Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gregoria Lolos ke Final Kumamoto Masters Lewat Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

Gregoria Lolos ke Final Kumamoto Masters Lewat Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

Gregoria Melaju ke Final Kumamoto Masters Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

TRIBUNJATENG.COM – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tampil menakjubkan di semifinal Kumamoto Masters Japan 2024, Sabtu (16/11/2024).

Peraih medali perunggu Olimpiade itu tak mau menyerah di babak perebutan tiket final.

Gregoria menolak menyerah dan berhasil comeback menghadapi lawannya, tunggal putri Korea Selatan, Sim Yu-jin.

Tunggal Putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung melakukan pukulan melawan pemain Korea Selatan An Se-young dalam pertandingan semifinal bulu tangkis tunggal putri mereka pada Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 4 Agustus 2024. (AFP/ARUN SANKAR)

Gregoria menang via rubber game dengan skor 18-21, 21-17, 21-19 pada laga yang digelar di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang.

Kemenangan ini tampaknya sangat berarti bagi Gregoria. 
Setelah kemenangannya dipastikan, dia menjatuhkan badan, berteriak, hingga membanting raketnya sampai rusak.

Jalannya Pertandingan

Gregoria lebih banyak mendapatkan tekanan di awal-awal laga. 

Pertahanan yang belum cukup solid membuatnya harus tertinggal lima angka dengan skor 2-7.

Sim Yu-jin melakukan dua kali kesalahan saat pukulan backhand menyangkut net dan pukulan lob yang melebar.

Gregoria menambah satu angka lagi lewat smes menyilang untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 5-7.

Namun, Sim berhasil melesat hingga mencapai interval dengan keunggulan 11-6 atas Gregoria.

Selepas jeda, Gregoria menunjukkan gelagat kebangkitan setelah berhasil memperkecil skor menjadi dua angka pada skor 13-15 yang bertahan pada 14-16.

Gregoria mampu menunjukkan pukulan-pukulan dropshot menyilang yang ciamik hingga membuat lawan mati langkah.

Lagi, Gregoria melepaskan dropshot lurus yang tak bisa dikejar Sim untuk mengubah skor pada 16-18.

Satu pukulan dari Sim yang keluar membuat Gregoria kini hanya tertinggal satu poin lagi untuk menyamakan skor.

Sayangnya setelah skor 18-19, Gregoria harus kehilangan gim pertama.

Gim kedua berjalan lebih ketat saat kedua pemain terus saling bergantian memimpin dan saling membalas angka sampai skor sama 9-9.

Satu pukulan menyilang dari Gregoria yang diarahkan ke depan net membuatnya unggul satu angka.

Satu dorongan bola dari Sim yang memanjang keluar membuat Gregoria unggul dengan skor 11-9 pada interval gim kedua.

Setelah itu, Gregoria makin nyaman dalam bermain hingga mampu memimpin lima angka pada skor 17-12.

Kesalahan tunggal putri Korea Selatan saat tak mampu menyeberangkan bola di depan net menghasilkan game point untuk Gregoria dengan skor 20-15.

Sempat kecolongan dua poin, satu smes keras menyilang dari Gregoria akhirnya memaksa laga berlangsung lebih lama.

Memasuki gim pamungkas, Sim memimpin duluan 3-1, tetapi Gregoria berhasil membalas dengan permainan yang meyakinkan untuk mengubah skor menjadi 5-3.

Gregoria menjauh pada 8-3. Sim merespons untuk balik memimpin menjadi 9-8 setelah mencetak enam poin beruntun.

Meski begitu, Gregoria mendapatkan momentum setelah kesalahan dari Sim menghasilkan keunggulan satu poin bagi tunggal putri Indonesia.

Gregoria mendekatkan diri dengan kesuksesan misi mempertahankan gelarnya setelah mencetak match point duluan dengan skor 20-15.

Sim masih melawan. Gregoria sampai harus memainkan tempo hingga mendapatkan kartu kuning karena dianggap mengulur-ulur.

Hampir tersusul, Gregoria akhirnya memastikan kemenangan setelah smes keras Sim menabrak net. 

Luapan emosi terlihat dari tunggal putri nomor satu Indonesia itu.

Final Kumamoto Masters 2024 menjadi kebangkitan yang manis bagi Gregoria.

Cedera memaksa Gregoria mundur pada penampilan sebelumnya di Denmark Open 2024 yang mana terjadi dalam laga semifinal.

Kumamoto Masters Japan 2024 menjadi final kedua bagi Gregoria pada tahun ini setelah Swiss Open 2024 dengan hasil runner-up.

Selain itu, Gregoria juga berhasil ke final dua kali dalam dua tahun berturut-turut pada Kumamoto Masters Japan.

(*)