Grup Musik: APRIL

  • Menkeu AS Minta Negara Terkena Tarif Baru Donald Trump ‘Legawa’: Diam Saja, Jangan Membalas

    Menkeu AS Minta Negara Terkena Tarif Baru Donald Trump ‘Legawa’: Diam Saja, Jangan Membalas

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah kontroversi pengumuman tarif baru perang dagang AS yang ditetapkan Donald Trump, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent justru meminta negara-negara yang terdampak tarif impor baru untuk ‘legawa’ alias terima saja.

    Dia menyarankan negara-negara yang terkena tarif baru itu untuk “diam saja” dan tidak membalas, guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

    “Saran saya kepada setiap negara saat ini adalah: jangan membalas. Diam saja. Terima dulu. Lihat bagaimana perkembangannya. Karena jika kalian membalas, maka akan terjadi eskalasi. Jika tidak membalas, ini adalah batas tertingginya,” kata Scott Bessent dalam wawancara dengan Fox News, Kamis 3 April 2025.

    Gedung Putih mengumumkan bahwa AS akan menerapkan tarif 10 persen terhadap semua impor asing mulai 5 April 2025. Sementara itu, tarif yang lebih tinggi bagi negara-negara dengan defisit perdagangan terbesar dengan AS akan diberlakukan mulai 9 April 2025.

    Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa AS tidak akan memberlakukan tarif pada barang-barang impor yang penting bagi sektor manufaktur dan keamanan nasional, seperti baja, aluminium, otomotif dan suku cadangnya, tembaga, farmasi, semikonduktor, serta kayu, emas batangan, energi, dan beberapa mineral tertentu yang tidak tersedia di AS.

    Selain itu, Presiden AS Donald Trump memiliki kewenangan untuk menaikkan tarif timbal balik jika negara mitra dagang memutuskan untuk melakukan tindakan balasan.

    Kebijakan Tarif Trump: Latar Belakang dan Tujuan

    Dalam sebuah upacara di Rose Garden, Presiden AS mengumumkan kebijakan tarif yang berlaku untuk puluhan negara asing. Menurutnya, langkah ini diambil untuk melindungi industri manufaktur domestik AS yang telah lama dirugikan oleh praktik perdagangan internasional yang tidak seimbang.

    “Selama bertahun-tahun, warga Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di sela-sela ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita,” tutur Donald Trump dalam pidatonya, Kamis 3 April 2025.

    Dia menambahkan bahwa meskipun tarif yang dikenakan tidak sepenuhnya timbal balik, AS tetap berusaha untuk menyeimbangkan perdagangan dengan mitra-mitranya.

    “Kami akan menagih mereka sekitar setengah dari apa yang mereka – dan telah – bebankan kepada kami,” ucap Donald Trump.

    Indonesia Jadi Korban Perang Dagang AS, Apa Dampaknya?

    Dampak terhadap Ekspor Indonesia

    Dengan tarif 32 persen, produk-produk Indonesia yang diekspor ke AS akan mengalami kenaikan harga di pasar AS. Hal ini berpotensi mengurangi daya saing produk Indonesia, mengingat negara lain yang memiliki tarif lebih rendah akan lebih menarik bagi konsumen Amerika. Beberapa sektor yang paling terdampak meliputi:

    Tekstil dan produk garmen Elektronik dan komponen listrik Produk kelapa sawit dan turunannya Karet dan hasil perkebunan

    Menurut para analis perdagangan, kebijakan ini bisa menghambat pertumbuhan industri ekspor Indonesia yang selama ini bergantung pada pasar AS.

    Potensi Pengalihan Pasar

    Menghadapi kenaikan tarif ini, eksportir Indonesia kemungkinan besar akan mencari pasar alternatif untuk menggantikan AS. Negara-negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah bisa menjadi tujuan ekspor baru.

    akan tetapi, proses diversifikasi pasar tidak selalu mudah dan memerlukan waktu serta strategi perdagangan yang matang.

