Grup Musik: APRIL

  • Remaja Tawuran di Tebet, Warga: Sudah Berkali-Kali! Megapolitan 5 April 2025

    Remaja Tawuran di Tebet, Warga: Sudah Berkali-Kali!
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua RW 03
    Bukit Duri
    , Dwi Yayan mengatakan,
    tawuran
    antarkelompok remaja yang terjadi di wilayahnya pada Sabtu (5/4/2025) dini hari bukanlah yang pertama kali terjadi.
    Aksi saling serang dua kelompok remaja sebelumnya juga terjadi di lokasi yang sama sepanjang bulan Ramadhan 2025.
    “Sudah berkali-kali. Sebelum puasa, dua kali kejadian. Di bulan puasa itu lima kali. Sekarang, baru habis Lebaran, sudah mulai lagi,” ujar Yayan saat dikonfirmasi.
    Ia mengungkapkan bahwa para pelaku tawuran kerap berasal dari luar wilayah dan hanya menjadikan kawasan Bukit Duri sebagai “arena bentrok”.
    Menurutnya, sebagian warga bahkan sudah mengenali wajah-wajah yang kerap terlibat, dan mereka bukanlah penduduk RW 03 maupun RW 04.
    “Ini sih remaja-remaja dari luar. Wilayah sini cuma dijadiin ajang tawuran. Kita sudah sering lihat wajah-wajahnya, dan bukan anak-anak sini,” kata Yayan.
    Video aksi saling serang dua kelompok itu beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @wargajakarta.
    Dalam video tersebut, tampak jelas dua kelompok pemuda saling menyerang di tengah malam.
    Aksi kekerasan itu bahkan menjadi tontonan warga sekitar. Tak sedikit yang merekam peristiwa tersebut dengan ponsel.
    Yayan pun mendesak aparat keamanan, khususnya pihak kepolisian, untuk segera turun tangan dan melakukan patroli rutin.
    Ia khawatir jika dibiarkan, konflik serupa akan terus berulang dan bisa menimbulkan korban jiwa.
    “Harapan kami sih, ada patroli rutin. Ini kan wilayah rawan, sudah jelas sering jadi lokasi tawuran. Jangan sampai warga yang jadi korban,” kata Yayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran Pecah di Tebet, Remaja Saling Serang Pakai Petasan dan Sajam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Tawuran Pecah di Tebet, Remaja Saling Serang Pakai Petasan dan Sajam Megapolitan 5 April 2025

    Tawuran Pecah di Tebet, Remaja Saling Serang Pakai Petasan dan Sajam
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Tawuran
    antarkelompok remaja terjadi di
    Bukit Duri
    Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.
    Video aksi saling serang dua kelompok itu beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @wargajakarta.
    Dalam video tersebut tampak jelas dua kelompok pemuda saling menyerang di tengah malam.
    Ironisnya, mereka tak hanya menggunakan
    senjata tajam
    , tetapi juga menyalakan kembang api dan mengarahkannya langsung ke lawan.
    Ketua RW 03 Bukit Duri, Dwi Yayan, mengatakan bahwa para remaja yang terlibat
    tawuran
    diperkirakan berjumlah lebih dari 50 orang.
    “Bawa cerurit, parang, bambu, lempar batu, sampai botol-botol bekas. Apa pun yang bisa dipakai buat nyerang, mereka pakai,” ujar Dwi Yayan saat dikonfirmasi.
    Menurut Yayan, para pelaku tawuran bukanlah warga setempat.
    Ia menyebut kawasan perbatasan antara RW 03 dan RW 04 itu kerap dijadikan “arena perang” oleh kelompok dari luar wilayah.
    “Ini sih remaja-remaja dari luar. Wilayah sini cuma dijadiin ajang tawuran. Kita udah sering lihat wajah-wajahnya, dan bukan anak-anak sini,” kata Yayan.
    Aksi brutal tersebut justru menjadi tontonan warga. Banyak dari mereka yang merekam kejadian itu dengan ponsel, bahkan ada yang terdengar bersorak.
    Dwi Yayan mengungkapkan bahwa tawuran antarkelompok remaja bukanlah kejadian baru di wilayahnya.
    Sejak awal Ramadhan 2025, tawuran sudah terjadi lebih dari lima kali di lokasi yang sama.
    “Sekarang, baru habis Lebaran, udah mulai lagi,” tambahnya.
    Tawuran dini hari ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk segera bergerak.
    Yayan berharap pihak kepolisian dan aparat terkait turun tangan secara serius.
    “Harapan kami sih, ada patroli rutin. Ini kan wilayah rawan, udah jelas sering jadi lokasi tawuran. Jangan sampai warga yang jadi korban,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ekonom nilai respons Indonesia terhadap tarif resiprokal AS sudah baik

    Ekonom nilai respons Indonesia terhadap tarif resiprokal AS sudah baik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom nilai respons Indonesia terhadap tarif resiprokal AS sudah baik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 April 2025 – 22:43 WIB

    Elshinta.com – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan menilai keputusan Indonesia dalam merespons kebijakan tarif resiprokal (Reciprocal Tariff) Amerika Serikat (AS) baik untuk dilakukan.

