TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 05 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri (pasutri) berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).
S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu serta jendela rumah korban terkunci dari dalam.
Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R di dalam kamar.
Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar.
S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah.
Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 05 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.
Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya.
Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.
Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri.
Sebelum kejadian Senin (23/12/2024) pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.
Namun kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.
“Pagi hari anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak.”
“Tetapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil tidak ada jawaban.”
“Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47) kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).
Evakuasi – Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan evakuasi jasad pasangan suami istri di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, yang ditemukan meninggal di dalam rumah, Senin (23/12/2024). (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA’SUM)
Kecurigaan Tetangga S dan R
Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.
Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.
Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci.
“Sarapan yang dibawa anak saya tidak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor tidak ada jawaban.”
“Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekira pukul 13.30 untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia.
Setelah dicek, Ihda syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.
Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar.
Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.
Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu (22/12/2024) pagi sebelum kejadian.
Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.
Namun S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (23/12/2024) siang.
“Ketemu terakhir sama bapak pada Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah.”
“Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal.”
“Kaget soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia.
Dikenal Dekat dengan Anak Pertama
Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.
Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua.
Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri.
Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.
Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras.
“Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras.”
“Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya.
Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.
Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.
Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah.
“Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00,” lanjut dia.
Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.
Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal.
Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian.
“Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP.”
“Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (*)