    Pengaruh terhadap Investasi Asing

    Indonesia selama ini menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi perusahaan global. Namun, tarif tinggi dari AS bisa membuat investor mempertimbangkan ulang rencana ekspansi mereka di Indonesia, terutama perusahaan yang berorientasi ekspor. Hal ini bisa berdampak pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Ketidakpastian dalam Hubungan Bilateral

    Peningkatan tarif ini juga bisa memperburuk hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS. Pemerintah Indonesia mungkin perlu melakukan negosiasi ulang atau mencari solusi melalui organisasi perdagangan internasional seperti WTO untuk mengurangi dampak negatif dari kebijakan ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Negara-Negara ASEAN Dihantam Tarif Impor Baru Donald Trump, Siapa yang Paling Menderita?

    Negara-Negara ASEAN Dihantam Tarif Impor Baru Donald Trump, Siapa yang Paling Menderita?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengguncang ekonomi global dengan kebijakan tarif impornya yang baru. Dalam pengumuman pada Rabu 2 April 2025 di Gedung Putih, dia memperkenalkan serangkaian tarif baru yang menargetkan negara-negara dengan defisit perdagangan tinggi terhadap AS, termasuk negara-negara di Asia Tenggara.

    Kebijakan ini disebutnya sebagai “Hari Pembebasan” bagi Amerika, tetapi bagi negara-negara ASEAN, langkah ini berpotensi merusak stabilitas industri manufaktur dan hubungan perdagangan dengan AS.

    Tarif Baru dan Negara-Negara yang Paling Terpukul

    Menurut daftar tarif yang dirilis oleh Gedung Putih, negara-negara ASEAN yang paling terkena dampak adalah:

    Kamboja – 49% Laos – 48% Vietnam – 46% Myanmar – 44% Thailand – 36% Indonesia – 32% Brunei – 24% Malaysia – 24% Filipina – 17% Timor-Leste – 10% Singapura – 10%

    Tarif ini jauh lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang diberlakukan pada semua negara. Vietnam, Kamboja, dan Laos termasuk di antara negara yang paling terpukul, dengan tarif yang hampir menyamai sanksi dagang.

    Alasan di Balik Tarif Timbal Balik

    Dalam pernyataannya, Gedung Putih menyebutkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat posisi ekonomi AS.

    “Hari ini, Presiden Donald J. Trump menyatakan bahwa perdagangan luar negeri dan praktik ekonomi telah menciptakan keadaan darurat nasional, dan perintahnya memberlakukan tarif responsif untuk memperkuat posisi ekonomi internasional Amerika Serikat dan melindungi pekerja Amerika,” tutur pernyataan resmi.

    Donald Trump sendiri menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan upaya untuk membalikkan kerusakan ekonomi yang ia klaim disebabkan oleh kebijakan perdagangan pendahulunya.

    “Tarif ini adalah inti dari rencana Presiden Trump untuk membalikkan kerusakan ekonomi yang ditinggalkan oleh Presiden Biden dan menempatkan Amerika di jalur menuju zaman keemasan baru,” ujar Gedung Putih.

    Dampak bagi ASEAN

    Negara-negara ASEAN telah lama mengandalkan perdagangan internasional untuk pertumbuhan ekonomi mereka. Banyak dari negara ini bergantung pada ekspor ke AS, terutama untuk produk manufaktur dan elektronik.

    Vietnam Terpukul Paling Keras

    Vietnam adalah salah satu negara dengan surplus perdagangan tertinggi dengan AS, mencapai $123,5 miliar pada tahun 2024. Sebagai akibatnya, Trump menargetkan negara ini dengan tarif 46%.

    Padahal, AS adalah tujuan utama ekspor Vietnam, mencakup 29% dari total ekspor dan 30% dari PDB Vietnam. Kebijakan ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Seorang analis Vietnam, Khang Vu, menyebut kebijakan ini sebagai “tujuan geopolitik sendiri” karena dilakukan hanya beberapa hari sebelum kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Vietnam.

    Kamboja dan Myanmar: Risiko Ketidakstabilan

    Industri manufaktur Kamboja juga menghadapi ancaman besar, dengan tarif 49% terhadap ekspor ke AS. Pada tahun 2024, Kamboja mengekspor barang senilai $9,91 miliar ke AS, yang mencakup 37% dari total ekspornya.

    Jika tarif ini benar-benar diterapkan, gelombang PHK di sektor manufaktur bisa memicu ketidakstabilan politik di dalam negeri.