    “Pemerintah Indonesia kemarin sudah mengeluarkan suatu pernyataan yang sifatnya umum, normatif, bahwa kita akan mempelajari terlebih dahulu dampak daripada kebijakan ini. Kemudian, pemerintah Indonesia juga siap untuk melakukan dialog, bahkan akan mengirimkan tim ke Amerika untuk berunding atau melakukan negosiasi terkait dengan hal ini. Saya kira saya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia itu, tidak mengambil suatu kebijakan yang bersifat retaliasi, tapi menganalisis dulu dengan mendalam, kemudian juga melakukan dialog. Saya kira ini suatu yang baik untuk dilakukan,” kata dia dalam Diskusi Publik “Waspada Genderang Perang Dagang” yang diadakan oleh Indef di Jakarta, Jumat.

    Menurut pernyataan pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Indonesia akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS.

    Sebagai bagian dari negosiasi, pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS, terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative.

    Di sisi lain, Indonesia disebut harus mengurangi ketergantungan terhadap Amerika sebagai respon atas kebijakan tarif resiprokal AS.

    Pertama, melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor ke negara-negara lain yang selama ini memiliki hubungan baik dan terbuka dengan Indonesia, serta menggunakan berbagai forum multilateral untuk bisa memaksimalkan hubungan dagang Tanah Air dengan negara-negara tersebut.

    Kedua, menjaga ketahanan ekonomi domestik dengan memitigasi dampak yang ditimbulkan dari kemungkinan terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah.

    “Kalau kita lihat kan sebenarnya terjadinya depresiasi yang nilai tukar rupiah akhir-akhir ini juga disebabkan faktor yang sifatnya internal, (yakni) kekhawatiran pasar ataupun publik terhadap berbagai agenda ekonomi kita sendiri, terkait dengan MBG (Makan Bergizi Gratis), Danantara, kemudian Koperasi Merah Putih, dan banyak lainnya yang dikhawatirkan dari sisi pembiayaan fiskalnya itu tidak cukup untuk bisa membiayai semua program tersebut kalau misalnya tidak melakukan suatu pelebaran daripada defisit anggaran itu sendiri. Kekhawatiran-kekhawatiran yang seperti itu harus ditangkap oleh pemerintah dan melakukan evaluasi berbagai program-program tersebut agar bisa meyakinkan publik dan pasar itu bahwa ini bisa secara fiskalnya itu tetap sustain, artinya bisa membiayai itu dengan baik,” ucap Fadhil.

    Terakhir, dia merasa Indonesia dapat melakukan targeted retaliation atas kebijakan tarif resiprokal AS. Misalnya, memberikan tarif terhadap beberapa produk Amerika seperti kedelai yang menjadi komoditas impor terbesar Indonesia dari Negeri Paman Sam.

    “Kedelai ini agriculture product yang sangat penting bagi ekspor Amerika dan juga sensitif karena ini menyangkut kehidupan petani yang sangat memiliki suatu lobby politik yang kuat di Amerika. Jadi, kalau misalnya mereka terganggu ekspornya itu, juga mungkin karena misalnya kita mengenakan tarif tambahan yang sepertinya halnya mereka melakukan itu, itu mungkin akan lebih diperhatikan oleh pemerintah Amerika itu,” ujar dia.

