit kabel USB di tangga rumah kontrakannya Jalan Darmo Indah Selatan, Selasa, 30 Juli 2024 kemarin. [ang/beq]

  • Motif Adik Bunuh Kakak di Surabaya Diduga Karena Uang

    Motif Adik Bunuh Kakak di Surabaya Diduga Karena Uang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus pembunuhan gadis di Surabaya bernama Sandra oleh adik kandungnya sendiri, PT (26) menyedot perhatian. Diduga, motif pembunuhan tersebut karena perselisihan terkait uang.

    ER, ibu korban mengatakan ia mengetahui perselisihan kedua anaknya berlangsung sejak 2023. Dugaan ER, perselisihan di antara keduanya disebabkan uang.

    “Musuhan itu kurang lebih sudah satu tahun. Masalahnya ya keuangan itu. Ada crash, selisih, percekcokan adik-kakak,” ungkap ER, Jumat, 2 Agustus 2024.

    Dari segi kemampuan keuangan, Sandra memiliki gaji yang lebih tinggi dari bekerja sebagai admin perkantoran di kawasan Driyorejo. Sementara PT bekerja sebagai driver ojek online.

    Menurut ER, puncak perselisihan antara Sandra dan PT terjadi pada April 2024. Setelah cekcok mencapai puncak, ER beserta dua anaknya, PT dan JT memutuskan pergi dari kontrakan di Jalan Darmo Indah Selatan itu.

    ER merasa harus pergi karena batinnya tertekan lantaran Sandra kerap melawan ketika diberitahu oleh ibunya.

    “Iya berani, suka bentak kalau dibilangi, dibilangi gak nurut. Saya ini nelangsa, kok anak berani gini sama orangtua. Kita besarkan dari kecil, kita biayai. Sekarang sudah besar kok omongannya kasar, keras, semaunya,” tutur ya.

    Sementara PT dianggap sebagai anak yang paling paham dengan kondisi ibunya. Usulan untuk berpisah rumah dengan Sandra juga digawangi oleh PT. Mereka bertiga pun akhirnya memilih untuk tinggal di sebuah kamar kos Jalan Tandes.

    Setelah meninggalkan kontrakan Sandra, ER sudah tak pernah komunikasi lagi dengannya. Bahkan, nomor WhatsApp ER juga diblokir oleh Sandra. Total enam bulan ER dan Sandra tidak berkomunikasi.

    Sementara itu, Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut Sandra.

    “Motifnya cekcok keluarga. Detailnya akan kami sampaikan nanti,” pungkasnya.

    Diketahui, Sandra ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit kabel USB di tangga rumah kontrakannya Jalan Darmo Indah Selatan, Selasa, 30 Juli 2024 kemarin. [ang/beq]

  • Korut Banjir, Korsel Coba Tawarkan Bantuan Tapi Tak Ditanggapi

    Korut Banjir, Korsel Coba Tawarkan Bantuan Tapi Tak Ditanggapi

    Jakarta

    Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mencoba menghubungi Korea Utara (Korut) untuk menawarkan bantuan kemanusiaan, menyusul laporan kematian dan kerusakan parah yang disebabkan oleh banjir. Namun, Korsel belum menerima tanggapan dari Korut.

    Kementerian unifikasi Seoul mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka bersedia untuk “segera memberikan” bantuan kemanusiaan kepada “korban bencana Korea Utara” yang terkena dampak hujan lebat.

    Kementerian tersebut berusaha menghubungi Korea Utara untuk mengajukan tawaran bantuan melalui saluran komunikasi kantor penghubung Korea, tetapi Pyongyang belum menanggapi, kata Seoul pada hari Jumat.

    “Kami tidak akan membuat asumsi tentang situasi tersebut dan menantikan tanggapan segera (dari Korea Utara) atas tawaran kami,” kata Kim In-ae, wakil juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/8/2024).