    Myanmar, yang sudah berada di bawah sanksi AS, kini menghadapi tarif 44%, yang akan semakin memperburuk situasi ekonominya.

    Indonesia: Dianggap Terlalu Dekat dengan China

    Indonesia dikenai tarif 32%, lebih tinggi dari tarif yang diterapkan pada India (26%) dan Jepang (24%). Salah satu alasan utama adalah meningkatnya investasi China di Indonesia dan integrasi Indonesia dalam rantai pasokan China.

    Donald Trump menyebut Indonesia sebagai negara yang mendapat “terlalu banyak keuntungan” dari hubungan dagangnya dengan China.

    “Selama bertahun-tahun, negara kita telah dieksploitasi oleh berbagai negara, baik sekutu maupun lawan. Tarif ini akan membuat Amerika kaya kembali,” katanya dalam pidatonya di Gedung Putih.

    Reaksi dan Dampak Jangka Panjang

    Para pengamat menilai bahwa kebijakan tarif ini lebih bersifat politis dibandingkan ekonomi. Mike Bird dari The Economist menyebut bahwa kebijakan ini adalah “sinyal yang hampir lebih buruk daripada tarif itu sendiri.”

    Banyak yang menganggap bahwa angka-angka yang dipakai sebagai dasar perhitungan tarif tidak mencerminkan realitas perdagangan.

    Jika tarif ini benar-benar diberlakukan dalam jangka panjang, akan ada beberapa dampak besar:

    Pergeseran Rantai Pasokan
    Negara-negara ASEAN dapat mencari pasar alternatif, terutama dengan memperkuat hubungan dengan China dan Uni Eropa. Negosiasi Ulang Perdagangan
    Pemerintah negara-negara ASEAN kemungkinan akan mencari jalan untuk menegosiasikan ulang tarif ini dengan AS. Melemahnya Pengaruh AS di Asia Tenggara
    Washington semakin kehilangan posisi dominannya di Asia Tenggara, terutama setelah menarik diri dari Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) pada tahun 2017.

    Evan Feigenbaum, mantan analis dari Carnegie Endowment for International Peace, menyimpulkan dampak dari kebijakan ini dengan tajam.

    “AS cukup banyak dilakukan secara strategis di Asia Tenggara. Wilayah ini dipenuhi dengan pragmatis, yang dapat dan memang menavigasi semua jenis hal gila dari kekuatan luar. Tapi itu sangat tergantung pada para pemain yang berprinsip atau strategis – dan Washington sekarang bukan keduanya,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Diplomat.

    Pengenaan tarif tinggi terhadap negara-negara ASEAN oleh Donald Trump akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian kawasan. Negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, dan Indonesia akan mengalami hambatan perdagangan yang besar dengan AS. Di sisi lain, langkah ini juga dapat mempercepat pergeseran ekonomi ASEAN ke arah China dan Uni Eropa.

    Pertanyaan besar yang tersisa adalah apakah tarif ini akan tetap berlaku atau hanya menjadi taktik negosiasi. Yang pasti, kebijakan ini telah menciptakan ketidakpastian baru dalam hubungan perdagangan internasional, yang bisa berdampak luas bagi ekonomi global dalam beberapa tahun ke depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Work From Anywhere Bikin Arus Balik Lebaran 2025 Lebih Lancar! Ini Datanya

    Work From Anywhere Bikin Arus Balik Lebaran 2025 Lebih Lancar! Ini Datanya

    Jakarta: Kebijakan Work From Anywhere (WFA) ternyata sukses bikin arus balik Lebaran 2025 lebih terkendali. 
     
    PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat bahwa pergerakan penumpang jadi lebih merata, nggak numpuk di satu atau dua hari tertentu, sejak kebijakan ini diterapkan pemerintah mulai 24 Maret 2025.
    Lonjakan penumpang mulai terlihat sejak sebelum WFA
    Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, kebijakan WFA bikin perjalanan mudik lebih fleksibel. 
     
    “Sejak kebijakan WFA mulai berlaku, KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang menjelang pemberlakuan kebijakan tersebut. Pada 21 Maret 2025, tercatat 170.556 orang bepergian dengan kereta api, lalu meningkat menjadi 174.505 penumpang pada 22 Maret 2025, dan mencapai puncaknya pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang,” ujar Anne dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 April 2025.