    Sumber : Antara

  • Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 April 2025

    Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi Bandung 5 April 2025

    Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi
    Editor
    KOMPAS.com –
    Seorang pria asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, Ade Candra Gunawan, meninggalkan istri sirinya, Dede Ruyanti (35), dan bayi mereka yang baru berusia 4 bulan di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, saat perjalanan mudik ke Ciamis, Selasa (1/4/2025).
    Ironisnya, saat ditemukan dan dikembalikan ke kampung halaman, Ade mengaku tak merasa bersalah dan enggan bertemu lagi dengan keduanya.
    Kepala Polsek Pagerageung, AKP Asep Saepulloh, mengatakan peristiwa penelantaran ini diduga dipicu ketidakharmonisan rumah tangga antara pasangan siri tersebut.
    Petugas awalnya menemukan Dede dan anaknya dalam kondisi kebingungan di masjid.
    Ade, Dede, dan bayi mereka menginap di sana setelah perjalanan malam dari Pangalengan.
    Sekitar pukul 03.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati sang suami sudah tidak ada.
    Polisi yang berpatroli kemudian menemukan Dede menggendong bayinya sambil kebingungan.
    Setelah dijemput oleh petugas, ibu dan bayi tersebut diantar kembali ke Pangalengan menggunakan mobil sewaan, lalu diserahkan ke pemerintah desa setempat.
    Namun saat tiba di rumah, sang suami malah menunjukkan sikap tak peduli.
    “Ketika petugas bersama pihak desa mengantarkan, suami dari ibu Dede dan ayah dari bayi ini informasinya merasa tidak bersalah usai menelantarkan mereka di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya,” ujar Asep kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Jumat (4/4/2025).
    Awalnya Ade menolak menerima kembali istri dan anaknya.
     
    Setelah dilakukan pendekatan oleh petugas dan pihak desa, ia akhirnya bersedia menerima mereka kembali, namun menolak untuk tinggal bersama.
    Dengan alasan kemanusiaan, akhirnya Dede dan bayinya diterima kembali, tapi tidak tinggal bersama suami dan keluarganya. Mereka ditempatkan di rumah kontrakan.
    Dede merupakan istri siri dari Ade. Meski demikian, berdasarkan dokumen yang diterima polisi, Dede dan anaknya tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) bersama Ade sebagai kepala keluarga. KTP Dede juga menunjukkan alamat yang sama.
    Sebelum insiden ini, pasangan tersebut diketahui sempat cekcok. Dede mengaku hendak dipulangkan ke Tasikmalaya oleh suaminya.
    (Penulis: Kontributor Tasikmalaya Irwan Nugraha)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Angkot Bogor Bilang Uang Kompensasi Dipotong, Dishub Klaim Ikhlas Diberi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 April 2025

    Sopir Angkot Bogor Bilang Uang Kompensasi Dipotong, Dishub Klaim Ikhlas Diberi Bandung 5 April 2025

    Sopir Angkot Bogor Bilang Uang Kompensasi Dipotong, Dishub Klaim Ikhlas Diberi
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku heran dengan munculnya tuduhan pemotongan uang kompensasi terhadap sopir angkot di kawasan Puncak Bogor.
    Seperti diketahui, uang kompensasi itu diberikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar sopir angkot tidak beroperasi sewaktu arus mudik Lebaran.
     
    Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, mengatakan, uang tersebut awalnya diberikan secara sukarela oleh para sopir kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU).
    Dadang menyebut sopir angkot tidak pernah dipaksa menyerahkan uang tersebut. 
    “Tadinya sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang, ada pemotongan Rp 200.000,” ujar Dadang saat ditemui di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor, Jumat (4/4/2025).
    Ia mengungkapkan bahwa simpang siur informasi yang menyebut adanya keterlibatan Dishub atau Organda dalam pemotongan dana kompensasi tidak benar.
    Menurutnya, munculnya isu itu disebabkan oleh miskomunikasi antara berbagai pihak yang terlibat.
    “Terkait informasi yang di luar yang simpang siur, dalam artian dari mulai Organda, Dishub, dengan KKSU, dan pemilik kendaraan, kita sudah sepakat bahwa yang tersampaikan kemarin ke Gubernur itu sama sekali tidak benar. Hal ini karena miskomunikasi,” jelasnya.
    Dishub juga memastikan bahwa persoalan tersebut telah dituntaskan. Total dana sebesar Rp 11,2 juta yang sempat dikumpulkan dari para sopir telah dikembalikan sepenuhnya.
    “Sekarang hari ini kita sudah saksikan semua bahwa yang potongan Rp 200.000, Rp 100.000, dan Rp 50.000, yang jumlahnya Rp 11,2 juta sudah diserahkan kembali ke sopir. Ini murni dari KKSU langsung. Yang kemarin ada pungutan itu, ternyata itu keikhlasan dari sopir,” kata Dadang.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah sopir angkot mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahwa uang kompensasi sebesar Rp 1 juta yang mereka terima telah dipotong oleh oknum petugas sebesar Rp 200.000.
    Dedi pun berjanji akan mengganti uang yang dipotong tersebut dan menyatakan akan membawa kasus dugaan pemotongan oleh oknum KKSU dan Organda ke ranah hukum.
    “Untuk sopir angkot yang dipotong, jangan cemas ya. Saya akan siapkan Rp 200.000 lagi sebagai uang pengganti,” ujar Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com.
    (Penulis: Kontributor Bogor Afdhalul Ikhsan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tidak Pulang ke Rumah, Sopir di Tangsel Ditemukan Anaknya Meninggal di Dalam Angkot – Halaman all