    Korea Utara awal minggu ini mengatakan “hujan deras yang memecahkan rekor” melanda wilayah perbatasan utara dekat China pada 27 Juli, yang mengakibatkan “krisis serius yang menyebabkan lebih dari 5.000 penduduk terisolasi di zona yang rentan terhadap banjir”.

    Pada hari Rabu, Pyongyang mengatakan banyak “gedung publik, fasilitas, jalan raya, dan rel kereta api, termasuk lebih dari 4.100 rumah tinggal dan hampir 3.000 hektar lahan pertanian” terendam banjir di wilayah Sinuiju dan Uiju.

    Pada hari yang sama, media pemerintah Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong Un “mengusulkan untuk menghukum keras” pejabat yang mengabaikan tugas pencegahan bencana mereka, yang telah menyebabkan kematian atau cedera yang tidak disebutkan “yang tidak dapat dibiarkan”.

    Sebuah laporan oleh TV Korea Selatan, Chosun, juga mengatakan ratusan orang bisa saja tewas.

    Kim telah terlihat dalam beberapa video minggu ini menerjang banjir dengan menaiki perahu karet, mengawasi operasi penyelamatan yang melibatkan helikopter militer.

    Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun ini. Namun, Kementerian Unifikasi pada hari Kamis (1/8) menyatakan “simpati yang mendalam” untuk para korban banjir di Korea Utara.

    Pyongyang secara sepihak memutus semua hubungan komunikasi militer dan politik resmi dengan Seoul pada tahun 2020, dan meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang tidak digunakan lagi di sisi perbatasannya.

    Saluran kantor penghubung antar-Korea dipulihkan pada tahun 2021, tetapi Korea Utara belum menanggapi panggilan hotline tersebut sejak April 2023.

    Menurut kementerian unifikasi, meskipun Korea Utara tidak memberikan tanggapan, Seoul telah berupaya berkomunikasi dengan Korea Utara melalui saluran tersebut dua kali sehari, setiap hari.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pertukaran Tahanan Rusia, Siapa yang Dibebaskan?

    Pertukaran Tahanan Rusia, Siapa yang Dibebaskan?

    Jakarta

    Total sebanyak 26 tahanan, yang termasuk 24 orang dewasa dan dua anak di bawah umur, telah berhasil dibebaskan di Ankara, Turki. Dalam beberapa hari terakhir, beredar rumor tentang indikasi berlangsungnya pertukaran tahanan itu.

    Pertukaran itu termasuk tahanan asal Amerika Serikat (AS) Evan Gershkovich dan Paul Whelan, yang keduanya dipenjara atas tuduhan spionase. Selain itu, ada warga negara Jerman Rico Krieger, yang dijatuhi hukuman mati di Belarusia, sebelum akhirnya Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengampuninya awal pekan ini.

    Menyusul ditahannya Krieger di Belarusia, ayahnya meminta agar identitasnya tidak dipublikasikan sampai ia tiba dengan selamat di Jerman.

    Beberapa kritikus Kremlin dan politisi oposisi Rusia, termasuk Ilya Yashin dan Vladimir Kara-Murza, juga ikut dibebaskan. Yashin ditahan di penjara wilayah Smolensk. Ia dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara pada 2022 lalu, karena “menyebarkan informasi palsu” tentang tentara Rusia.

    Sebanyak delapan warga negara Rusia juga telah dikembalikan ke negaranya. Mereka termasuk tersangka agen intelijen Rusia, Vadim Krasikov, yang menjalani hukuman seumur hidup di Jerman atas pembunuhan seorang warga negara Rusia lainnya di taman Tiergarten, Berlin, pada 2019.

    Menurut laporan kantor berita, sebanyak tujuh pesawat diturunkan dalam operasi pertukaran ini. Dinas rahasia Turki mengatakan bahwa para tahanan dari penjara di Polandia, Slovenia, Norwegia, dan Belarusia juga ikut dalam pertukaran kali ini.

    Operasi tersebut berakhir pada Kamis (01/08) malam. Pernyataan resmi pemerintah Turki menyebut operasi kali ini sebagai “pertukaran tahanan terbesar antara Timur dan Barat sejak Perang Dunia ke-II.”

