Gapensi: Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari Itu Mustahil
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menilai, untuk saat ini, tidak mungkin membangun
overpass
atau
flyover
dalam waktu tujuh hari.
“Tapi kalau dikatakan membangun hanya tujuh hari itu mustahil, mobilisasi alat-alat itu tujuh hari baru selesai,” ujar Ketua Gapensi Andi Rukman saat dihubungi
Kompas.com,
Senin (4/11/2024).
Diketahui, ide membangun
overpass
dan
flyover
dalam waktu tujuh hari disampaikan calon gubernur Jakarta nomor urut dua,
Dharma Pongrekun
.
Andi menyampaikan, jika mencontoh China dengan teknologinya, sangat memungkinkan untuk membangun
overpass
atau underpass dalam waktu singkat.
Namun, di Indonesia, belum ada teknologi yang bisa diterapkan untuk membangun dalam waktu singkat.
“Belum ada. Insinyur kita orang hebat-hebat, cuma untuk teknologi ini rasa-rasanya kita belum menemukan
overpass
atau
underpass
yang mempergunakan rangka baja atau baja tulangan yang bisa
knockdown,”
kata dia.
Kendati demikian, Andi menghormati ide yang dikemukakan Dharma. Menurut dia, harus ada penelitian lanjutan jika ingin menerapkan hal tersebut.
“Tapi kan butuh studi, studikan dulu seperti apa, kalau itu memang layak dan cocok di kita, ya kenapa tidak,” ucap dia.
Andi menusulkan pemerintah mengirimkan ahli dari Indonesia ke negara yang memiliki teknologi untuk membangun dalam waktu singkat.
“Yang ada mungkin kita mengirim tenaga-tenaganya untuk melihat cara-cara kerja, menyerap ilmunya,” sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Dharma menjanjikan membangun
overpass
dan
underpass
hanya dalam tujuh hari jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta.
“Ada lima teknologinya, nanti saya akan buka teknologinya. Jadi ini semacam knock down. Jadi, siapkan dulu di luar. Lalu, nanti pelaksanaannya tujuh hari tinggal pasang di-tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Dharma menyebut, jika
overpass
dan
underpass
dibangun dalam tujuh hari saja, penumpukan kendaraan yang mungkin muncul akibat proyek pembangunan tidak akan berlangsung lama.
Dia pun meyakini,
overpass
dan
underpass
mampu menekan angka kemacetan di Jakarta.
“Jangan sampai ada penumpukan akibat adanya lampu merah, tetapi dibikin dia mengalir seperti air. Jadi jangan sampai yang menyilang ini dia mau motong ke kanan, dia harus tunggu lampu merah di sini,” kata dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.