Gegap Gempita Kemenangan Indonesia Vs Bahrain: Warga, TNI, dan Polisi Berbahagia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tim nasional (timnas) Indonesia menghadapi Bahrain pada laga ke-7 Grup C putaran ketiga
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Zona Asia.
Pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025) pukul 20.45 WIB.
Selain sebagai laga penentu bagi Indonesia untuk mengamankan posisi di Grup C, pertandingan ini juga menjadi momen bagi publik untuk mengenang sejarah kelam pertemuan skuad Garuda dengan Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024).
Salah satu kontroversi yang masih menjadi perbincangan di kalangan suporter hingga kini adalah kepemimpinan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf dalam laga tersebut.
Kala itu, wasit tidak menghentikan pertandingan meskipun waktu
injury time
telah berakhir.
Sekitar puluhan ribu suporter memadati Stadion GBK jelang laga tim nasional (timnas) Indonesia versus Bahrain.
Pantauan
Kompas.com
di Pintu Utara Stadion GBK, Selasa pukul 18.54 WIB, tidak sedikit penonton mengenakan jersei timnas berwarna merah dan berlengan pendek. Selain itu, ada juga pendukung yang memakai jersei berwarna putih.
Beberapa pendukung terlihat mengenakan aksesori berupa stiker di pipi, bandana, syal, hingga membawa bendera merah putih.
Riuh pendukung menghangatkan Stadion GBK. Mereka berjalan ke arah pintu masuk Stadion GBK sambil menyanyikan lagu “Garuda di Dadaku”.
Lantunan lagu itu semakin semarak saat salah satu pendukung membunyikan terompet. Sementara, sejumlah pendukung lainnya mengangkat kedua tangan sambil memegang syal.
“Garuda di dadaku, Garuda kebanggaanku. Kuyakin, hari ini, pasti memang,” seru suporter dengan kompak.
Semarak penonton di dalam Stadion GBK pun terdengar hingga ke luar. Para penonton menyanyikan lagu “Indonesia Raya” hingga “Tanah Airku” walau pertandingan belum berlangsung.
Presiden Prabowo Subianto turut menyaksikan pertandingan Indonesia menghadapi Bahrain.
Prabowo tiba di Stadion GBK melalui Plaza Barat dengan mobil Maung Garuda atau Maung MV3 Limousine berpelat RI 1 sekitar pukul 20.10 WIB.
Saat melintas di Plaza Barat, mobil tidak sempat berhenti. Mobil buatan PT Pindad beserta rombongan itu melintas begitu saja.
Di tepi Plaza Barat, sejumlah petugas berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) lengkap dengan baret hijau berjaga untuk mengamankan area pintu masuk Kepala Negara.
Sejumlah suporter yang sedang menunggu untuk nonton bareng (nobar) melalui layar lebar di luar Gelora Bung Karno pun langsung bersorak saat Kepala Negara melintas.
Diketahui, sejumlah suporter yang tidak memiliki tiket memadati area Plaza Barat untuk nonton bareng melalui dua layar lebar di luar Stadion GBK.
Saat pertandingan berlangsung, TNI hingga polisi yang sebelumnya bertugas mengamankan jalan Kepala Negara tampak duduk bersila di Plaza Barat.
Bersama suporter, mereka turut menyaksikan jalannya pertandingan dengan saksama. Kali ini, aparat dan warga tampak berdampingan, duduk bersama, mendukung Indonesia.
Momen itu berbuah manis. Suasana bahagia menyelimuti suporter hingga aparat yang tengah berjaga usai timnas sepak bola Indonesia meraih kemenangan melawan Bahrain.
Mulanya, para penonton tampak harap-harap cemas saat wasit belum meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Kegelisahan terlihat dari aparat yang memegang kepala menggunakan kedua tangannya. Meski begitu, beberapa aparat justru melompat-lompat antusias sambil menunggu peluit panjang berbunyi.
Di sisi lain, warga yang nonton bareng di luar Stadion GBK tampak larut dalam suasana. Teriakan “Indonesia!” menggema di udara, bahkan beberapa aparat turut bersorak sambil bertepuk tangan.
Begitu peluit panjang dibunyikan, kebahagiaan pecah. Suporter dan aparat yang berdiri bersebelahan saling tos sebagai ungkapan kegembiraan, entah mereka saling mengenal atau tidak.
Sementara itu, beberapa warga membentuk lingkaran dan berputar-putar, menyalakan
flare
, duduk di atas pundak teman, hingga menembakkan petasan ke udara.
Euforia ini berlangsung lama, mengingat pertandingan Indonesia melawan Bahrain adalah laga hidup dan mati yang menentukan peluang lolos ke Piala Dunia.
Tidak lupa, nyanyian “Tanah Airku” berkumandang di sekitaran GBK.
Setelah perayaan tersebut, perlahan suporter mulai meninggalkan GBK.
Pada saat yang sama, aparat kembali bertugas mengamankan jalan kepulangan Presiden dan memastikan suasana tetap kondusif.
Namun, kali ini ada yang berbeda. Mereka menjalankan tugas dengan senyum yang lebih lebar.
Malam itu, tidak ada sekat antara aparat dan rakyat. Semua adalah pendukung Garuda. Semua adalah bagian dari kemenangan Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Gegap Gempita Kemenangan Indonesia Vs Bahrain: Warga, TNI, dan Polisi Berbahagia Megapolitan 26 Maret 2025
/data/photo/2025/03/25/67e2bc1e6c338.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)