Gedung Direhab Pekan Depan, Siswa USB SMPN 62 Bekasi Sementara Pindah ke SMPN 19 Megapolitan 15 Oktober 2025

Gedung Direhab Pekan Depan, Siswa USB SMPN 62 Bekasi Sementara Pindah ke SMPN 19
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Oktober 2025

Gedung Direhab Pekan Depan, Siswa USB SMPN 62 Bekasi Sementara Pindah ke SMPN 19
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Siswa Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi akan dipindahkan sementara ke sekolah induknya, SMP Negeri 19 Bekasi.
Pemindahan dilakukan karena gedung sekolah yang digunakan saat ini akan menjalani perbaikan mulai pekan depan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, mengatakan, proses perbaikan akan difokuskan pada sejumlah kerusakan di bangunan eks Kantor Kelurahan Medan Satria yang selama ini digunakan sebagai sekolah sementara.
“Kami rehab dulu ya, mungkin minggu depan kami sudah rehab. Sehingga kami sepakat dengan SMP 19, lurah, camat, dan pihak sekolah untuk sementara pindah dulu ke SMP 19,” ujar Alexander saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025).
Menurut Alexander, perbaikan meliputi bagian atap yang berlubang dan perluasan ruang kelas agar sesuai dengan standar kapasitas siswa.
“Ruangannya yang mungkin enggak enak ngelihat bolong-bolong, kemudian ruangannya sempit. Ruangan kan harus standar 8×8. Nanti kita geser tuh batasnya biar ruangannya lebih luas,” jelasnya.
Alexander menegaskan, setelah rehabilitasi selesai, para siswa akan kembali belajar di gedung eks kantor kelurahan dengan kondisi yang lebih layak.
“Nanti selesai rehab dia kembali lagi, insya Allah dengan ruangan yang lebih representatif lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) USB SMPN 62 Bekasi, Deni Permadi, menuturkan pemindahan siswa ke SMPN 19 direncanakan mulai Senin pekan depan bersamaan dengan dimulainya proses perbaikan.
“In
sya Allah
Senin (dipindah), kalau untuk perbaikannya seluruhnya yang rusak,” ujar Deni.
Gedung eks Kelurahan Medan Satria mulai digunakan sebagai sekolah sejak 2023. Namun, kondisinya kini memprihatinkan dan kerap mengganggu kenyamanan belajar siswa.
Salah satu siswi kelas IX B, Nur Abidah (15), mengaku sudah dua tahun belajar di bangunan tersebut. Ia menceritakan pengalaman menegangkan ketika atap ruang kelas tiba-tiba roboh saat proses belajar berlangsung.
“Pernah roboh atap, aslinya enggak terlalu kayak gini tapi tiba-tiba roboh gitu pas kita lagi belajar,” ujar Nur saat ditemui di lokasi, Rabu (8/10/2025).
Selain itu, kebocoran saat hujan sering terjadi hingga siswa harus membersihkan ruang kelas sendiri.
“Kalau hujan pasti bocor. Jadi kita harus ngepel lantai, terus peras kain pel, gitu kan,” katanya.
Nur juga mengeluhkan kondisi kelas yang kumuh dan perabotan yang rusak.
“Atap juga pada keropos di atas kan banyak yang bolong-bolong gitu,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.