Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gara-gara Codeblu, Derita Toko Clairmont Turun Omset Rp 4 M hingga Tak Mampu Rekrut Pekerja Lepas

Gara-gara Codeblu, Derita Toko Clairmont Turun Omset Rp 4 M hingga Tak Mampu Rekrut Pekerja Lepas

TRIBUNJAKARTA.COM – Gara-gara ulah William Anderson alias Codeblu, bisnis toko roti Clairmont Patisserie terperosok.

Roda perputaran usaha Toko roti tersebut sempat tersendat imbas dari review buruk Codeblu di media sosial. 

Menurut tim marketing toko tersebut, Lintang, omset merosot lebih dari Rp 4 miliar.

Penurunan omset itu berdampak kepada efisiensi pekerja lepas yang biasa kerap direkrut jika toko banjir pesanan.

“Bahkan gara-gara omset turun beberapa daily worker disetop karena kita tidak mampu membayar mereka,” keluhnya. 

Tak sampai di situ, sejumlah kesulitan kembali mendera pihak toko. 

Beberapa brand yang sempat kerja sama mendadak memutuskan berhenti secara sepihak. 

“Karena mereka takut nama brand mereka juga jelek. Karena beberapa netizen sudah mulai nyerang beberapa brand yang berkolaborasi dengan kami imbas Codeblu,” katanya seperti dikutip dari IG @ardyanhalley. 

Bahkan, beberapa customer yang sudah kadung transfer ke rekening toko minta pengembalian dana usai melihat video Codeblu. 

“Banyak juga hujatan yang masuk ke Instagram kita, kalimat-kalimat enggak pantas dilontarkan ke Instagram kita,” katanya. 

Laporkan Codeblu

Pihak perusahaan roti Clairmont akhirnya melaporkan food vlogger Codeblu atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) setelah diduga menyebarkan berita hoaks mengenai toko kue tersebut.

Clairmont melayangkan laporan terhadap Codeblu ke Polres Metro Jakarta Selatan sejak Desember 2024.

Lantas, bagaimana duduk perkara antara Clairmont dengan Codeblu?

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, mengatakan bahwa awalnya Codeblu menuliskan ulasan atau review negatif tentang Clairmont pada 15 November 2024.

Saat itu, ulasan negatif tersebut diberikan setelah mendapat informasi dari seorang karyawan yang bekerja di toko itu.

Ulasan negatif itu pun membuat Clairmont banjir tuaian kritik dari beberapa pihak.

“Iya, pokoknya dia (Codeblu) bilang itu ya enggak baik lah, ada negatifnya gitu,” ujar Nurma Dewi di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025) seperti dikutip Kompas.com. 

Sebenarnya, pihak Clairmont sudah membantah tuduhan itu di media sosial pada 17 November 2024.

Hanya saja, Codeblu kembali mengunggah video yang menuding pihak Clairmont memberikan kue nastar berjamur ke panti asuhan pada Januari 2025.

Dalam unggahan video itu, Codeblu juga menyinggung dapur toko kue tersebut yang menurutnya buruk.

Sementara itu, Clairmont dalam klarifikasinya menyebut bahwa yang mengirim kue tersebut bukan pihaknya.

Kue tersebut diberikan oleh mantan karyawan salah satu vendor maintenance mereka tanpa sepengetahuannya.

“Nah terus yang jelas toko roti itu (mengaku) tidak memberikan ke situ, ke panti asuhan (sudah membantah).

Nah tapi dinaikin (videonya), diviralkan itu bahwa toko roti tersebut yang ngasih ke panti asuhan,” ucap Nurma.

Sementara, Codeblu sudah meminta maaf kepada pihak Clairmont dan berjanji untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

Permintaan maaf itu disampaikan Codeblu pada Februari 2025.

“Dia (Codeblu) udah sampai minta maaf, cuma dilaporkan sama yang dilaporkan lah sama manajemen,” kata Nurma. Codeblu juga sudah diperiksa pada Selasa, 11 April 2025.

Sampai saat ini, sudah ada tiga orang yang diperiksa pihak kepolisian terkait laporan Clairmont.

“Ya, tiga orang sih baru dipanggil, pelapor (dari pihak manajemen Clairmont), pemilik (Clairmont), kemudian Codeblu,” tutur Nurma.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Merangkum Semua Peristiwa