Jakarta, CNBC Indonesia – Keracunan misterius melanda Laos. Hingga Jumat, (22/11/2024), korban tewas akibat insiden itu telah mencapai 5 orang.
Korban tewas kelima merupakan seorang pengacara asal Inggris berusia 28 tahun bernama Simone White. 4 korban lainnya merupakan dua warga Denmark, satu warga Amerika Serikat (AS), dan satu warga Australia.
“White adalah seorang pengacara di firma hukum global Squire Patton Boggs, yang pekerjaannya melibatkan masalah komersial umum dan masalah hukum kekayaan intelektual yang bersifat sengketa dan tidak bersifat sengketa,” menurut situs web firma tersebut dikutip The Guardian.
Peristiwa ini sendiri terjadi di kota Vang Vieng, sebuah kota yang sangat populer di kalangan backpacker yang mencari pesta dan olahraga petualangan. Mereka disebutkan disuguhi minuman beralkohol yang mengandung metanol yang mematikan.
Laporan menunjukkan sebanyak enam warga negara Inggris memerlukan perawatan. Mereka telah dibawa ke sebuah pusat medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Kami memberikan dukungan kepada keluarga seorang wanita Inggris yang meninggal di Laos, dan kami sedang menghubungi pihak berwenang setempat,” ujar Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) Inggris.
“Kami menyediakan bantuan konsuler bagi warga negara Inggris dan keluarga mereka.”
Untuk korban berkewarganegaraan Australia, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan kepada parlemen bahwa Bianca Jones yang berusia 19 tahun, dari Melbourne, meninggal setelah dievakuasi dari Vang Vieng untuk dirawat di sebuah rumah sakit Thailand.
“Jones meninggal karena”pembengkakan otak akibat kadar metanol yang tinggi dalam tubuhnya,” ujar keterangan rumah sakit Thailand.
Teman Jones, Holly Bowles, yang juga berusia 19 tahun, masih dirawat di rumah sakit di Thailand. Mereka sebelumnya menginap di sebuah wisma di Vang Vieng.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan seorang warga negara Amerika telah meninggal, dan Kementerian Luar Negeri Denmark mengatakan dua warga negaranya telah meninggal dalam “insiden di Laos”, tetapi keduanya tidak berkomentar langsung tentang kaitannya dengan keracunan metanol..
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan salah satu warga negaranya tidak sehat di Laos dan bisa jadi menjadi korban keracunan tersebut.
Tidak seperti etanol, komponen utama minuman beralkohol, metanol beracun bagi manusia. Insiden ini telah menyoroti bahaya keracunan metanol di seluruh Asia Tenggara, di mana metanol seringkali menjadi pengganti etanol untuk membuat minuman beralkohol.
Secara jumlah, Asia memiliki prevalensi keracunan metanol tertinggi secara global, dengan sejumlah insiden dengan jumlah besar tercatat di Indonesia, India, Kamboja, Vietnam, dan Filipina
“Pihak berwenang di Laos sedang menyelidiki insiden tersebut. Sampel dikirim ke Thailand dan diverifikasi di sana,” kata Prof Knut Erik Hovda, yang memberi nasihat kepada Médecins Sans Frontières tentang sebuah proyek untuk memerangi keracunan metanol.
“Begitu banyak orang minum dan jatuh sakit dan gejalanya muncul setelah waktu tertentu, itu adalah metanol sampai terbukti sebaliknya,” tambahnya.
(luc/luc)