Ketika kurs mata uang yang ditampilkkan tidak akurat, dampaknya bisa sangat luas. Banya orang, termasuk pebisnis, investor, hingga wisatawan, mengandalkan Google untuk melihat nilai tukar sebelum bertransaksi.
Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google memiliki tanggung jawab besar terhadap informasi disajikan. Meski bukan penyedia data finansial utama, tetap diperlukan mekanisme verifikasi kektat untuk memastikan akurasi informasi.
Jika kesalahan seperti ini terjadi dan tidak segera diperbaiki, Google bisa dianggap lalai dan berpotensi menyebarkan informasi menyesatkan, kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Pratama menjelaskan, “dalam era digital saat ini, penyebaran berita palsu atau informasi yang salah dapat menimbulkan ketidakstabilan di berbagai sektor.”
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4282589/original/079934400_1672910856-Imbas_potensi_perlambatan_ekonomi_nilai_rupiah_melemah_terhadap_dollar-ANGGA_8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)