Gara-gara Botol Tak Ada Penutup, Azki Lolos dari Tragedi Minum Cairan HCL yang Diberikan Temannya Surabaya 2 Oktober 2025

Gara-gara Botol Tak Ada Penutup, Azki Lolos dari Tragedi Minum Cairan HCL yang Diberikan Temannya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Oktober 2025

Gara-gara Botol Tak Ada Penutup, Azki Lolos dari Tragedi Minum Cairan HCL yang Diberikan Temannya
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Azki Maula Al Musyaffa (14), santri Pondok Pesantren Asy Syarifiy, merupakan salah satu yang selamat dari cairan Hydrochloric Acid (HCL) atau asam klorida.
Azki sempat ditawari temannya, santri berinisial A, untuk meminum cairan dalam botol air minum kemasan.
Namun, pada detik akhir, Azki mengurungkan niat untuk meminum cairan berbahaya itu.
Azki menceritakan, saat kejadian pada 10 Juli 2025, ia dan beberapa teman di kamarnya ditawari cairan dalam botol air minum kemasan oleh santri A.
Menurutnya, saat itu selain dirinya, santri lain yakni Ilham dan Ibnu juga ditawari minuman yang sama oleh A.
Azki mengurungkan meminum air dalam botol minuman kemasan itu lantaran botol tersebut tidak ada tutupnya.
“Gak jadi minum karena botolnya gak ada tutupnya,” kata Azki di Lumajang, Kamis (2/10/2025).
Azmi pun pergi meninggalkan kamar untuk melaksanakan piket. Saat kembali, ia melihat santri bernama Azril muntah-muntah.
“Piket, pas kembali Azril sudah muntah,” ujar Azki.
Kesaksian serupa diberikan Aditya Firmansyah, salah satu santri Pondok Pesantren Asy Syarifiy Lumajang.
Menurutnya, Azki sempat ditawari minuman tersebut oleh A. Namun, tawaran tersebut ditolak.
“A, menawarkan cairan tersebut kepada Azki, tetapi tidak diminum,” kata Aditya.
Belakangan diketahui, air berbahaya itu ternyata diminum 3 santri yakni Dewangga, Azril dan Rama.
Kondisi ketiganya berbeda-beda usai meminum cairan HCL yang ditempatkan dalam botol air minum kemasan.
Dewan pengasuh Pondok Pesantren Asy Syarifiy Ahmad Syaifudin Amin mengatakan, dua dari tiga korban cairan HCL mengalami gejala muntah-muntah, dan satu lainnya tidak mengalami gejala apapun.
Korban yang mengalami gejala muntah-muntah yakni Dewangga dan Azril sedangkan Rama tidak mengalami gejala apapun.
Sebab, Rama tidak sampai meneguk larutan itu. Ia langsung memuntahkan larutan yang dikira minuman tersebut dari mulutnya begitu merasa aneh.
“Total ada tiga santri yang minum, yang dua ini sampai muntah-muntah, sedangkan satu santri tidak ada gejala apapun,” ujar Amin.
Meski begitu, kata Amin, pihaknya langsung membawa ketiga santri itu ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.
“Semuanya kita bawa ke rumah sakit, termasuk yang tidak kenapa-kenapa tadi untuk memastikan kesehatannya,” tambahnya.
Kondisi terparah dialami Dewangga. Ia mengalami penyumbatan saluran pencernaan dari lambung ke usus.
Akibatnya, Dewangga tidak bisa makan dari mulut karena selalu muntah.
Berat badan Dewangga pun turun drastis dari yang awalnya 39 kilogram menjadi 24 kilogram hanya dalam waktu tiga bulan.
Untuk memenuhi nutrisi tubuhnya, Dewangga harus disuntikkan susu khusus dari dokter setiap satu jam sekali.
Menurut Amin, korban lain yakni Azril saat ini sedang masa pemulihan di rumahnya. Sedangkan, Rama sudah kembali beraktivitas seperti biasa di pondok.
“Dewangga memang masih butuh pengobatan intensif karena yang paling parah dampaknya, yang satu (Azril) sedang pemulihan, dan satunya (Rama) sudah masuk ke pondok lagi,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.