Liputan6.com, Yogyakarta – Memasuki masa libur panjang selama Lebaran, salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah Gerakan Wisata Bersih (GWB). Selain menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, kebersihan juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Mengutip dari laman Kemenpar RI, untuk memperkuat ekosistem pariwisata yang bersih dan sehat, Kementerian Pariwisata menginisiasi Gerakan Wisata Bersih. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan, terutama pada peningkatan kualitas pengelolaan sampah dan kebersihan toilet di destinasi pariwisata.
Gerakan Wisata Bersih terbentuk karena munculnya paradigma baru pembangunan pariwisata, yaitu sustainable tourism dan regenerative tourism. Dua hal tersebut berfokus pada pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dengan pelestarian bagi generasi mendatang.
Konsep GWB melibatkan wisatawan, pelaku usaha pariwisata, masyarakat, dan pemerintah. Sektor-sektor tersebut bertanggung jawab ikut memelihara destinasi wisata.
Adapun empat tujuan utama GWB adalah competitiveness, sustainability, regenerative, dan inclusivity. Competitiveness adalah meningkatkan kinerja ekonomi sektor pariwisata dengan meningkatkan kemampuan destinasi untuk menarik para wisatawan.
Sementara itu, tujuan sustainability memastikan pariwisata berdampak pada ekonomi, sosial, lingkungan, dan kebudayaan. Tujuan ini berlaku untuk masa sekarang maupun masa depan.
Adapun regenerative memastikan sektor pariwisata berkontribusi pada keberlanjutan dan pelestarian alam dan budaya. Terakhir, tujuan inclusivity pada Gerakan Wisata Bersih bertujuan agar pengembangan pariwisata dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Penulis: Resla