Pada era 1950-an hingga 1970-an, Gedung Minahasa Raad menjadi salah satu titik penting dalam perkembangan pemerintahan lokal di Manado.
Di dalamnya, berbagai tokoh politik, birokrat, dan pemimpin adat berkumpul untuk membahas kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, sosial, serta budaya di wilayah Minahasa.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan struktur pemerintahan daerah, peran Gedung Minahasa Raad dalam politik lokal mulai berkurang, dan bangunan ini perlahan mengalami penurunan fungsi. Menyadari nilai sejarah dan pentingnya menjaga warisan budaya, pemerintah Kota Manado akhirnya menetapkan Gedung Minahasa Raad sebagai cagar budaya.
Penetapan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan bangunan secara fisik, tetapi juga untuk menjaga agar sejarah perjuangan rakyat Manado dan Minahasa tetap dikenang oleh generasi muda. Sebagai bagian dari upaya pelestarian, Gedung Minahasa Raad telah mengalami beberapa kali renovasi.
Proses ini dilakukan dengan tetap mempertahankan bentuk arsitektur aslinya yang khas dengan gaya kolonial Belanda. Beberapa bagian bangunan yang mengalami kerusakan akibat usia diperbaiki, sementara bagian-bagian yang masih bisa dipertahankan tetap dibiarkan dalam kondisi aslinya agar tetap mencerminkan nilai historisnya.
Saat ini, Gedung Minahasa Raad tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga tempat edukasi bagi masyarakat. Beberapa bagian dari bangunan ini kini difungsikan sebagai ruang pameran yang menampilkan sejarah Minahasa dan peran gedung dalam perjalanan politik dan sosial daerah ini.
Dengan adanya upaya pelestarian ini, diharapkan generasi muda dapat lebih memahami sejarah perjuangan nenek moyang mereka dan menghargai nilai-nilai kebangsaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu. Gedung Minahasa Raad adalah salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai penting bagi masyarakat Manado dan Minahasa.
Dari masa kolonial Belanda hingga era kemerdekaan Indonesia, gedung ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah, mulai dari perjuangan politik hingga pengambilan kebijakan daerah. Meskipun sempat mengalami perubahan fungsi, statusnya sebagai cagar budaya memastikan bahwa bangunan ini tetap terjaga sebagai bagian dari warisan sejarah yang tak ternilai.
Keberadaan Gedung Minahasa Raad di Kota Manado bukan sekadar sebagai bangunan tua, melainkan sebagai simbol perjuangan, ketahanan, dan identitas masyarakat Minahasa. Dengan terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda, gedung ini akan terus menjadi pengingat tentang pentingnya sejarah dalam membentuk masa depan.
Penulis: Belvana Fasya Saad