    Tidak Pulang ke Rumah, Sopir di Tangsel Ditemukan Anaknya Meninggal di Dalam Angkot – Halaman all

    Saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh sopir angkot tersebut.

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 05:24 WIB

    NST

    DITEMUKAN MENINGGAL – Tidak pulang dua hari ke rumah, seorang sopir angkot berinisial TS (49) ditemukan meninggal dunia, Jumat (4/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT- Tidak pulang dua hari ke rumah, seorang sopir angkot berinisial TS (49) ditemukan meninggal dunia.

    TS ditemukan di kursi depan angkot oleh anaknya. Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Ir. H. Juanda, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (4/4/2025) siang.

    TS diketahui sopir angkot jurusan Ciputat-Pondok Aren. Korban sejak Kamis (3/4/2025) tidak pulang ke rumah.

    Sang anak mencari hingga bertanya ke rekan sesama sopir angkot di bilangan Ciputat.

    “Saat tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, sang anak mendapati ayahnya dalam posisi terlentang di jok depan kendaraan dan sudah tidak bergerak,” ujar Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar.

    Saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh TS.

    Keluarga TS pun memberi tahu bahwa korban menderita penyakit diabetes dan gangguan paru-paru.

    “Keluarga korban mengonfirmasi bahwa korban sudah lama menderita penyakit diabetes atau gula dan paru-paru,” kata Bambang.

    Adapun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi maupun visum terhadap jenazah TS. Mereka menyatakan telah mengikhlaskan kepergian almarhum.

    “Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi maupun visum dan menyatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah,” ucap dia.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Momen Antrean Panjang Ribuan Kurir yang Terjebak Sistem Retur…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Momen Antrean Panjang Ribuan Kurir yang Terjebak Sistem Retur… Megapolitan 5 April 2025

    Momen Antrean Panjang Ribuan Kurir yang Terjebak Sistem Retur…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mentari siang bersinar terik di Jalan Kampung Baru III,
    Ulujami
    , Jakarta Selatan (Jaksel) pada Rabu (2/4/2025).
    Namun, panas itu tak cukup menghangatkan hati ribuan
    kurir
    yang berdiri berjam-jam dalam antrean panjang.
    Para kurir barang itu datang dari berbagai sudut Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
    Tujuan mereka sama yakni mengembalikan barang pesanan kepada mitra agen paket yang ada di sana.
    Dari kejauhan, antrean itu tampak tak berujung, memanjang hingga dua kilometer.
    Jaket-jaket berwarna oranye, hijau, dan biru membaur, melebur menjadi satu gambaran nyata tentang perjuangan para pencari nafkah di jalanan.
    “Antrean sampai dua kilometer dan 3.000-an driver datang, operator hanya satu,” ujar Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala, Kamis (3/4/2025).
    Hanya satu operator dan tempat yang bisa menerima barang retur.
    Dengan demikian, para kurir itu pun harus menunggu area perkampungan itu.
    Pada Rabu, waktu seolah berjalan lebih lambat.
    Sejak pukul 10.00 WIB, mereka berdiri, berharap sistem dapat mengakomodasi barang yang harus dikembalikan.
    Namun, harapan itu berulang kali tertahan oleh kenyataan, antrean tidak bergerak cepat.
    Hingga sore menjelang, matahari mulai tenggelam di balik deretan bangunan, tetapi barisan kurir masih memenuhi jalan.
    “Agen tidak mengetahui bahwa sistemnya dibuka oleh manajemen sehingga driver yang mengambil barang retur dari Jabodetabek berdatangan dan berebut untuk masuk menaruh paket yang diretur,” lanjut Seala.
    Tidak ada yang benar-benar tahu bahwa hari itu akan menjadi hari yang penuh penantian.
    Tidak ada yang menyangka bahwa keputusan yang diambil di balik layar bisa menghadirkan lautan manusia di jalan sempit ini.
    Video yang beredar di Instagram menjadi saksi bisu kekacauan tepat dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri itu.
    Dalam rekaman, para kurir tampak bergerombol, saling berdempetan, mencoba mencari celah untuk bisa lebih dekat ke agen paket yang mereka tuju.
    Beberapa dari mereka terlihat memakai jaket Shopee, Gojek, atau bahkan tanpa identitas perusahaan apa pun, tapi hanya seorang pekerja yang ingin menyelesaikan tugasnya sebelum senja tiba.
    “Biar pada buka yang lain cabangnya, cuma ini doang yang buka,” terdengar suara perekam video.
    Ironisnya, agen yang menjadi tujuan ribuan kurir ini bukanlah gudang besar dengan fasilitas memadai.
    Hanya sebuah rumah yang harus menanggung beban yang begitu besar.
    Ketika jumlah paket yang harus dikembalikan semakin menumpuk, ruang yang terbatas itu terasa semakin sesak, semakin sulit dijangkau.
    Pada akhirnya, saat jarum jam bergerak mendekati pukul 17.00 WIB, antrean perlahan terurai.
    Para kurir mulai tersebar ke empat titik agen retur lainnya, yakni Service Point Pos Pengumben, Service Point Ulujami, Service Point Muchtar Raya, dan Service Point Puri Botanical.
    Jalan Kampung Baru III yang sempat tertutup sepenuhnya oleh gelombang manusia, akhirnya kembali dapat dilalui.
    “Sudah tidak ada (antrean). Sudah terurai di empat gerai lainnya,” kata Seala singkat.
    Namun, meski antrean telah terurai, kisah hari itu tidak akan mudah dilupakan.
    Sebuah pengingat bahwa di balik paket yang tiba di depan pintu, ada perjalanan panjang yang sering kali tak terlihat.
    Ada peluh yang menetes, ada kesabaran yang diuji, dan ada perjuangan yang terus berulang.
    Mereka, para kurir, adalah wajah lain dari kota ini yang berhenti, dan menunggu demi mengantarkan sepotong kenyamanan bagi orang lain.
    (Reporter: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Novianti Setuningsih)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yogyakarta, Surabaya, Kutoarjo favorit destinasi dari Stasiun Gambir

