Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) akan menginstruksikan gereja Katolik di Indonesia untuk mengadakan misa requiem atas berpulangnya Paus Fransiskus.
“Biasanya kita melakukan yang disebut dengan misa requiem, yaitu misa untuk orang sakit, misa untuk mendoakan arwah roh orang yang sudah meninggal.
Semoga dosanya diampuni oleh Tuhan, jasa dan cintanya dikenang dan dihargai, sehingga yang bersangkutan, beliau beristirahat dalam damai,” ujar Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin di kantor KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
Tak hanya di gereja, Mgr. Antonius menyebut di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta juga akan menggelar misa requiem.
“Tadi duta besar Tahta Suci (Vatikan) menyampaikan kepada saya bahwa di kedutaan juga akan dilakukan acara kedukaan atau misa requiem dan juga menerima tamu-tamu untuk menyampaikan duka cita,” tuturnya.
Mgr. Antonius mengatakan, misa requiem akan terus digelar sampai nantinya Paus Fransiskus dimakamkan.
Meski sejauh ini belum ada informasi kapan Paus Fransiskus akan dimakamkan, ia menyebut biasanya Paus akan dimakamkan setelah sembilan hari kematiannya.
“Prosesi khususnya pasti akan dijalankan nanti di Vatikan. Dan belum ada beritanya, dalam waktu sembilan hari ini, biasanya Paus dimakamkan,” ujar Mgr. Antonius.
Sebelumnya, Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko mengatakan, tentunya KWI dan seluruh umat Katolik merasakan kehilangan mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun.
“KWI juga kehilangan sosok pemimpin yang sungguh merakyat pemimpin yang ingin menganggap semua orang sebagai saudara dan sahabat,” tuturnya.
Dikatakannya, kehangatan dan kesederhanaan Paus Fransiskus terlihat jelas ketika pemimpin Vatikan itu mendatangi langsung kantor KWI saat berkunjung ke Indonesia pada September 2024 lalu.
“Dan itu tampak dari ketika beliau kunjungan ke Indonesia tujuh bulan yang lalu. Beliau selalu ingin bertemu, ingin bertegur sapa, ingin melambaikan tangan kepada siapapun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Romo Siswantoko juga masih teringat akan tiga nilai utama yang selalu disampaikan Paus Fransiskus kepada umat.
“Kami juga teringat juga akan tiga nilai utama yang dibawa oleh beliau ketika ke Indonesia pada bulan September yang lalu itu soal hidup dalam iman, hidup dalam persaudaraan dan hidup untuk berbela rasa.
Nah tiga nilai inilah yang rasanya juga akan menjadi sebuah kenangan sekaligus juga tugas kami semua untuk mewujudkan hidup dalam iman, dalam persaudaraan dan berbela rasa dengan siapapun juga juga termasuk dengan alam semesta,” paparnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