    Reaksi Washington dan Moskow

    Putin juga telah menandatangani sebanyak dua belas pengampunan, termasuk pengampunan untuk Gershkovich dan Whelan, dengan kesepakatan bahwa tahanan Rusia lainnya akan dipulangkan dari penjara-penjara di luar negeri sebagai gantinya.

    Mantan Presiden Dmitry Medvedev, yang merupakan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan dia secara pribadi menginginkan “pengkhianat Rusia membusuk di ruang bawah tanah atau mati di penjara,” tetapi akan lebih bermanfaat bagi Rusia jika bisa mengembalikan warganya yang telah bekerja “demi tanah air.”

    Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa ia tidak perlu lagi berbicara dengan Putin karena pertukaran tahanan telah selesai. Dia berterima kasih kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz atas konsesi yang diberikan Jerman, di mana tanpa usaha Scholz itu pertukaran ini tidak akan mungkin terjadi, katanya. Jerman telah setuju untuk menyerahkan Krasikov, yang dikenal sebagai “pembunuh Tiergarten”, kembali ke Rusia.

    Hilang kontak jelang pertukaran?

    Kontak dengan beberapa kritikus Kremlin yang ditahan di penjara Rusia, termasuk Kara-Murza dan Yashin, sempat terputus beberapa hari menjelang pertukaran. Baik pengacara maupun keluarga mereka tidak tahu di mana mereka berada.

    Nasib dari para tokoh oposisi lain yang dipenjara juga sempat tidak jelas. Mereka termasuk Lilia Chanysheva, mantan koordinator regional dari markas besar tim oposisi mendiang politisi Alexei Navalny di kota Ufa. Chanysheva telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada 2021, yang diperpanjang pada April lalu menjadi 9,5 tahun.

    Beberapa hari yang lalu, suami Chanysheva, Almaz Gatin, mencoba mengantarkan sebuah paket untuk istrinya ke penjara tempat dia ditahan. Tetapi, Gatin diberitahu bahwa istrinya telah dipindahkan ke penjara lain yang tidak ia ketahui.

    Kantor berita AFP melaporkan bahwa Chanysheva termasuk di antara mereka yang dibebaskan, bersama dengan Ksenia Fadeyeva, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena menjalankan markas kampanye Navalny di Tomsk.

    Pengacara musisi Aleksandra Skochilenko telah berupaya keras untuk menghubungi kliennya beberapa hari sebelum pembebasan. Kesehatan Skochilenko menjadi perhatian khusus, karena ia menderita penyakit kronis yang memburuk sejak dipenjara, mulai dari gangguan afektif bipolar, penyakit celiac, dan penyakit jantung. Seniman ini menjalani hukuman penjara selama tujuh tahun karena mengganti label harga di supermarket dengan pesan-pesan yang menentang perang Rusia di Ukraina.

    Oleg Orlov, mantan wakil ketua organisasi HAM dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Memorial, juga telah dibebaskan. Dia menjalani hukuman 2,5 tahun perjara karena “berulang kali mendiskreditkan” tentara Rusia.

    Kevin Lick, seorang pemuda berdarah Jerman-Rusia, juga berhasil dibebaskan. Lick ditangkap di bandara Sochi pada Februari 2023 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan “pengkhianatan tingkat tinggi”. Penyelidikan menemukan bukti bahwa ia telah mengambil foto-foto instalasi militer Rusia.

    Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan DW, pengacara Rusia yang diasingkan, Ivan Pavlov, memperkirakan bahwa pertukaran tahanan ini akan terjadi. Ketika ditanya tentang para tahanan yang “menghilang”, dia berspekulasi bahwa “mereka mungkin akan datang ke Moskow, di mana rezim dapat menjamin kerahasiaan mutlak tentang keberadaan mereka.”

    Paspor dan pengampunan dari presiden nantinya dapat disiapkan untuk para tahanan itu, meski Pavlov juga berpendapat bahwa pengampunan itu dapat diberikan tanpa permintaan sebelumnya, seperti dalam kasus pilot Ukraina Nadiya Savchenko.

