Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional. Peringatan ini menjadi momen untuk mengenang dan menghargai sosok ayah yang memiliki peran penting dalam keluarga maupun masyarakat.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa gagasan awal peringatan ini berawal dari sebuah kegiatan sederhana di Solo, Jawa Tengah.
Gagasan Hari Ayah Nasional bermula pada tahun 2004 ketika Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) Solo mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Hari Ibu seperti mengutip berbagai sumber.
Dalam kegiatan tersebut, banyak peserta yang bertanya mengapa di Indonesia sudah ada Hari Ibu, tetapi belum ada hari khusus untuk ayah. Pertanyaan sederhana itu kemudian menjadi pemicu diskusi panjang di antara para anggota PPIP.
Lalu, PPIP berdiskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta.
Dari diskusi itu, muncul kesadaran bahwa ayah juga memiliki peran penting dalam kehidupan keluarga. Tidak hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pelindung, penopang, dan teladan bagi anak-anaknya.
Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan gagasan untuk menetapkan Hari Ayah Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap peran ayah yang sering kali tidak begitu tampak, tetapi sangat berarti.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410174/original/097429300_1762923693-Hari_Ayah_Nasional_2025_Google_Doodle.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)