Nantinya, kampanye ini akan mengunjungi beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Banda Aceh, Medan, Padang, Bandar Lampung, sampai ke Pulau Jawa, termasuk Jakarta, Depok, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Salah satu elemen menarik dari kampanye ini adalah pendekatan langsung ke masyarakat. Terlebih, yang mengemudikan van ini bukan sembarang orang, melainkan adalah individu-individu yang pernah terdampak langsung praktik judi online.
Disebutkan, mereka tidak hanya mengemudikan kendaraan, tetapi juga akan berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, berbagi pengalaman, dan menyampaikan pesan utama kampanye ini.
Budi juga menuturkan, kalau judi online sebenarnya adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan teknologi. Karenanya, aktivitas ini sebenarnya bukan berdasarkan peruntungan.
“Itu semuanya sistematis. Di baliknya ada random number generator, yang membuat orang mungkin awal-awal merasa akan menang, padahal ujung-ujungnya mereka pasti rugi” tutur Budi menjelaskan.