GPIB Immanuel Jakarta Tanpa Dekorasi Mewah, Wujud Empati bagi Korban Bencana Megapolitan 25 Desember 2025

GPIB Immanuel Jakarta Tanpa Dekorasi Mewah, Wujud Empati bagi Korban Bencana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Desember 2025

GPIB Immanuel Jakarta Tanpa Dekorasi Mewah, Wujud Empati bagi Korban Bencana
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com
– Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta memilih merayakan
Natal 2025
dengan nuansa sederhana.
Alih-alih menghadirkan dekorasi meriah dan mewah, gereja yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, ini justru menampilkan ornamen Natal yang minimalis sebagai bentuk refleksi atas kondisi bangsa yang tengah dilanda berbagai bencana.
Pantauan
Kompas.com
pada Kamis (25/12/2025), dari bagian luar gereja, dinding putih bangunan tampak polos seperti hari biasa. Tidak banyak hiasan yang dipasang, selain sebuah banner bertuliskan “Selamat Hari Natal” yang terpasang di balik pagar dekat gerbang masuk gereja.
Di pintu masuk gereja, tepat di pojok kanan, terdapat sebuah pohon Natal setinggi sekitar 1,8 meter. Sementara itu, di pojok kiri pintu masuk terpasang banner besar berwarna biru dengan tulisan “Selamat Natal 2025”.
Selain
banner
, terdapat pula sekitar delapan hiasan bintang berwarna emas yang digantung tepat di atas pintu masuk gereja. Di area dalam gereja, sebuah pohon Natal setinggi sekitar dua meter ditempatkan di sisi kiri mimbar pendeta.
Sementara itu, banner berwarna pink bertuliskan “Ibadah dan Perayaan Natal Jemaat” terlihat terpasang di balkon lantai dua gereja, tepat di atas area mimbar.
Ketua V Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ)
GPIB Immanuel Jakarta
, Steve Loupatty, mengatakan Natal 2025 menjadi tahun kedua gerejanya tidak memasang dekorasi Natal secara berlebihan.
“Dari tahun lalu juga seperti itu, apalagi di tahun ini dengan keadaan bangsa dan negara kita, rakyat lagi seperti itu, maka kami mengusung kesederhanaan, bahkan sederhana sekali,” ucap Steve saat diwawancarai di lokasi, Kamis.
Adapun tema Natal yang diusung GPIB Jakarta tahun ini adalah “Allah Memulihkan Kehidupan Seluruh Ciptaan”.
Steve menjelaskan, tema tersebut merupakan tema sentral GPIB dan dipilih karena selaras dengan kondisi bangsa yang dinilai sedang tidak baik-baik saja akibat berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah.
Tema itu diharapkan dapat menjadi refleksi positif bagi para korban bencana agar tidak putus asa serta tetap percaya bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan.
“Ini bisa jadi refleksi kondisi bencana yang terjadi di Sumatera bukan Sumatera aja, di Jawa Timur juga ada,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.