    Setelah WFA resmi diberlakukan, nggak ada lonjakan drastis dalam jumlah penumpang, yang menunjukkan kalau orang-orang punya opsi untuk pulang lebih awal atau lebih belakangan tanpa harus buru-buru.
     

    Arus balik jadi lebih nyaman
    Hal yang sama juga terjadi di arus balik. Banyak pemudik yang memilih balik lebih awal, bikin perjalanan lebih nyaman. 
     
    Data KAI mencatat pada 1 April 2025 jumlah peumpang 252.898 penumpang, terdiri dari 205.725 penumpang KA Jarak Jauh (KA JJ) dan 47.173 penumpang KA Lokal.
     
    Lalu pada 2 April 2025 jumlah penumpang 274.186 penumpang, terdiri dari 223.221 penumpang KA JJ dan 50.965 penumpang KA Lokal.
     
    Kemudian April 2025 jumlah penumpangnya 232.399 penumpang, terdiri dari 197.593 penumpang KA JJ dan 34.806 penumpang KA Lokal.
     
    Jumlah penumpang dari 1-3 April bahkan melebihi puncak arus mudik yang terjadi pada 28 Maret, yang hanya mencapai 215.564 orang. 
     
    “Dengan adanya kebijakan Work From Anywhere, pemudik bisa memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan nggak terjadi hanya di satu atau dua hari tertentu,” tambah Anne.
    Tiket laris manis, tapi perjalanan tetap lancar
    Hingga 3 April 2025 pukul 07.00 WIB, total 3.872.675 tiket telah terjual atau 84,34 persen dari kapasitas yang tersedia. Rinciannya, tiket KA Jarak Jauh terjual sebanyak 3.344.297 tiket (okupansi 97,11 persen) dan tiket KA Lokal terjual 528.378 tiket (okupansi 46,04 persen).
     
    Dari total penumpang, sebanyak 2.555.404 orang telah bepergian dengan kereta api sejak 21 Maret hingga 2 April 2025. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa WFA benar-benar membantu mengurangi kepadatan penumpang.
     
    Jadi, gimana? Work From Anywhere ternyata nggak cuma bikin kerja lebih fleksibel, tapi juga bikin perjalanan mudik dan balik jadi lebih nyaman!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • H+3 Lebaran 2025, Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Meningkat

    H+3 Lebaran 2025, Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Meningkat

    Lampung, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni meningkat. Hal itu terlihat dari penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera menuju Pulau Jawa pada H+3 atau tiga hari setelah Lebaran, Kamis (3/4/2025).

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, pukul 09.00 WIB, jumlah kendaraan milik pemudik mengalami kepadatan di antrean dermaga saat menjelang waktu keberangkatan penyeberangan. Namun, belum ada antrean kendaraan yang mengular hingga pintu masuk pelabuhan sehingga proses bongkar muat masih bisa berlangsung dengan normal.

    Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat jumlah penumpang yang telah meninggalkan Pelabuhan Bakauheni mencapai 57.771 orang pada arus balik Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). Angka ini mulai meningkat dibandingkan hari sebelumnya, tetapi masih lebih rendah 13% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

    Pihak kepolisian juga akan menerapkan sistem tunda (delaying system) dan buffer zone untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sistem ini akan dilakukan di beberapa titik ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan jalur nontol.

    Lonjakan arus balik di Pelabuhan Bakauheni diprediksi akan terjadi pada 5 hingga 7 April 2025. Oleh sebab itu, pihak ASDP berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk melakukan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan arus balik Lebaran 2025.

  • Hari Ini, ASDP Berlakukan Tarif Reguler di Pelabuhan Bakauheni

    Hari Ini, ASDP Berlakukan Tarif Reguler di Pelabuhan Bakauheni

    Lampung, Beritasatu.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan pemberlakuan tarif reguler untuk arus balik mulai 3 April 2025 pukul 20.00 WIB hingga 7 April 2025 pukul 12.00 WIB di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Pemberlakuan tarif reguler untuk tiket penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak bertujuan untuk mengurai kepadatan kendaraan pada periode arus balik Lebaran. ASDP memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 5-7 April 2025.

