Genteng Rontok, Masjid Rusak, Warga Sekitar Bandara YIA Protes Dampak Jet Blast Pesawat
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com –
Rumah, kebun, hingga bangunan masjid di Kalurahan Karangwuni, Kulon Progo, mengalami kerusakan akibat embusan angin pesawat atau jet blast dari pesawat di Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA).
Jet blast adalah dorongan udara bertekanan tinggi yang dihasilkan mesin jet, terutama saat lepas landas atau ketika pesawat menggunakan daya dorong penuh.
Aliran udara ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 250 kilometer per jam, sehingga berpotensi merusak bangunan, peralatan, hingga menimbulkan bahaya serius bagi warga di sekitarnya.
Sejumlah warga pun menuntut adanya solusi setelah berulang kali melapor tanpa mendapatkan tindak lanjut yang memuaskan.
Salah satu keluhan datang dari Winarto, warga Karangwuni sekaligus Ketua Kelompok Nelayan Ngudi Rezeki.
“Sudah berulang kali terjadi, kena kentut pesawat. (Akibatnya) genteng musak-masik, rontok. Kami dari masyarakat juga sudah sering buat laporan, seperti kena tempatnya Mas Agung, tempatnya Mbak Sri, dan banyak lagi,” kata Winarto saat ditemui di Karangwuni, Rabu (1/10/2025).
Menurut Winarto, laporan warga sudah ditujukan ke desa, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut.
Ia mengaku juga menjadi korban. Rumahnya yang berada di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangwuni mengalami kerusakan atap akibat embusan pesawat.
“Awalnya saya tidak percaya, meski banyak bangunan lain juga rusak. Tapi belum lama ini, angin kuat membuat genteng rumah saya rontok bersamaan dengan suara ledakan jet saat pesawat mendarat,” ujarnya.
Winarto menambahkan, saat kejadian ia sedang makan bersama keluarga.
“Tadinya mau saya biarkan saja, tapi karena ini musim hujan, saya segera perbaiki,” katanya.
Berdasarkan perhitungan warga, setidaknya ada 10 rumah yang mengalami kerusakan serupa.
Tidak hanya bangunan, sejumlah fasilitas lain seperti kandang ternak, pohon kelapa, tanaman semangka, cabai, hingga masjid di Pasir Mendit juga ikut terdampak.
Warga kemudian melayangkan surat pengaduan resmi kepada PT Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola Bandara YIA.
“YIA sempat merespons dengan menurunkan tim ke lokasi,” ujar Winarto.
Keluhan serupa juga disampaikan Agung Nurcahyo, warga Padukuhan Keboan, yang rumahnya berada tepat di jalur lurus pendaratan pesawat.
“Genteng rumah saya rontok terus. Tanaman seperti kelapa, semangka, dan mulsa jadi rusak. Bahkan atap bangunan petani juga hilang karena angin pesawat,” kata Agung.
Menurut Agung, kerusakan sudah terjadi sejak awal beroperasinya YIA, namun hingga kini belum ada solusi yang jelas.
Ia mengaku sudah melapor berulang kali sejak pindah ke Karangwuni pada 2021, baik melalui email ke Surabaya, Jakarta, maupun surat resmi ke pihak YIA.
“Kami ingin tinggal dengan nyaman, tidak terganggu terus-menerus seperti ini,” tegasnya.
Agung menyebut, dalam seminggu genteng rumahnya bisa rontok hingga dua kali, terutama ketika pesawat mendarat dari arah timur saat angin bertiup ke permukiman. Biaya perbaikan pun mencapai sedikitnya Rp 500.000.
Ia mengaku YIA pernah merespons keluhan warga, tetapi prosesnya justru menyulitkan.
“Kami diminta menyediakan bukti berupa video dan memastikan waktu kejadian secara spesifik. Padahal tidak mungkin setiap hari kami mengawasi dan merekam pesawat yang lewat. Harusnya pihak bandara yang punya data lebih lengkap soal jadwal terbang,” ujar Agung.
Warga berharap ada itikad baik dari pengelola Bandara YIA untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kami ini tetangganya bandara. Dalam filosofi Jawa, bertetangga itu harus saling membuat nyaman. Kalau ada dampak, ya seharusnya dibicarakan dan dicarikan jalan keluar,” tambah Winarto.
Lewat pesan singkat yang disampaikan Humas YIA, General Manager YIA, Ruly Artha, mengungkapkan empati atas apa yang dialami warga sekitar bandara.
“Kami telah melakukan komunikasi dengan beberapa warga melalui perangkat desa di beberapa wilayah sekitar bandara. Melalui entitas transportasi udara, kami memiliki Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari PT Angkasa Pura Indonesia (YIA), Airline Operator Committee, BMKG, dan AirNav Indonesia,” tulis dia.
“Setiap laporan yang masuk melalui perangkat desa ditindaklanjuti tim dengan pengecekan di lokasi serta langkah lain sesuai alur penanganan. Sebagai pengelola bandara, kami akan terus berupaya memastikan operasional penerbangan berjalan dengan baik, sesuai ketentuan, demi kenyamanan pengguna jasa bandara maupun masyarakat sekitar.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Genteng Rontok, Masjid Rusak, Warga Sekitar Bandara YIA Protes Dampak Jet Blast Pesawat Yogyakarta 1 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/01/68dd452b7e5d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)