    Kembali ke era Soviet

    Aktivis HAM yang berbasis di Berlin, Olga Romanova, sekaligus pendiri organisasi hak-hak sipil “Russia Behind Bars” atau “di balik jeruji besi Rusia”, juga mengatakan kepada DW beberapa hari yang lalu bahwa ia yakin semua tanda mengarah pada “pertukaran besar”, dan bahwa pihak berwenang Jerman juga ikut terlibat.

    Di akun Telegram miliknya, ilmuwan politik Rusia Stanislav Belkovsky menulis bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengadakan pertemuan mendadak dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di pulau Valaam Rusia, Danau Ladoga. Belkovsky menduga pertemuan itu bisa jadi tentang pertukaran Krieger.

    Ilmuwan politik Rusia Dmitry Oreshkin juga meyakini bahwa pertukaran tahanan ini merupakan upaya pemerintah Rusia untuk menghidupkan kembali praktik lama Soviet dalam memaksa konsesi di luar negeri dan mencegah perbedaan pendapat di dalam negeri. Oreshkin menambahkan bahwa ia memperkirakan praktik ini akan terus berlanjut.

    “Putin adalah perwakilan dari sistem ini,” katanya. “Dia mengembalikan formula yang jelas dan familiar tentang bagaimana warga Soviet harus menjalani kehidupan mereka.”

    (kp/rs)

    (ita/ita)

  • Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Teheran

    Para pejabat tinggi Iran menggelar pertemuan dengan perwakilan sekutu regional Teheran dari Lebanon, Yaman dan Irak. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas potensi pembalasan terhadap Israel, setelah pembunuhan pemimpin biro politik kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kawasan Timur Tengah menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan proksi-proksinya usai pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) dan pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di pinggiran Beirut pada Selasa (30/7).

    Lima sumber yang dikutip Reuters mengungkapkan bahwa para perwakilan dari sekutu-sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, kemudian dari kelompok Houthi di Yaman, kelompok Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak menghadiri pertemuan di Teheran pada Kamis (1/8) waktu setempat.

    “Iran dan para anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas rezim Zionis (Israel),” sebut seorang pejabat senior Iran yang enggan disebut namanya, tapi mengetahui secara langsung pertemuan itu.

    Seorang pejabat Iran lainnya, yang juga tidak bersedia disebut namanya, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan anggota senior Garda Revolusi Iran akan turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Bagaimana respons Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau… Ini sudah pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) pasti akan menyesalinya,” tegas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran pada Kamis (1/8).

    Iran dan Hamas menuduh Israel mendalangi serangan yang menewaskan Haniyeh, hanya beberapa jam setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Teheran. Namun Tel Aviv belum memberikan komentar, bahkan mengaku bertanggung jawab, atas kematian Haniyeh.

    Hal itu memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dari Hamas, Iran dan proksi-proksinya, yang semakin menambah kekhawatiran meluasnya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza menjadi perang besar-besaran di kawasan Timur Tengah.

    “Semua front perlawanan akan membalas dendam untuk darah Haniyeh,” tegas Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, saat berbicara kepada kantor berita Mehr.

    Pada 13 April lalu, Iran melancarkan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel untuk membalas dugaan serangan mematikan Tel Aviv terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Namun hampir semua serangan rudal dan drone Teheran diklaim berhasil ditembak jatuh oleh Tel Aviv.

    “Respons Iran terhadap pembunuhan Haniyeh yang mati syahid akan lebih kuat dari sebelumnya,” cetus mantan komandan senior Garda Revolusi Iran, Esmail Kosari, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran.

    Sementara itu, Panglima Angkatan Udara Israel, Tomer Bar, saat berbicara dalam seremoni wisuda militer di Israel pada Rabu (31/7) malam, memperingatkan bahwa Tel Aviv akan mengambil tindakan terhadap siapa saja yang berencana melukai warganya.