    “Tujuannya memudahkan kami dalam pengaturan dari kendaraan masuk ke arah loket sampai nanti penyebarannya di setiap dermaga,” kata GM ASDP Cabang Bakauheni Syamsudin kepada Beritasatu.com di Pelabuhan Bakauheni, Rabu (2/4/2025).

    Namun, bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket ferry express pada periode 3-7 April 2025, mereka dipersilakan untuk melakukan pengembalian dana sebagian atau partial refund. ASDP berusaha menjamin hak pengguna jasa kapal dapat terlayani dengan baik.

    Selain penerapan satu jenis tiket reguler, pemudik juga akan mendapatkan diskon untuk harga yang lebih terjangkau. Diskon yang diberikan kepada pemudik yang ingin kembali ke Pulau Jawa sebesar 21-36% disesuaikan dengan jenis penumpang dan kendaraan.

    “Diskon ini sangat membantu untuk saudara-saudara kita yang melakukan mudik, mudah-mudahan apa yang kami lakukan juga bisa memberikan nilai tambah untuk saudara-saudara kita yang nanti mudik balik ke dari Sumatera tujuan Jawa,” pungkas Syamsudin terkait ASDP yang memberlakukan tarif reguler di Pelabuhan Bakauheni.
     

  • Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen Jakpus Hari Keempat Lebaran, 24.760 Seat KA Terjual – Halaman all

    Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen Jakpus Hari Keempat Lebaran, 24.760 Seat KA Terjual – Halaman all

    Suasana di Stasiun Pasar Senen cukup ramai lantaran para pemudik yang akan berangkat ke kampung halaman maupun yang kembali ke Jakarta.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 12:42 WIB

    Tribunnews.com/Fersianus Waku

    STASIUN SENEN LEBARAN – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Kamis (3/4/2025), atau hari keempat Lebaran 2025. Pemudik terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen hingga pukul 12.07 WIB. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Kamis (3/4/2025), atau hari keempat Lebaran 2025.

    Pantauan Tribunnews.com, pemudik terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen hingga pukul 12.07 WIB.

    Suasana di Stasiun Pasar Senen cukup ramai lantaran para pemudik yang akan berangkat ke kampung halaman maupun yang kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal.

    Saryono (52), seorang pemudik asal Solo, Jawa Tengah, mengaku pulang pada hari keempat Lebaran karena baru mendapatkan tiket kereta api.

    “Kebetulan dapat tiketnya tanggal sekarang. Terus ada tugas juga di tempat kerja,” kata Saryono saat ditemui di lokasi.

    Hal serupa juga dialami Heru (54), pemudik yang berangkat ke Ngawi, Jawa Timur. 

    Dia bersama istrinya pulang ke kampung halamannya.

    “Ya sebetulnya pengennya mau sebelum lebaran, cuman kan kita beli tiketnya mendadak, pas puasa pertama akhirnya dapat tanggal 3,” ujarnya.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, sebanyak 39 kereta api (KAI) yang beroperasi di Stasiun Pasar Senen, hari ini dengan kapasitas tempat duduk 25.988 seat.

    “Tempat duduk terjual 24.760 seat (dengan) okupansi 95 persen,” kata Ixfan dalam keterangannya.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Perluas Produksi di Luar China, Apple Geser Produksi iPhone ke India

    Perluas Produksi di Luar China, Apple Geser Produksi iPhone ke India

    JAKARTA – Apple terus memperluas produksi iPhone di luar China. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungannya pada negara tersebut sebagai pusat manufaktur utama.

    India menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari strategi ini. Laporan terbaru dari The Economic Times mengungkapkan, Foxconn yang merupakan perusahaan perakit iPhone berencana menggandakan produksi iPhone di negara itu.

    Menurut laporan tersebut, dikutip Rabu 2 April, Foxconn menargetkan perakitan 25-30 juta unit iPhone di India pada akhir 2025.

    Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Perusahaan asal Taiwan itu pada 2024 merakit sekitar 12 juta unit iPhone di India.

    Kunci ekspansi Foxconn di India terletak pada fasilitas barunya di Bengaluru, yang diperkirakan akan menjadi pabrik perakitan iPhone terbesar kedua di dunia.