    Yogyakarta, Surabaya, Kutoarjo favorit destinasi dari Stasiun Gambir

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Yogyakarta, Surabaya, Kutoarjo favorit destinasi dari Stasiun Gambir
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 April 2025 – 23:44 WIB

    Elshinta.com – Memasuki periode arus balik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat tiga kota yakni Yogyakarta, Surabaya, dan Kutoarjo menjadi favorit destinasi para pengguna kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta pada Jumat.

    “Dari data yang kami miliki, Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta), Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Kutoarjo menjadi tiga tujuan yang paling banyak dipilih oleh mereka yang berangkat dari Stasiun Gambir,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat.

    Pada 4 April 2025, tercatat jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir menuju tiga kota tersebut sangat signifikan. Sebanyak 26.952 penumpang menuju Stasiun Lempuyangan, 26.420 penumpang menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan 22.386 penumpang menuju Stasiun Kutoarjo.

    Selain Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen juga mencatat tiga kota tujuan favorit pemudik, yaitu Yogyakarta dengan 39.413 penumpang, Semarang Tawang dengan 35.134 penumpang, dan Bandung dengan 27.480 penumpang.

    PT KAI Daop 1 Jakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik selama periode Lebaran 2025, sejak 21 Maret hingga 11 April.

    PT KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 85 perjalanan kereta api dengan total 49.184 kursi, dan Stasiun Gambir sendiri melayani 46 perjalanan dengan tingkat okupansi 51 persen. PT KAI juga masih menyediakan layanan loket pembelian tiket langsung (“go show”) bagi yang belum melakukan pemesanan.

    Selain pembelian tiket secara luring, masyarakat yang belum memiliki tiket juga bisa memesan tiket secara daring melalui aplikasi “Access by KAI”.

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        5 April 2025

    Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan Makassar 5 April 2025

    Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
    Penulis
    Makassar, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Makassar, Sulawesi Selatan, untuk hari ini Sabtu 5 April 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Makassar. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini
    Per Jam
    Sabtu 5 April 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        5 April 2025

    Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Siang ini Hujan Ringan Regional 5 April 2025

    Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 5 April 2025 : Siang ini Hujan Ringan
    Penulis
    Morowali, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi prakiraan cuaca Morowali, Sulawesi Tengah, untuk hari ini Sabtu 5 April 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Morowali. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Per Jam
    Sabtu 5 April 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Prakiraan cuaca dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.