TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO – Baru saja terjadi gempa bumi di Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu 1 Februari 2025.
Gempa bumi di Purworejo terjadi hanya beberapa detik sekitar pukul 07.42.
Admin akun X BMKG menyebutkan jika pusat gempa terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta.
“Mag:5.2, 01-Feb-25 07:40:14 WIB, Lok:8.81 LS,110.31 BT (96 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,” demikian cuitan admin.
Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.
15 Wilayah Potensi Gempa Megathrust
Peneliti BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengungkapkan gempa megathrust berpotensi mengguncang Selat Sunda Banten dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa potensi bencana berupa gempa megathrust di wilayah selatan Jawa sangat mungkin terjadi dan dapat memicu tsunami dengan skala yang mirip dengan kejadian di Aceh pada 26 Desember 2004.
Megathrust sendiri merupakan jenis patahan besar yang terletak di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan.
Pergerakan ini menciptakan tekanan yang dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi ketika dilepaskan secara tiba-tiba.
Tidak hanya gempa besar, kondisi ini juga memiliki potensi untuk memicu tsunami dengan gelombang tinggi.
Daftar zona megathrust di Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, Senin (13/8/2024), wilayah Indonesia dikelilingi oleh titik-titik megathrust, antara lain:
Aceh-Andaman
Nias-Simeulue
Kepulauan Batu
Mentawai-Siberut
Mentawai–Pagai
Enggano
Selat Sunda, Banten
Selatan Jawa Barat
Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
Selatan Bali Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Laut Banda Selatan
Laut Banda Utara
Utara Sulawesi
Subduksi lempeng Laut Filipina.
Setiap zona megathrust memiliki potensi gempa yang berbeda.
Namun, tidak setiap gempa megathrust menimbulkan potensi tsunami.
Pasalnya, tsunami memiliki syarat gempa besar dengan titik pusat gempa atau hiposenter dangkal dan gerak naik.
Meski demikian, bukan tidak mungkin tsunami menyusul gempa di sejumlah zona megathrust tersebut.
Potensi tsunami di Selat Sunda
Selain itu, Rahma menuturkan bahwa segmen megathrust di selatan Jawa menyimpan energi tektonik
Sehingga bisa melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.
“Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ungkap Rahma, dikutip dari laman BRIN, Kamis (26/12/2024).
Jika tsunami terjadi, dari simulasi yang dilakukan oleh BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai hingga 20 meter.
Menurut simulasi, gelombang tsunami berpotensi setinggi 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3–15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
Penelitian ini juga menunjukkan, fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya, saat tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan. (*)