    Laporan The Economic Times juga mengungkapkan, Foxconn telah menjalankan uji coba produksi iPhone selama beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari persiapan peningkatan kapasitas.

  • Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 12:41 WIB

    YouTube The White House

    TARIF BARU AS – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS.

    Trump memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Presiden mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk “mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami.”

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” ujar Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

    Trump kemudian mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS. Kemudian, kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

    Berikut daftar 160 negara dan wilayah yang dikenakan tarif oleh AS:

    1. China: 34 persen
    2. Uni Eropa:20%
    3. Vietnam: 46%
    4. Taiwan: 32%
    5. Jepang: 24%
    6. India: 26%
    7. Korea Selatan: 25%
    8. Thailand: 36%
    9. Swiss: 31%
    10. Indonesia: 32%
    11. Malaysia: 24%
    12. Komboja: 49%
    13. Inggris: 10%
    14. Afrika Selatan: 30%
    15. Brasil: 10%
    16. Bangladesh: 37%
    17. Singapura: 10%
    18. Israel: 17%
    19. Filipina: 17%
    20. Chile: 10%
    21. Australia: 10%
    22. Pakistan: 29%
    23. Turki: 10%
    24. Sri Langka: 44%
    25. Kolombia: 10%
    26. Peru: 10%
    27. Nikaragua: 18%
    28. Norwegia: 15%
    29. Kosta Rika: 10%
    30. Jordan: 20%
    31. Republik Dominika: 10%
    32. Uni Emirat Arab: 10%
    33. Selandia Baru: 10%
    34. Argentina: 10%
    35. Ekuador: 10%
    36. Guatemala: 10%
    37. Honduras: 10%
    38. Madagaskar: 47%
    39. Myanmar: 44%
    40. Tunisia: 28%
    41. Kazakhstan: 27%
    42. Serbia: 37%
    43. Mesir: 10%
    44. Arab Saudi: 10%
    45. El Savador: 10%
    46. Pantai Gading: 21%
    47. Laos: 48%
    48. Botswana: 37%
    49. Trinidad dan Tabago: 10%
    50. Maroko: 10%
    51. Algeria: 30%
    52. Oman: 10%
    53. Uruguay: 10%
    54. Bahamas: 10%
    55. Lesotho: 50%
    56. Ukraina: 10%
    57.Bahrain: 10%
    58. Qatar: 10%
    59. Mauritius: 40%
    60. Fiji: 32%
    61. Islandia: 10%
    62. Kenya: 10%
    63. Liechtenstein: 37%
    64. Guyana: 38%
    65. Haiti: 10%
    66. Bosnia-Herzegovina: 35%
    67. Nigeria: 14%
    68. Namibia: 21%
    69. Brunei: 24%
    70. Bolivia:  10%
    71. Panama: 10%
    72. Venezuela: 15%
    73. Makedonia Utara: 33%
    74. Ethiopia: 10%
    75. Ghana: 10%
    76. Moldova: 31%
    77. Angola: 32%
    78. Republik Demokratik Kongo: 11%
    79. Jamaika: 10%
    80. Mozambik: 16%
    81. Paraguay: 10%
    82. Zambia: 17%
    83. Lebanon: 10%
    84. Tanzania: 10%
    85. Irak: 39%
    86. Georgia: 10%
    87. Senegal: 10%
    88. Azerbaijan: 10%
    89. Kamerun: 11%
    90. Uganda: 10%
    91. Albania: 10%
    92. Armenia: 10%
    93. Nepal: 10%
    94. Sint Maarten: 10%
    95. Kepulauan Falkland: 41%
    96. Gabon: 10%
    97. Kuwait: 10%
    98. Togo: 10%
    99. Suriname: 10%
    100. Belize: 10%
    101. Papua Nugini: 10%
    102. Malawi: 19%
    103. Liberia: 10%
    104. British Virgin Islands: 10%
    105. Afganistan: 10%
    106. Zimbabwe: 18%
    107. Benin: 10%
    108. Barbados: 10%
    109. Monako: 0%
    110. Suriah: 41%
    111. Uzbekistan: 10%
    112. Republik Kongo: 10%
    113. Jibuti: 10%
    114. Polinesia Prancis: 10%
    115. Kepulauan Cayman: 10%
    116. Kosovo: 10%
    117. Curaçao: 10%
    118. Vanuatu: 22%
    119. Rwanda: 10%
    120. Sierra Leone: 10%
    121. Mongolia: 10%
    122. San Marino: 10%
    123. Antigua dan Barbuda: 10%
    124. Bermuda: 10%
    125. Eswatini: 10%
    126. Kepulauan Marshall: 10%
    127. Saint Pierre dan Miquelon: 50%
    128. Saint Kitts dan Nevis: 10%
    129. Turkmenistan: 10%
    130. Grenada: 10%
    131. Sudan: 10%
    132. Kepulauan Turks dan Caicos: 10%
    133. Aruba: 10%
    134. Montenegro: 10%
    135. Saint Helena: 10%
    136. Kirgistan: 10%
    137. Yaman: 10%
    138. Saint Vincent and Grenadines: 10%
    139. Niger: 10%
    140. Saint Lucia: 10%
    141. Nauru: 30%
    142. Guinea Khatulistiwa: 13%
    143. Iran: 10%
    144. Libya: 31%
    145. Samoa: 10%
    146. Guinea: 10%
    147. Timor Leste: 10%
    148. Monstserrat: 10%
    149. Chad: 13%
    150. Mali: 10%
    151. Sao Tome dan Príncipe: 10%
    152. Pulau Norfolk: 29%
    153. Gibraltar: 10%
    154. Tuvalu: 10%
    155. Teritori Inggris di Samudra Hindia: 10%
    156. Tokelau: 10%
    157. Guinea-Bissau: 10%
    158. Svalbard dan Jan Mayen: 10%
    159. Pulau Heard dan Kepulauan McDonald: 10%
    160. Réunion: 37%