    “Kita juga sangat siap dalam pertahanan. Ratusan tentara pertahanan udara, bersama dengan para personel kendali udara, ditempatkan di seluruh negeri dengan sistem terbaik, siap menjalankan misinya,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Usai China, iPhone Tak Berdaya di India ‘Dikeroyok’ Xiaomi dan Samsung

    Usai China, iPhone Tak Berdaya di India ‘Dikeroyok’ Xiaomi dan Samsung

    Jakarta

    Tak hanya di China, iPhone terdepak dari daftar lima besar vendor HP di pasar India pada kuartal kedua 2024. HP buatan Apple itu tak berdaya “dikeroyok” Xiaomi, Samsung dan lainnya.

    Demikian hasil riset yang baru saja dirilis Counterpoint. Xiaomi berhasil menjadi nomor satu dengan menguasai pangsa pasar 18,9%.

    Masuk pasar India pada Juli 2014 lewat Mi 3. Dalam waktu singkat brand ini menjadi pilihan pengguna di sana karena memadukan spesifikasi bagus namun dibanderol murah.

    Rangkaian produk baru yang dirilis sepanjang April hingga Juni mampu memperkuat posisi Xiaomi di negeri yang dialiri Sungai Gangga ini. Padahal mereka musti menghadapi persaingan ketat dari Vivo, Samsung, Realme dan Oppo.

    Vivo berada di posisi kedua dengan market share 18,8%, disusul Samsung dengan pangsa pasar 18,1%. Sementara Realme dengan market share 12,5% berada di urutan keempat dan Oppo jadi juru kunci dengan 11,4%.

    Penguasa pasar HP India sepanjang Q2 2024 Foto: Counterpoint

    Counterpoint mencatat pasar HP India mengalami penurunan sebesar 2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk gelombang panas, perlambatan musiman, dan penurunan permintaan.

    Selama kuartal kedua 2024 terjadi gelombang panas ekstrem di berbagai wilayah. Gelombang panas ini telah menyebabkan lebih sedikit orang yang mengunjungi toko offline.

    Mereka lebih suka tinggal di dalam rumah guna menghindari cuaca panas ekstrim. Dan dengan meningkatnya suhu, konsumen lebih memprioritaskan pembelian peralatan listrik seperti pendingin udara dan kulkas daripada ponsel pintar.

    Pergeseran pengeluaran ini telah menyebabkan penundaan pembelian ponsel pintar, yang menyebabkan akumulasi inventaris yang tidak terjual, demikian dilansir dari Gizchina.

    (afr/afr)

  • Netanyahu Tak Punya Niat Perdamaian

    Netanyahu Tak Punya Niat Perdamaian

    Jakarta

    Pemerintah Turki mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh yang merupakan sekutu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    “Kami mengutuk pembunuhan pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan tercela di Teheran,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024). Kementerian menambahkan bahwa “serangan ini juga bertujuan untuk menyebarkan perang Gaza ke dimensi regional”.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar dapat hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri,” tambah kementerian Turki tersebut.

    “Sekali lagi pemerintahan (Benjamin) Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian,” cetus kementerian.

    “Jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kita akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar,” imbuh kementerian.

    Haniyeh, yang menghabiskan banyak waktu di Turki sebelum serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas terhadap Israel, terakhir kali bertemu Erdogan di Istanbul pada bulan April lalu.

    Sebelumnya, kelompok Hamas mengumumkan pada hari Rabu (31/7) bahwa pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan Israel di Iran. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.

    “Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru (Iran),” kata kelompok Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    Garda Revolusi Iran juga mengumumkan kematian tersebut, dengan mengatakan kediaman Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran “diserang” dan ia terbunuh bersama seorang pengawalnya.