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Monas Buka Sampai Malam Selama Libur Lebaran 2025, Sajikan Atraksi – Panggung Musik – Page 3

    Monas Buka Sampai Malam Selama Libur Lebaran 2025, Sajikan Atraksi – Panggung Musik – Page 3

    Monas Week menawarkan berbagai kegiatan menarik bagi pengunjung. Setiap harinya, pengunjung dapat menikmati pertunjukan air mancur menari yang memukau, dua kali sehari, pukul 19.30 dan 20.30 WIB. Selain itu, terdapat juga video mapping dan instalasi cahaya yang menambah keindahan kawasan Monas di malam hari.

    Pada tanggal 5 April 2025, Monas akan menyuguhkan panggung hiburan spesial. Sementara itu, dari tanggal 4 hingga 6 April 2025, sejumlah artis ternama akan menghibur pengunjung di Silang Selatan Monas.

    Beberapa artis yang akan tampil antara lain Reza Herlambang, Sandy Canester, Sarah Hadju, dan grup musik The Rain. Acara ini bertema “Lebaran di Jakarta Menyongsong 5 Abad Jakarta”.

    Pemkot Jakarta Pusat juga telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung. “Kami berupaya semaksimal mungkin memberi kenyamanan, keamanan dan ketertiban umum bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Monas,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Arifin. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan.

  • Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada – Halaman all

    Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bukittinggi – Gunung Marapi kembali erupsi, pada Kamis, 3 April 2025, sekitar pukul 07.12 WIB.

    Erupsi ini menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak gunung, dengan arah condong ke timur.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, menjelaskan bahwa erupsi teramati dengan amplitudo maksimum 304 mm dan durasi 1 menit 9 detik.

    Saat ini, status Gunung Marapi ditetapkan pada Level II Waspada.

    Rekomendasi untuk Masyarakat

    Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki diimbau untuk tidak memasuki area dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek.

    Teguh Purnomo juga mengingatkan agar warga yang bermukim di lembah dan bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan,” ungkap Teguh.

    Koordinasi dan Informasi

    Pemerintah Daerah setempat, termasuk Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gunung.

    Masyarakat juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui beberapa platform, seperti website Badan Geologi, PVMBG, dan aplikasi Magma Indonesia yang tersedia di Google Playstore, serta melalui media sosial PVMBG.

    ( TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).