    “Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya mati syahid,” sebut Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Iran

    Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Iran

    Gaza City

    Pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang tewas dalam serangan di Iran, dikenal sebagai sosok yang keras dalam diplomasi internasional ketika perang melawan Israel berkecamuk di Jalur Gaza. Namun, Haniyeh juga dipandang lebih moderat dibandingkan para pejabat garis keras Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (31/7/2024), Haniyeh yang lahir di al-Shati, sebuah kamp pengungsi Gaza, tahun 1962 silam ini terpilih menjadi kepala biro politik Hamas pada tahun 2017 lalu, menggantikan Khaled Meshaal.

    Namun pada saat itu, Haniyeh sudah menjadi tokoh terkenal setelah sempat menjadi Perdana Menteri (PM) Palestina pada tahun 2006 menyusul kemenangan Hamas dalam pemilu parlemen pada tahun itu.

    Perjanjian pembagian kekuasaan yang rapuh antara Hamas dan gerakan Fatah, yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kolaps dengan cepat. Hamas kemudian mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza sejak tahun 2007 setelah mengusir para loyalis Abbas dengan kekerasan.

    Sosok Haniyeh yang dianggap pragmatis, diketahui selama ini tinggal di pengasingan, dengan membagi waktunya antara Turki dan Qatar. Kantor biro politik Hamas sendiri diketahui berada di Doha, Qatar.

    Pada masa mudanya, Haniyeh dikenal memiliki sikap yang tenang dan pernah menjadi anggota cabang mahasiswa dari kelompok Ikhwanul Muslimin di Universitas Islam Gaza.

    Dia bergabung dengan Hamas tahun 1987 ketika kelompok militan itu didirikan di tengah meletusnya intifada Palestina pertama, atau pemberontakan melawan pendudukan Israel, yang berlangsung hingga tahun 1993.

    Pada masa itu, Haniyeh beberapa kali dijebloskan ke penjara oleh Israel dan kemudian diusir ke Lebanon bagian selatan selama enam bulan.

    Lihat Video: Pemimpin Hamas Dikabarkan Tewas Terbunuh di Iran

    Tiga anak laki-laki Haniyeh — Hazem, Amir dan Mohammad — terbunuh pada 10 April lalu ketika serangan udara Israel menghantam mobil yang mereka gunakan. Haniyeh juga kehilangan empat cucunya — tiga perempuan dan satu laki-laki — dalam serangan tersebut.

    Haniyeh membantah tuduhan Israel bahwa putra-putranya merupakan petempur Hamas. Dia mengatakan pada saat itu bahwa “kepentingan rakyat Palestina diutamakan di atas segalanya” ketika ditanya apakah kematian keluarganya akan berdampak pada perundingan gencatan senjata.

    Meskipun menyampaikan banyak pernyataan keras di depan publik, menurut para diplomat dan pejabat Arab, sosok Haniyeh dipandang relatif pragmatis dibandingkan dengan suara-suara garis keras di dalam Jalur Gaza, yang menjadi lokasi sayap bersenjata Hamas merencanakan serangan 7 Oktober ke Israel.

    Israel menganggap seluruh kepemimpinan Hamas sebagai teroris, dan menuduh Haniyeh serta para pemimpin senior lainnya terus “mengendalikan organisasi teror Hamas”.

    Namun seberapa banyak Haniyeh mengetahui soal serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu masih belum jelas. Rencana serangan itu, yang disusun oleh dewan militer Hamas di Jalur Gaza, merupakan rahasia yang dijaga ketat sehingga beberapa pejabat Hamas tampak terkejut dengan waktu dan skalanya.

    Namun Haniyeh, yang seorang Muslim Sunni, memiliki andil besar dalam membangun kapasitas tempur Hamas. Salah satunya dengan menjalin hubungan dengan Iran, yang mayoritas Muslim Syiah, yang tidak merahasiakan dukungannya untuk kelompok tersebut.

    Selama beberapa tahun ini Haniyeh menjabat pemimpin Hamas, Israel menuduh tim kepemimpinannya membantu mengalihkan bantuan kemanusiaan kepada sayap bersenjata kelompok militan itu. Hamas telah membantah tuduhan itu.

    Sejauh ini belum ada komentar Israel atas laporan kematian Haniyeh.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)